Anda di halaman 1dari 2

MATERIALITAS

Boynton, Johnson &Kell (2001:286) dalambukunyamendefinisikanmaterialitassebagaiberikut:


“Besarnya suatu pengabaian atau salah saji informasi akuntansi yang, di luar keadaan di
sekitarnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang bergantung pada informasi
tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji tersebut.”
          
 Definisi lain darimaterialitasmenurutArens&Loebbecke (2003:42) dalambukunya yang
diterjemahkanoleh Amir AbadiJusufmendefinisikanmaterialitassebagaiberikut :
“Suatusalahsajidalamlaporankeuangandapatdianggap material jika pengetahuan atas salah saji
tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional”
           
Mulyadi (2002) mendefinisikanmaterialitassebagaiberikut:
 “Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh
terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji itu.”
         
Berdasarkandefinisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa materialitas adalah besaran
jumlah nilai yang dihilangkan atau salah saji informasiakuntansi, dimanasalahsajidapatdikatakan
material jikapengetahuanatassalahsajitersebutdapatmempengaruhikeputusan para
peggunalaporankeuangan.

Definisitersebutmensyaratkan auditor untukmempertimbangkanbaik:


1.      Situasi yang berkenaandenganentitasdan
2.      Informasi yang dibutuhkanolehpihak yang akanmeletakkankepercayaanataslaporankeuangan
yang diaudit.
Sebagaicontoh, suatujumlah yang material bagilaporankeuangansuatuentitasmungkintidak
material bagilaporankeuanganentitaslainnya yang memilikiukuranatausifat yang berbeda.
Jugaapa yang material
bagilaporankeuanganentitastertentumungkinakanberubahdarisatuperidekeperiodelainnya.

PentingnyaKonsepMaterialitasdalam Audit atasLaporankeuangan


 Karena auditor tidakdapatmemberikanjaminanbagiklienataupemakai LK yang lain,
bahwa LK auditanakurat
 Auditor tidakmemeriksasemuatransaksi

PertimbanganAwaltentangMaterialitas

Pertimbangankuantitatif Hubungan salahsajidenganjumlahkuncitertentudalam LK


PertimbanganKualitatif Penyebabsalahsaji
Pertimbanganmaterialitasmencakuppertimbangankuantitatifdanpertimbangankualitatif.
Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dalam laporan keuangan seperti:
1.      Laba bersihsebelumpajakdalamlaporankeuangan
2.      Total aktivadalamneraca
3.      Total aktivalancardalamneraca
4.      Total ekuitaspemegangsahamdalamneraca
Pertimbangankualitatifberkaitandenganpenyebabsalahsajiadapunfaktornyaseperti:
1.      Kemungkinanterjadinyapembayaran yang melanggarhukum
2.      Kemungkinanterjadinyakecurangan
3.      Syarat yang tercantumdalamperjanjianpenarikankreditdari bank yang
mengharuskanklienuntukmempertahankanbeberaparasiokeuanganpadatingkat minimum tertentu.
4.      Adanyagangguandalam trend laba
5.      Sikapmanajementerhadapintegritaslaporankeuangan

Hubungan antara Materialitas dengan Bukti Audit

Materialitas merupakan satu diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan


auditor tentang kecukupan bukti audit. Semakin rendah tingkat materialitas, semakin
besar jumlah bukti yang diperlukan (hubungan terbalik). Semakin besar atau signifikan
suatu saldo akun, semakin banyak jumlah bukti yang diperlukan (hubungan langsung).

Berikut ini  diberikan contoh beberapa panduan kuantitatif yang digunakan dalam praktik :
a.     Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 5 % sampai
10 % dari laba sebelum pajak.
b.     Laporan keuangan di pandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji ½ %
sampai 1 % dari total aktiva.
c.     Laporan keuangan di pandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji 1 % dari
total pasiva.
d.    Laporan keuangan di pandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji ½ %
sampai 1 % dari pendapatan bruto.

Anda mungkin juga menyukai