PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jarang dalam kehidupan kita menjumpai suatu hal yang berkaitan dengan
sifat kekentalan pada suatu zat cair. Namun, untuk istilah viskositas ini banyak
digunakan dalam dunia pabrik. Dalam pabrik, pasti ada proses dimana suatu zat
diuji kekentalan nya untuk dapat memenuhi standarisasi yang sudah ditentukan.
Contohnya untuk kekentalan pada oli. Pastinya disaat membeli oli motor, dapat
dilihat pada bungkus produknya terdapat kode terkait kekentalan oli tersebut.
Dengan tujuan, oli yang dibeli oleh pembeli sesuai dengan oli pada motor. Tidak
semua kendaraan memiliki kode kekentalan oli yang sama, oleh karena itu
diperlukan keterangan pada bungkus produk untuk kode kekentalan.
Dalam dunia industri rumahan, istilah fluida digunakan. Khususnya pada
produk minyak. Minyak sendiri memiliki tingkat kekentalan yang berbeda beda.
Namun, pada industri rumahan, minyak yang dihasilkan tidak bervariasi jenisnya.
Jika dilihat pada dunia industri besar seperti pabrik, maka pabrik pun memiliki
banyak variasi jenis produk yang dihasilkan. Minyak yang dibutuhkan pun
bervariasi dan kebanyakan yang dibutuhkan adalah minyak yang banyak dijual di
toko-toko yang menjual aneka produk kebutuhan rumah tangga. Maka dari itu,
pentingnya untuk mempelajari terkait viskositas agar mengerti fungsi dari
kekentalan fluida pada kebutuhan hidup sehari hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, didapatkan rumusan masalah tentang
viskositas sebagai berikut:
1. Bagaimana dinamika dalam fluida?
2. Bagaimana menentukan koefisien viskositas fluida berdasarkan Hukum
Stokes?
3. Bagaimana menentukan kecepatan terminal fluida?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan dari
praktikum viskositas sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari dinamika dalam fluida.
2. Untuk menentukan koefisien viskositas fluida berdasarkan Hukum Stokes
3. Untuk menentukan kecepatan terminal pada fluida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fluida
Suatu fluida merupakan suatu zat yang mampu mengalir. Gas dan zat cair
termasuk kedalam istilah dalam fluida. Beberapa fluida, seperti gelas dan ter,
mengalir begitu lambat sehingga berperilaku seperti benda padat untuk interval-
interval waktu yang biasanya kita gunakan untuk bekerja dengan benda-benda
tersebut.
2.1.1 Tekanan Dalam Fluida
Pada fluida statis, nilai tekanan sama dalam semua arah. Suatu elemen
fluida yang terendam dalam fluida diam akan mendapat gaya yang konstan, yang
bekerja pada sisi-sisinya. Gambar 1 di bawah ini dan penurunan rumusnya
membuktikan bahwa tekanan dalam fluida statis sama ke semua arah [ CITATION
Ghu14 \l 1033 ].
𝐹𝑑
=6𝜋𝜇𝑉𝑟…………………………………...(2)
Dimana :
2.7 Viskositas
Viskositas atau biasa dituliskan dengan lambang μ adalah suatu ukuran
yang menggambarkan besarnya resistensi atau tahanan dari suatu cairan.
Viskositas dapat juga didefinisikan sebagai suatu aliran fluida yang
menggambarkan besarnya gesekan antara molekul-molekul fluida [ CITATION Fid14
\l 1033 ].
2.8 MSDS
MSDS merupakan suatu surat berupa berkas data yang berisi informasi
tentang sifat-sifat dari suatu bahan. Lembar data ini memiliki tujuan agar dapat
menyampaikan informasi kepada pekerja dan personil gawat darurat mengenai
informasi cara penanganan suatu bahan dengan aman. Lembar data ini
mengandung informasi data seperti titik leleh, titik didih, titik nyala, toksisitas,
efek kesehatan, perawatan pertama, reaktivitas, cara penyimpanan, cara
pembuangan, peralatan pelindung yang diperlukan, dan prosedur penanganan
tumpahan bahan. Format lembar data yang digunakan ini berbeda-beda sesuai
pada persyaratan tiap-tiap negara [ CITATION Sug09 \l 1033 ].
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
No Perlakuan Pengamatan
1 Di ukur diameter Mengukur diameter kelereng kecil dengan
kelereng kecil melakukan 3 percobaan:
menggunakan 1. 12,11 mm
mikrometer sekrup 2. 12,10 mm
3. 12,12 mm
Rata-rata: 12,11 mm
Rata-rata: 16,53 mm
3 Diukur diameter Mengukur diameter kelereng besar dengan
kelereng besar melakukan 3 percobaan:
menggunakan mikromter 1. 25,61 mm
sekrup 2. 25,77 mm
3. 25,52 mm
Rata-rata: 25,63 mm
4.3 Pembahasan
Untuk bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum viskositas ialah
neraca ohauss, stopwatch, mikrometer sekrup, 2 set tabung panjang, meteran,
picnometer dengan volume 5 ml. Kemudian bahan-bahan yang digunakan pada
praktikum viskositas ini adalah fluida yang terdiri dari minyak dan oli SAE 40,
dan 3 kelereng dengan variasi massa berat, sedang dan ringan. Yang dimana
fungsi dari neraca ohauss adalah menimbang massa dari 3 kelereng dengan variasi
massa berat, dan menimbang massa picnometer yang kosong serta yang telah diisi
oleh fluida minyak dan fluida oli. Stopwatch yang digunakan untuk menghitung
waktu untuk kelereng meluncur mulai dari permukaan fluida sampai ke dasar
fluida. Mikrometer sekrup yang berfungsi mengukur diameter dari 3 kelereng
yang telah ditentukan. 2 set tabung panjang untuk menampung fluida yang akan
menjadi bahan untuk praktikum viskositas. Meteran digunakan sebagai alat
pengukur tinggi tabung panjang serta untuk menentukan garis batas sesuai
ketentuan yaitu 30 cm, 60 cm, 90 cm. Fungsi dari picnometer adalah sebagai
penghitung massa jenis dari masing-masing fluida.
Untuk langkah awal dalam praktikum viskositas ialah mengukur diameter
3 kelereng yang telah disiapkan, kemudian menimbang massa dari masing-masing
kelereng. Setelah menimbang massa dari masing-masing kelereng, praktikan
dapat memulai mencelupkan 1 kelereng untuk dihitung waktunya dimulai dari
permukaan fluida sampai dasar fluida. percobaan ini dapat diulang sebanyak 5
kali dari masing-masing kelereng. Setelah selesai meluncurkan kelereng kedalam
fluida, kemudian praktikan dapat menimbang massa picnometer kosong
menggunakan neraca ohauss. Setelah itu memasukkan sebagian fluida kedalam
picnometer untuk dapat menghitung masing-masing massa fluida menggunakan
neraca ohauss. Langkah yang terakhir ialah menghitung massa nya dengan cara
mengurangi massa picnometer yang telah diisi fluida dengan massa picnometer
kosong.
Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa semakin berat massa benda,
akan semakin mudah benda tersebut dapat meluncur dari permukaan fluida hingga
dasar, begitu juga sebaliknya. Semakin ringan massa benda tersebut, maka akan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk benda dapat
TIME SCHEDULE
TUGAS PENDAHULUAN
1. Buktikan persamaan (3) berdasarkan persamaan (1) dan (2).
2. Cari nilai viskositas fluida yang digunakan dalam percobaan berdasarkan
literatur.
Jawab:
1.
Diketahui: Fs = - 6πηv .............................................. (1)
ΣF = Fa + Fs - ω ..........................................(2)
2r 2 8( p . ρa)
Ditanya: V=
9η
Dijawab: ΣF = Fa + Fs –
V = Fa + Fs –
ω = ρf . v 0 + 2 + 6πη + v
ρb . v 0 . g = ρt. v t . g + 6πη + v
( ρb. ρt ) Vb . g
V=
6 πηrv
( ρb. ρt ) η . g
V=
18 η
2r 2 g ( ρb. ρt )
V=
9η
2. Viskositas minyak: 0,97 Ns/m 2
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Kelereng
Diukur diameter kelereng menggunakan mikrometer
sekrup.
Ditimbang massa kelereng menggunakan neraca
Ohauss.
Dimasukkan kelereng kedalam tabung fluida minyak
dan oli secara bergantian.
Dicatat waktu (t) yang ditempuh dan titik nol hingga
jarak yang ditentukan yaitu 30 cm, 60 cm, 90 cm.
Diulangi langkah 3-4 sebanyak 5 kali.
Ditimbang massa picnometer kosong dengan neraca
ohauss.
Dimasukkan fluida minyak dan oli secara bergantian
kedalam picnometer.
Ditimbang picnometer setelah di isi oleh fluida minyak
dan oli dengan neraca ohauss.
Ditulis massa fluida minyak dan oli dengan mengurangi
massa picnometer yang telah di isi dan fluida dengan
massa picnometer kosong.
Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadun. (2014). Hukum Archimedes. Cirebon: IAIN Cirebon.
Fauzi, L. C. (2015). Tegangan Permukaan. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Fidelia, J. (2014). Hukum Stokes dan Viskositas. Jakarta: Universitas Surya.
Firmansyah, A. d. (2014). Fisika Dasar 1 Hukum 1, 2, 3 Newton. Jakarta:
Universitas Indraprasta .
Ghurri, A. (2014). Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Badung: Universitas Udayana.
Kironoto, B. A. (2018). Statika Fluida. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Pertamina. (2006). MSDS Meditran S 40. Jakarta: Pertamina.
PT. Pertamina (Persero). (2007). MSDS Minyak Tanah. Jakarta: PT. Pertamina
(Persero).
Sugian O, S. (2009). Material Safety Data Sheet (MSDS) Apakah Itu? Bandung:
Universitas Widyatama.
Titin, I. (2014). Pengukuran Bilangan Reynold untuk Aliran Produk Pangan Cair.
Mataram: Universitas Mataram.