1. Uraian Materi
Bahasa indonesia memiliki sua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan
1
1.2 Sikap Berbahasa Indonesia
Yang dimaksud dengan sikapa disini adalah sikap positif terhadap belajar bahasa
Indonesia. Artinya, kita harus mengetahui bahwa belajar tentang bahasa itu penting.
Meskipun secara alamiah kita dapat berbahasa Indonesia, secara ilmiah kita belum
tentu mampu berbahasa Indonesia dengan baik, benar, logis, dan sistematis.
situasi resmi, sering kita jumpai pemakaian bahasa Indonesia yang salah atau tidak
sesuai dengan kaidah bahasa tersebut. Selain persoalan kesalahan, tidak jarang juga
Indonesia dengan baik dan benar itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar
Hal itu terlihat dari banyaknya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang
dilakukan dalam tulisan tugas-tugas kuliah atau karya-karya ilmiah yang mereka
hasilkan.
2
Kesalahan berbahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari
hormat!
(9) Mari kita berdoa agar Persiraja Banda Aceh memenangkan setiap
pertandingan!
(10) Juara terbaik I, II, dan III memperoleh hadiah berupa uang tunai masing-
(11) Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas dan wajib helm!
Jika cermati secara saksama, kalimat (1) meemiliki makna ‘sampah yang ada
ditempat tersebut jangan dibuang, sekaligus berrti yang dari tempat lain bawa ke
tempat itu’. Kesalahan kalimat tersebut hanya pada penggunaan kata depan, yaitu di
yang seharusnya ke. Kalimat (2) tidak logis karena umumnya orang mencari
3
pekerjaan. Frasa kopi banget tidak berterima karena secara teoritis kata seperti
banget, makin, sangat, dan paling tidak dapat mendampingi kata benda. Kata-kata
seperti itu umumnya mendampingi kata sifat. Kalimat (4) kata daripada hanya
kami ke sini penggunaan kata daripada tidak diperlukan. Dalam konteks (6) untuk
memisahkan kota yang lebih kecil dengan kota yang lebih besar digunakan tanda
koma, bukan tanda hubung. Jika digunakan tanda hubung, hal itu bermakna
‘Darussalam samapi dengan Banda Aceh’. Pada kalimat (7) tidak masuk akal waktu
karena tidak memiliki subjek. Dalam konteks (8) jika ditulis terpisah kata antar
bermakna ‘mengantar’. Itu artinya bus harus lebih besar daripada kota antau
provinsi.. jika tidak, bus tersebut tidak mungkin mengantar kota atau provinsi.
dilakukan untuk orang lain. Dengan demikian, makna seruan dalam kalimat (9)
tersebut adalah mendoakan agar Persiraja Banda Aceh selalu kalah. Kemudian,
awalan ter- pada kata terbaik bermakna ‘paling’, berarti ‘satu-satunya’, tidak ada, I,
II dan III. Terakhir kalimat (11) dan (12) tidak perlu tercetus, apalagi
semua kawasan publik, khususnya di Aceh, harus tertib lalu lintas, pengendara
sepeda motor harus pakai helm, masyarakat yang muslim wajib berbusana muslim,
misalnya mengenakan jilbab. Jika ada pernyataan seperti itu, berarti ada kawasan
4
yang tidak boleh tertib lalu lintas atau ada kawasan yang boleh tidak pakai helm atau
ada kawasan yang boleh tidak berpakaian muslimat. Jadi, pernyataan itu merupakan
bagian dari pemakaian bahasa yang salah kaprah yang perlu diperbaiki. Kontruksi
(9a) Mari kita berdoa agar Persiraja Banda Aceh menang dalam setiap
pertandingan!
(10a) Juara I, II, dan III memperoleh hadian berupa uang tunai masing-masing
lisan. Tidak ada seorangpun yang seratus persen benar berbahasannya. Seorang ahli
5
bahasapun tidak luput dari melakukan kesalahan berbahasa. Sehubungan dengan hal
itu, yang perlu kita lakukan adalah meminimalisasi kesalahan. Maksudnya, kita
Sesuai dengan berbagai fungsi yang tersebut di atas, bahasa Indonesia memiliki
terdiri atas berbagai dialek, seperti dialaek Jakarta, dialaek Jawa, dialek Sunda, dialek
Manado, dialek Medan, dan dialek Aceh. Berdasarkan penuturannya, didapiti ragam
sarananya, kita kenal ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Berdasarkan bidang
penggunaannya, kita ketahui ada ragam bahasa ilmu, ragam bahasa sastra, ragam
Catatan
mengomunikasikan ilmu.
6
2. Ringkasan
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi
sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat
mempunyai fungsi sebagai (1) bahasa resmi Negara, (2) bahasa pengantar resmi
Agar sukses belajar bahasa Indonesia diperlukan sikap positif. Artinya, kita
harus mengakui bahwa belajar tentang bahasa itu penting. Meskipun secara alamiah
kita bisa berbasa indonesia, secara ilmiah kita belum tentu bisa berbahasa Indonesia
dengan baik, benar, logis dan sistematis. Jangan menganggap bahwa berbahasa
Indonesia baik dan benar itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar dan
Hal itu terlihat dari banyaknya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang
dilakukan dalam tulisan tugas-tugas kuliah atau karya-karya ilmiah yang mereka
hasilkan.
7
“Bahasa Menunjukkan Bangsa”, “Mulutmu harimaumu”. Demikian antara lain
penting. Bahasa salah cermin pikiran kacau. Kesalahan berbahasa sering dilakukan
oleh pemakai bahasa, mulai dari masyarakat awam sampai dengan masyarakat
intelektual.
berbagai dialek, seperti dialaek Jakarta, dialaek Jawa, dialek Sunda, dialek Manado,
dialek Medan, dan dialek Aceh. Berdasarkan penuturannya, didapiti ragam bahasa
sarananya, kita kenal ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Berdasarkan bidang
penggunaannya, kita ketahui ada ragam bahasa ilmu, ragam bahasa sastra, ragam