Anda di halaman 1dari 3

Kasus 3 :

Seorang laki-laki usia 65 tahun menderita kanker kolon terminal dengan metastase yang telah
resisten tarhadap tindakan kemoterapi dan radiasi dibawa kw IGD karena jatuh dari kamar mandi dan
menyebabkan robekan di kepala. Laki-laki tersebut mengalami nyeri abdomen, tulang dan kepala yang
hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah hebat saat laki-laki itu mengubah
posisinya. Walupun klien tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesic. Kondisi
klien semakin lemah dan mengalami sesak yang tersengal-sengal sehingga mutlak membutuhkan bantuan
oksigen dan berdasar diagnose dokter, klien maksimal hanya dapat bertahan beberapa hari saja.

Melihat penderitaan pasien yang telihat kesakitan dan mendengar informasi dari dokter, keluarga
memutuskan untuk mempercepat kematian pasien melalui euthanasia pasif dengan pelepasan alat-alat
kedokteran yaitu oksigen dan obat-obatan lain dengan keinginan agar dosis analgesic ditambah. Dokter
spesialis ankologi yang ditelephon pada saat itu memberikan advist dosis morfin yang rendah dan tidak
bersedia menaikkan dosis yang ada karena sudah maksimal dan dapat bertentangan dengan UU yang ada.
Apa yang harus dilakukan oleh anda selku perawat yang berdinas di IGD saat itu menghadapi desakan
keluarga yang terus dilakukan.

Kasus 4 :

Mahasiswa Y diperintahkan memberikan suntikan terakhir pada klien anak Ramadhan kamar 2
kelas 1 yang mengalami diare selama 5 hari yang lalu dan dinyatakan oleh dokter yang merawatnya akan
pulang, namun mahasiswa Y masuk ke kelas 2 kamar 1 dengan nama anak Ramadhan, setelah diberikan
obat pada klien beberapa menit kemudian kejang dan kebiruan. Mahasiswa binggung harus berbuat apa,
karena perawat juga tidak ada di tempat, akhinya klien Ramadhan tidak tertolong.

I. KASIFIKASI ISTILAH
1. Pemberian obat,
 adalah suatu tindakan yang dilakukan pada klien sesuai dengan waktu,
dosis, kandungan obat-obatan yang benar.
 Adalah suatu tindakan yang memudahkan pasien

2. Kejang dan kebiruan,


 Adalah seseorang yang lagi sakit dan badannya bergetar
 Adalah ketegangan otot yang menyebabkan aliran darah tersmbat
sehingga timbul warna kebiruan pada tubuh
 Kejang yaitu ketegangan yang tejadi atau mengakibatkan syaraf-syaraf di
dalam tubuh tidak berfungsi sedangakn kebiruan adalah munculnya
lebam di bagian tubuh

3. Tidak tertolong
 Adalah pasien yang sudah meninggal dunia
 Pasien yang sudah dilakukan tindakan tetapi nyawanya tetap tidak
tertolong / terselamatkan

4. Suntikan terakhir
 Suntikan yang diberikan pada pasien untuk terakhir kalinya dalam
keadaan gawat darurat

5. Klien
 Seseorang yang mengalami suatu penyakit
 Seseorang yang membutuhkan pelayanan kesehatan

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Mengapa perawat dengan dokter tidak ada kolaborasi untuk penanganan pasin ?
2. Apa yang menyababkan pasien mengalami kejang dan kebiruan ?
3. Bagaimana sikap perawat mengetahui keluarga pasien yang tidak terima ?
4. Kpan suntikan terakhir diberika ?
5. Siapa saja yang mendapatkan pelayanan kesehatan

III. ANALISIS MASALAH

1. - Karena komunikasi yang terjadi pada saat itu


- Mungkin adanya keterbatasan ataupun komunikasi yang baik antar tenaga
kesehatan di rumah sakit tersebut

2. - Penyempitan sel saraf sehingga tidak lancarnya aliran darah sedangkan


kebiruan adalah penumpukan endapan darah kotor
- Bisa diindiksikan kelebihan dosis / memberikan obat suntik yang salah

3. - Dengan bersikap simpatik dan empatik pada keluarga pasien

- dengan memberikan penjelasan atau pengarahan bahwa kematian sudah


ditakdirkan oleh Allah SWT.

4. - pada saat ibu hamil supaya tidak tetanus


- Pada saat keadaan kritis / tidak lagi tertolong
- Pada saat pasien didiagnosa tidak tertolong lagi serta sudah ada keputusan dari
keluarga pasien

5. - semua masyarakat / orang yang ingin berobat atau dalam keadaan sakit
- Orang yang memiliki permasalahan dalam kesehatan
- Orang yang ingin konsultasi karena kurangnya rasa nyaman pada kesehatan
dirinya.

IV. HIPOTESIS : komunikasi terapeutik antar tenaga kesehatan

V. Learning Objectif
1. Buku kode etik dalam keperawatan
2. Buku komunikasi terapeutik
3. Buku ilmu keperawatan komunitas
4. Buku legal etik

Anda mungkin juga menyukai