Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BEKASI

DINAS KESEHATAN
ALAMAT : JL. Pangeran Jayakarta No.1 Kelurahan Harapan Mulya
Kec.Medan Satria Bekasi 17135 Telpon 8894728

Bekasi, 21 Mei 2021

No : 443.42/6685/DINKES.GADALKIT Kepada
Sifat : Biasa Yth. Dinas Kesehatan Provinsi
Lampiran : 1 Berkas Jawa Barat
Hal : Permohonan Narasumber di
Bandung

Berkenaan dengan akan diadakannya Pertemuan Diseminasi Informasi


DBD Kota Bekasi (Non Budgeting) dengan ini kami mohon kiranya Bapak/Ibu
dapat menghadirkan 1 (satu) orang Narasumber dengan Dana Propinsi, TOR
Kegiatan Pertemuan terlampir. Adapun kegiatan akan dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Juni 2021
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Peserta : 42 Pengelola Program DBD Puskesmas se-Kota Bekasi
Tempat : Aula Dinas Kesehatan Lt 4
Jl. Pangeran Jayakarta No 1, Kelurahan Harapan Mulya
Demikian Surat permohonan kami sampaikan, atas perhatian dan
bantuannya kami ucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA BEKASI,

Tanti Rohilawati, SKM, M.kes


Pembina TK. I
NIP. 19641028 198803 2 006

Tembusan
Yth : 1. Wali Kota Bekasi;
2. Wakil Wali Kota Bekasi;
3. Sekretaris Daerah Kota Bekasi;
4. Inspektur Kota Bekasi.
JADWAL ACARA
PERTEMUAN DISEMINASI DAN INFORMASI PROGRAM DBD
BEKASI, 15 JUNI 2021

WAKTU ACARA PEMBICARA KETERANGAN

08.30 - 09.00 Register peserta Panitia

Pembukaan Kepala Bidang P2P


09.00 - 09.30
Analisa dan Situasi DBD di Kota
Panitia
Bekasi
Pengendalian Vektor DBD Subdit Vektor
09.30 - 10.30
(Nyamuk & Jentik) Kemenkes RI
Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan
10.30 - 11.30
DBD di masa Pandemi Covid19 Propinsi Jawa Barat
11.30 - 12.00 Tanya Jawab Panitia
Kesepakatan dan Rencana PJ DBD Dinkes Kota
12.00 - 12.30
Tindak Lanjut Bekasi
12.30 Penutupan Kepala Bidang P2P
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PERTEMUAN DISEMINASI DAN INFORMASI PROGRAM DBD KOTA BEKASI

Latar Belakang
Situasi pandemi yang masih dihadapi hingga saat ini membuat beberapa
pelaksanaan kegiatan baik di tingkat pusat maupun daerah mengalami hambatan.
Integrasi evaluasi, validasi data dan perencanaan merupakan salah satu upaya untuk
melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan maupun capaian di bidang pengendalian
DBD. Evaluasi dan validasi perlu dilakukan untuk melakukan koordinasi, menyamakan
pandangan dan menyelaraskan kegiatan serta menjawab permasalahan kasus demam
berdarah dengue (DBD) di Indonesia meningkat hingga kini. Laporan Kementerian
Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai lebih dari 700 ribu kasus.
Kasus DBD. Kota Bekasi juga mengalami peningkatan pada 4 Bulan terakhir ini tercatat
sejak Januari 2021 hingga saat ini, terdapat 796 kasus DBD, Pada Bulan Januari terjadi
29 kasus, Februari 78 kasus dengan penderita meninggal sebanyak 2 orang, Maret 199
kasus, dan April 330 kasus dengan penderita meninggal sebanyak 2 orang. Kasus pada
bulan Mei belum terinput seluruhnya sehingga total sementara sebanyak 636 kasus.
Adapun kecamatan yang paling banyak terkena DBD yakni kecamatan Bekasi Utara,
Bekasi Timur, dan Pondok Gede. Sedangkan kasus dengan penderita meninggal terjadi
di Kecamatan Medan Satria (1 orang), Mustika Jaya (1 orang), Bekasi Barat (1 orang),
dan Bekasi Selatan (1 orang).

Untuk penanganan & pencegahan DBD di Kota Bekasi telah dilakukan berbagai upaya
seperti :
• Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) yang telah dicanangkan sejak tahun 2019
dan dituangkan dalam Instruksi Wali Kota Bekasi
Nomor:443.42/1430/DINKES.GADALKIT Tanggal 29 November 2019 tentang
Pembentukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
• Di setiap Kelurahan sudah ada kader Jumantik DBD yang menggerakkan
masyarakat untuk melaksanakan PSN.
• Sudah terbentuk POKJANAL DBD yang tertuang dalam Instruksi Wali Kota Bekasi
Nomor :440/1434/DINKES.GADALKIT Tanggal 29 November 2019 tentang
Pembentukan Pokjanal DBD Tingkat Kelurahan di Kota Bekasi.
• Telah dilakukan pelatihan pembuatan OVITRAP dibeberapa kelurahan.

Hingga saat ini masih terdapat beberapa kendala sehingga upaya-upaya tersebut belum
berjalan secara maksimal. Kendala-kendala tersebut antara lain :
1. Belum semua rumah di wilayah Kota Bekasi melaksanakan G1R1J.
2. Adanya Pandemi Covid-19 sehingga Kader Jumantik DBD dan Petugas
Puskesmas belum bisa maksimal melakukan kunjungan rumah untuk
pemeriksaan jentik nyamuk.
3. Pokjanal DBD belum 100% berjalan.
4. Belum semua kelurahan mendapat pelatihan pembuatan Ovitrap.
5. Kurangnya Sosialisasi kepada masyarakat.
6. Kurangnya kepedulian masyakat terhadap kebersihan lingkungan.
7. Seringnya Rotasi/Mutasi Pengelola Program DBD di Puskesmas.
Maksud dan Tujuan
Pertemuan Diseminasi dan Informasi Program DBD bertujuan untuk evaluasi
kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD dan validasi data kasus DBD yang telah
dilaksanakan oleh Puskemas.

Hasil yang Diharapkan


• Tersedianya data kasus DBD Kota Bekasi yang akurat.
• Tersampaikannya manajemen yang baik untuk pencegahan dan pengendalian
DBD di Kota Bekasi.
• Tersampaikannya Kebijakan Pemerintah Pusat untuk Kewaspadaan Dini dan
Surveilance Terpadu dalam antisipasi KLB DBD.
Waktu
Pertemuan akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Juni 2021.
Tempat kegiatan
Pertemuan akan dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Lt.4 Jl. Pangeran
Jayakarta No.1 Kota Bekasi.
Narasumber
Narasumber adalah 1 (satu) orang dari Subdit Vektor Kementerian Kesehatan RI
dan 1 (satu) orang dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Sumber Dana
Kegiatan Pertemuan adalah Non Budgeting. Biaya Perjalanan Dinas dan Honor
narasumber dibiayai dari satker masing-masing.
Peserta
Peserta Pertemuan Diseminasi dan Informasi Program DBD adalah 1 (satu) orang
Pengelola Program DBD Puskesmas dari 42 Puskesmas se-Kota Bekasi.
Metode
Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode :
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Kesepakatan

Bekasi, 21 Mei 2021


Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi

Tanti Rohilawati, SKM, M.kes


NIP. 19641028 198803 2 006

Anda mungkin juga menyukai