Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 13 GEOLOGI UMUM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Geologi Umum Pada
Semester II Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Islam Bandung Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh:
Nama: Maulazi Al Anshari
NPM: 10070120027

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM
BANDUNG 1422 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb
Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat ridho
dan hidayah-nya Penulis dapat menyelesaikan Tugas ini. Tak lupa sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan akhir ini yaitu untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Geologi Umum pada semester II. Selain itu, laporan ini juga semoga
dapat menambah wawasan tentang ilmu geologi dalam dunia pertambangan bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini baik dari format pembuatan makalah maupun isi yang belum semua
tersampaikan dalam laporan ini. Untuk itu penulis berharap kepada Dosen Pengampu
dapat memberikan masukan-masukan agar makalah ini lebih baik.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 8 Mei 2021

Penulis

i
A. Air Tanah
Air tanah merupakan sebagian ataupun seluruh massa air yang berada di bumi. Air
tanah terletak di bawah permukaan. Untuk Proses terbentuknya air tanah yaitu berawal dari
air hujan yang meresap ke dalam bumi dan keluar ke permukaan bumi dalam bentuk mata air
atau resapan Air tanah sebagai bagian dari siklus hidrologi yang terus berjalan secara
berulang. Lapisan tanah yang berada di dalam bumi apabila mudah dilewati atau membawa
air disebut dengan sebutan akuifer. Air tanah akan mengisi lapisan tanah disebabkan oleh
adanya proses infiltrasi serta perkolasi. Infiltrasi adalah gerakan resapan air ke dalam tanah
dengan melalui pori-pori tanah sedangkan perkolasi adalah gerakan air yang meresap kedalam
tanah dengan melalui celah bebatuan sampai menjadi jenuh. Air memiliki berbagai manfaat
penting bagi kehidupan, tak hanya bagi manusia, tapi juga beragam mahluk hidup di Bumi
seperti hewan dan tumbuhan. Karenanya kelangkaan air tentu saja akan menyebabkan
bencana kelaparan, kekeringan, bahkan kepunahan spesies. Air tanah digunakan oleh manusia
untuk air minum dan sepertiga dari kebutuhan semua menjadikan irigasi. Berikut ini adalah
manfaat air tanah, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai sumber pembangkit listrik, contohnya pada daerah karst Gombong Selatan
yang memanfaatkan aliran air bawah tanah untuk menghasilkan energi listrik.
2. Memenuhi berbagai keperluan kehidupan sehari-hari seperti mandi, memasak,
minum, mencuci, dan sebagainya.
3. Sebagai irigasi pertanian.
4. Dapat memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan air dalam proses
produksi, contohnya pada pabrik tekstil yang memerlukan air dalam pencelupan.
5. Air tanah yang berada dalam gua-gua bawah tanah dapat dikembangkan lagi
menjadi objek-objek parawisata yang indah.
Air tanah memiliki jenis yang dimana akan memudahkan kita dalam
membedakannya, jenis-jenis air tanah yaitu, diantaranya sebagai berikut:
1. Air meteorik/meteorik water, yaitu air tanah yang terjadi secara berkaitan
langsung dengan siklus hidrologi sekarang (resen) yang sedang berlangsung
(secara atmosferik) .
2. Air konet/connate water, yaitu air-tanah yang terbentuk secara atmosferik tetapi
telah mengalami isolasi terhadap siklus hidrologi selama waktu jutaan tahun.
3. Air juvenil, yaitu air tanah yang terbentuk di dalam bumi secara volkanik dan
magmatik serta air tanah memiliki banyak kandungan mineral. Akan tetapi jenis

2
air ini bukan dijadikan sumber air melainkan air ini muncul ke permukaan bumi
melalui aktivitas volknisme.
4. Air magmatik/magmatic water, yaitu jenis air yang berasal dari magma dangkal
dan air plutonik dari magma dalam.
5. Air metamorfik, yaitu jenis air yang telah berada pada batuan selama periode
metamorfisme.
6. Air marin, yaitu jenis air yang telah bergerak ke dalam akuifer-akuifer dari lautan.
7. Air fosil/konat, yaitu jenis air tanah yang terjebak pada pori-pori batuan pada saat
batuan tersebut terbentuk. Air tanah dapat berasal dari air tawar atau air laut dan
bermineral tinggi.
Jika air tanah ini dikelola dengan baik dan benar maka tidak akan menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan akan tetapi manusia terlalu mementingkan
pemenuhan kebutuhannya sehingga menyebabkan lingkungan mengalami penurunan
terhadap kualitas airnya dan apabila dibiarkan akan membahayakan bagi kehidupan
makhluk hidup nantinya.

B. Akuifer
Akuifer merupakan lapisan yang berada di dalam tanah yang dapat menampung
dan meloloskan air. Lapisan akuifer ini mengandung formasi batuan yang mampu
melepaskan air dalam jumlah banyak. Air yang keluar dalam jumlah banyak mampu
membentuk mata air. Formasi batuannya dapat berupa batuan sedimen, beku ataupun
metamorf, berbagai jenis batuan dapat berfungsi sebagai akuifer, sepanjang memenuhi
kriteria tersebut. Akan tetapi yang umum dijumpai di lapangan adalah endapan pasir dan
kerikil-berangkal (sands & gravels) yang belum terlitifikasi lanjut (unconsolidated
materials). Material tersebut pada umumnya terdapat di lembah-lembah sungai resen atau
purba yang telah terkubur, pedataran pantai, dunes dan endapan glasial. Jenis batuan yang
baik sebagai akuifer yaitu batupasir, batugamping berongga (cavernous), yang dimana
telah berkembang ke arah topografi karst sehingga mampu menghasilkan air tanah dalam
jumlah yang banyak. Akuifer memiliki porositas primer dan sekunder, pororitas ini
terbentuk secara bersamaan dengan proses pengendapan (syngenetic) ataupun setelah
mengalami proses pengendapan (post genetic).
Proses pembentukan porositas ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

3
1. Porositas primer Porositas primer ini terjadi pada saat pengendapan yang
terbentuknya dari ruang antar butiran komponen penyusun batuan
sedimen/interstitial porosity.
2. Porositas sekunder Porositas sekunder ini terjadi setelah litifikasi, baik melalui
pelarutan ataupun pengkekaran yang diakibatkan oleh adanya tekanan oleh
tektonik. Oleh karena itu, batuan beku maupun metamorf memiliki porositas
yang tinggi serta berfungsi sebagai akuifer.
Berdasarkan sifat batuan terhadap air, akuifer merupakan lapisan batuan jernih air
di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan air dalam kuantitas
yang mencukupi/banyak. Sebagai contoh lapisan tanah sebagai pembawa air atau akuifer
dapat terjadi pada jenis lapisan tanah dan batuan sebagai berikut ini :
1. Bahan-bahan yang belum terkonsolidasi dengan baik, seperti tanah pasir, tanah
aluvial, bekas sungai purba, dataran pantai.
2. Batuan endapan, tanah kapur, gamping, dan kerikil, yang secara strukturnya
memiliki rekahan atau pori.
Akuifer dapat terjadi jika suatu media, baik tanah atau batuan memiliki ronga atau
pori atau ruang yang dapat mengalirkan jumlah air dalam kuaantitas yang memadai dan
berlangsung secara efisien. Akuifer dapat dibedakan kedalam beberapa jenis akuifer.
Menurut Kodoatie (2012), jenis akuifer terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Akuifer bebas Akuifer bebas yaitu terjadi pada yang lapisan pembatasnya
memiliki bagian bawahnya saja dan tidak memiliki sekat dengan lapisan atasnya
(muka air tanah).
2. Akuifer tertekan Akuifer tertekan yaitu terjadi pada pembatas antara lapisan atas
dan bawahnya (pembatas yang tidak tembus air) sehingga menyebabkan air
muncul di atas formasi tertekan pada bagian bawahnya yang menyebabkan
akuifer ini terisi penuh oleh air tanah.
3. Akuifer semi tertekan Akuifer semi tertekan yaitu memiliki air yang jenuh dan
dibatasi oleh lapisan atas berupa akuitard dan lapisan bawah yang disebut akuiklud.
Akuiklud adalah lapisan-lapisan yang menjepit akuifer yang bersifat tidak lulus air
(essentially atau practically impermeable), sedangkan Akuitard yaitu lapisan-lapisan
yang menjepit akuifer dan bersifat sedikit meluluskan air, sehingga air akan
diluluskan secara vertikal dari akuifer tertekan yang diapitnya, tetapi tidak dapat
meluluskan air secara horisontal. Jenis akuifer ini merupakan jenis akuifer yang

4
sempurna karena pada lapisan atas dibatasi oleh lapisan semi-lolos air dan lapisan
bagian bawah adalah lapisan lolos air atau semi-lolos air.

C. Sifat Fisik Akuifer dan Zona Vados


1. Akuifer dan zona vados merupakan suatu media sarang (porous) yang
menyimpan, menghantarkan/mengalirkan dan berfungsi sebagai akuifer yang
dapat menghasilkan air. Lempung dan material lain yang tidak-terkonsolidasi
akan mengembang atau terkompresi jika air tersebut ditambahkan atau dipompa.
Untuk menghitung berbagai kondisi keterkaitan dengan gejala itu diperlukan
parameter tentang akuifer dan zona vados, yaitu seperti berikut:
2. Energi tekanan positif/ Pressure Head Positive, yaitu energi yang apabila suatu
gaya terkena suatu cairan sehingga cairan itu bergerak atau mengalir. Energi
tekanan dari air tanah pada suatu titik di dalam akuifer adalah tinggi dari titik
tersebut sampai ke posisi maksimum muka air terbuka pada tabung vertikal.
Energi tekanan (pressure head) menunjukkan bahwa adanya tekanan air tanah,
dalam artian tinggi kolom air dapat menunjukkan tekanan udara atmosfer. Untuk
akuifer tak-tertekan pressure head adalah jarak yang berada di bawah muka air
tanah, sedangkan untuk akuifer tertekan adalah jarak yang dari muka pisometrik.
3. Pressure Head negatif, yaitu terjadi akibat adanya tekanan permukaan dari air.
Kondisi tersebut akan menghasilkan energi tekanan negatif yang tidak dapat
diukur dengan pisometer. Maka digunakanlah tensiometer, yang terdiri atas
tabung vertikal ditutup bagian atasnya dan memiliki membran sarang (porous
membrane) di bagian dasarnya yang tepat berada di lempengan keramik. Air
dimasukkan ke dalam tabung tensiometer sampai berhubungan (kontak) langsung
dengan air dalam zona vados. Dalam keadaan seimbang tekanan air dalam
tensiometer, dapat diukur oleh manometer di ujung atas tabung dan setara dengan
besar tekanan zona vados. Jika air dalam zona vados seimbang dengan muka air
tanah, maka energi tekanan negatif pada suatu titik di zona ini nilainya setara
dengan minus jarak titik ke permukaan air tanah.

D. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung

5
pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir
mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 –
0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA).
keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.

6
KESIMPULAN

Dari penjelasan di halaman sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa air


tanah yaitua air dengan tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmoster ke bumi dan
kembali lagi ke atmosfer. Air menjadi komponen penting dalam kehidupan,
bersikap boros air akan membuat air bersih semakin langka. Sedangkan akuifer
merupakan lapisan dalam tanah yang dapat meloloskan air dengan jenis-jenis
tertentu.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Istanto. 2018. “Pengertian dan Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Faktor


Erodibilitas”. duaistanto.com

2. Aji, Seno. 2017. “Air Tanah dan Jenisnya“. ilmugeografi.com

8
9

Anda mungkin juga menyukai