Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
miniature state atau student goverment yang melaksanakan tugas dan fungsi
ini diungkapkan oleh Sitepu (2012, hlm. 10) yang menyatakan bahwa politik
bahwa :
pencapaian visi suatu universitas. Tidak hanya itu, lembaga mahasiswa juga
bertujuan untuk menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial kepada setiap
pemerintahan negara.
lembaga mahasiswa adalah suatu wadah yang gampang dan mudah untuk
dijumpai, dan akan terasa aneh ketika suatu universitas tidak mempunyai suatu
bakat dan minat mahasiswa dalam bidang keagamaan, kesenian, olahraga dan,
yang progresif kepada mahasiswa, justru saat ini hanya membuat event-event
sampai ada lomba game online, mirisnya tidak sedikit mahasiswa yang justru
birokrasi kampus mulai dari tingkat fakultas, universitas, bahkan sampai pada
4
lembaga internal kampus yang dananya berasal dari pemberian pihak kampus
dari hasil lobi-lobi indah yang keluar dari mulut para anggota lembaga kampus
yang sangat padat serta akan membuat mahasiwa tidak peduli dengan
kebijakan-kebijakan kampus.
dan meminta dana kepada korporat. Sering kali juga setiap event yang ada di
Banyak masyarakat kita yang selalu ditindas oleh ketidakadilan para kapitalis
masyarakat tertindas dan tidak peduli dengan persoalan bangsa dan negara.
banyak biaya.
menjadi lembaga yang mandiri dan revolusioner serta menjadi libido di setiap
Pasundan saat ini masih terdapat banyak permasalahan, salah satunya yaitu
UNPAS)terbukti dari hasil pemira tahun 2015 dari total mahasiswa FKIP
UNPAS kurang lebih 2.300 mahasiswa yang menggunakan hak suara nya
sebanyak 1.922, total suara di nyatakan 208 suara tidak sah untuk Ketua
Umum DPM dan 163 suara tidak sah untuk Ketua Umum BEM maka penulis
merasa ada yang harus di benahi dari Pemilihan Umum Raya ini,yang
partisipasi dalam pemilihan Ketua Umum DPM dan BEM FKIP Unpas.
Selain itu, PEMIRA juga dapat menjadi gerbang awal arah politik
kampus ke depan nya, karena dengan adanya PEMIRA kita bisa menentukan
siapa yang akan mempimpin mahasiswa FKIP UNPAS khusunya untuk satu
adanya pandangan bahwa menjadi seorang aktivis itu harus siap untuk kuliah
lama.
pentingnya dunia politik dan mahasiswa saat ini terpengaruh oleh dunia bebas
Selain itu, yang menjadi perbedaan antara penelitian yang akan penulis
menggunakan hak pilihnya pada saat pemilihan Ketua Umum BEM FKIP
atau good citizenship dan demokratis sesuai dengan salah satu tujuan
halnya yang diungkapkan oleh Michael Rush dan Philip Althoff (2011, hlm
22) bahwa yang dimaksud sosialisasi politik adalah “proses, oleh pengaruh
pemilihan umum yang salah satu indikatornya adalah kemelekan poltik dalam
masyarakat.
menggunakan hak pilihnya dalam kegiatan pemilihan Ketua Umum baik BEM
Akan tetapi peran-peran PEMIRA yang telah di jabarkan diatas saat ini
menggunakan hak pilihnya pada saat Pemilihan Ketua Umum baik BEM FKIP
UNPAS maupun DPM FKIP UNPAS. Dan apabila ini terus di biarkan akan
organisasi. Hal ini terlihat saat dilangsungkannya pemilihan ketua umum baik
BEM FKIP UNPAS maupun DPM FKIP UNPAS, banyak mahasiswa yang
10
atas pilihannya tersebut. Terbukti dari hasil PEMIRA tahun 2014 dengan total
pemilih 2.108 mahasiswa dengan total pemilih ketua Umum BEM 1632 suara
dan 476 suara dinyatakan tidak sah, dan total pemilih Ketua Umum DPM
1682 suara dan 411 suara dinyatakan tidak sah. Serta pada tahun 2015 dengan
total pemilih 1.921 mahasiswa dengan total pemilih ketua Umum BEM 1.758
suara dan 163 suara dinyatakan tidak sah, dan total pemilih Ketua Umum
DPM 1.712 suara dan 208 suara dinyatakan tidak sah. Maka dapat
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis uraikan diatas, maka
penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana PEMIRA berperan sebagai
B. Identifikasi Masalah
DPM FKIP UNPAS. Ada beberapa pihak yang merasa bahwa peran
rasakan.
1. Rumusan Masalah
2. Pertanyaan Penelitin
D. Batasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
mahasiswa.
2. Tujuan khusus
FKIP UNPAS
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mahasiswa sebagai warga Negara yang baik yang sesuai dengan tujuan
2. Manfaat Kebijakan
3. Manfaat praktik
terhadap aktivitas politik yang lebih baik baik dalam tataran kehidupan
1. Kerangka Pemikiran
partisipasi politik.
2. Asumsi
tidak dapat melalui paksaan, ini hanya akan timbul dari kemauan diri
bernegara.
3. Hipotesis
kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya
mahasiswa
H. Definisi operasional
yang lebih subtantif dari suatu konsep. Dengan kata lain definisi
sebagai berikut:
18
1. Peran adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang
hlm 23)
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan
yang lain.
I. Struktur Organisasi
setiap bab dan bagian bab dalam seluruh penulisan skripsi, yang terdiri
dari bab satu sampai bab terakhir, yaitu bab lima. Rincian urutan dari
skripsi.
2. Bab II kajian teori, bab ini berisi tentang kajian teori yang terdiri
analisis data.
20