Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dianggap sebagai suatu invasisi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Ekalora N, 2013).
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang
preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari
penyakit. Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting
adalah upaya-upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan
(promotif). Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas
atau balkesmas saja, tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan lain, baik yang
langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, maupun
yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan
(Juanita, 2002).
Proses pelayanan kesehatan tidak bisa dipisahkan dengan pembiayaan
kesehatan. Biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Setyawan
B, 2018).
Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan
memegang peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan penting dari pembangunan
kesehatan di suatu negara diantaranya adalah pemerataan pelayanan kesehatan
dan akses (equitable access to health care) dan pelayanan yang berkualitas
(assured quality). Oleh karena itu reformasi kebijakan kesehatan di suatu

1
2

negara memberikan fokus penting kepada kebijakan pembiayaan kesehatan


untuk menjamin terselenggaranya kecukupan (adequacy), pemerataan
(equity), efisiensi (efficiency) dan efektifitas (effectiveness) dari pembiayaan
kesehatan itu sendiri (Departemen Kesehatan RI dalam Setyawan B, 2018).
Tercapainya Universal Coverage merupakan tujuan utama pembiayaan
kesehatan pada sebuah negara. Pembiayaan kesehatan secara umum fokus
pada bagaimana sumberdaya keuangan diperoleh, bagaimana sumber dana
yang ada dialokasikan dan dipergunakan dalam sistem kesehatan. Dalam
beberapa tahun terakhir, konsensus telah berkembang menjadi pembiayaan
perawatan kesehatan prabayar, dimana masyarakakat berkontribusi secara
teratur untuk biaya perawatan kesehatan melalui pembayaran pajak atau
kontribusi dari sebuah asuransi kesehatan (Lia Lia, 2015).
Setiap negara memilih sistemnya sendiri yang sesuai dengan kondisi
negara mereka karena setiap permasalahan di setiap negara berbeda-beda, jika
ada satu sistem yang cocok di suatu negara belum tentu akan dapat diterapkan
di negara lain. Pemilihan sistem pembiayaan kesehatan yang tepat bagi suatu
negara akan sangat bermanfaat untuk menyejahterakan masyarakat mereka.
Meskipun sistem pembiayaan kesehatan di setiap negara berbeda, akan baik
jika mengetahui bagaimana sejarah serta sistem tersebut berjalan di suatu
negara. Negara yang akan dibahas adalah salah satu negara di kawasan Asia
Tenggara yaitu Filipina.
Sistem perawatan kesehatan Filipina telah berkembang pesat dengan
melewati tantangan dari waktu ke waktu waktu. Status kesehatan telah
meningkat secara dramatis di Filipina, kematian bayi menurun, prevalensi
penyakit menular menurun dan harapan hidup meningkat menjadi lebih dari
70 tahun. Namun terjadi ketidakadilan dalam akses perawatan kesehatan,
Filipina memiliki agen asuransi kesehatan nasional sejak tahun 1995 yaitu
Philhealth. Secara bertahap terus meningkatkan cakupan populasi, namun
pada kenyataannya akibat kedalaman jangkauan yang terbatas maka
pembayaran pelayanan kesehatan berasal dari out of pocket. Oleh karena itu,
di bulan juli 2010 terjadi upaya reformasi agar filipina dapat mencapai

2
3

Universal Coverage fokus pada peningkatan jumlah keluarga miskin yang


terdaftar dalam Philhealth. Serta menyediakan lebih banyak manfaat
komprehensif dan mengurangi bahkan menghilangkan pembayaran out of
pocket (Alberto G. Romualdez et. Al, 2011).
Sistem pembiayaan kesehatan di setiap negara masih memiliki
kekurangan yang diharapkan akan terus diperbaiki untuk mencapai Universal
Coverage dengan melihat kekurangan yang ada dapat ditemui sebuah solusi
yang dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk negara lain. Dengan begitu
dapat memenuhi harapan masyarakat dimana terjadi kesetaraan dalam
pelayanan kesehatan serta keringanan biaya. Sehingga setiap orang bisa
berobat dengan aman dan nyaman tanpa terbebani dengan masalah biaya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah asuransi kesehatan nasional di Filipina?
2. Bagaimana sistem pembiayaan kesehatan yang diterapkan dalam asuransi
kesehatan nasional di Filipina?
3. Bagaimana penerapan POAC dalam asuransi kesehatan nasional di
Filipina?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas penulis memiliki tujuan dalam penulisan
makalah ini, tujuan tersebuat yaitu:
1. Mengetahui sejarah asuransi kesehatan nasional di Filipina.
2. Mengetahui sistem pembiayaan kesehatan yang diterapkan dalam asuransi
kesehatan nasional di Filipina.
3. Mengetahui penerapan POAC dalam asuransi kesehatan nasional di
Filipina.

3
4

D. Manfaat
Hasil kajian ini harapkan dapat memberikan informasi dan dapat berguna
sebagai bahan tambahan acuan untuk penelitian atau pengetahuan mengenai
sistem pembiayaan kesehatan di Negara Filipina dan sebagai masukan bagi
pihak-pihak yang terkait dalam menentukan kebijakan terkait tentang
sistem pembiayaan kesehatan.

4
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Asuransi Kesehatan Nasional di Filipina


Asuransi kesehatan merupakan suatu mekanisme pengalihan risiko
(sakit) dari risiko perorangan menjadi risiko kelompok. Dengan cara
mengalihkan risiko individu menjadi risiko kelompok, beban ekonomi yang
harus dipukul oleh masing–masing peserta asuransi akan lebih ingin tetapi
mengandung kepastian karena memperoleh jaminan. Sedangkan Asuransi
kesehatan sosial kesehatan adalah sebuah pelayanan sosial, pelayanan
kesehatan yang tidak boleh semata – mata diberikan berdasarkan status sosial
masyarakat sehingga semua lapisan berhak untuk memperoleh jaminan
pelayanan kesehatan (Hidayah, 2016).
Asuransi kesehatan sosial (Rebuplic Act 6111) awalnya diperkenalkan
di Filipina pada tahun 1969 yang dikenal juga dengan program Philippine
Medical Care Act yang terdiri dari program untuk pekerja sektor formal,
pekeja sektor informal, dan masyarakat miskin. Program ini dikelola oleh
Philippines Medical Care Commission dimana program ini cukup berhasil
dalam mendaftarkan pekerja sektor formal, namun kurang berhasil dalam
mendaftarkan pekerja sektor informal dan masyarakat miskin. Namun
manfaatnya hanya sebatas pada perawatan di rumah sakit saja (UHC Forward
dalam Lia, 2015).
Menurut Alberto G. Romualdez et. Al (2011) untuk meningkatkan akses
masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan, berbagai reformasi telah
dilembagakan selama 30 tahun terakhir diantaranya adalah adopsi Pelayanan
Kesehatan Primer (PHC) pada tahun 1979, integrasi masyarakat kesehatan dan
rumah sakit pada tahun 1983 (EO 851). Diberlakukannya Generics Act of
1988 (RA 6675); devolusi pelayanan kesehatan ke LGU (Local Government
Unit) atau lokal unit pemerintah, sebagaimana diamanatkan oleh kode
Pemerintah Daerah 1991 (RA 7160) dan berlakunya Undang-Undang
Asuransi Kesehatan Nasional tahun 1995 (RA 7875). Menurut maria Elena B

5
6

Herrera, et al. (2011) pada tahun 1999, DOH (Department of Health,


Philippines) meluncurkan Health Sector Reform Agenda (HSRA) sebagai
kerangka kerja dan strategi utama untuk memperluas penggunaan asuransi
kesehatan sosial, menigkatkan kebijakan kesehatan dan manajemen obat dan
meningkatkan pelayanan kesehatan umum. Sebelum reformasi besar ini,
semua fasilitas kesehatan di negara ini dikelola oleh Departemen Kesehatan
Nasional (Departemen Kesehatan) dan sistem kesehatan dioperasikan seperti
British National Health Service sebagai hasil desentralisasi, LGU
bertanggungjawab untuk membiayai dan mengelola fasilitas kesehatan.
Namun dengan adanya desentralisasi ini terjadi perbedaan fasilitas pada unit
pemerintah daerah berbeda juga. Desentralisasi ini memberikan kontribusi
terhadap fragmentasi dalam struktur pelayanan kesehatan.
Di antara upaya reformasi tersebut, ketika kode pemerintah daerah pada
tahun 1991 (RA 7160) diadopsi oleh pemerintah untuk mengubah pelayanan
kesehatan dengan memberikan unit pemerintah daerah (LGU) tanggungjawab
dan kewenangan untuk manajemen pembiayaan kesehatan mereka sendiri,
namun dengan di bimbing dan diberikan saran oleh departemen kesehatan.
Setelah banyak protes dan kritik, devolusi ini akhirnya diimplementasikan
pada tahun 1993. Upaya lain kunci reformasi adalah diberlakukannya
National Health Insurance Act pada tahun 1995 (RA 7875) yang
menggantikan Medical Act of 1969 dan mendirikan Philhealth sebagai
perusahan asuransi keehatan nasional, bertujuan untuk memastikan cakupan
universal dengan akses keuangan terhadap kualitas dan peralatan medis yang
terjangkau bagi semua orang di Filipina pada tahun 2010. Menurut UHC
forward (dalam Lia, 2015) The Philippine Health Corporation atau Philhealth
diciptakan pada tahun 1995 dengan tujuan menempatkan penekanan baru pada
cakupan universal. Pada tahun 2000 dan 2005, upaya reformasi tambahan
digariskan untuk membuat desentralisasi dan reformasi kesehatan kerja lebih
efektif termasuk subsidi pemerintah diperluas untuk pendaftaran orang miskin,
penciptaan unit-unit atau perencanaan pelayanan kesehatan lokal untuk
mengurangi fragmentasi dan peran kuat dari departemen kesehatan dalam

6
7

peraturan Phihealth sekarang mencakup sekitar 75 juta warga Filipina atau


83% dari populasi.
Sejak pembentukan Philhealth, beberapa perkembangan telah tejadi
dalam hal memperluas baik luas dan kedalaman cakupan kesehatan. Dalam hal
cakupan populasi, Philhealth sekarang memiliki 4 kategori pendaftar: sektor
informal, prasejahtera, pensiunan dan program membayar individu (IPP) bagi
mereka yang tidak memenuhi syarat untuk 3 kategori lainnya. Philhealth
dibiayai terutama melalui pendapatan pemerintah secara umum, dengan
kontribusi dibagi antara pemerintah pusat dan daerah. Kontribusi anggota
dituntut dari pekerja sektor informal dan orang-orang dalam program
membayar individu, kontribusi dari pensiun, dan prasejahtera sepenuhnya
disubsidi oleh pemerintah. Sejak tahun 1995, beberapa perbaikan telah dibuat
untuk paket manfaat dan sistem pengiriman, sebagai contoh sekarang
Philhealth sekarang memiliki rawat jalan dan paket diagnostik terbatas pada
pendaftar miskin. Tambahan baru ini menciptakan cakupan yang luas untuk
kategori miskin penerima manfaat. Semua penerima manfaat lainnya memiliki
akses hampir komprehensif, serta termasuk beberapa perawatan rawat jalan.
Sementara itu, sistem pelayanan kesehatan publik di Filipina yang sebagian
besar adalah desentralisasi, namun program Philhealth dikelola secara
terpusat. Philhealth tanggungjawab untuk koleksi dan kegiatan operasi dan
departemen kesehatan (DOH) memberikan kontribusi untuk kegiatan
pengawasan. Pada tahun 2000 dan 2005, upaya tambahan reformasi belum
berubah secara mendasar mengenai bagaimana pembiayaan kesehatan dan
pengiriman bekerja di Filipina, tetapi telah diimplementasikan sebagai
rangkaian reformasi tambahan untuk meningkatkan pembiayaan dan
pengiriman sistem yang ada. Beberapa reformasi tambahan ini mencakup
subsidi yang diperluas oleh pemerintah pusat bagi masyarakat miskin,
penciptaan unit-unit perencanaan pelayanan kesehatan lokal untuk mengurangi
fragmentasi dan peran lebih kuat dalam peraturan departemen kesehatan
(UHC Forward dalam Lia, 2015).

7
8

Filipina telah membuat kemajuan substansial terhadap peningkatan


akses keperawatan dan perlindungan keuangan melalui program Philhealth.
Filipina telah menjelajahi beberapa reformasi untuk cakupan universal,
meningkatkan equitas sistem dan meningkatkan tingkat perlindungan
keuangan yang diberikan. Dalam tahun yang akan datang, Filipina akan lebih
fokus untuk memastikan bahwa anggota yang terdaftar dan memastikan
tanggungan mereka yang mempertahankan kelayakan mereka untuk
mendapatkan manfaat asuransi kesehatan dengan meningkatkan kesehatan
efesiensi pengumpulan. Philhealth juga meningkatkan target dengan
mengadopsi proxy yang berarti hasil tes departemen kesejahteraan sosial dan
pembangunan dasar sebagai dasar utama untuk mendefinisikan dan
mengidentifikasi orang-orang miskin.
Menariknya dari pembayaran saku secara tradisional sekitar 40-50%
dalam sistem kesehatan di Filipina. Data yang tersedia menunjukkan bahwa
belum ada perubahan besar dalam angka-angka sejak tahun 1995, hal ini bisa
disebabkan oleh manfaat rawat jalan yang tidak komprehensif untuk beberapa
populasi dan adanya fakta bahwa “Balance Billing” diperboleh oleh penyedia.
Philhealth mengakui bahwa mengelola keanggotaan dan manfaat merupakan
information-heavy process dan Philhealth akan menyederhanakan proses
bisnis terutama klaim pengolahan dan meningkatkan sistem informasi.
Philhealth berencana untuk meningkatkan kemampuan pengumpulannya di
tahun mendatang, untuk memastikan anggota yang terdaftar dan tanggungan
mereka mempertahankan pendaftaran mereka dan meningkatkan efisiensi
keseluruhan sistem. Philhealth mengakui bahwa hal itu dapat meningkatkan
manfaat pada pembiayaan melalui kontak eksplisit dengan penyedia layanan
kesehatan yang akan menjamin minimal co-payment dari anggota dan
kemungkinan pergeseran kepembayaran berdasarkan kasus. Philhealth juga
mendukung advokasi melalui departemen kesehatan bahwa pemerintah
nasional sepenuhnya membiayai subsidi asuransi kesehatan bagi masyarakat
miskin dan membiarkan pemerintah daerah fokus dalam meningkatkan
fasilitas kesehatan tingkat lokal (UHC Forward dalam Lia, 2015).

8
9

B. Sistem Pembiayaan Kesehatan dalam Asuransi Kesehatan Nasional di Filipina


Proses pelayanan kesehatan tidak bisa dipisahkan dengan pembiayaan
kesehatan. Biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Setyawan
B, 2018). Sistem pembiayaan kesehatan dalam asuransi kesehatan nasional di
Filipina antara lain:
1. Renevue Collection
Renevue Collection merupakan cara sistem kesehatan
mengumpulkan uang dari rumah tangga, bisnis dan sumber-sumber
eksternal. Pengumpulan ini berkaitan dengan akumulasi pendapatan dan
manajemen, sehingga peserta berbagai risiko kesehatan secara kolektif,
melindungi individu dalam besarnya kepesertaan dan pengeluaran
kesehatan yang tidak terduga (Anonimous, 2014). Sumber biaya kesehatan
dalam asuransi kesehatan nasional di Filipina bersumber dari:
a. Anggaran Pemerintah
Anggaran kesehatan di Filipina diperoleh dari pendapatan
pemerintah yang bersumber dari pajak yang dikumpulkan oleh
Departement Of Finance (DOF). Anggaran kesehatan tersebut
dialokasikan oleh Departement OF Budget and Management (BDM)
kepada DOH dan Philhealth. Pendapatan pemerintah Filipina sebagian
besar dari pajak nasional dimana sejak tahun 2000 pendapatan pajak
nasional Filipina telah tumbuh rata-rata 9,9% pertahun. Pajak yang
dikumpulkan pada tahun 2008 berjumlah 14% dari GDP (Gross
Domestic Product) lebih dari 75% total pajak nasional dikumpulkan
oleh Biro Internal Revenue (BIR) dan sebagian besar berupa pajak
langsung. Lebih dari 40% dari total pendapatan pajak nasional
diperoleh dari pajak pendapatan bersih penduduknya. Namun
pendapatan pemerintah dari pajak cukai mengalami penurunan dari
tahun 2005-2007, hal ini mungkin dipengaruhi oleh ditetapkan
kebijakan (RA 9334) dalam pembiayaan kesehatan menetapkan bahwa

9
10

2,5% dari pajak cukai alkohol dan tembakau harus dialokasikan untuk
program pencegahan penyakit oleh DOH dan 2,5% dari pendapatan
tambahan juga dialokasikan kepada Philhealth untuk mengcover
pembiayaan kesehatan rumah tangga miskin.
b. Premi yang dibayarkan peserta asuransi kesehatan nasional
Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap
bulannya sebagai kewajiban dari tanggungan atas keikutsertaannya di
asuransi. Sedangkan Premi asuransi merupakan iuran yang wajib
dibayarkan selama jangka waktu yang sudah disepakati oleh pihak
agen asuransi dan calon peserta nasabah (Ihsan, 2019). Premi yang
dibayarkan oleh peserta Philhealth menggunakan mekanisme yang
berbesa-beda antara lain:
1) Premi untuk pekerja sektor formal
Untuk peserta yang merupakan pekerja sektor informal,
pembayaran premi dilakukan dengan pemotongan gaji bulanan
secara otomatis dimana pembagian pembayaran premi pekerja di
sektor formal tidak hanya ditanggung oleh pekerja namun juga oleh
perusahaan. Premi yang dibayarkan sebesar 2,5% dari gaji pokok,
dengan demikian kontribusi premi menjadi regresif bagi mereka
yang berpendapatan tinggi.
2) Premi untuk penduduk miskin
Pembayaran premi untuk keluarga miskin sepenuhnya
ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan data dari Sponsored
Programme (SP), premi tahunan yang sepenuhnya disubsidi dari
pemerintah pusat dan LGU sebesar Php 1.200 (US $ 23,14) per
keluarga dengan meknisme pembagian pembayaran antara
pemerintah pusat dan LGU. Dimana besarnya kontribusi LGU
didasari atas besarnya pendapatan LGU tersebut.
3) Premi untuk pekerja sektor informal
Pembayaran premi bulanan untuk anggota yang termasuk
pekerja sektor informal yang termasuk dalam Individually-Paying

10
11

Programme (IPP) dibebankan sebesar Php 100 (US $ 2.09) yang


dapat di bayar triwulanan, setengah tahun dan tahunan.
4) Premi untuk penduduk yang bekerja di luar negeri
Penduduk yang bekerja di luar negeri diwajibkan untuk
membayar premi dengan tidak mempertimbangkan apakah mereka
bekerja di luar negeri untuk pertama kalinya atau kedua kalinya.
Premi tahunan yang dipatok pada Rp.900 (US $ 18,85) yang 25%
lebih rendah dari kontribusi premi minimum bagi mereka yang
menetap di Filipina atau bekerja disektor formal.
5) Penduduk yang telah memasuki usia pensiun
Untuk penduduk yang telah memasuki usia pensiun akan
menjadi anggota seumur hidup Philhealth, mereka dibebaskan dari
pembayaran premi dan tetap mendapatkan manfaat asuransi penuh.
6) Sumber premi dari pendapatam lain
Premi untuk NHIP (National Health Insurance Programme)
secara keseluruhan dan untuk SP khususnya disubsidi dari pajak
nasional dan sumber pendanaan lainnya yang ditetapkan dalam
kebijakan pemerintah Filipina yaitu:
a) The Reformed Value-Added Tax Law of 2005 (RA 9337) yang
menyatakan bahwa 10% dari pendapatan LGU yang diperoleh
dari pendapatan tambahan atau dari pajak tambahan harus
dialokasikan untuk premi asuransi kesehatan sebagai bentuk
kontribusi dari pemerintahan daerah.
b) Sin Tax Law of 2004 (RA 9344) yang menyatakan bahwa 2,5%
dari pendapatan tambahan dari pajak cukai pada produk alkohol
dan tembakau mulai januari 2005 harus disetorkan langsung ke
Philhealth yang bertujuan untuk memenuhi tujuan cakupan dari
NHIP.
c) Bases Conversion snd Development Act of 1995 yang
menyatakan bahwa 1% dari hasil penjualan metropolitan Manila
kamp militer diberikan kepada NHIP.

11
12

d) Documentary Stamp Tax Law of 1993 (RA 7660) yang


menyatakan mulai tahunn 1996, 25% dari pendapatan tambahan
kenaikan pajak cap dokumenter harus dialokasikan untuk NHIP.
e) Excise Tax Law (RA 7654) of 1993 yang menyaatakan bahwa
25% dari peningkatan pendapatan dari pajak cukai harus
dialokasikan untuk NHIP.
2. Pooling Mecanism
Pooling Mecanism merupakan kontribusi yang dikumpulkan agar
biaya perawatan kesehatan dimiliki semua (ditanggung bersama) dan tidak
ditanggung oleh individu pada saat mereka jatuh sakit atau membiayai
pengobatan siapa saja yang sakit (Anonimous, 2014). Di Filipina terdapat
2 lembaga yang bertugas sebagai pengelola Pool Health Care Resources
yaitu pemerintah dan Philhealth.
a. Pemerintah Pusat (National Government)
Setiap tahunnya, proses penganggaran Departement Of Health
(DOH) dimulai dengan pemberitahuan penerbitan anggaran dari
Departement Of Budget Management (DBM) pada akhir februari atau
sampai pertengahan maret. Pemberitahuan penerbitan anggaran ini
merupakan suatu bentuk pemberitahuan informasi dari DBM kepada
pemerintah pusat untuk mulai merumuskan anggaran untuk tahun
tersebut. Batas anggaran yang diberikan oleh DBM berdasarkan atas
dana yang tersedia pada kas dan proyeksi pendapatan pemerintah
untuk tahun tersebut. Lembaga pemerintah seperti DOH kemudian
mempersiapkan proposal anggaran berdasarkan tahun tersebut. Usulan
anggaran dari lembaga-lembaga seperti DOH kemudian dikonlidasikan
ke dalam National Expenditure Programme (NEP) yang kemudian
disampaikan ke kongres. Selanjutnya kongres merumuskan NEP
menjadi tagihan alokasi umum appropriations bill yang akan dibahas
dan disahkan bersama-sama oleh kedua belah pihak.
Ada kemungkinan ketidakmampuan DOH untuk
memaksimalkan sumber dana yang ada. Pertama hubungan dengan

12
13

kelemahan kapasitas DOH pusat, Center for Health Development


(CHDs) dan Local Government Unit (LGU). Untuk menggunakan
sumber daya yang efektif, kedua pemanfaatan dana yang rendah
berkaitan dengan insentif yang lemah diantara manajer untuk
mendorong pengeluaran. Sementara DOH menyumbang sebagian
besar dari pengeluaran kesehatan pusat, terjadi peningkatan
pengeluaran kesehatan dalam beberapa tahun terakhir oleh lembaga-
lembaga pemerintah lainnya seperti Office of The President dan
Philippine Charity Sweepstakes Office (PCSO).
PCSO merupakan lembaga untuk kegiatan amal, memberikan
bantuan keuangan untuk rumah sakit dan dukungan medis kepada yang
membutuhkan. Pada tahun 2005, pengeluaran DOH dan lembaga
terkait lainnya memberikan kontribusi sekitar setengah dari
pengeluaran kesehatan pemerintah pusat, sedangkan untuk lembaga-
lembaga lainnya (seperti kegiatan kongres, maupun progam kesehatan
atau layanan dan fasilitas sekolah, instalasi militer dan penjara) adalah
sebesar 21%. Pengeluaran kesehatan oleh lembaga pemerintah lainnya
terkadang dilaksanakan oleh DOH tetapi biasanya tidak mencakup
perencanaan jangka menengah yang dilakukan sektor tersebut oleh
DOH karena biasanya pendanaan ini tidak menentu, tergantung pada
ketersediaan dana dan alasan lain yang tidak terkait dengan tujuan
kesehatan nasional. Dimana pengeluaran pemerintah pusat non-DOH
biasanya menjadi lebih besar, ada kebutuhan yang lebih besar untuk
mengkoordinasikan kedua pengeluaran sehingga overlaps dan
crowding out dapat diminimalkan dan kesenjangan dapat diidentifikasi
dan ditangani.
b. Pemerintah Daerah (Local Government)
Penganggaran kesehatan LGU dilakukan dengan cara yang
hampir sama dengan anggaran DOH. Dimulai dengan penerbitan
pemberitahuan anggaran oleh DBM yang mengatur alokasi Internal
Revenue Allotment (IRA) untuk tahun tersebut. selain IRA dana

13
14

aggregat LGU dari semua sumber seperti pendapatan retribusi,


Philhealth kapitasi, penggantian dan hibah dari sumber eksterrnal. Di
daerah dengan rencana existing province-wide atau City Invesment
Plan For Health (PIPH/CIPH), anggaran tahunan disinkronkan
dengan rencana investasi tahunan. Anggaran tahunan yang disahkan
oleh dewan legislatif LGU masing-masing. LGU mendapatkan semua
komoditas melalui Bids and Awards Comittees (BAC) yang dimiliki
oleh LGU. Komite-komite ini terkait dengan ketentuan UU Pengadaan
atau Procurement Law (RA 9184). DOH berusaha untuk
mengembalikan beberapa daya beli yang hilang selama devolusi
melalui pembentukan mekanisme pengumpulan pengadaan (pooled
procurement) yang dilakukan oleh unit kerjasama pemerintah antar-
daerah.
c. Philhealth
Philhealth mengumpulkan dana dari semua sektor dari
masyarakat Filipina, untuk pekerja formal premi dikumpulkan melalui
pajak gaji. Untuk rumah rumah tangga atau keluarga miskin premi
dibayarkan langsung oleh LGU, sedangkan pemerintah pusat terutama
BDM dikenakan tagihan sesuai dengan bagian yang sudah ditetapkan.
Untuk anggota yang membayar secara individu premi dibayar secara
sukarela melalui lembaga-lembaga terkait seperti kantor wilayah
Philhealth, kantor-kantor pelayanan dan bank swasta yang telah
ditentukan. Untuk pekerja di luar negeri dapat mengirimkan
pembayaran premi melalui lembaga keuangan di luar negeri yang
telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua premi dikumpulkan,
kemudian dikelola menjadi dana tunggal. Dimana semua anggota
dapat menikmati manfaat yang sama, tetapi diberlakukan
pengecualian untuk program yang disponsori (Sponsored Programme
atau SP), dimana anggotanya berhak untuk mendapatkan layanan
rawat jalan dasar di Rural Health Unit (RHUs). Pada tahun 2007
pembayaran tunjangan kepada anggota SP telah melebihi

14
15

pengumpulan premi sebesar 4% pensiun yang tidak dikenakan biaya


premi. Pembayaran tunjangan untuk pensiun cenderung menjadi
beban keuangan yang serius bagi Philhealth. Di sisi lain pekerja
formal (khususnya pegawai swasta) memiliki tunjangan rasio premi
yang cukup rendah. Anggota IPP telah menunjukkan pemanfaatan
program yang relatif tinggi yang dapat mengindikasikan adanya
adverse selection. OFW yang memiliki premi relatif rendah dan yang
belum memiliki manfaat yang portabel secara luas. Penyatuan premi
dari sektor yang berbeda memberikan kontribusi terhadap peningkatan
keberlangsungan dana yang memberikan pola pemanfaatan berbeda
diseluruh anggota keanggotaan.
3. Purchasing
Purchasing merupakan sebagai kontribusi yang digunakan untuk
membeli atau menyediakan intervensi kesehatan yang tepat dan efektif.
Pembelian disini terkadang disebut sisi suply pada pendanaan meliputi
beberapa perjanjian yang digunakan oleh pembeli layanan kesehatan untuk
membayar kepada penyedia pelayanan kesehatan (Anonimous, 2014).
a. Pendanaan rumah sakit
Rumah sakit provinsi dan kabupaten didanai dari anggaran
pemerintah provinsi, sedangkan untuk rumah sakit kota didanai dari
anggaran pemerintah kota. Besarnya penganggaran dana ditentukan
dari kepala daerah yang memimpin. Berdasarkan hasil riset Health
Sector Reform Agenda (HSRA), diperoleh hasil bahwa sebagian
pemerintah daerah (LGUs) menghabiskan hampir 70% dari anggaran
kesehatan mereka untuk perawatan perseorangan terutama
dialokasikan ke rumah sakit. Anggaran dana yang telah dilimpahkan ke
rumah sakit sekitar 80% terutama digunakan untuk gajih staf.

15
16

b. Pembayaran pelayanan kesehatan


1) Sistem pembayaran pelayanan kesehatan masyarakat dan rawat
jalan
Dalam sistem asuransi kesehatan Filipina, pelayanan rawat
jalan yang diberikan RHUs tidak dipungut biaya. RHUs milik LGU
yang menjadi anggota dari Philhealth’s Outpatient Benefit
Package (OBP) pada prinsipnya didanai dari biaya kapitasi yang
dikumpulkan dari Philhealth. LGU akan mengganti sebesar Php
300 (US $6,28%) untuk setiap rumah tangga miskin yang terdaftar
di bawah SP. Untuk Philhealth’s Outpatient Benefit Package
(OBP) khusus yaitu paket rawat jalan TB-DOTS dan paket rawat
jalan penyakit malaria, dilakukan sistem pembayaran kepada
penyedia layanan kesehatan berdasarkan kasus yang ditangani.
Besarnya pembayaran yang dilakukan bervariasi tergantung dari
penyedia pelayanan kesehatan, untuk penyedia pelayanan
kesehatan yang terakreditasi diberikan Php 600 perkasus malaria
untuk paket rawat jalan malaria. Sedangkan untuk pembayaran
kasus rawat jalan TB, pada pelayanan kesehatan yang terakreditasi
fasilitas DOTS dibayar flat rate Php 4000 per kasus dalam dua
angsuran: Php 2500 setelah selesai fase intensif pengobatan dan
Php 1500 setelah fase pemeliharaan.
2) Sistem pembayaran rawat inap
Mekanisme pembayaran rawat inap, baik pada rumah sakit
negeri maupun swasta dilakukan dengan mekanisme user fees.
Besarnya biaya dalam user fees tidak ditentukan dalam regulasi
dimana setiap fasilitas kesehatan memiliki kebebasan untuk
menentukan tarif yang mereka anggap tepat. Dalam prakteknya
penetepan biaya dalam user fees pada rumah sakit umum sering
tidak tepat hal ini mungkin disebabkan karena tidak memiliki
keterampilan teknis untuk menetapkan harga yang sesuai.

16
17

3) Sediaan farmasi
Pengganti biaya obat-obatan termasuk dalam paket rawat
inap Philhealth dimana obat-obatan yang ditanggung adalah obat-
obatan yang tercantum dalam Philippine National Drug Formulary
(PNDF) namun, data rumah tangga menunjukan bahwa pembayaran
obat-obatan sebagian besar dilakukan dengan mekanisme Out Of
Pocket (OOP). Sebagian besar harga obat-obatan tidak diatur dalam
peraturan pemerintah dan ditentukan oleh kekuatan pasar. Namun,
pada bulan Agustus 2009, setelah banyak terjadi perdebatan publik
di Filipina ditetapkan Maximum Retail Drug Prices (MRDPs) oleh
DOH pada obat-obat tertentu yang memberikan dampak terhadap
penurunan 50% dari harga yang beredaran di pasaran.
4) Pembayaran tenaga profesional
Penyedia pelayanan kesehatan di Filipina dibayar dengan beberapa
kombinasi cara. Dokter praktek swasta dibayar dengan mekanisme
Fees For Service. Sedangkan untuk dokter dan tenaga profesional
kesehatan lainnya yang bekerja disektor publik di bayar dengan
mekanisme gaji. Besarnya pembayaran juga bervariasi, dimana
pembayaran dokter praktek swasta ditemukan dengan menggunakan
tarif yang ditentukan oleh pasar, sedangkan untuk tenaga dan dokter
profesional kesehatan lainnya yang bekerja disektor publik digaji
dengan mengikuti standarlisasi gaji yang sudah ditetapkan UU,
sebagai contoh sistem gaji tenaga kesehatan disektor publik yaitu
seorang dokter yang dipekerjakan sebagai petugas medis III di
RSUD menerima gaji pokok bulanan minmal Php 19.168 (US $
401,43) sedangkan kepala rumah sakit (kepala rumah sakit I)
menerima setidaknya Php 25.196 (US 527,68) perbulan.

17
18

C. Penerapan POAC dalam Asuransi Kesehatan Nasional di Filipina


POAC singkatan dari Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling. POAC merupakan fungsi manajemen yang dibuat secara umum
dan mencakup proses manajemenial keseluruan yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen yang ada, karena tanpa fungsi
perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan tak akan dapat berjalan.
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan merupakan suatu langkah awal dalam
melaksanakan kegiatan serta susunan langkah-langkah secara sistematis
dan teratur untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam suatu
organisasi. Perencanaan juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu
masalah yang terjadi sehingga dapat meleraikannya menjadi satu persatu
dengan rapi. Dalam hal ini juga perencanaan dapat diartikan sebagai upaya
dalam memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia guna mencapai tujuan
secara efisien dan efektif. (Berliandaldo M, 2016).
a. Latar belakang dan tujuan dari asuransi kesehatan nasional di Filipina
Program asuransi kesehatan nasional di Filipina diselenggarakan
berdasarkan ketentuan dari kebijakan dan ketentuan khusus yang
terdapat pada peraturan REPUBLIC ACT No.7875, disebutkan bahwa
program asuransi sosial ini akan berfungsi sebagai sarana bagi
penduduk yang sehat untuk membantu membayar perawatan penduduk
yang sakit dan penduduk yang mampu untuk membantu membayar
perawatan medis bagi penduduk yang tidak mampu. Program asuransi
kesehatan ini pada awalnya akan terdiri dari program I dan II atau
Medicare dan diperluas secara bertahap untuk membentuk suatu
program asuransi keehatan universal untuk seluruh penduduk. Program
tersebut harus mencakup sistem yang berkelanjutan mulai dari
pengumpulan dana, pengolahan dana, dan penyaluran dana untuk
membiayai paket dasar minimum dan paket tambahan lainnya dari

18
19

manfaat asuransi kesehatan. Program ini akan mencegah pembayaran


dengan mekanisme langsung dari penerima pelayanan kesehatan, mulai
dari pembelian obat-obatan dan farmasi, pembayaran jasa dokter dan
profesional lainnya maupun pembayaran fasilitas pelayanan kesehatan.
Program asuransi kesehatan di Filipina bertujuan untuk
menyediakan cakupan asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat
Filipina, memastikan terjaungkaunya pelayanan kesehatan,
memastikan pelayanan kesehatan yang didapatkan seluruh masyarakat
dan dapat diakses pelayanan kesehatan bagi semua warga Filipina.
b. Cakupan dan waktu pencapaian
Program asuransi kesehatan nasional tersebut akan mencakup
seluruh warga negara Filipina, sesuai dengan prinsip-prinip universalis
dan cakupan wajib yang terdapat pada bagian ke 2 (b) dan 2 (1) UU
REPUBLIC ACT No. 7875. Program asuransi kesehatan nassional
tersebut akan dilakukan secara bertahap selama periode tidak lebih dari
15 tahun, dimana Philhealth menargetkan pada 2010 85% dari
penduduk Filipina telah tercover oleh asuransi kesehatan nasional.
c. Paket manfaat
Paket manfaat yang diberikan dalam asuransi kesehatan nasional
tersebut mencakup:
1) Rawat inap, paket manfaat yang dapat diterima adalah:
a) Kamar dan makan.
b) Layanan dari petugas kesehatan profesional.
c) Diagnostik, labolatorium dan pelayanan pemeriksaan kesehatan
lainnya.
d) Peralatan dan fasilitas bedah atau medis.
e) Obat.
2) Rawat jalan, paket manfaat yang dapat diterima adalah:
a) Jasa tenaga kesehatan profesional.
b) Diagnostik, labolatorium dan pelayanan pemeriksaan kesehatan
lainnya.

19
20

c) Layanan pencegahan penyakit perseorangan.


d) Obat.
3) Pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan
4) Pelayanan kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh lembaga
korporasi dengan ketentuan:
a) Biaya penyediaan paket tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga subsidi dari pemerintah nasional dan lokal yang
tersedia cukup untuk pembayaran premi dan dapat memperluas
cakupan seluruh penduduk Filipina.
b) Set awal layanan tidak kurang dari setengah, dari yang mereka
diberikan di bawah medicare. Saat ini program I dalam hal
biaya rata-rata keseluruhan klaim untuk dibayarkan per
penerima manfaat rumah tangga pertahun.
c) Untuk layanan-layanan yang termasuk diprioritaskan, dengan
pertimbangan efektivitas biaya dan menurut potensi dari
layanan tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal
bagi penerima manfaat bantuan maksimal dari beban keuangan
pada penerima.
5) Paket yang tidak ditanggung
Pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung dalam asuransi
kesehatan nasional Filipina adalah obat-obatan tanpa resep,
perawatan psikoterapi, konseling untuk ganguan mental,
penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, bedah plastik untuk
kecantikan, layanan rehabilitasi, jasa optometric, dan biaya
transportasi persalinan normal.
2. Organizing
Organizing atau Pengorganisasian merupakan suatu proses
pengaturan kerja secara bersama agar setiap anggota yang terdapat
didalamnya dapat melaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik. Suatu
pengorganisasian pada prinsipnya dapat berguna untuk menentukan cara-
cara atau metode-metode tentang upaya pemberdayaan sumber daya

20
21

manusia agar dapat bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama dengan
harapan dapat mencapai tujuan yang diharapkan (Berliandaldo M, 2016).
Asuransi kesehatan nasional di Filipina dikelola oleh suatu lembaga
yang bernama Philippine Health Insurance Corporation (Philhealth) pada
bagian ke 16 RA 7875 dijelaskan mengenai tugas dan wewenang
Philhealth yaitu:
a. Mengelola program asuransi kesehatan nasional.
b. Merumuskan dan menyebarkan kebijakan berkaitan dengan program
asuransi kesehatan nasional.
c. Menetapkan standar, aturan dan peraturan yang diperlukan untuk
menjamin kualitas pelayanan, pemanfaatan yang tepat dari layanan,
viabilitas dana, kepuasan angoota dan pencapaian tujuan program.
d. Merumuskan dan menetapkan pedoman kontribusi dan manfaat,
portabilitas, premi dan jaminan kualitas, pengaturan penyedia
pelayanan kesehatan, metode sistem pembayaran dan sistem rujukan.
e. Mendirikan kantor cabang sebagaimana diamanatkan pada pasal V UU
RA No.7875.
f. Mengelola dan menerima dana hibah, sumbangan dan bentuk-bentuk
bantuan lainnya.
g. Menuntut dan dituntut di pengadilan.
h. Membeli property yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan
UU RA No.7875.
i. Mengumpulkan, mendepositokan, menginvestasi, mengelola, dan
menyalurkan dana asuransi kesehatan nasional sesuai dengan UU RA
No.7875.
j. Bernegosiasi dengan institusi perawatan kesehatan, tenaga kesehatan
maupun dengan pihak yang terlibat mengenai harga, mekanisme
pembayaran, desain dan implementsi administrasi dan sistem operasi
dan prosedur, pembiayaan, dan pemberian pelayanan kesehatan.

21
22

k. Menentukan persyaratan dan menerbitkan pedoman untuk akreditasi


penyedia layanan kesehatan untuk program asuransi kesehatan
nasional.
l. Mengawasi pemberian manfaat kesehatan dengan kewenangan untuk
memeriksa catatan medis dan keuangan penyedia layanan kesehatan
serta kewenangan untuk memeriksa institusi perawatan kesehatan
terakredirasi.
m. Untuk mengatur kantor, memperbaiki kompensasi dan menunjuk
personil yang mungkin dianggap perlu dan atas rekomendasi dari
Presiden.
n. Menyerahkan laporan tahunan yang memuat status dana asuransi
kesehatan nasional, total pembayaran, cadangan, rata-rata biaya kepada
penerima manfaat, setiap permintaan untuk apropriasi tambahan, dan
data yang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan program kepada
Presiden Filipina dan Kongres.
o. Melakukan tindakan lain yang dapat mempercepat pencapaian tujuan
dari dibentuknya organisasi ini.
3. Actuating
Actuating atau tahap pelaksanaan merupakan penerapan atau
implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.
Langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang
melibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Berliandaldo M, 2016).
Dalam pelaksanaannya program asuransi kesehatan nasional di
Filipina dikelola oleh suatu badan yang bernama Philhealth. Pelaksanaan
dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 tahun.
Secara garis besar pelaksanaan sistem pembiayaan dalam asuransi
kesehatan nasional di Filipina dibagi menjadi 3 sistem salah satunya
Renevue Collection dimana sumber pendanaan asuransi kesehatan di
Filipina berasal dari anggaran pemerintah serta premi yang dibayarkan dari
anggota. Selanjutnya, dana yang terkumpul tersebut dihimpun dan dikelola

22
23

oleh lembaga pooling yaitu pemerintah dan Philhealth. Dana yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pooling kemudian digunakan untuk membayar
penyedia pelayanan kesehatan dimana pembayaran dilakukan dengan
mekanisme yang berbeda-beda.
4. Controlling
Controlling merupakan pengawasan, karna didalam pengawasan
dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk
mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana
(Berliandaldo M, 2016)
Dalam RA 7875 yaitu pada bagian 54 disebutkan bahwa kongres
akan melakukan penelaahan berkala atas program asuransi kesehatan
nasional. Evaluasi dilakukan secara sistematis terhadap kinerja program
yaitu menyangkut dampak atau pencapaian program sehubungan dengan
objektif dan goal yang sudah ditetapkan oleh program tersebut. kajian
tersebut harus dilakukan oleh Komite Senat dan DPR yang memiliki
yurisdiksi legislatif atas program. Lembaga ekonomi dan pembangunan
nasional berkoordinasi dengan kantor statistik nasional dan nasional
insitutes of health dari Univesitas Filipina akan melakukan studi untuk
memvalidasi prestasi dari program. Anggaran yang dibutuhkan untuk
melakukan studi tersebut harus berasal dari pendapat Philhelath.

23
24

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi kesehatan sosial (Rebuplic Act 6111) awalnya diperkenalkan
di Filipina pada tahun 1969 yang dikenal juga dengan program Philippine
Medical Care Act. Setelah reformasi diberlakukannya National Health
Insurance Act pada tahun 1995 (RA 7875) yang menggantikan Medical Act of
1969 dan mendirikan Philhealth sebagai perusahan asuransi kesehatan
nasional, bertujuan untuk memastikan cakupan universal dengan akses
keuangan terhadap kualitas dan perawatan medis yang terjangkau bagi semua
orang di Filipina pada tahun 2010. Dalam hal cakupan populasi, Philhealth
sekarang memiliki 4 kategori pendaftar: sektor informal, prasejahtera,
pensiunan dan program membayar individu (IPP). Philhealth dibiayai
terutama melalui pendapatan pemerintah secara umum, dengan kontribusi
dibagi antara pemerintah pusat dan daerah.
Sistem pembiayaan asuransi kesehatan nasional di Filipina dibagi
menjadi 3 yaitu: revenue collection, pooling mechanism, purchasing
mechanism. Alur dari sistem tersebut adalah sumber pendanaan asuransi
kesehatan di Filipina berasal dari anggaran pemerintah serta premi yang
dibayarkan dari anggota. Selanjutnya dana yang terkumpul tersebut dihimpun
dan dikelola oleh lembaga pooling yaitu pemerintah dan Philhealth. Dana
yang telah dikumpulkan oleh lembaga pooling kemudian digunakan untuk
membayar penyedia pelayanan kesehatan, dimana pembayaran dilakukan
dengan mekanisme yang berbeda-beda.
POAC dalam asuransi kesehatan nasional di Filipina yaitu Planning
atau perencanaan asuransi kesehatan nasional di Filipina merupakan
implementasi UU RA No.7875. Organisasi yang mengemban tugas untuk
mengatur asuransi kesehatan adalah Philhealth, implementasi dalam asuransi
kesehatan Filipina sesuai dengan mekanisme pembiayaan asuransi kesehatan
di Filipina dan untuk controlling atau pengawasan dilakukan oleh kongres.

24
25

B. Saran
Diharapkan pemerintah dapat meningkatkan mutu sistem asuransi
kesehatan yang sudah berjalan, agar dapat meningkatkan cakupan Universal
Coverage di Filipina.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Alberto G. Romualdez et. Al., 1932. 2011. ‘Republic Of The Philippines Supreme
Coure Manila. Chan Robles. Vol.1. N0.3. Diakses pada tanggal 06
Desember 2019.
<http://www.chanrobles.com/cralaw/1932decemberdecisions.php?id=141>
Anonimous. 2014. Tiga Fungsi Pembiayaan Kesehatan. Pendidikan Kedokteran.
Di akses pada tanggal 05 desember 2019.
<https://www.pendidikankedokteran.net/index.php/32-berita1/566-tiga-
fungsi-pembiayaan-kesehatan>
Berliandaldo M. 2016. ‘Analisa POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) Dalam Proses Alih Teknologi Di Pusat Inovasi Lipi’.
Universitas Tadulako. Jurusn Manajemen Fakultas Ekonomi. Sulawessi
Tengah. Hh 65-68. Diakses pada tanggal 06 Desember 2019
Ekalora N. 2013. Makalah Pembiayaan Kesehatan. Academia.edu. Di akses pada
tanggal 05 desember 2019.
<https://www.academia.edu/12159387/MAKALAH_PEMBIAYAAN_KES
EHATAN>
Hidayah. 2016. Asuransi Kesehatan. Research.gate. Diakses pada tanggal 06
desember 2019.
Ihsan. 2019. Premi Asuransi. Lifepal.co.id. Diakses pada tanggal 06 Desember
2019. <https://www.google.com/amp/s/lifepal.co.id/blog/premi-
asuransi/amp/>.
Juanita. (2002). Peran Asuransi Kesehatan dalam Benchmarking Rumah Sakit
dalam Menghadapi Krisis Ekonomi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Jurusan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Universitas Sumatera
Utara. Di akses pada tanggal 05 desember 2019.
Lia. 2015. Asuransi Kesehatan Di Filipina. Dokument.tipis. Di akses pada tanggal
05 desember 2019.
<https://www.google.com/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/asuransi-
kesehatan-filifina.html>

26
27

Setyawan Budi, (2018). ‘Sistem Pembiayaan Kesehatan’. Researchgate.net. Vol.


11. No.2. Hh 119-126. Di akses pada tanggal 05 desember 2019.
Republic Act No. 7875. 1995. An Act Instituting A National Health Insurance
Program For All Filipinos And Establishing The Philippine Health
Insurance Corporation For The Purpose. Diakses pada tanggal 06
Desember 2019.<https://www.philhealth.gov.ph/about_us/ra7875.pdf>

27

Anda mungkin juga menyukai