Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

1. Uraian Materi

1.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa indonesia memiliki sua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan

sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi:

(1) sebagai lambang kebanggaan nasional;

(2) sebagai lambang identitas nasional;

(3) sebagai alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar

belakang sosial budaya dan bahasanya;

(4) sebagai alat penghubung antarbudaya dan antar daerah.

Di pihak lain sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi:

(1) Sebagai bahasa resmi negara;

(2) Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan;

(3) Sebagai bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan;

(4) Sebagai bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

1
1.2 Sikap Berbahasa Indonesia

Yang dimaksud dengan sikapa disini adalah sikap positif terhadap belajar bahasa

Indonesia. Artinya, kita harus mengetahui bahwa belajar tentang bahasa itu penting.

Meskipun secara alamiah kita dapat berbahasa Indonesia, secara ilmiah kita belum

tentu mampu berbahasa Indonesia dengan baik, benar, logis, dan sistematis.

Dalam kenyataan penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, khususnya dalam

situasi resmi, sering kita jumpai pemakaian bahasa Indonesia yang salah atau tidak

sesuai dengan kaidah bahasa tersebut. Selain persoalan kesalahan, tidak jarang juga

ditemukan ketidaklogisan pemakaian bahasa Indonesia.

Dengan perkataan lain, dapat ditegaskan bahwa jangan menganggap berbahasa

Indonesia dengan baik dan benar itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar

dan menggunakan bahasa tersebut secara sungguh-sungguh dan cermat. Pengalaman

membuktikan bahwa kompetensi kebahasaan (Indonesia) mahasiswa relatif rendah.

Hal itu terlihat dari banyaknya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang

dilakukan dalam tulisan tugas-tugas kuliah atau karya-karya ilmiah yang mereka

hasilkan.

“Bahasa Menunjukkan Bangsa”, “Mulutmu harimaumu”. Demikian antara lain

ungkapan dalam bahasa Indonesia. Ungkapan tersebut mengandung maksud bahwa

bahasa merupakan identitas, dan kecermatan dalam berbahasa merupakan hal

penting. Bahasa salah cermin pikiran kacau.

2
Kesalahan berbahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari

masyarakat awam sampai dengan masyarakat intelektual. Cermati beberapa konteks

pemakaian bahasa berikut!

(1) Dilarang buang sampah di sini!

(2) Hati-hati ada pekerjaan!

(3) Kopi banget, coklat banget

(4) TPI makin asik, makin Indonesia

(5) Maksud daripada kedatangan kami ke sini

(6) Darussalam ,Banda Aceh

(7) Untuk mempersingkat waktu, acara selanjutnya kata-kata sambutan dari

Gubernur Aceh. Kepada Bapak Gubernur kami persilahkan dengan segala

hormat!

(8) Bus Antar Kota dan Antar Provinsi

(9) Mari kita berdoa agar Persiraja Banda Aceh memenangkan setiap

pertandingan!

(10) Juara terbaik I, II, dan III memperoleh hadiah berupa uang tunai masing-

masing sebesar Rp. 3.000.000,-, Rp. 2.000.000,- dan Rp. 1.000.000,-

(11) Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas dan wajib helm!

(12) Anda memasuki kawasan wajib berbusana muslim!

Jika cermati secara saksama, kalimat (1) meemiliki makna ‘sampah yang ada

ditempat tersebut jangan dibuang, sekaligus berrti yang dari tempat lain bawa ke

tempat itu’. Kesalahan kalimat tersebut hanya pada penggunaan kata depan, yaitu di

yang seharusnya ke. Kalimat (2) tidak logis karena umumnya orang mencari

3
pekerjaan. Frasa kopi banget tidak berterima karena secara teoritis kata seperti

banget, makin, sangat, dan paling tidak dapat mendampingi kata benda. Kata-kata

seperti itu umumnya mendampingi kata sifat. Kalimat (4) kata daripada hanya

dipakai untuk menyatakan perbandingan. Pada frasa maksud daripada kedatangan

kami ke sini penggunaan kata daripada tidak diperlukan. Dalam konteks (6) untuk

memisahkan kota yang lebih kecil dengan kota yang lebih besar digunakan tanda

koma, bukan tanda hubung. Jika digunakan tanda hubung, hal itu bermakna

‘Darussalam samapi dengan Banda Aceh’. Pada kalimat (7) tidak masuk akal waktu

dapat dipersingkat. Selanjutnya setiap kalimat harus memiliki unsur fungsional

sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Kalimat Kepada Bapak Gubernur kami

persihlahkan dengan hormat! Berstruktur K-P-K. Jadi, kesalahan kalimat tersebut

karena tidak memiliki subjek. Dalam konteks (8) jika ditulis terpisah kata antar

bermakna ‘mengantar’. Itu artinya bus harus lebih besar daripada kota antau

provinsi.. jika tidak, bus tersebut tidak mungkin mengantar kota atau provinsi.

Akhiran-kan pada kata memenangkan bermakna benefaktif, yaitu perbuatan yang

dilakukan untuk orang lain. Dengan demikian, makna seruan dalam kalimat (9)

tersebut adalah mendoakan agar Persiraja Banda Aceh selalu kalah. Kemudian,

awalan ter- pada kata terbaik bermakna ‘paling’, berarti ‘satu-satunya’, tidak ada, I,

II dan III. Terakhir kalimat (11) dan (12) tidak perlu tercetus, apalagi

memampangkannya di jalan atau tempat-tempat umum. Kita semua setuju bahwa di

semua kawasan publik, khususnya di Aceh, harus tertib lalu lintas, pengendara

sepeda motor harus pakai helm, masyarakat yang muslim wajib berbusana muslim,

misalnya mengenakan jilbab. Jika ada pernyataan seperti itu, berarti ada kawasan

4
yang tidak boleh tertib lalu lintas atau ada kawasan yang boleh tidak pakai helm atau

ada kawasan yang boleh tidak berpakaian muslimat. Jadi, pernyataan itu merupakan

bagian dari pemakaian bahasa yang salah kaprah yang perlu diperbaiki. Kontruksi

yang betul adalah sebagai berikut:

(1a) Dilarang buang sampak ke sini!

(2a) Hati-hati, jalan Anda sedang diperbaiki!

(3a) sangat terasa kopinya

(4a) TPI makin asik dan digemari oleh orang Indonesia.

(5a) maksud kedatangan kami ke sini

(6a) Darussalam, Banda Aceh

(7a) Selanjutnya, sambutan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Bapak Gubernur kami persihkan dengan hormat!

(8a) Bus Antarkota Antarprovinsi

(9a) Mari kita berdoa agar Persiraja Banda Aceh menang dalam setiap

pertandingan!

(10a) Juara I, II, dan III memperoleh hadian berupa uang tunai masing-masing

sebesar Rp. 3.000.000,-, Rp. 2.000.000,- dan Rp. 1.000.000,-

Kesalahan berbahasa lumrah terjadi, lebih-lebih lagi jika berbahasa secara

lisan. Tidak ada seorangpun yang seratus persen benar berbahasannya. Seorang ahli

5
bahasapun tidak luput dari melakukan kesalahan berbahasa. Sehubungan dengan hal

itu, yang perlu kita lakukan adalah meminimalisasi kesalahan. Maksudnya, kita

berusaha secermat mungkin dalam menggunakan bahasa sehingga persentase

kesalahan yang kita lakukan relatif kecil.

1.3 Ragam Bahasa Ilmu

Sesuai dengan berbagai fungsi yang tersebut di atas, bahasa Indonesia memiliki

berbagai ragam. Berdasarkan tempat dan daerahnya (geografis), bahasa Indonesia

terdiri atas berbagai dialek, seperti dialaek Jakarta, dialaek Jawa, dialek Sunda, dialek

Manado, dialek Medan, dan dialek Aceh. Berdasarkan penuturannya, didapiti ragam

bahasa golongan cendikiawan dan ragam bahasa bukan cendikiawan. Berdasarkan

sarananya, kita kenal ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Berdasarkan bidang

penggunaannya, kita ketahui ada ragam bahasa ilmu, ragam bahasa sastra, ragam

bahasa jurnalistik, ragam bahasa undang-undang, dan lain-lain. Berdasarkan suasana

penggunaannya, kita temukan ragam resmi dan ragam santai.

Catatan

Sifat ragam bahasa ilmu adalah sebagai berikut:

(1) Ragam bahasa ilmu bukan suatu dialek;

(2) Ragam bahasa ilmu merupakan ragam bahasa resmi

(3) Ragam bahasa ilmu digunakan oleh para cendekiawan untuk

mengomunikasikan ilmu.

6
2. Ringkasan

Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan

sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi

sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat

pemersatu berbagai-bagai mesyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial

budaya dan antardaerah. Selanjutnya, sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia

mempunyai fungsi sebagai (1) bahasa resmi Negara, (2) bahasa pengantar resmi

dilembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat

nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan

pemerintahan, (4) bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Agar sukses belajar bahasa Indonesia diperlukan sikap positif. Artinya, kita

harus mengakui bahwa belajar tentang bahasa itu penting. Meskipun secara alamiah

kita bisa berbasa indonesia, secara ilmiah kita belum tentu bisa berbahasa Indonesia

dengan baik, benar, logis dan sistematis. Jangan menganggap bahwa berbahasa

Indonesia baik dan benar itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar dan

menggunakan bahasa tersebut secara sungguh-sungguh dan cermat. Pengalaman

membuktikan bahwa kompentensi kebahasaan (Indonesia) mahasiswa relatif rendah.

Hal itu terlihat dari banyaknya kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang

dilakukan dalam tulisan tugas-tugas kuliah atau karya-karya ilmiah yang mereka

hasilkan.

7
“Bahasa Menunjukkan Bangsa”, “Mulutmu harimaumu”. Demikian antara lain

ungkapan dalam bahasa Indonesia. Ungkapan tersebut mengandung maksud bahwa

bahasa merupakan identitas, dan kecermatan dalam berbahasa merupakan hal

penting. Bahasa salah cermin pikiran kacau. Kesalahan berbahasa sering dilakukan

oleh pemakai bahasa, mulai dari masyarakat awam sampai dengan masyarakat

intelektual.

Berdasarkan tempat dan daerahnya (geografis), bahasa Indonesia terdiri atas

berbagai dialek, seperti dialaek Jakarta, dialaek Jawa, dialek Sunda, dialek Manado,

dialek Medan, dan dialek Aceh. Berdasarkan penuturannya, didapiti ragam bahasa

golongan cendikiawan dan ragam bahasa bukan cendikiawan. Berdasarkan

sarananya, kita kenal ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Berdasarkan bidang

penggunaannya, kita ketahui ada ragam bahasa ilmu, ragam bahasa sastra, ragam

bahasa jurnalistik, ragam bahasa undang-undang, dan lain-lain. Berdasarkan suasana

penggunaannya, kita temukan ragam resmi dan ragam santai.

Anda mungkin juga menyukai