Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

TENTANG GIZI SEIMBANG DI SDN 1 JAMBIDAN

Instruktur:
Verina Gunanti, S.Kep., Ns.

Di susun oleh :
Kelas : A/KP/VII
Kelompok : 2A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2018
NAMA ANGGOTA :

1. DESI RATNASARI 04154090


2. ELIZA RESVALENI 04154091
3. HAELFIANA 04154094
4. HENI WIDIYAWATI 04154095
5. KIKI APRILIANA 04154097
6. MEYLAN HANAPI 04154099
7. NINDES AYU NURFITRI 04154293
8. SRI WAHYUNI PUTRI 04143874
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG GIZI SEIMBANG DI SDN 1 JAMBIDAN

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan asuhan
keperawatan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan asuhan keperawatan tentang gizi simbang
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Yogyakarta, 19 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................i
NAMA ANGGOTA
KATA PENGANTAR ..................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................iv
BAB I (pendahuluan )
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
BAB II (Laporan Pendahuluan)
1. Pengertian gizi
2. Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah
3. Faktor faktor yang mempengaruhi gizi seimbang
4. Kebutuhan gizi seimbang
5. Pengaruh status gizi anak sekolah terhadap kesehatan
6. Masalah yang sering muncul pada anak usia sekolah
7. Asupan aman yang menyehatkan
8. Prinsip gizi seimbang untuk anak anak
9. Cara mengatasi anak sulit makan
10. Anjuran anjuran jumlah porsi makan
ASKEP KASUS
1. Inticore dan 8 subsistem
2. Diagnosa keperawatan
3. Skoring
4. Prioritas diagnosa
5. Tabel perencanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas
6. POA
ANALISIS JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi
makro dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein.Kekurangan zat
gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam
sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah. Makanan
merupakan sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh
WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.
Anak yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan,
pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak.
Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling
berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak
dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang
optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi
anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini. Untuk itu keduanya
diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Dari hasil survey yang kita dapatkan bahwa siswa siswi SD 1 Jambidan memiliki
kebiasaan yang kurang baik yaitu tidak ruti, suka jajan terutama yang berwarna mencolok
atau bentuknya menarik, lebih banyak makan jajan daripada makan makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan tidak suka makan sayur-
sayuran. Sehingga dalama jangka panjang akan menyebabkan permasalahan kesehatan
seperti tumbuh kembang anak akibat gizi yang tidak seimbang.

B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah asuhan keperawatan komunitas ini tentang pentingnya
makanan yang bergizi siswa dan siswi Sekolah Dasar dalam hal tumbuh kembang anak terutama
di SD 1 Jambidan.

C.    Manfaat
Makalah penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca agar dapat lebih mengetahui dan memahami pentingnya makan makanan yang bergizi
atau gizi seimbang.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir
yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat
diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh,
yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi
meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi
badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan
mempertimbakan agar tubuh tetap sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang
gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan
dan penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan,
pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran,
semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh (Almatsier. 2001).
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan
digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi
dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari
mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya,
berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
 Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
 Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
 Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah
karbohidrat, lemak, dan protein.
 Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan
penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
 Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur
proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.

B. Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah


Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk Anak Sekolah dan Remaja :
1. Mengkonsumsi aneka ragam makanan
2. Mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy
4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak (1/4 kecukupan energy
5. Menggunakan garam beryodium
6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi
7. Membiasakan makan pagi
8. Minum air bersih yang aman dan dalam jumlah yang cukup
9. Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
10. Mengkonsumsi makanan yang aman
11. Membaca label pada makanan yang dikemas

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang


Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization)
adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk
masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Kembali lagi ke WHO,
mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa
alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-poinya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan
paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal
akanmenghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan
sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang
mengacu pada skil anak.

Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental
anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun
saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh
kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui
lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk
menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah
tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi
anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk
mengkonsumsinya.
D. Kebutuhan Gizi Seimbang
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih
dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi
esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada
tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang
rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan
sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta
banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi
adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan
status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda
dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak
dipergunakan untuk  individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap
faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya
di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah
menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya
tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian
zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga diperlukan untuk asupan
gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya dalam
pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua
disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan
mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan
asupan gizi anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk
proses pembentukan tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan
fungsi kecerdasan otak.

E. Pengaruh Status Gizi Anak Sekolah Terhadap Kesehatan


Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa berhubungan
dengan gangguan guzu mealui beberapa cara yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat
juga menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diare/muntah-muntah atau
mempengaruhi metabolisme makanan dan banyak cara lain lagi.
Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem
kekebalan tubuh. Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan
dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu juga diketahui bahwa
infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-
sumber energi.
Gangguan gizi dan infeksi dapat saling berhubungan sehingga memberikan
prognosis yang lebih buruk. Infeksi memperburuk taraf gizi dan sebaliknya, gangguan
gizi memperburuk kemampun anak untuk mengatasi penyakit infeksi. Kuman-kuman
yang kurang berbahaya bagi anak-anak dengan gizi baik, bisa menyebabkan kematian
pada anak-anak gizi buruk.
Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah
Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik
pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-anak
dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak waktu
untuk bermain. Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak
cenderung mulai menyesuaikan dengan jadwal rutin.
Masalah Gizi pada Anak-Anak
1) Kurang Gizi
Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan
yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta
mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat
pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang dapat
dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan pertumbuhan
pada usiaanak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan gizi
kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kualitas
dan kuantitas) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga,
pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di
bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang
tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan
porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih
merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa
menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan
prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi
kesehatan kita.
2) Kegemukan atau gizi lebih
Adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan
lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan
kelebihan energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan
salah satu risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau
tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung
empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan
memahami dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi
makanan bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis
kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis. 
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup
sehat seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri.
"Berbeda dari prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip
variasi makanan, tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis
kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis." 
3) Anemia gizi besi
Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah,
lelah, menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga
mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang
dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar 10
persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia. 
Untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan
sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Sumber hewani contohnya
daging, hati, ikan dan unggas. Sedangkan sumber nabati dapat diperoleh dari sayuran
hijau. Di samping itu, anemia juga bisa dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat
besi, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat
penyerapan zat besi seperti kopi dan teh.

Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak mengandung zat
besi, jangan langsung minum kopi atau teh karena akan membuat zat besi yang terdapat
dalam makanan tersebut tidak terserap oleh tubuh. 
4) Kurang vitamin A,
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan
kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan
dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
-            Peningkatan konsumsi vitamin A
1. Buah naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan sarat beta
karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2. Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah
apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih menikmati
buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3. Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A melimpah
yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan degenerasi makula.
4. Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu kalau wortel mengantongi
segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga bisa
membuat warna mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki warna
mata yang mempesona.
5. Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah mangga yang
sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak. Beda dengan yang masih
muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya dikonsumsi ibu-ibu
dengan menjadikannya rujak.
6. Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang mencukupi
kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi mata
dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7. Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika. Selain
itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8. Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan kandungan
vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk
memelihara kesehatannya sendiri.
 Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar
vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang.
Vitamin A ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat.
Kecuali untuk anak-anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan
protein (kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk
memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang
aman.
 Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok
makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat
diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara
ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada
wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.
Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan
dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam beriodium.
Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang efektif bagi bayi
untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan mental. Iklim yang panas
serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang lazim di Indonesia dapat
menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau bahkan
menghilangkankandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya pada proses
pembuatan briket garam dengan pembakaran.
Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih sulit
dilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai orang, dan juga
diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah menjadi kesepakatan dunia
dalam KTT untuk Anak di New York tahun 1990, penanggulangan gangguan akibat
kekurangan iodium di seluruh dunia harus teratasi tahun 2000. Dengan demikian selain
garam beriodium, pemasyarakatan pemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan rumput
laut) sebagai pangan unggulan perlu lebih digalakkan. 
Kiat baru
Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam
tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan dengan
rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun, seperti daging, susu dan
telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan memberi hewan ternak itu ransum yang
ditambahi iodium atau rumput laut. Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja
sama dengan beberapa universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck
dari Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan kandungan
iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal tanaman (daging, telur,
beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut sebagai pakan hewan atau pupuk
tanaman.
Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.

Asupan yang Aman dan Menyehatkan


a.        Makan pagi ( sarapan )
Merupakan salah satu pesan dalam PUGS, dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan
gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Berdasarkan penelitian di
Jakarta menunjukkan jenis makanan pagi antara lain nasi dan lauk pauk 61%, roti 15,5%,
dan mi 8,6%.

b.        Membawa bekal ke sekolah


Membeli makanan dan kemudian menghabiskan bersama teman-temannya adalah hal yang
mengasyikkan bagi anak-anak. Untuk meminimalkan jajan anak, sebaiknya anak dibekali
dari rumah. Dan makanan bekal adalah makanan yang disukainya dan menarik. Sehingga
anak-anak lebih tertarik dengan bekalnya. Kandungan gizi makanan bekal sebaiknya sekitar
300 kalori, 5-7 gram protein. Makanan bekal bisa berupa snack atau makanan lengkap dalam
porsi kecil.

c.         Olahraga dan aktivitas


Sesuai dengan salah satu pesan PUGS, dengan melakukan latihan fisik dan olahraga teratur
setiap hari, maka sejak usia muda sebaiknya anak dianjurkan berolahraga dan melakukan
aktivitas yang cukup. Manfaat Olahraga dan aktivitas fisik antara lain menurunkan dan
mempertahankan BB, menurunkan tekanan darah, menaikkan kolesterol HDL, serta mampu
menurunkan resiko obesitas.

Prinsip Gizi Seimbang untuk Anak-Anak


Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan dalam menyusun
makanan anak-anak. Makanan dengan kandungan gizi seimbang , cukup energi dan zat gizi
sesuai kebutuhan gizi anak-anak sangat dianjurkan.
Makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan anak sebaiknya terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Sebaiknya seorang ibu melakukan pengaturan-
pengaturan dalam menyusun makan untuk anak-anaknya. Pengaturan tersebut bertujuan untuk
membentuk kebiasaan makan yang baik dan berpartisipasi dalam aktivitas olahraga secara
teratur. 

Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 7-9 tahun berdasarkan Widya Karya Pangan dan Gizi, maka
kecukupan energi dan zat-zat gizi sehari adalah 1900 kalori. Sedang untuk  anak usia 10-12
tahun membutuhkan 1800 kalori per hari. Untuk mencukupi energi tersebut dapat diperoleh dari
makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit. Sedangkan kebutuhan akan protein yang dapat
diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Dengan
memenuhi kebutuhan tersebut dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
Vitamin A, C, dan B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Tujuan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut dapat memberikan daya tahan terhadap infeksi,
mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu,
ikan, dan kacang-kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang dapat diperoleh dari makanan
hewani seperti daging, ayam dan ikan.
Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium
dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan untuk anak antara lain:
           Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
           Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,
           Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak.
           Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.

Cara Mengatasi Anak yang Sulit Makan


Menurut Wawa, 2011cara agar anak mau makan sehat sebagai berikut:
1. Pilih bervariasi buah matang (pepaya, manga, melon, pisang, alpukat, semangka, jeruk)
dengan cara dipotong kecil-kecil, bisa ditambahkan jeli atau agar-agar dan sedikit gula pasir.
Dapat disajikan dalam bentuk juice atau selada buah yang ditambah keju dan susu manis.
2. Pilih sayuran berwarna terang dan padat (wortel, brokoli, sawi, labu kuning, bunga kol,
buncis muda, bayam) dipotong kecil-kecil ditambahkan pada mie atau lauk kesukaannya.
3. Ajak anak makan bersama keluarga.
4. Terapkan jadual makan yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali snack sehat atau camilan. Jangan
berikan camilan, susu atau juice dekat dengan waktu makan.
5. Tidak mencemooh atau memarahi bila anak makan masih belum mau makan buah dan
sayuran. Hormati anak bila dia tidak ingin makan dan usahakan lagi diperkenalkan pada pada
waktu makan berikutnya.

Anjuran-Anjuran Jumlah Porsi Makan


Anjuran jumlah porsi makan menurut Diana, 2005:
A.      Untuk anak usia 7-9 tahun sebanyak 1900 kalori per hari:
Nasi 4 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 3 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)

B.       Untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 5 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 ½ porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
C.       Untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

INTICORE DAN 8 SUBSISTEM


NO VARIABEL HASIL SUMBER DATA/METODE
OBSERVASI
INTIK CORE
1 SEJARAH Sekolah didirikan pada Pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
tanggal 17 agustus 1968
2 DEMOGRAFI  Lintang -7.8512 Pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
 Bujur 110.4103
 Luas tanah 1900m2
3 ETNISITAS 100% siswa bersuku jawa Wawancara
4 NILAI DAN 100% beragama islam Wawancara
KEYAKINAN
5 STATISTIK  Total siswa 412: siswa Pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
VITAL laki-laki 206, siswa
perempuan 206
 Total guru 22: guru
kelas 14, guru
kualifikasi min S1/D4
17 orang, guru
sertifikatpendidikan 9
orang
 Ruang kelas ada 32
kelas
SUB SISTEM
1 LINGKUNGAN  Lingkungan fisik: Observasi langsung
FISIK lingkungan sekolah
bersih, tidak terdapat
sampah yang
berserakan, banyak
penjual jajanan, terdapat
pembuangan sampah
disetiap depan kelas,
terdapat wastafel
 Batasan wilayah : depan
berbatasan dengan jalan
dan TK, sebelah kiri
terdapat play group,
sebelah kanan terdapat
warung
2 PENDIDIKAN Sarana pendidikan Wawancara dengan guru
perpustakaan dan aula
untuk penyuluhan, jenis
pendidikan SD, tingkat
pendidikan kelas 1-6, tidak
terdapat siswa yang buta
huruf
3 KOMUNITAS  Formal : Wawancara dengan guru
 Informal: papan
pengumuman, poster
4 LAYANAN Terdapat UKS Wawancara dengan guru
KESEHATAN
DAN SOSIAL
5 KEAMANAN Antar jemput oleh orang Wawancara dengan guru dan
DAN tua siswa
TRANSPORTASI
6 EKONOMI -
7 POLITIK DAN -
PEMERINTAH
8 REKREASI Setiap hari jumat kegiatan Wawancara dengan guru dan
senam atau jalan santai siswa
PERSEPSI
1 WARGA -
MASYARAKAT
2 PERSEPSI Kesehatan lingkungan Observasi dan dari siswa
TENAGA sudah bagus tetapi banyak
KESEHATAN siswa yang suka jajan
diluar dan dari wawancara
siswa tidak makan sayur
N ELEMEN DESKRIPSI
O
1. BATAS WILAYAH  Batasan wilayah : depan berbatasan dengan jalandan TK,
sebelah kiriter dapat play group, sebelah kanan terdapat
warung
 Terdapat papan nama sekolah
2. PERUMAHAN 
Umur sekolah 50 tahun, jenis bangunan permanen bahan
bangunan terbuat dari bata
 Sekolah terawatt dengan baik terdapat retakan di bagian
belakang sekolah, perkarangan sekolah terawatt dengan baik,
tidak terdapat ruangan yang kotor, disetiap ruangan terdapat
lampu jendela untuk ventilasi dan penerangan
3. RUANG TERBUKA  Terdapat taman, lapangan sekolah
4. BISNIS  Terdapat koperasi, terdapat penjual jajanan baik didalam
maupun diluar sekolah
5. SEKOLAH  Terdapat sekolah formal dikiri terdapat play group, didepan
terdapat TK
 Terdapatlapangan yang berhubungan dengan sekolah dan
halaman terawatt dengan baik
 Tidak terdapat layanan bus sekolah, terdapat zona
penyebrangan
6. KEAGAMAAN  Terdapat mushola, setiap jam sholat siswa dianjurkan untuk
shalat berjamaah
 Yang menggunakan tempat ibadah siswadan guru
7. PUSAT LAYANAN  Terdapat UKS, dekat dengan RS rajawali Citra sejauh 100 m
8. TRANSPORTASI  Terdapat akses masuk motor, bus, mobil dan jalan kaki,
kondisi jalan baik, tidak tersedia transportasi umum yang
tersedia
9. PUSAT  Tidak terdapat pusat pelayanan keamanan
PERLINDUNGAN  Terdapat jalur evakuasi yang mudah di jumpai
 Terdapat tempat titik kumpul perlidungan darurat ketika terjadi
bencana
10. KEHIDUPAN  Yang terlihat di sekolah yaitu siswa laki dan perempuan dan
BERMASYARAKAT juga para guru
 Terdapat aula tempat perkumpulan atau pertemuan .
 Ada seperti kegiatan penyuluhan .

Diagnosa Yang Muncul :


1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Gizi seimbang
ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah pada agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidak adekuatan dukungan
social ditandai dengan penolakan terhadap status kesehatan terkait gizi, menunjukkan
upaya peningkatan status kesehatan yang minimal pada agregat anak usia sekolah di SD
1 Jambidan.
3. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan terdapat sumber daya yang
adekuat untuk mengatasi stersor, tersedia program untuk rekreasi pada agregat anak usia
sekolah di SD 1 Jambidan.

Scoring :
1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Gizi
seimbang ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah pada agregat anak usia
sekolah di SD 1 Jambidan.

ITEM PENILAIAN SCORE BOBOT TOTAL


(1-10) (bobotxscore)
Kesadaran Masyarakat 7 5 35
Motivasi Masyarakat Untuk Menyelesaikan 6 8 48
Masalah
Kemampuan Masyarakat 8 7 56
Ketersediaan Sumber Daya 5 10 50
Tingkat Keseriusan Masalah Jika Tidak 6 8 48
Ditangani
Waktu Untuk Menyelesaikan Masalah 8 5 40
TOTAL 277
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidak adekuatan
dukungan social ditandai dengan penolakan terhadap status kesehatan terkait gizi,
menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal pada agregat
anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.

ITEM PENILAIAN SCORE BOBOT TOTAL


(1-10) (bobotxscore)
Kesadaran Masyarakat 8 5 40
Motivasi Masyarakat Untuk Menyelesaikan 6 8 48
Masalah
Kemampuan Masyarakat 5 7 35
Ketersediaan Sumber Daya 7 10 70
Tingkat Keseriusan Masalah Jika Tidak 4 8 32
Ditangani
Waktu Untuk Menyelesaikan Masalah 6 5 30
TOTAL 255

3. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan terdapat sumber daya


yang adekuat untuk mengatasi stersor, tersedia program untuk rekreasi pada
agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.

ITEM PENILAIAN SCORE BOBOT TOTAL


(1-10) (bobotxscore)
Kesadaran Masyarakat 3 5 15
Motivasi Masyarakat Untuk Menyelesaikan 4 8 32
Masalah
Kemampuan Masyarakat 2 7 14
Ketersediaan Sumber Daya 4 10 40
Tingkat Keseriusan Masalah Jika Tidak 3 8 24
Ditangani
Waktu Untuk Menyelesaikan Masalah 4 5 20
TOTAL 145

Prioritas diagnose :
1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Gizi seimbang
ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah pada agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidak adekuatan dukungan
social ditandai dengan penolakan terhadap status kesehatan terkait gizi, menunjukkan
upaya peningkatan status kesehatan yang minimal pada agregat anak usia sekolah di SD
1 Jambidan.
3. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan terdapat sumber daya yang
adekuat untuk mengatasi stersor, tersedia program untuk rekreasi pada agregat anak usia
sekolah di SD 1 Jambidan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pengetahuan tentang gizi seimbang pada anak usia sekolah di SD 1 jambidan
meningkat setelah diberi pendidikan kesehatan oleh mahasiswa.
2. Perilaku terkait kebiasaan mengkonsumsi gizi seimbang sehari-hari pada anak usia
sekolah di SD 1 jambidan masih kurang.
3. Tersedia sumber daya yang cukup untuk mengatasi stresor dan program untuk
rekreasi pada agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.

B. Saran
Diharapkan anak usia sekolah di SD 1 jambidan mampu meningkatkan perilaku
terkait kebiasaan mengkonsumsi gizi seimbang sehari-hari, dengan disertai dukungan dan
sumber daya yang adekuat dari orang tua, guru, maupun lembaga/institusi manapun.

LAMPIRAN

PENTINGNYA MAKAN-MAKANAN BERGIZI


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG PENTINGNYA MAKAN-MAKANAN BERGIZI

Pokok Bahasan : Pentingnya Makan-Makanan Bergizi


Sub Pokok Bahasan : Makanan bergizi bagi tubuh
Tempat : Sekolahan
Sasaran : Pelajar kelas 4A
Waktu : 60 Menit
Tanggal : 19 Oktober 2018

A.   Tujuan Instruksional Umum

Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pentingnya makanan bergizi selama
30 menit peserta diharapkan mampu memahami dan mengerti pentingnya makan-makanan
yang bergizi.

B.   Tujuan Instruksional Khusus

1.      Pelajar dapat menjelaskan pengertian makanan bergizi dengan benar


2.      Pelajar dapat menyebutkan makanan bergizi dengan benar
3.      Pelajar dapat menjelaskan  Tanda-tanda Kurang Makanan Bergizi dengan benar.

C.    Materi

1.        Pengertian makanan bergizi


2.        Fungsi makanan bergizi 
3.        Tanda-tanda Kurang Makanan Bergizi

D.   Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
E.    Media
1.      Sumber Baca (PPT)
2.      Gambar makanan bergizi (poster)
3. Audio visual (video)
4. Alat peraga

F.    Kegitan
Kegiatan
Tahap Waktu
No Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 5Menit a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
d.Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan

2 Inti 30Menit a.    Menjelaskan materi - Mendengarkan dan


1. Pengertian makanan memperhatikan
bergizi - Menyimak
2. Fungsi makanan - Memperhatikan jawaban
bergizi  dari penyuluh.
3. Pengaruh makanan bergizi
terhadap kesehatan
b.    Memperhatikan respon
peserta
c.     Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3 Penutup 25 Menit a.    Menyimpulkan - Mendengarkan.
b.    Evaluasi - Memperhatikan
c.     Penutup - Menjawab salam
G.      Sumber Bacaan
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-contoh-makanan-bergizi.html

H.    Evaluasi

Cara : Tanya Jawab


Jenis : Lisan
Waktu : Setelah dilakukan Penyuluhan
Soal:
1.      Apa yang dimaksud dengan makanan bergizi ?
2.      Sebutkan Fungsi makanan bergizi ?
3.      Sebutkan  Tanda-tanda Kurang Makanan Bergizi ?
         

PEMBAHASAN MATERI

A.   Pengertian Makanan Bergizi


Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang, mengandung
serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang.
Menu makanan sehat harusnya kaya akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral,
vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat
5 sempurna.

label beberapa bahan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna :

1.      Karbohidrat : terdapat pada nasi, gandum, singkong, dan lain-lain.


2.      Protein : banyak terdapat pada tahu, tempe, telur daging, dll
3.      Mineral : banyak terdapat pada sayur-sayuran
4.      Vitamin : banyak terdapat pada buah-buahan
5.      susu

Tujuan makan-makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar badan kita tetap
sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik. Makanan sehat dan bergizi seimbang bukan berarti
makanan yang mahal dan enak.Makanan sehat menurut ahli gizi mengandung empat macam
makanan, yaitu: makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah.

Empat macam makanan yang sehat


1. Makanan Pokok
Makanan pokok banyak mengandung karbohidrat (zat tepung). Misalnyal nasi, jagung,
roti, singkong, dan sagu. Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh sebagai sumber
tenaga. Dari sumber tenaga ini, kita bisa melakukan segala aktivitas atau kegiatan. Jadi,
agar tubuh bertenaga maka setiap hari kita harus makan karbohidrat yang cukup yang
bisa diambil dari nasi, roti, jagung, singkong, maupun sagu.
2. Lauk Pauk
Lauk pauk banyak mengandung protein dan lemak yang digunakan untuk membangun
tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak. Contoh yang termasuk dalam lauk pauk adalah
daging, ikan, ayam, telur, tempe, tahu, dan lain-lain.
3. Sayur dan Buah-buahan
Sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral ini
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tubuh dan tidak mudah terserang penyakit. Contoh
sayur adalah bayam, kangkung, wortel, dan lain-lain sedangkan buah-buahan seperti
mangga, jeruk, pepaya, dan pisang.

Untuk itu, setiap hari kita perlu makan sayur dan buah yang cukup, agar tubuh kita tetap sehat
kita perlu mengkonsumsi keempat jenis makanan tersebut setiap hari. Jangan lupa menambahkan
susu pada makanan sehat Anda. Empat jenis makanan dan ditambah susu inilah yang disebut
dengan makanan sehat atau biasa dikenal dengan “empat sehat lima sempurna”
Guna Makanan Bagi Tubuh
      a. Sumber zat tenaga
          Tenaga untuk bergerak dan untuk beraktifitas
          Contoh : belajar berfikir dan bermain
      b. Sumber zat pembangun
          Untuk tumbuh menjadi besar dan tinggi
      c. Sumber zat pengatur
          Supaya bagian tubuh dapat melaksanakan tugasnya secara baik dan teratur.
Contoh Makanan Bergizi
      a. Makanan yang mengandung sumber tenaga :
          Contoh : nasi, ubi, kentang, roti, sagu, jagung
      b. makanan yang mengandung sumber pembangun :
          contoh : Tempe, telor, tahu, ayam. Susu, kacang-kacangan, hati, ikan.
      c. makanan yang mengandung sumber pengatur
          contoh : sayur-sayuran: bayam,kangkung, sawi, daun singkong
          buah-buahan : jeruk, mangga, pepaya, anggur, apel, melon.

 Tanda-tanda Kurang Makanan Bergizi


      a. mata berkunang-kunang
      b. pucat
      c. lemah
      d. lesu
      e. gampang ngantuk

Akibat Kurang Makanan Bergizi


    a. daya tahan tubuh rendah
    b. mudah mudah terserang penyakit
    c. tidak bisa beraktifitas

B.   Fungsi makanan bergizi bagi tubuh


Fungsi makanan bergizi bukan hanya sekedar untuk menhilangkan rasa lapar, tetapi lebih
utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh,
mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala
macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu, makanan yang dikonsumsi setiap hari
hendaknya mengandung unsur-unsur pengasil tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur
segala macam proses dalam tubuh.
Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam tubuh dapt dikelompokkan
sebagai berikut :
1.  Makanan sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang.
2.  Makanan sebagai sumber zat pembangun, digunakan sebagai pembentukan sel-sel
jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat kekebalan
atau antibody.
3.  Makanan sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan walaupun sangat sedikit.

Adapun Macam-macam Manfaat makanan Bergizi yang sangat bagus untuk tubuh kita yaitu;

1. Membantu mengatasi Diabetes


2. Mencegah sembelit
3. Membantu menurunkan berat badan
4. Membantu proses detoksifikasi
5. Membuat awet muda
6. Membantu mencegah kanker usus besar
7. Membantu mencegah kanker payudara
8. Membantu menurunkan kolesterol
9. Memperindah kulit, rambut, dan kuku
10. Membantu mengatasi anemia
11. Mencegah usus buntu
12. Membantu perkembangan bakteri baik dalam usus.
DAFTAR PUSTAKA

 Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info
Media.
 Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
 Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI
L.
 Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.Diakses 14November 2018.
 Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses
14November 2018.
 http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-gizi-dan-zat-gizi.html
 http://ngintips-kesehatan.blogspot.com/2013/05/gejala-penyebab-dan-cara-mencegah-
anemia.html
 https://groups.yahoo.com/neo/groups/mmaipb/conversations/topics/762

Anda mungkin juga menyukai