Anda di halaman 1dari 2

MUDAHNYA BERTRANSAKSI TANPA RIBET

Oleh : Fajrin Najri

Seiring berkembangnya teknologi menjadikan inovasi semakin menggila untuk


menciptakan model bisnis baru yang dikemas secara digital. Inovasi tersebut terlahir untuk
memecahkan berbagai masalah yang timbul ditengah masyarakat. Saat ini seluruh dunia
khususnya indonesia dihadapakan dalam situasi yang rumit dimana semakin meresahkannya
virus COVID-19. Virus ini selain memberikan dampak pada Kesehatan juga mengikat
keterbatasan aktifitas masyarakat sehingga hal ini membuat semuanya terasa kurang
produktif dan tidak efisien. Adanya pembatasan aktivitas membuat terjadinya penurunan
ekonomi khususnya di Sulawesi Barat.

Secara kumulatif, ekonomi Sulawesi Barat pada tahun 2021 mengalami kontraksi.
Akibat dari dampak yang ditimbulkan selama pandemi COVID-19 yang belum diperkirakan
masih memengaruhi penurunan aktivitas pertanian pada tahun 2021. Permintaan masyarakat
diperkirakan masih lemah akibat adanya dampak gempa yang ditimpa Sulbar akhir-akhir ini
sehingga dapat memengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi. Pelaku usaha yang berada di
wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene masih berfokus untuk rekalkulasi kerusakan
bangunan dan perbaikan bangunan usaha pasca gempa. Oleh karena itu Bank Indonesia
berupaya untuk memulihkan perekonomian karena mengingat hampir seluruh provinsi
terpantau mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi (Source : Bank Indonesia, Laporan
Perekonomian Provinsi Sulawesi Barat Februari 2021)

Bank Sentral Republik Indonesia Bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran


Indonesia (ASPI) menciptakan sebuah inovasi untuk meningkatkan produktifitas dalam
melakukan sebuah transaksi. Hal ini sejalan dengan tujuan Bank Indonesia untuk membangun
ekosistem digital dalam rangka untuk memulihkan perekonomian yang sempat mengalami
kontraksi pertumbuhan ekonomi dan yang paling penting prinsip utama dari inovasi ini
adalah Cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal). Inovasi yang dimaksud
adalah QRIS (Quick Response Indonesian Standard). QRIS merupakan pembayaran digital
berbasis QR Code untuk memudahkan dalam melakukan transaksi serta memperlancar
pembayaran secara Non-tunai.

17 Agustus 2019 bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74
adalah hari diluncurkannya system pembayaran berbasis QR yang disebut dengan QRIS.
Diluncurkannya system pembayaran ini tidak hanya diharapkan dapat mempermudah ataupun
memperlancar transaksi tetapi juga dapat menjamin keamanan dalam system pembayaran.
Model penggunaan pada QR Code Pembayaran terdiri atas Merchant Presented Mode dan
Customer Presented Mode hal tersebut telah disebutkan dalam Peraturan Anggota Dewan
Gubernur NOMOR 21/ 18 /PADG/2019 Pasal 3 ayat (2). Namun demikian, implementasinya
akan disesuaikan berdasarkan standar QRIS yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebagai standar nasional

Metode pembayaran pada Merchant Presented Mode (MPM). dengan menampilkan


QR code pada media yang dipasang di outlet tersebut. Sedangkan Customer Presented Mode
(CPM) menampilkan QR Code dari gadget kemudian di-scan oleh merchant untuk
selanjutnya melakukan transaksi pembayaran. Sangat mudah tanpa ribet..!!

Bank Indonesia untuk mewujudkan realisasi dalam perkembangan ekonomi dan


keuangan digital di masa pandemic menyelenggarakan kegiatan Digitalisasi Daerah dan
Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI). Pemerintah pusat berdasarkan keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2021 menetapkan Kabupaten Garut, Jawa Barat
menjadi tuan rumah dalam kegiatan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia
(FEKDI) tahun 2021 yang dilaksanakan pada 9 april 2021 dalam rangka percepatan dan
perluasan digitalisasi daerah. (Antaranews, 31/03/2021)

FEKDI bertujuan untuk memperkenalkan QRIS sebagai transaksi digital hal ini juga
merupakan bentuk sinergi dalam membangun ekosistem dan pemulihan ekonomi khususnya
di Sulawesi Barat. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan Sulawesi Barat dapat lebih
menggagas perkembangan digitalisasi untuk kesejahteraan Sulbar di masa yang datang.
Karna mengingat masyarakat Sulbar pada umumnya baik merchant maupun customer masih
memerlukan edukasi atau bimbingan khusus dalam menggunakan QRIS sebagai transaksi
digital keuangan. Sebab, masih banyak pelaku usaha yang belum terbiasa dalam
menggunakan QRIS.

Harapannya, dengan lahirnya berbagai inovasi untuk memecah masalah digitalisasi


daerah. Sulbar sebagai salah satu provinsi Bank Indonesia mampu mencetak merchant
ataupun customer yang cerdas dalam mengembangkan digitalisasi daerah.

Taki Mampake QRIS…


Untum memudahkan transaksi, tanpa ribet..

Anda mungkin juga menyukai