Makalah Askep Komunitas
Makalah Askep Komunitas
Instruktur:
Verina Gunanti, S.Kep., Ns.
Di susun oleh :
Kelas : A/KP/VII
Kelompok : 2A
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan asuhan
keperawatan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan asuhan keperawatan tentang gizi simbang
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................i
NAMA ANGGOTA
KATA PENGANTAR ..................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................iv
BAB I (pendahuluan )
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
BAB II (Laporan Pendahuluan)
1. Pengertian gizi
2. Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah
3. Faktor faktor yang mempengaruhi gizi seimbang
4. Kebutuhan gizi seimbang
5. Pengaruh status gizi anak sekolah terhadap kesehatan
6. Masalah yang sering muncul pada anak usia sekolah
7. Asupan aman yang menyehatkan
8. Prinsip gizi seimbang untuk anak anak
9. Cara mengatasi anak sulit makan
10. Anjuran anjuran jumlah porsi makan
ASKEP KASUS
1. Inticore dan 8 subsistem
2. Diagnosa keperawatan
3. Skoring
4. Prioritas diagnosa
5. Tabel perencanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas
6. POA
ANALISIS JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah asuhan keperawatan komunitas ini tentang pentingnya
makanan yang bergizi siswa dan siswi Sekolah Dasar dalam hal tumbuh kembang anak terutama
di SD 1 Jambidan.
C. Manfaat
Makalah penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca agar dapat lebih mengetahui dan memahami pentingnya makan makanan yang bergizi
atau gizi seimbang.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir
yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat
diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh,
yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi
meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi
badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan
mempertimbakan agar tubuh tetap sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang
gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan
dan penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan,
pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran,
semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh (Almatsier. 2001).
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan
digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi
dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari
mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya,
berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah
karbohidrat, lemak, dan protein.
Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan
penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur
proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental
anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun
saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh
kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui
lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk
menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah
tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi
anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk
mengkonsumsinya.
D. Kebutuhan Gizi Seimbang
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih
dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi
esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada
tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang
rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan
sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta
banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi
adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan
status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda
dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak
dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap
faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya
di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah
menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya
tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian
zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga diperlukan untuk asupan
gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya dalam
pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua
disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan
mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan
asupan gizi anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk
proses pembentukan tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan
fungsi kecerdasan otak.
Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak mengandung zat
besi, jangan langsung minum kopi atau teh karena akan membuat zat besi yang terdapat
dalam makanan tersebut tidak terserap oleh tubuh.
4) Kurang vitamin A,
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan
kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan
dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
- Peningkatan konsumsi vitamin A
1. Buah naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan sarat beta
karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2. Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah
apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih menikmati
buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3. Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A melimpah
yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan degenerasi makula.
4. Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu kalau wortel mengantongi
segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga bisa
membuat warna mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki warna
mata yang mempesona.
5. Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah mangga yang
sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak. Beda dengan yang masih
muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya dikonsumsi ibu-ibu
dengan menjadikannya rujak.
6. Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang mencukupi
kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi mata
dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7. Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika. Selain
itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8. Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan kandungan
vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk
memelihara kesehatannya sendiri.
Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar
vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang.
Vitamin A ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat.
Kecuali untuk anak-anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan
protein (kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk
memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang
aman.
Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok
makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat
diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara
ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada
wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat
menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.
Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan
dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam beriodium.
Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang efektif bagi bayi
untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan mental. Iklim yang panas
serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang lazim di Indonesia dapat
menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau bahkan
menghilangkankandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya pada proses
pembuatan briket garam dengan pembakaran.
Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih sulit
dilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai orang, dan juga
diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah menjadi kesepakatan dunia
dalam KTT untuk Anak di New York tahun 1990, penanggulangan gangguan akibat
kekurangan iodium di seluruh dunia harus teratasi tahun 2000. Dengan demikian selain
garam beriodium, pemasyarakatan pemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan rumput
laut) sebagai pangan unggulan perlu lebih digalakkan.
Kiat baru
Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam
tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan dengan
rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun, seperti daging, susu dan
telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan memberi hewan ternak itu ransum yang
ditambahi iodium atau rumput laut. Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja
sama dengan beberapa universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck
dari Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan kandungan
iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal tanaman (daging, telur,
beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut sebagai pakan hewan atau pupuk
tanaman.
Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.
Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 7-9 tahun berdasarkan Widya Karya Pangan dan Gizi, maka
kecukupan energi dan zat-zat gizi sehari adalah 1900 kalori. Sedang untuk anak usia 10-12
tahun membutuhkan 1800 kalori per hari. Untuk mencukupi energi tersebut dapat diperoleh dari
makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit. Sedangkan kebutuhan akan protein yang dapat
diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Dengan
memenuhi kebutuhan tersebut dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
Vitamin A, C, dan B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Tujuan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut dapat memberikan daya tahan terhadap infeksi,
mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu,
ikan, dan kacang-kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang dapat diperoleh dari makanan
hewani seperti daging, ayam dan ikan.
Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium
dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan untuk anak antara lain:
Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,
Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak.
Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.
B. Untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 5 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 ½ porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
C. Untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Scoring :
1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Gizi
seimbang ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah pada agregat anak usia
sekolah di SD 1 Jambidan.
Prioritas diagnose :
1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Gizi seimbang
ditandai dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah pada agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidak adekuatan dukungan
social ditandai dengan penolakan terhadap status kesehatan terkait gizi, menunjukkan
upaya peningkatan status kesehatan yang minimal pada agregat anak usia sekolah di SD
1 Jambidan.
3. Kesiapan peningkatan koping komunitas ditandai dengan terdapat sumber daya yang
adekuat untuk mengatasi stersor, tersedia program untuk rekreasi pada agregat anak usia
sekolah di SD 1 Jambidan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan tentang gizi seimbang pada anak usia sekolah di SD 1 jambidan
meningkat setelah diberi pendidikan kesehatan oleh mahasiswa.
2. Perilaku terkait kebiasaan mengkonsumsi gizi seimbang sehari-hari pada anak usia
sekolah di SD 1 jambidan masih kurang.
3. Tersedia sumber daya yang cukup untuk mengatasi stresor dan program untuk
rekreasi pada agregat anak usia sekolah di SD 1 Jambidan.
B. Saran
Diharapkan anak usia sekolah di SD 1 jambidan mampu meningkatkan perilaku
terkait kebiasaan mengkonsumsi gizi seimbang sehari-hari, dengan disertai dukungan dan
sumber daya yang adekuat dari orang tua, guru, maupun lembaga/institusi manapun.
LAMPIRAN
Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pentingnya makanan bergizi selama
30 menit peserta diharapkan mampu memahami dan mengerti pentingnya makan-makanan
yang bergizi.
C. Materi
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
E. Media
1. Sumber Baca (PPT)
2. Gambar makanan bergizi (poster)
3. Audio visual (video)
4. Alat peraga
F. Kegitan
Kegiatan
Tahap Waktu
No Penyuluh Peserta
1 Pembukaan 5Menit a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
d.Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan
H. Evaluasi
PEMBAHASAN MATERI
Tujuan makan-makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar badan kita tetap
sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik. Makanan sehat dan bergizi seimbang bukan berarti
makanan yang mahal dan enak.Makanan sehat menurut ahli gizi mengandung empat macam
makanan, yaitu: makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah.
Untuk itu, setiap hari kita perlu makan sayur dan buah yang cukup, agar tubuh kita tetap sehat
kita perlu mengkonsumsi keempat jenis makanan tersebut setiap hari. Jangan lupa menambahkan
susu pada makanan sehat Anda. Empat jenis makanan dan ditambah susu inilah yang disebut
dengan makanan sehat atau biasa dikenal dengan “empat sehat lima sempurna”
Guna Makanan Bagi Tubuh
a. Sumber zat tenaga
Tenaga untuk bergerak dan untuk beraktifitas
Contoh : belajar berfikir dan bermain
b. Sumber zat pembangun
Untuk tumbuh menjadi besar dan tinggi
c. Sumber zat pengatur
Supaya bagian tubuh dapat melaksanakan tugasnya secara baik dan teratur.
Contoh Makanan Bergizi
a. Makanan yang mengandung sumber tenaga :
Contoh : nasi, ubi, kentang, roti, sagu, jagung
b. makanan yang mengandung sumber pembangun :
contoh : Tempe, telor, tahu, ayam. Susu, kacang-kacangan, hati, ikan.
c. makanan yang mengandung sumber pengatur
contoh : sayur-sayuran: bayam,kangkung, sawi, daun singkong
buah-buahan : jeruk, mangga, pepaya, anggur, apel, melon.
Adapun Macam-macam Manfaat makanan Bergizi yang sangat bagus untuk tubuh kita yaitu;
Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info
Media.
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI
L.
Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.Diakses 14November 2018.
Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses
14November 2018.
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-gizi-dan-zat-gizi.html
http://ngintips-kesehatan.blogspot.com/2013/05/gejala-penyebab-dan-cara-mencegah-
anemia.html
https://groups.yahoo.com/neo/groups/mmaipb/conversations/topics/762