Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( TERM OF REFERENCE )

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN OLAHRAGA
TAHUN 2021

Urusan : Kesehatan
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kab. Banggai Laut Sulawesi Tengah
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Banggai Laut
Sasaran Program : Menurunkan kasus Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
Indikator Kinerja Program : setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar,
Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar
Setiap penderita Diabetes Melllitus Mendapatkan Pelayanan
: setiap penderita Penyakit Menular berdasarkan lingkungan kerja
mendapatkan pelayanan sesuai standar
Sasaran Kegiatan : Pelaksanaan upaya Kesehatan Masyarakat dalam rangka
pencapaian indikator SPM bidang upaya kesehatan masyarakat dan
secara tidak langsung mendukung pencapaian indikator PIS-PK dan
Germas.
Indikator Kinerja Kegiatan : Indikator bidang Kesehatan yang masuk dalam SPM, PIS-PK dan
Germas,target indikator renstra/RPJMN serta indikator kinerja di
masing-masing program/kegiatan.
Keluaran ( Output ) : Meningkatkan Produktivitas (Sedentari, Kebugaran), Penurunan PTM
(Diabetes Melitus, Hipertensi), Penurunan Masalah Gizi (Obesitas,
Anemia), Penurunan Prevalensi Penyakit Menular, Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi.

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126);
b). Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
c). Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang –
Undang nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang – uandang nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
d). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 198, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6410);
e). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
f). Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementrerian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59)
g). Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan Belanja
Negara Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 220)
h). Peraturan Menteri Keuangan No. 156/ PMK.07/ 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
i). Peraturan Menteri Keuangan No. 248/ PMK.07/ 2010 tentang Perubahan atas PMK No. 156/
PMK. 07/ 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
j). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/ PMK.02/ 2014 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014;
k). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kerja Kementerian Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan tata Kerja Kementrian Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 945) ;
l). Surat Sekretaris Jenderal Kementrian Kesehatan Nomor PR.01.01/1.3/814/2020 tanggal 28
Mei 2020, perihal Pedoman Penyampaian Usulan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 20201.
.
2. Gambaran Umum

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu,
pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan kesehatan
pada pekerja.
Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang
memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada SDM Fasyankes, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi,
ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya biologi penularan penyakit
seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling
tinggi pada Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. selain itu adanya
penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta kondisi sarana dan
prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja
dari yang ringan hingga fatal.
Berdasarkan hasil pencapaian kinerja pelayanan kesehatan selama lima tahun terakhir
(2014-2018) digambarkan bahwa potensi dan permasalahan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Banggai Laut salah satunya masih rendahnya upaya dalam meningkatkan upaya
kesehatan kerja di fasilitas
Begitupun isu yang dihadapi dalam kesehatan kerja, presentase puskesmas yang
melaksanakan kesehatan kerja yaitu hanya 30% dari jumlah seluruh puskesmas di kabupaten
banggai laut, dan tidak adanya POS UKK Untuk melaksanakan upaya kesehatan kerja pekerja
diwilayah kerja puskesmas, Oleh karena itu dengan adanya Bantuan Operasional Kesehatan
secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan melalui peningkatan kinerja pengelola
program di Kabupaten / Kota dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat yaitu masyarakat dalam hal ini pekerja informal dan formal dan petugas
kesehatan

C. Jenis Kegiatan

BOK Kabupaten upaya deteksi dini, preventif, dan respon penyakit :


1. Orientasi program kesehatan olahraga
2. Supervisi program olahraga

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan masing-masing pengelola program / kegiatan selama
Januari sampai Desember tahun 2021
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan sepanjang tahun 2021 mulai dari Januari sampai dengan Desember 2021
sesuai dengan pengajuan usulan pemegang program BOK tingkat Kabupaten yang divalidasi
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Jenis kegiatan yang diusulkan mendukung pencapaian
SPM Kab./Kota yang termasuk ke dalam upaya kesehatan promotif dan preventif.

Bulan
No Uraian Kegiatan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Proses Persiapan
2 Pelaksanaan
kegiatan
3 Penyusunan
laporan

E. Biaya yang diperlukan


Perkiraan total biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp 38.000.000-
(Tiga puluh delapan juta rupiah ) Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri
dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Banggai, 09 November 2020


Kepala Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan KB

Dr. ZULKIFLI PANGGATO, ME


NIP. 19671022 200003 1 003

Anda mungkin juga menyukai