PNEUMONIA
Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan I
DISUSUN OLEH :
Mahendra Dwi Hermawan
S18243 / S18e
A. LATARBELAKANG
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur dan parasite. Pneumonia
juga disebabkan oleh bahan kimia dan paparan fisik seperti suhu dan
radiasi (Djojodibroto, 2014).
Pada profil Kesehatan 2018 jumlah presentase penderita pneumonia
pada kelompok umur 0-4 tahun sampai dengan 56,51 %.
Meskipun sudah ada kemajuan dalam bidang antibiotic, pneumonia
tetap merupakan penyebab keatian keenam di Amerika Serikat.
Munculnya orhanisme nosokomial, yang resisten terhadap antibiotic,
ditemukannya organismorganisme baru (seperti Legionella),
bertambahnya jumlah pejamu yang lemah daya tahan tubuhnya dan
adanya penyakit seperti AIDS semakin memperluas spectrum dan
derajat kemungkinan penyebab-penyebab pneumonia, dan ini juga
menjelaskan mengapa pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan yang mencolok.Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap
penyakit ini karena respon imunitas mererka masih belum berkembang
dengan baik. Pneumonia pada orang tua dan orang yang lemah akibat
penyakit kronik tertentu. Pasien peminum alcohol, pasca bedah dan
penderita penyakit pernapasan kronik atau infeksi virus juga mudah
terserang penyakit ini. Hampir 60% dari pasien-pasien yang kritis di
ICU dapat mendeerita pneumonia, dan setengah dari pasien-pasien
tersebut akan meninggal.
B. TUJUAN
1. TUJUANUMUM
Untuk lebih memahami apa itu Pneumonia serta
bagaimana pengobatannya, Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Respirasi.
2. TUJUANKHUSUS
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pneumonia
b. Untuk mengetahui bagaimana etiologi dariPneumonia
c. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dariPneumonia
d. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dariPneumonia
e. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis dai
Pneumonia
f. Untuk mengetahui apa saja komplikasi dariPneumonia
g. Untuk mengetahui apasaja pemeriksaan penunjang dari
Pneumonia
h. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari
Pneumonia
i. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan
dariPneumonia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEPPENYAKIT
1. DEFINISI
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan
oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur dan parasite.
Pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia dan paparan fisik
seperti suhu dan radiasi (Djojodibroto, 2014).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal darisuatu
infeksi, disebut pneumonia. (Sylvia, 2013)
2. ETIOLOGI
Menurut Samuel & Andi (2014) Pneumonia dapat disebabkan
oleh bermacam-macam etiologi seperti:
a Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah
staphylococcus aureus, streptococus, aeruginosa, legionella,
hemophillus, influenza, eneterobacter. Bakteri-bakteri tersebut
berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah system
pertahanan menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri
tersebut segera memperbanyak diri dan menyebabkankerusakan.
b Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini
menyerang saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini
dapat memicu pneumonia, terutama padaanak-anak.
c Organism mirip bakteri yaituMicoplasma pneumonia.
Pneumonia jenis ini berbeda dengan pneumonia pada umumnya.
Karena itu pneumonia yang diduga disebabkan oleh virus yang
belumditemukan ini sering disebut pneumonia yang tidak tipikal.
Mikoplasma ini menyerang segala jenisusia.
d Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans
3. MANIFESTASIKLINIK
Menurut Brunner & Stuart (2012) manifestasi klinik pneumonia
terbagi menjadi :
a Menggigil,demam
b Nyeridada
c Takipnea
d Bibir dan kukusianosis
e Sesaknafas
f Batuk
g Kelelahan
4. KLASIFIKASI
Secara garis besar pneumonia menurut Brunner & Stuart (2012)
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a Aspirasi pneumonia. Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan
/makanan masuk ke paruparu.Pada bayi baru lahir, biasanya
tersedak karena air ketuban atauASI.
b Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri seperti
streptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae. Gejala
akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul
mulai dari demam,batuk lalu sesaknafas.
c Pneumonia akibat faktor lingkungan. Polusi udara menyebabkan
sesak nafas terutama bagi yang alergi. Bila tidak segera dilakukan
pengobatan makaakan mengakibatkan bronchitis dan selanjutnya
menjadi pneumonia.
5. KOMPLIKASI
Komplikasi pneumonia menurut Brunner & Stuart (2012) adalah
sebagai berikut :
a. Efus pleura
b. Hipoksemia
c. Pneumonia kronik Bronkaltasis
d. Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian
paruparu yang diserang tidak mengandung udara dankolaps).
e. Komplikasi sistemik(meningitis)
6. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel
infektif seperti menghirup bibit penyakit di uadara.Ada beberapa
mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru dari
infeksi.Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan
dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila
suatu partikel dapat mencapai paru paru, partikel tersebut akan
berhadapan dengan makrofag alveoler, dan juga dengan
mekanisme imun sistemik, dan humoral. Setelah mencapai
parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi akut yang
meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear di alveoli yang diikuti infitrasi makrofag. Cairan
eksudatif di alveoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas
pada foto toraks.Virus, mikoplasma, dan klamidia menyebabkan
inflamasi dengan dominasi infiltrat mononuklear pada struktur
submukosa dan interstisial.Hal ini menyebabkan lepasnya sel-sel
epitel ke dalam saluran napas, seperti yang terjadi padabronkiolitis.
7. PENATALAKSANAAN (MEDIS DAN KEPERAWATAN)
a Medis
1) Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal:
lobar, bronchial); dapat juga menyatakan abses)
2) Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah.
3) Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan
diagnosis organismekhusus.
4) Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,
menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis
keadaan.
5) Biopsi paru: untuk menetapkandiagnosis
6) Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yangdiaspirasi
7) Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat
benda asing
8) Beberapa contoh pemberian antibiotic seperti:
Penicillin G: untuk infeksi pneumoniastaphylococcus.
Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumoniavirus
Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi
pneumonia mikroplasma.
b Keperawatan
Menurut SLKI (2019) penatalaksanaan keperawatan terbagi
menjadi :
1) Pemantauanrespirasi
2) Terapioksigen
3) Edukasi batukefektif
4) Edukasi fisioteraapidada
5) Dukunganventilasi
B. ASUHAN KEPERAWATAN(TEORI)
1. PENGKAJIAN
Data – data yang perlu dikaji pada asuhan keperawaran pasien
dengan gangguan eliminasi antara lain :
a. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, alamat, umur, agama/kepercayaan,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan.
b. Keluhan utama
Pada masalah pneumonia keluhan yang sering muncul adalah
dipsnea.
c. Riwayat penyakit sekarang
Memuat tentang perjalanan penyakit sekarang sejak timbul
keluhan,usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan
d. Riwayat penyakit dahulu
Adakah penyakit yang berhubungan dengan pneumonia,penyakit
kronis yang pernah diderita.
e. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada penyakit keturunan dari salah satu anggota keluarga
yang menderita penyakit pneumonia, atau penyakit lain.
f. Pola fungsi Gordon
Meliputi 11 pola fungsi yaitu :
1) Pola Persepsi Kesehatan : mengenai persepsi klien/ keluarga
terhadap konsep sehat sakit dan upaya klien/ keluarga
dalambentuk pengetahuan, sikap dan perilaku yang menjadi
gaya hidup klien/keluarga untuk mempertahankan kondisisehat
2) Pola Nutrisi/Metabolik : mengenai kebiasaan klien dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi baik intake makanan maupun
cairan sebelum sakit sampai dengan saat sakit yang meliputi :
frekuensi makan, jenis makanan, porsi makan yang dihabiskan,
adakah makanan selingan, adakah makanan pantangan dan
keluhan yang dirasakan. Pengkajian pola nutrisi sendiri harus
meliputi A (antropometri), B (biomechanical), C (clinical sign),
D(diet)
3) Pola Eliminasi : mengenai eliminai alvi dan urine yang
digambarkan sebelum dan saat sakit. Dan dilengkapi dengan
Analisa keseimbangan cairan danelektrolit. Bising usus adalah
peningkatan atau penurunan, adanya nyeri tekanan abdomen,
adanya ketidaknormalan perkusi, adanya ketidaknormalan
palpasi dan ginjal.
4) Pola aktifitas dan latihan : mengenai aktivitas rutin yang
dilakukan klien dari bangun tidur sampai tidur kembali.
Pemeriksaan kekuatan otot dan membandingkan dengan
ekstermitas yang lainya, adakah nyeri persendian.
Pola aktivitas dan latihan serta keterangan skala dari 0-4 yaitu :
0 : mandiri
1 :dibantu sebagian
2 :dibantu orang lain
3 :dibantu orang dan peralatan
4 :ketergantungan atau tidak mampi
Aktifitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi ditempat tidur
Berpindah
Ambulasi
Naik tangga
Auskultasi
a) Bronchial / tubular : pada trachea/leher
b) Bronco Vesikuler : pada daerah percabangan
bronkus trachea ( sekitar sternum)
c) Vesikuler : pada semua lapang paru
Dengarkan ada tidaknya suara tambahan nafas :
d) Rales : bunyi merintik halus, tidak hilang setelah
klien disuruh batuk
e) Ronchi : nada rendah, sangat kasar, akibat dari
terkumpulnya mucus pada trachea/bronkus
besar. Terdengar pada fase inspirasi dan
ekspirasi. Suara menghilang setelah klien batuk
f) Wheezing : bunyi ngiiikkkk…..ngiiikkkk. terjadi
karena eksudat lengket tertiup aliran udara atau
penyempitan bronkus. Terdengar pada fase
inspirasi dan ekspirasi
g) Pleural friction rub : bunyi yang terdengar
“kering” seperti suara gosokan amplas pada kayu
11) Precordium
Inspeksi palpasi
a) Tentukan letak ictus cordis di ICS V garis
midklavikula kiri. Untuk mempertajam getaran
gunakan jari ke-2 dan ke-3 tangan kanan
b) Ictus cordis disebabkan karena
denyuta
dinding thorax karena pukulan pada ventrikel
kiri, normalnya berada ICS V midclavicula
sinister sebesar 1 cm.
palpasi
a) Pemeriksaan batas jantung
Auskultasi
a) Mendengarkan BJ 1, II, III (Murmur / bising
jantung)
12) Ketiak dan payu dara
Inspeksi
a) Ukuran payudara, bentuk, kesimetrisan, dan
adakah pembengkakan. Normalnya melingkar
dan simetris dengan ukuran kecil, sedang atau
besar.
b) Kulit payudara, warna, lesi,
vaskularisasi,oedema.
c) Areola : Adakah perubahan warna, pada wanita
hamil lebih gelap.
d) Putting : Adakah cairan yang keluar, ulkus,
pembengkakan
e) Adakah pembesaran pada kelenjar limfe axillar
dan clavikula
Palpasi
a) Adakah nyeri, adakah nyeri tekan, dan
kekenyalan
17) nervuscranialis