Anda di halaman 1dari 4

KHOTBAH EVANGELISTIK

Tujuan pelajaran

Untuk memberikan petunjuk dan rangka kutipan untuk persediaan dan mengemukakan khotbah
evangelisasi.

1. Berkhotbah untuk mendapatkan keputusan ialah tujuan utama dari KKR.


A. Roh Suci menarik orang2 melalui ajaran dari Firman Allah.
1. Kita tidak memberikan pikiran kita kepada orang2.
2. Hanya sabda Allah dapat meyakinkan orang akan dosa dan menuntun kepada kebenaran
Kristus.
3. Kita harus ajarkan Sabda Allah dengan hanya satu tujuan.

B. Injil menghadapkan orang2 kepada Kristus.


1. Khotbah yang benar membawa seorang kepada suatu tempat dimana ia harus mengatakan
”ya” atau ”tidak” untuk Kristus.
2. Adalah maksud kita demikian untuk memperkenalkan Yesus Kristus supaya laki2,
perempuan dan anak2 akan dipimpin untuk mengambil keputusan atau pendirian dipihak
Kristus.

C. Inti khotbah evangelisasi ialah Injil yang kekal.


1. Itu adalah kabar baik tentang apa yang Allah telah buat untuk memperdamaikan manusia
dengan diriNya.
2. Itu disertai dengan ketentuan ilahi bahwa semua yang mendengar harus menerima atau
menolak apa yang Allah telah buat.
3. Itu memberikan ketentuan kuasa bagi semua yang mengatakannya.

II. Khotbah evangelistik memerlukan persediaan yang paling saksama.


A. Hal2 penting dari isi khotbah evangelistik itu harus selalu diingat oleh pembicara.
1. Kebutuhan orang berdosa.
2. Grafirat juruselamat.
3. Langkah2 menuju Kristus.
4. Undangan untuk menerima.
5. Semuanya disusun disesuaikan dengan kondisi pendengar zaman ini.

B. Beberapa perkara yang tertentu untuk dihindari dalam khotbah KKR.


1. Cara perdekatan dengan hukum torat.
a). Pekabaran dihadapkan sebagai doktrinnya Kristus.
b). Itu adalah ”kebenaran sebagaimana itu ada didalam Kristus.”

C. Keperluan adalah pendorong yang terbaik untuk memulaikan persediaan khotbah


evangelistik.
1. Mulailah mengadakan kumpulan2.
a). Seorang tak dapat belajar tanpa ada kebutuhan untuk mengajar secara berkhotbah.
b). Seorang berkata, ”Seorang belajar berenang bukan dipinggiran tetapi didalam air.”

2. Ambilah khotbah dari evangelistik yang sudah berhasil sebagai dasar untuk mulai.
a). Adalah banyak teori tentang keaslian untuk evangelistik yang baru mulai.
1. Pengalaman meringankan teori.
2. Kebijaksanaan sejati tidak merasa malu untuk belajar dari orang2 yang sudah
mencoba dan berbuat kesalahan telah mandapat jalan untuk mencapai hati dengan
pekabaran Allah yang terakhir.
b). Seorang seharusnya janganlah menjadi hanya pantulan saja dari pikiran orang lain.
1. Pelajarilah pekabaran itu sehingga itu menjadi milikmu sendiri.
2. Jangalah ajarkan dalam khotbah apa yang engkau tidak percaya.
c). Hindari apa yang didasarkan pada keperibadian seorang.

3. Mulailah didalam khotbah evangelistik dengan segera.


a). Jangan menunggu hingga sempurna.
b). Pakailah keaslianmu yang diberikan Allah sementara engkau berkembang didalam
pengalaman.

4. Ingatlah bahwa Allah mempunyai 1000 jalan yang kita belum ketemukan.
a). Carilah saluran2 baru untuk mencapai manusia.
b). Jangan takut mencobanya.
c). Berdoalah guna kesanggupan untuk mencapai yang hilang didalam jumlah yang lebih
banyak.

D. Ringkasan khotbah evangelistik seharusnya termasuk:


1. Suatu rangkaian yang masuk akal Logika.
a). Sebutkan prinsip itu.
b). Terangkan Prinsip itu.
c). Pemakaiannya.

2. Suatu rangkaian emosi.


a). Bangkitkan kebutuhan didalam kepribadian seseorang.
b). Tunjukkan bagaimana Kristus dapat penuhi kebutuhan itu.
c). Jadikanlah perihal itu suatu kenyataan.
1). Jelaskan bagaimana orang2 sudah mendapat kesejahteraan (kepuasan) oleh
manusia.
2). Tunjukkan dengan jelas bahayanya menolak dan menunda.
d). Adakanlah ajakan yang sungguh2 untuk menerima dengan senang.

E. Hubungkan emosi dengan kemauan didalam khotbah evangelistik dengan jelas dimengerti.
1. Pekabaran harus didasarkan dengan teguhnya diatas kebenaran Kitab Suci.
a). Suatu usaha diadakan untuk menyapu bersih sampah2 kebodohan dan prasangka.
b). Kita harus menyediakan bagi seorang kenyataan2 yang masuk diakal untuk
kepercayaan.
c). Kita masuk kebatin orang dengan kebenaran.

2. Ajakan harus ditujukan kepada kemauan.


a). Kemauan ialah pengendali perbuatan.
b). Keputusan tidak sah kecuali kemauan dikerahkan pada pihak yang benar.

3. Pengkhotbah harus menuju kepada hati dan kepada ingatan.


a). Emosi adalah sumber kegiatan.
b). Tidak ada keputusan yang besar tanpa emosi.

F. Kebenaran harus dengan jelas dikemukakan supaya mengesankan pikiran.


1. Hati dicapai melalui jalan dari asosiasi yang berhubungan.
2. Keadaan kehidupan ada jauh lebih berarti dari pada ilustrasi bikinan. Jangan takut2
memberikan pengalaman sendiri.
3. Ilustrasi dari Kitab Suci boleh dipakai dengan hasil yang baik.
4. Harus diingat bahwa daya perhatian hadirin jaraknya pendek.

III. Memberitakan kebenaran sekarang adalah tantangan istimewa kepada pendeta Masehi Advent
Hari Ketujuh.
A. Adalah lima tonggak dari kebenaran sekarang.
1. Kedatangan Jesus kedua kali.
2. Tuntutan yang masih berlaku tentang hari Sabat.
3. Pekabaran tiga malaikat.
4. Pelayanan Kristus didalam kaabah disurga.
5. Jiwa yang tidak baka.

A. Pekabaran amaran harus diberikan kepada dunia.


1. Kita harus jangan mengelakkan untuk menyatakan seluruh nasehat Allah.
a). Kita menghina martabat panggilan kita apabila kita takut menghadapkan kebenaran
yang istimewa.
b). Orang2 harus mengetahui hal yang sebenarnya didalam peristiwa yang terakhir dari
perbantahan yang besar diantara Kristus dan setan.
2. Masehi Advent Hari Ketujuh mempunyai pekabaran yang lengkap.
a). Kita menyangkal pengakuan kita sebagai berbeda apabila kita memberitakan hanya
sebahagian.
b). Kebutuhan sekarang ialah suatu pekabaran yang seimbang.
3. Pelajaran seperti ”Tanda Binatang” harus jangan ditinggalkan.
a). Ini ada satu bahagian pekabaran yang harus diberitakan.
b). Itu harus diberitakan didalam caranya Kristus.
c). Apabila diberitakan dengan betul itu akan menjadi suatu ajakan yang penuh kuasa
untuk memimpin orang2 untuk mengambil keputusan.
d). Tidak memberitakan, itu akan melemahkan seri pelajaran2.

B. Caranya pembawaan akan membedakan diantara reaksi atau sambutan (penerimaan).

IV. Membawakan kebenaran Sabat memerlukan kebijaksanaan yang istimewa.

A. Ada dua ekstrim yang harus dihindari.


1. Menjadikan sabat titik utama dari pendekatan kepada orang2.
2. Menunda Sabat sehingga segala sesuatu sudah diajarkan.

B. Mundurnya kehadiran harus dicegah.


1. Sediakan jalan dengan berhati-hati untuk mengharapkan tentang Sabat.
a). Beralas diatas Alkitab.
1). Sabat didasarkan diatas nubuatan.
2). Kesalahan dalam perobahanya diletakkan kepada anti Kristus.
3). Persoalannya bukanlah diantara orang Katolik dan Masehi Advent Hari Ketujuh.
4). Perasaan simpati kepada Jesus boleh diperkembangkan.
5). Beberapa orang percaya ada baik untuk menghadapkan perubahan sabat lebih
dahulu.

b). Secara ilmu jiwa.


1). Jikalau dilakukan dengan bijaksana maka orang banyak sendiri akan memintanya.
2). Hadirin diminta menutuskan untuk datang terus.
3). Sama sekali tidak baik mengejutkan hadirin.

2. Adalah kesempatan pendeta untuk berkhotbah dengan meyakinkan dengan sungguh2 dan
dengan keyakinan yang mendalam.

3. Jikalau berkhotbah disertai kasih dan belas kasihan, orang banyak akan terus hadir.
a). Ia bukan seorang sarjana hukum dengan pidato mendesak.
b). Jangan pernah ia berkhotbah sebagai orang yang dirangsang amarahnya oleh hadirin.
c). Suatu sikap belas kasihan akan mengharuhkan hati. Katakanlah, ” sya tidak ada
keinginan untuk hanya memikirkan diri sendiri dan tidak marah. Saya tidak mau
mengambil sikap bawa saya benar dan tiap2 orang lain itu salah.”
d). Orang2 akan terus mengunjungi jikalau merika tahu engkau cinta akan mereka.

C. Pembawaan yang berpusat pada Kristus istimewa penting untuk mengajarkan tentang Sabat.
1. Musik/nyanyian harus dengan sengaja berpusat kepada Kristus pada malam ini daripada
malam2 lain.
a). Penggodaan harus dilawan untuk menambahkan extra2 dalam acara untuk
memperbanyak hadirin.
b). Pekabaran harus dinyanyikan dengan perasaan kalbu hati dan dipusatkan pada salib
Yesus.

2. Ajakan diadakan untuk menurut teladan, pengajaran dan hukumnya Yesus.


a). Sabat hendaknya jangan diajarkan sebagai tuntutan pembudakan kepada hukum luar
dari kasih dan kesetiaan kepada Yesus Kristus.
b). Ajarkan pekabaran itu sebagai kebenaran yang ada didalam Yesus.
1). ” Jikalau Yesus ada didalam Sabat, saya mau itu.”
2). ” Jikalau Ia tidak ada didalamnya, saya sama sekali tidak akan menerimanya.”
3). ” Kitab Suci akan beritahukan kepada kita, tidak perlu takut dalam penyelidikan
kita akan kebenaran.
3. Pembawaan yang terbaik ialah mulai dengan Kristus dan perjanjian baru.
a). Kristus adalah pemelihara Sabat. Luk 4:16.
b). Tuhan mempunyai hari sitimewa didalam zaman perjanjian baru.
1). Itu disebutkan Hari Tuhan. Wah 1:10.
2). Hari dimana Kristus Tuhannya ialah Sabat. Mat 12:8.
3). Sabat ada hubungannya dengan hari ketujuh baik didalam Perjanjian Baru
baikpun didalam Perjanjian lama. Ibr 4:4,9.
c). Sabat adalah berhubungan dengan Yesus didalam seluruh Alkitab.
1). Yesus jadikan Sabat pada permulaan. (lihat, Eps 3:9; Kol 1:15-17; Ibr 1:1-3;
Yahya 1:1-3, 10.)
2). Yesus adalah pemberi-hukum (lihat, Yak 4:12; Mat 1:21; Kisah 4:12; Neh 9:9-14;
I Kor 10:1-5.)
3). Yesus adalah pemelihara Sabat. (Luk 4:16).

D. Persoalan Sabat yang sebenarnya adalah diantara Kristus dan tradisi hukum akal manusia.
1. Hindarkan persoalan diantara sidang Masehi Advernt Hari Ketujuh dengan gereja
Katolik.
2. Persoalan yang sebenarnya ialah tuntutan Tuhan Yesus yang sejati dan mengikat lawan
kesalahan dan penipuan dari anti Kristus (Kristus palsu).
3. Persoalam seluruhnya berpusat didalam perhubungan dan kesetiaan.
a). Ada dua pilihan.
b). Orang2 menentukan nasibnya oleh memilih kepada siapa ia hendak takluk.

E. Adalah penting untuk perkirakan akan rangkaian emosi.


1. sekali2 tenangkan hadirin dengan suatu perumpamaan yang menjelaskan ayat2 yang
digunakan.
2. Seharusnya adalah anasir yang lebih cerdik dari pada logika jikalau khotbah itu untuk
menarik, ialah anasir emosi dari kasih.
a). Ringkasan2 keterangan yang kipelajari di perguruan tinggi tidak cukup.
b). Haruslah ada logika dicampur dengan rangkaian emosi.

Anda mungkin juga menyukai