“Bahwasanya do’a itu terhenti (tertahan) antara langit dan bumi, tiada naik barang
sedikitpun darinya, sehingga engkau bershalawat kepada Nabimu”. HR. Tirmidzi dari Umar
bin Khattab.
“Setiap do’a tertutup (tertahan), hingga dibacakan shalawat atas Nabi Muhammad saw.”
HR. Dailami di dalam Musnad Al-Firdaus dari Anas ra. dan oleh Baihaqi dari Ali ra.
Demikianlah salah satu contoh bukti dari pengaruh shalawat terhadap do’a, sehingga
sangat dianjurkan bagi setiap orang muslim ketika sedang berdo’a diselipi bacaan shalawat
atas Nabi Muhammad saw. Shalawat atas Nabi itu memiliki banyak sekali barokah, fadhilah,
dan manfaatnya, selain bisa menyebabkan pembacanya mendapat syafaat di yaumul mahsyar,
khasiatnya juga akan terasa ketika masih berada di dunia.
Dalam Al-Qur’an Allah juga memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi, khususnya
untuk orang-orang yang merasa dirinya beriman. Sebagaimana dalam firman-Nya dalam
surah Al-Ahzab ayat 56, yang berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu sekalian untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya”. QS. Al-Ahzab : 56.
Bershalawat kepada Nabi juga dapat menyebabkan diberinya kemuliaan oleh Allah swt. Dan
menjadi sarana untuk mendapat syafaat dari Nabi kelak, karena barang siapa ingin mendapat
syafaat dari Nabi kelak maka ia harus banyak-banyak bershalawat kepadanya. Selain itu, para
ulama juga berkata bahwa bersholawat kepada Nabi merupakan salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt.
Bacaan shalawat kepada Nabi juga sangat beragam, ada yang pendek da nada juga yang
panjang. Namun adapun sholawat yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad secara langsung
ialah Sholawat Ibrahimiyyah, berikut adalah tulisannya ;
Oleh karena itu mari kita isi hari-hari kita dengan bershalawat kepada Nabi
Muhammad saw. dan semoga kelak kita bisa berkumpul bersama Beliau. Mungkin cukup
sekian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangannya.
Sumber referensi : Rahasia keutamaan & keistimewaan Shalawat. KH. Nor M. Kafadi