Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK INDONESIA


JAKARTA PUSAT

(Studi Kasus Karyawan Outsourcing Bagian Messenger)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

organisasi dalam skala besar maupun skala kecil. Pada organisasi skala besar sumber daya

manusia dipandang sebagai unsur yang sangat menetukan dalam proses pengembangan

usaha, peran sumber daya manusia menjadi semakin penting. Suatu perusahaan dibangun

untuk mencapai tujuan, sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan orang-orang

yang mempunyai sikap dan perilaku yang bertanggung jawab dan memiliki kemampuan

kinerja yang baik.

Menurut Wibowo (2011), kinerja berasal dari pengertian performance, ada pula yang

memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja, namun

sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi

termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja terkadang diartikan sebagai hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang maupun kelompok sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seorang

pegawai, salah satunya yaitu kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk

mempengaruhi orang lain dalam bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target

yang telah ditentukan oleh perusahaan. Menurut Sunyoto (2012), kepemimpinan adalah

setiap upaya seseorang yang mencoba untuk memengaruhi tingkah laku seseorag atau
kelompok, upaya untuk memengaruhi tingkah laku ini bertujuan untuk perorangan, tujuan

teman, atau bersama-sama dengan tujuan organisasi yang mungkin sama atau berbeda.

Semakin baik kepemimpinan seseorang, maka semakin baik juga berjalannya sebuah

organisasi atau perusahaan. Seorang pimpinan yang baik, akan memberikan dampak positif

bagi kinerja seorang karyawan. Maka dari itu, kepemimpinan sangat memainkan peran

dominan terhadap keberhasilan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jelita,

Olivia, dan Victor (2016) yang menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Christilia (2013) yang menyatakan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

Selain kepemimpinan, faktor kedua adalah motivasi kerja. Motivasi merupakan dorongan

yang diberikan kepada seorang karyawan, sehingga meningkatkan kinerja karyawan. Dengan

adanya motivasi, akan meningkatkan semangat karyawan untuk melakukan kerja yang akan

berdampak kepada hasil kerja yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu,

bentuk motivasi yang diberikan kepada karyawan yaitu dengan memberikan reward.

Pemberian reward harus dilakukan agar karyawan selalu semangat dalam menjalankan

tugasnya dan merasa tanggung jawab sehingga berdampak kepada kinerja yang baik. Teori

Maslow tentang motivasi yaitu seperti kerucut, manusia akan termotivasi apabila kebutuhan

yang menjadi sasaran hidup terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologi sampai

kebutuhan aktualisasi. Dengan adanya pemberian reward tersebut, akan membantu karyawan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga semangat dalam dalam diri karyawan untuk

bekerja akan selalu ada. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Praticia dan Silvya (2014)

mengungkapkan bahwa, motivasi karja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,

namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2014) yag menyatakan bahwa

motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


Faktor ketiga yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu disiplin kerja. Disiplin kerja

merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan dan juga

dapat mempengaruhi keberhasilan dari suatu perusahaan. Displin kerja dapat juga mendorong

gairah kerja dan semangat kerja karyawan untuk mencapai hasil yang optimal dari tujuan

perusahaan. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang bagus, akan memberikan dampak

positif bagi perusahaan dan mengoptimalkan tujuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rima dan Bambang (2018) yang menyatakan bahwa disiplin

kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Menurut Sinambela

(2016:332) disiplin juga bermanfaat untuk mendidik karyawan dalam mematuhi dan mentaati

peraturan, prosedur, serta kebijakan yang ada sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

Disiplin kerja menjadikan seorang karyawan menjadi bertanggung jawab atas pekerjaannya

dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur sehingga pekerjaannya selesai tepat pada

waktunya, namun hasil lain ditunjukkan oleh penelitian Yanti (2014) yang menyatakan

bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Objek yang akan diteliti oleh penulis adalah karyawan outsourcing bagian messenger

Bank Indonesia Kantor Pusat. Bank Indonesia merupakan suatu lembaga negara yang

independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan

Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang diatur dalam undang-undang No.

23/1999 tentang Bank Indonesia dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Pada

dasarnya, Bank Indonesia telah mengelola manajemen dengan baik, termasuk sumberdaya

manusia yang ada didalamnya. Sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Bank Indonesia

merupakan mereka yang terpilih dari sekian banyak orang yang ingin bekerja di Bank Sentral

Republik Indonesia ini. Pimpinan-pimpinan setiap satuan kerja merupakan orang-orang yang

bekerja dengan penuh tanggung jawab dan menyusun rencana-rencana kerja untuk satuan
kerja yang mereka pimpin. Setiap pimpinan satuan kerja mempunyai seorang messenger yang

diambil dari karyawan outsourcing yang dikelola langsung oleh departemen sumberdaya

manusia. Disiplin kerja yang diterapkan berfokus pada tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan oleh karyawan. Karyawan bagian messenger ini memiliki disiplin kerja yang bisa

dikatakan cukup disiplin seperti memakai seragam pada saat bekerja, tidak boleh memakai

sandal dan harus dalam keadaan rapi serta datang tepat waktu sebelum pimpinan datang.

Kedekatan antara karyawan dengan pimpinannya merupakan sebuah motivasi yang membuat

karyawan melakukan kerja dengan semangat dan terasa nyaman. Apabila semua dapat

dikelola dengan baik, maka akan berdampak juga pada peningkatan kinerja karyawan.

Melihat perasanan sumberdaya manusia yang sangat penting bagi perusahaan, peneliti

tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Disiplin

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Indonesia Jakarta Pusat (Studi Kasus

Karyawan Outsourcing Bagian Messenger).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia?

4. Apakah kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja berpengaruh simultan terhadap

kinerja karyawan di Bank Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

2. Menganalisa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

3. Menganalisa pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.


4. Menganalisa pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan di Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai