Anda di halaman 1dari 6

Tugas 4

Apa yang terjadi terhadap perubahan mekanisme pasar jika faktor-faktor ekternal
mempengaruhi permintaan dan juga penawaan suatu barang.
• Jelaskan 10 kemungkinan yang dapat terjadi terhadap perubahan mekanisme pasar
tersebut.
• Jelaskan jawaban saudara dengan verbal , grafis dan contoh .
• kuatkan dengan referensi yang mendukungnya (minimal satu artikel dalam 1 jurnal )

Jawab

1. Ketersediaan Sumber Daya


Jika suatu ekonomi menggunakan banyak sumber daya yang langka untuk
menghasilkan barang atau jasa, perusahaan akan kesulitan untuk meningkatkan
pasokan barang atau jasa tersebut. Ini mengakibatkan kenaikan harga karena
kelangkaan barang atau jasa, dan memengaruhi elastisitas penawarannya.
Contoh : Negara penghasil biji nikel sebagai salah satu bahan baku pembuatan
baterai untuk mobil listrik, menjadi penentu harga di pasaran baterai listrik.

2. Jumlah Penjual atau Produsen


Jika jumlah produsen suatu barang tertentu tinggi, maka jumlah penawaran
terhadap barang tersebut juga akan tetap tinggi. Misalnya, jika suatu daerah menjadi
sentra penghasil rambut palsu. Maka penawaran rambut palsu di daerah tersebut
akan tinggi.
Contoh : Saat masuk musim panen raya untuk komoditas holtikultura

3. Tingkat Harga
Ketika harga suatu komoditas relatif tinggi, para produsen kemungkinan akan
memasok di dekat batas kapasitas mereka dan, oleh karenanya, tidak dapat
membuat banyak tanggapan terhadap harga yang masih lebih tinggi. Ketika harga
relatif rendah, produsen mungkin memiliki kapasitas surplus harga lebih tinggi yang
mendorong mereka untuk menggunakannya.
Contoh: permintaan tinggi untuk komoditas cabai di wilayah Curup sedangkan
penawaran sedikit, sehingga penawaran cabai dari luar Curup di alokasikan di
wilayah Curup.

4. Harga Barang Pengganti


Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran terhadap barang pengganti
akan mengalami peningkatan karena penjual akan menawarkan barang pengganti
sebagai alternatif barang utama yang mengalami kenaikan.
Contoh: harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh
terlihat lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

5. Sifat pasar dan permintaan


Pihak yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam penetapan harga hendaknya
memperhatikan dan memahami dengan baik sifat suatu pasar dan permintaan pasar
yang dihadapi atas produk yang dihasilkan. apakah pasar tersbut termasuk dalam
pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, oligopoli dan sebagainya.
Contoh : penawaran dan permintaan untuk produk yang dikuasai oleh Negara, Listrik
dan BBM

6. Persaingan
Aspek persaingan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian yang
intensif dari pihak penting di perusahaan mengenai keputusan dalam penetapan
harga. Michael Porter mengatakan ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh
terhadap persaingan suatu industri, yaitu :
(1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
(2) Produk subtitusi
(3) Pelanggan
(4) Pemasok
(5) Ancaman pendatang baru
Contoh: Produsen jangkrik di kota a dikuasai oleh 2 orang produsen, produsen
jangkrik kota b ingin memasuki pasar jangkrik di kota a sehingga teerjadi
keeimbangan harga jangkrik baru di pasar a

7. Kemajuan Teknologi
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu
barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah
dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah sehingga keuntungan
bertambah tinggi.
Contoh: metode penjualan daring yang memutus mata rantai penjualan, sallah satu
efek dari kemajuan teknologi.

8. Tingkat Mobilitas faktor produksi


Kemudahan faktor-faktor produksi yang dapat dipindahkan dari satu penggunaan ke
yang lain akan mempengaruhi elastisitas harga penawaran. Semakin tinggi mobilitas
layanan faktor, semakin besar pula elastisitasnya.
Contoh : akses infrastruktur yang mempengaruhi harga di suatu daerah

9. Kebijakan Pemerintah
Adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan
mengurangi impor.
contoh : komoditas beras mengakibatkan para petani akan berusaha memberikan
hasil banyak pada setiap panennya. Hal ini tentunya berdampak pada penambahan
supply beras dan keperluan impor beras dapat menurun drastis. Adanya permintaan
yang tinggi tersebut, maka penawaran barang akan semakin banyak.
10. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika pajak suatu barang menjadi
tinggi, maka permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
Contoh: penerapan Pajak 25 persen untuk produk alcohol diatas 20 persen.

11. Unsur-unsur lingkungan lainnya


Selain 10 faktor diatas, maka perusahaan juga perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor lainnya seperti, kondisi ekonomi suatu negara karena
terdapat berbagai fenomena dapat mempengaruhi arus perekonomian secara
endemik seperti inflasi, serangan bom, resensi maupun tingkat bunga bank. Dan juga
peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap sosial lainnya.

Penjelasan secara Grafis (Kurva)


D1
Harga

D S S1
(H)

Kelebihan Penawaran

H1 K1

H K

H1 K1

Kekurangan Penawaran

S D1

S1 D

0 Q Q1 Q1 Σ yang ditawarkan (Q)


1 1 1
Keseimbangan di antara Permintaan dan Penawaran

Kurva DD merupakan Kurva Permintaan, dan Kurva SS adalah Kurva Penawaran.


KeduaKurva ini berpotongan pada titik K, dan perpotongan itu bearti bahwa Produsen
dan Konsumen telah mencapai kesesuaian mengenai jumlah barang/ layanan yang akan
diperjual belikan yaitu sebesar Q, dan harga dari setiap satuan barang tersebut yaitu
sebesar H. Titik K dinamakan titik keseimbangan dan H dinamakan Harga
keseimbangan, ia dinakaman demikian karena selamapermintaan atau penawaran
tidakengalami perubahan, Hmmerupakan harga yang stabil dan tidak akan mengalami
perubahan.
Keadaan yang terjadi dipasar adalah sangat berbeda dengan yang baru dijelaskan
diatasapabila harga lebih rendah atau lebih tinggi dari titik H. pada harga yang lebih
tinggi jumlah barang yang ditawarkan produsen adalah lebih besar dari pada yang
diminta para pembeli, dan kelebihan penawaran ini menurunkan tingkat harga.
Sebaliknya apabila harga lebih rendah dari pada H, penawaran adalah lebih kecil dari
pada permintaan, dn kekurangan penawaran ini akan menaikan tingkat harga. Hanya
pada titik K, yaitu hanya pada penawaran sama dengan permintaan, tidak terdapat
kecendrungan kenaikan atau penurunn harga.
Apabilakeseimbangan harga telah tercapai, tingkat harga baru hanya akan mengalami
perubahan apabila permintaan dan/atau penawaran mengalami perubahan pada seyia
tingkat harga.ni bearti kurva DD dan kurva SS berpindah dari letaknya yang semula.
Perubahan dalam permintaan antara lain disebabkan oleh perubahan dalam cita rasa,
perubahan dalam pendapatan, dan penemuan barang barang baru.sedangkan
perubahan dalampenawaran terutama disebabkan oleh perubahan dalam factor factor
eksternal.
Akibat yang ditimbulkan oleh perpindahan kurva penawaran keatas tingkat harga dan
jumlah barang yang diperjual belikan. Pada mulanya keseimbangan dicapai pada titik K,
dan tingkat harga pada titik H Jumlah Barang yang diperjual belikan pada titik Q.
sesudah itu kurva penawaran berpindah pada titik SS menjadi S1S1. Perubahan itu
menyebabkan keseimbangan yang baru dicapai pada titik K1, dan bearti titik
Keseimbangan harga pada titik H1 dan jumlah barang yang diperjual belikan adalah Q1.
Keadaan ini menunjukan bahwa apabilapenawaran bertambah (kurva penawaran
berpindah kekanan) maka harga akan turun dan jumlah barang yang diperjual belikan
bertambah. Sudah tentu sebaliknya pul, apabila penawaran berkurang ( kurva
penawaran berpindah kekiri), maka harga naik dan jumlah barang yang diperjual
belikan berkurang.
Titik K menunjukan tingkat keseimbangan yang padamulanya berlaku, sesudah itu kurva
permintaan berpindah dari DD menjadi D1D1, sehingga sekarang titik keseimbangan
berpindah menjadi K1. Ni bearti tingkat harga yang baru adalah H1, dan jumlah yang
diperjual belikan adalah Q1.
Ini membuktikan bahwa apabila permintaan bertambah (kurva permintaan berpindah
kekanan), maka harga akan naik dan jumlah barang yang diperjual belikan bertambah.
Atau sebalknya,, apabila permintaan berkurang (kurva permintaan berpindah kekiri),
maka harga akan turun dan jumlah barang yang diperjual belikan bertambah.

Contoh Artikel

Dampak Faktor Eksternal dan Internal terhadap Pasar Tembakau, Cengkeh, dan Rokok
Kretek serta Surplus Ekonomi
Agroindustri rokok sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia.
Agroindustri ini juga menghadapi perubahan yang terjadi di pasar dunia (faktor
eksternal) dan berbagai kebijakan internal terkait 3 isu penting yaitu kesehatan,
kesejahteraan petani dan penerimaan pemerintah. Permintaan tembakau dan cengkeh
merupakan permintaan turunan dari penawaran rokok. Oleh karena itu, perubahan
faktor eksternal dan internal terkait dengan agroindustri rokok tidak hanya akan
berpengaruh terhadap pasar rokok tetapi juga berpengaruh terhadap pasar tembakau
dan cengkeh. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga tembakau, cengkeh dan rokok
kretek; (2) untuk menganalisis dampak faktor ekternal dan internal terhadap pasar
tembakau, cengkeh dan rokok kretek; (3) untuk menganalisis dampak faktor ekternal
dan internal terhadap surplus ekonomi. Penelitian mencakup 3 pasar yaitu pasar
tembakau, cengkeh dan rokok. Pasar rokok kretek meliputi tiga pasar yaitu pasar sigaret
kretek tangan (SKT), pasar sigaret kretek mesin (SKM) dan pasar sigaret kretek klobot
(SKB). Data yang digunakan merupakan data sekunder time series tahun 1990-2016.
Analisis menggunakan model ekonometrika yang dituliskan dalam bentuk sistem
persamaan simultan yang terdiri dari 37 persamaan struktural dan 24 persamaan
indentitas. Model diestimasi menggunakan metode 2 SLS (Two-Staged Least Squares).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penawaran tembakau dipengaruhi oleh luas
areal, kondisi alam, harga tembakau di tingkat petani, harga komoditas sayuran
(tanaman substitusi tembakau), konsumsi domestik, dan harga dunia, sedangkan
penawaran cengkeh dipengaruhi oleh luas areal, harga dunia, kebijakan lisensi impor,
dan nilai tukar. Harga tembakau lebih dipengaruhi oleh harga sebelumnya, sedangkan
harga cengkeh dipengaruhi oleh kebijakan lisensi impor cengkeh. Harga cengkeh dunia
dipengaruhi oleh jumlah ekspor dan impor dunia, sedangkan harga tembakau dunia
hanya dipengaruhi oleh jumlah ekspor dunia. Pasar rokok kretek dipengaruhi oleh pasar
tembakau dan cengkeh, sedangkan konsumsi rokok lebih dipengaruhi oleh populasi
penduduk, konsumsi sebelumnya, dan penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Penetapan KTR dan tarif cukai ternyata belum efektif mengurangi konsumsi rokok; (2)
kenaikan harga tembakau dunia, tarif cukai rokok, tarif impor tembakau dan upah,
depresiasi nilai tukar, pemberlakuan lisensi impor cengkeh dan penurunan produksi SKT
berdampak terhadap kenaikan harga tembakau dan penurunan harga cengkeh.
Kenaikan harga cengkeh dunia dan dicabutnya lisensi impor cengkeh berdampak
terhadap kenaikan harga tembakau dan cengkeh namun menurunkan produksi rokok
kretek. Kenaikan harga tembakau dan cengkeh dunia, kenaikan tarif cukai rokok, tarif
impor tembakau dan upah, dicabutnya lisensi impor cengkeh, serta penurunan produksi
SKT akan berdampak terhadap penurunan produksi rokok kretek, sedangkan depresiasi
nilai tukar dan pemberlakuan lisensi impor cengkeh v berdampak terhadap kenaikan
produksi rokok kretek; dan (3) pada kondisi harga tembakau dunia meningkat atau
kondisi depresiasi nilai tukar, kebijakan kenaikan tarif cukai rokok dan dicabutnya
kebijakan lisensi impor cengkeh akan berdampak terhadap peningkatan surplus petani
tembakau dan petani cengkeh, penurunan surplus konsumen rokok dan penerimaan
pemerintah. Pada kondisi harga cengkeh dunia meningkat, kebijakan kenaikan cukai
rokok dan berlakunya kebijakan lisensi impor cengkeh akan berdampak terhadap
peningkatan surplus petani tembakau dan penerimaan pemerintah, penurunan surplus
konsumen rokok dan petani cengkeh. Untuk menurunkan konsumsi rokok, maka
peraturan pemerintah tentang KTR harus disertai dengan larangan penjualan rokok di
sekitar KTR dan mengintensifkan produksi tembakau di daerah potensial untuk
memenuhi permintaan tembakau. Untuk meningkatkan surplus petani tembakau
maupun cengkeh, menurunkan surplus konsumen rokok dan meningkatkan penerimaan
pemerintah, maka pada kondisi harga tembakau dunia meningkat atau depresiasi nilai
tukar, pemerintah disarankan untuk menaikkan tarif cukai rokok, mencabut kebijakan
lisensi impor cengkeh dan memberikan kompensasi kepada petani cengkeh
menggunakan penerimaan pemerintah dari cukai rokok yang meningkat. Untuk
meningkatkan surplus petani tembakau dan petani cengkeh, meningkatkan penerimaan
pemerintah, dan menurunkan surplus konsumen rokok, pada kondisi harga cengkeh
dunia meningkat, pemerintah disarankan untuk menaikkan tarif cukai rokok dan
memberlakukan kebijakan lisensi impor cengkeh.
Sumber: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98590

Contoh Jurnal:

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN HARGA


SAHAM
(Studi Pada Saham-Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2013)
Andrew Patar
Darminto
Muhammad Saifi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
E-mail: andrewpatar@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pergerakan harga saham. Indikator faktor internal penelitian ini adalah
Return On Assest (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value (PBV).
Indikator faktor eksternal penelitian ini adalah kurs, inflasi, dan suku bunga. Data yang
digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari pojok BEI dan situs www.idx.co.id.
Pegambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini
adalah 17 perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 periode 2009-2013. Analisis data
menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel bebas ROA, DER, PBV, kurs, inflasi dan suku bunga secara
simultan signifikan pengaruhnya terhadap variabel terikat harga saham. Secara parsial
terdapat pengaruh signifikan variabel bebas ROA, DER, dan PBV terhadap variabel
terikat harga saham. Variabel bebas dominan yang mempengaruhi variabel terikat
harga saham adalah ROA.
Kata kunci : Faktor Internal, Faktor Eksternal, Harga Saham
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/82598-ID-faktor-internal-dan-
eksternal-yang-mempe.pdf

Anda mungkin juga menyukai