Apa yang terjadi terhadap perubahan mekanisme pasar jika faktor-faktor ekternal
mempengaruhi permintaan dan juga penawaan suatu barang.
• Jelaskan 10 kemungkinan yang dapat terjadi terhadap perubahan mekanisme pasar
tersebut.
• Jelaskan jawaban saudara dengan verbal , grafis dan contoh .
• kuatkan dengan referensi yang mendukungnya (minimal satu artikel dalam 1 jurnal )
Jawab
3. Tingkat Harga
Ketika harga suatu komoditas relatif tinggi, para produsen kemungkinan akan
memasok di dekat batas kapasitas mereka dan, oleh karenanya, tidak dapat
membuat banyak tanggapan terhadap harga yang masih lebih tinggi. Ketika harga
relatif rendah, produsen mungkin memiliki kapasitas surplus harga lebih tinggi yang
mendorong mereka untuk menggunakannya.
Contoh: permintaan tinggi untuk komoditas cabai di wilayah Curup sedangkan
penawaran sedikit, sehingga penawaran cabai dari luar Curup di alokasikan di
wilayah Curup.
6. Persaingan
Aspek persaingan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian yang
intensif dari pihak penting di perusahaan mengenai keputusan dalam penetapan
harga. Michael Porter mengatakan ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh
terhadap persaingan suatu industri, yaitu :
(1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
(2) Produk subtitusi
(3) Pelanggan
(4) Pemasok
(5) Ancaman pendatang baru
Contoh: Produsen jangkrik di kota a dikuasai oleh 2 orang produsen, produsen
jangkrik kota b ingin memasuki pasar jangkrik di kota a sehingga teerjadi
keeimbangan harga jangkrik baru di pasar a
7. Kemajuan Teknologi
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu
barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah
dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah sehingga keuntungan
bertambah tinggi.
Contoh: metode penjualan daring yang memutus mata rantai penjualan, sallah satu
efek dari kemajuan teknologi.
9. Kebijakan Pemerintah
Adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan
mengurangi impor.
contoh : komoditas beras mengakibatkan para petani akan berusaha memberikan
hasil banyak pada setiap panennya. Hal ini tentunya berdampak pada penambahan
supply beras dan keperluan impor beras dapat menurun drastis. Adanya permintaan
yang tinggi tersebut, maka penawaran barang akan semakin banyak.
10. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika pajak suatu barang menjadi
tinggi, maka permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
Contoh: penerapan Pajak 25 persen untuk produk alcohol diatas 20 persen.
D S S1
(H)
Kelebihan Penawaran
H1 K1
H K
H1 K1
Kekurangan Penawaran
S D1
S1 D
Contoh Artikel
Dampak Faktor Eksternal dan Internal terhadap Pasar Tembakau, Cengkeh, dan Rokok
Kretek serta Surplus Ekonomi
Agroindustri rokok sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia.
Agroindustri ini juga menghadapi perubahan yang terjadi di pasar dunia (faktor
eksternal) dan berbagai kebijakan internal terkait 3 isu penting yaitu kesehatan,
kesejahteraan petani dan penerimaan pemerintah. Permintaan tembakau dan cengkeh
merupakan permintaan turunan dari penawaran rokok. Oleh karena itu, perubahan
faktor eksternal dan internal terkait dengan agroindustri rokok tidak hanya akan
berpengaruh terhadap pasar rokok tetapi juga berpengaruh terhadap pasar tembakau
dan cengkeh. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga tembakau, cengkeh dan rokok
kretek; (2) untuk menganalisis dampak faktor ekternal dan internal terhadap pasar
tembakau, cengkeh dan rokok kretek; (3) untuk menganalisis dampak faktor ekternal
dan internal terhadap surplus ekonomi. Penelitian mencakup 3 pasar yaitu pasar
tembakau, cengkeh dan rokok. Pasar rokok kretek meliputi tiga pasar yaitu pasar sigaret
kretek tangan (SKT), pasar sigaret kretek mesin (SKM) dan pasar sigaret kretek klobot
(SKB). Data yang digunakan merupakan data sekunder time series tahun 1990-2016.
Analisis menggunakan model ekonometrika yang dituliskan dalam bentuk sistem
persamaan simultan yang terdiri dari 37 persamaan struktural dan 24 persamaan
indentitas. Model diestimasi menggunakan metode 2 SLS (Two-Staged Least Squares).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penawaran tembakau dipengaruhi oleh luas
areal, kondisi alam, harga tembakau di tingkat petani, harga komoditas sayuran
(tanaman substitusi tembakau), konsumsi domestik, dan harga dunia, sedangkan
penawaran cengkeh dipengaruhi oleh luas areal, harga dunia, kebijakan lisensi impor,
dan nilai tukar. Harga tembakau lebih dipengaruhi oleh harga sebelumnya, sedangkan
harga cengkeh dipengaruhi oleh kebijakan lisensi impor cengkeh. Harga cengkeh dunia
dipengaruhi oleh jumlah ekspor dan impor dunia, sedangkan harga tembakau dunia
hanya dipengaruhi oleh jumlah ekspor dunia. Pasar rokok kretek dipengaruhi oleh pasar
tembakau dan cengkeh, sedangkan konsumsi rokok lebih dipengaruhi oleh populasi
penduduk, konsumsi sebelumnya, dan penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Penetapan KTR dan tarif cukai ternyata belum efektif mengurangi konsumsi rokok; (2)
kenaikan harga tembakau dunia, tarif cukai rokok, tarif impor tembakau dan upah,
depresiasi nilai tukar, pemberlakuan lisensi impor cengkeh dan penurunan produksi SKT
berdampak terhadap kenaikan harga tembakau dan penurunan harga cengkeh.
Kenaikan harga cengkeh dunia dan dicabutnya lisensi impor cengkeh berdampak
terhadap kenaikan harga tembakau dan cengkeh namun menurunkan produksi rokok
kretek. Kenaikan harga tembakau dan cengkeh dunia, kenaikan tarif cukai rokok, tarif
impor tembakau dan upah, dicabutnya lisensi impor cengkeh, serta penurunan produksi
SKT akan berdampak terhadap penurunan produksi rokok kretek, sedangkan depresiasi
nilai tukar dan pemberlakuan lisensi impor cengkeh v berdampak terhadap kenaikan
produksi rokok kretek; dan (3) pada kondisi harga tembakau dunia meningkat atau
kondisi depresiasi nilai tukar, kebijakan kenaikan tarif cukai rokok dan dicabutnya
kebijakan lisensi impor cengkeh akan berdampak terhadap peningkatan surplus petani
tembakau dan petani cengkeh, penurunan surplus konsumen rokok dan penerimaan
pemerintah. Pada kondisi harga cengkeh dunia meningkat, kebijakan kenaikan cukai
rokok dan berlakunya kebijakan lisensi impor cengkeh akan berdampak terhadap
peningkatan surplus petani tembakau dan penerimaan pemerintah, penurunan surplus
konsumen rokok dan petani cengkeh. Untuk menurunkan konsumsi rokok, maka
peraturan pemerintah tentang KTR harus disertai dengan larangan penjualan rokok di
sekitar KTR dan mengintensifkan produksi tembakau di daerah potensial untuk
memenuhi permintaan tembakau. Untuk meningkatkan surplus petani tembakau
maupun cengkeh, menurunkan surplus konsumen rokok dan meningkatkan penerimaan
pemerintah, maka pada kondisi harga tembakau dunia meningkat atau depresiasi nilai
tukar, pemerintah disarankan untuk menaikkan tarif cukai rokok, mencabut kebijakan
lisensi impor cengkeh dan memberikan kompensasi kepada petani cengkeh
menggunakan penerimaan pemerintah dari cukai rokok yang meningkat. Untuk
meningkatkan surplus petani tembakau dan petani cengkeh, meningkatkan penerimaan
pemerintah, dan menurunkan surplus konsumen rokok, pada kondisi harga cengkeh
dunia meningkat, pemerintah disarankan untuk menaikkan tarif cukai rokok dan
memberlakukan kebijakan lisensi impor cengkeh.
Sumber: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98590
Contoh Jurnal:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pergerakan harga saham. Indikator faktor internal penelitian ini adalah
Return On Assest (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value (PBV).
Indikator faktor eksternal penelitian ini adalah kurs, inflasi, dan suku bunga. Data yang
digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari pojok BEI dan situs www.idx.co.id.
Pegambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini
adalah 17 perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 periode 2009-2013. Analisis data
menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel bebas ROA, DER, PBV, kurs, inflasi dan suku bunga secara
simultan signifikan pengaruhnya terhadap variabel terikat harga saham. Secara parsial
terdapat pengaruh signifikan variabel bebas ROA, DER, dan PBV terhadap variabel
terikat harga saham. Variabel bebas dominan yang mempengaruhi variabel terikat
harga saham adalah ROA.
Kata kunci : Faktor Internal, Faktor Eksternal, Harga Saham
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/82598-ID-faktor-internal-dan-
eksternal-yang-mempe.pdf