Kalangan pesantren dalam hal ini yakni para kiai, santri dan elemen umat
Islam yang berguru kepada orang-orang pesantren dibutuhkan oleh segenap
bangsa Indonesia untuk mencurahkan energinya dalam rangka menjaga
keutuhan dan persatuan masyarakat di tengah situasi ketika ini yang penuh
dengan banyak sekali fitnah.
Berkaca pada sejarah, Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad
pada 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya tragedi heroik 10
November 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari
Pahlawan. Resolusi Jihad yakni permintaan ulama-santri yang mewajibkan
setiap muslim Indonesia untuk membela kedaulatan Tanah Air dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada kenyataannya, Resolusi Jihad itu telah melebur sekat-sekat antara
kelompok agamis, nasionalis, sosialis, dan seterusnya di kalangan bangsa
Indonesia yang bermacam-macam latar belakang. Resolusi Jihad telah
menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal (hablun
minallah) dengan kepentingan bersama yang bersifat horizontal (hablun
minannas) melalui fatwa ulama yang mendudukkan nasionalisme sebagai
penggalan dari perilaku religius.
Melalui upacara bendera Hari Santri kali ini, saya ingin memberitahukan
bahwa Kementerian Agama pada peringatan tahun 2020 ini mengusung
tema ‘Santri Sehat Indonesia Kuat'. Saat ini tidak hanya Indonesia tapi
seluruh dunia sedang di Uji oleh Allah SWT dengan Pandemi Covid-19. Tidak
hanya perekoniomian yang hancur, ribuan manusia banyak yang meninggal
akibat covid-19. Ini adalah teguran dari Allah SWT kepada manusia agar
lebih ingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. oleh karena itu dimasa
Pandemi covid-19 ini mari bersama-sama selalu lebih meningkatkan ibadah
kita kepada sang pencipta Allah SWT, menjaga imun tubuh dan selalu
mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan kita semua bisa melalui
pandemi yang melanda Indonesia dan seluruh dunia secepatnya. Sehingga
Indonesia bisa segera pulih, bangkit dan semakin kuat.