PARAGRAF
1. Uraian Materi
dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun
menjadi kata, frasa, atau kalimat. Secara khusus ejaan berarti keseluruhan ketentuan
(3) alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.
Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan atau yang lazim disebut EYD,
Indonesia pada 16 Agustus 1972, yang diumumkan dalam sidang DPR dan diperkuat
1
Pembentukan istilah, selanjutnya PedomanUmumEjaanBahasaIndonesiayang
lagi pada tahun 1987 melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
karena ejaan tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari beberapa ejaan yang
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain, dapat
dj djarum j jarum
tj tjinta c cinta
nj njawa ny nyawa
sj sjahit sy syahit
ch chas kh khas
j pepaja y papaya
(2) Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
2
(3) Huruf q, dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu penegtahuan tetap
Contoh:
di- di
dicintai di kampus
dikhianati di samping
diputarbalikkan di antara
dibohongi di sini
(4) Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya, bukan dengan
Contoh:
3
Secara umum hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut: pemakaian
huruf (huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong [vokal rangkap/gugus
dan pemenggalan kata); pemakaian huruf kapital dan huruf miring (huruf kapital atau
huruf besar dan huruf miring); penulisan kata (kata dasar, kata turunan, kata ulang,
kata majemuk, kata ganti ku, kau, mu, dan –nya, kata depan di, ke, dan dari, kata
sandang si dan sang, partikel dan akronim dan angka dan lambang bilangan);
penulisan unsur serapan; pemakaian tanda baca (tanda titik, koma, titik koma, titik
dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda elpisis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung,
tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring dan tanda
penyikat [apostrof]).
2. Ringkasan
baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, frasa,
atau kalimat. Secara khusus ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur
dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca. Fungsi ejaan, antara lain sebagai
alat peEjaan bahasa Indonesia yang disempurnakan atau yang lazim disebut EYD,
Indonesia pada 16 Agustus 1972, yang diumumkan dalam sidang DPR dan diperkuat
4
Pembentukan istilah, selanjutnya PedomanUmumEjaanBahasaIndonesiayang
lagi pada tahun 1987 melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
karena ejaan tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari beberapa ejaan yang
Secara umum hal-hal yang diatur dalam EYD adalah pemakaian huruf, penulisan