Anda di halaman 1dari 42

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

No. NamaPekerjaan SpesifikasiTeknis Keterangan


1 Pekerjaan Urugan
a. Tanah /Pasir Gunung dibawah Lokal
lantai
2 Pekerjaan Urugan
a. Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%

3 Pekerjaan Aanstamping batu


kali/belah
a. Batu Kali/Belah Lokal
4 Pekerjaan Pasangan Pondasi
a. Pas. Pondasi
• Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
• Semen SNI
• Batu Kali/Belah Lokal
5 Pekerjaan Pasangan
a. Pas. Dinding Sp. 1 : 3
• Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
• Semen SNI
• bata Bata Merah Ex. Lokal
6 Pekerjaan Pasangan
a. Pas. Dinding Sp. 1 : 5
• Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
• Semen SNI
• bata Bata Merah Ex. Lokal
7 Pekerjaan Plesteran Sp.1 : 3
a. Pek. Plester Sp.1 : 3
• Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
• Semen SNI
8 Pekerjaan Plesteran Sp.1 : 5
a. Pek. Plester Sp.1 : 5
• Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
• Semen SNI
9 Pekerjaan Pintu dan Kaca
a. Kusen Pintu Dan Jendela Aluminium, 4 Inch T 1,2 mm brown
b. Daun Pintu Pintu Panel Laminated Door uk. 36X820x2100
ex. ANGZ DOOR
Pintu Panel Laminated Door uk. 36X920x2100
ex. ANGZ DOOR
c. Daun Pintu Toilet Rangka Aluminium pengisi aluminium L= 10
Cm 200x60 cm
d. Daun Ventilasi Kaca Reyband T = 5 mm rangka aluminium
e. Pekerjaan Engsel dan aksesoris
• Kunci Tanam Biasa Kunci tanam Slot (2x Putaran)
• Engsel pintu Engsel Pintu 4 Inch
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
• Engsel jendela Engsel Jendela 3 Inch
• Grendel Pintu Grendel
• Grendel Jendela Grendel
• Hak angin Hak angin
• hendel pintu Handle pintu tanam setara Dekson

10 PekerjaanBeton
a. Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
b. Semen SNI
c. Besi SNI
Untuk Foot plat Beton K 225
Untuk Sloef: 15/25 Cm Beton K 225
Untuk Kolom : 20/20 Cm Betonn K 225
Balok Latey 12/15 K225
Kolom Praktis 12/12 Cm K 225
Ring Balok 15/20 Cm K 225
Plat Dak T 10 Cm K225
Plat Leufel T = 8 Cm k225
d.Kerikil Maksimum 30 mm
11 Pekerjaan Rangka Atap
a. Rangka Baja Ringan Kuda-kuda jarak maksimal 1,12 meter
Kuda-kuda Baja Ringan C 75.75. T = 0,75 mm
yang berstandar SNI
reng R.30.45 Yang Berstandar SNI
b. Listplank GRC lebar 30 cm
c. Bubungan Bubungan Genteng Metal
12 Pekerjaan Penutup Atap
a. Atap Genteng metal Sakura Roof
13 Pekerjaan lantai
a. Cor Lantai T = 10 Cm Beton Ad. 1 : 3 : 5
b. Pembesian Lantai
c. Pasir Lokal , kadar lumpur yang diizinkan Maksimal
5%
d.Semen SNI
e.Lantai Keramik 40x40 Cm Ex Romam 40x40 Cm
f.Lantai Keramik 40x40 Cm Ex Roman 40x40 Cm (tekstur)
g.Lantai Toilet Keramik 40x40 Ex Roman 20x20 Cm (Tekstur)
Cm
h. Dinding Toilet Keramik 20x40 Ex Roman 20x25 Cm
Cm
14 Pekerjaan Plafond
a. Rangka Plafond Baja Ringan 4 x 4 Cm , T 0,25 mm, Modul
60x80Cm
b. Plafond Plafond Bagian dalam ruangan Gypsum T = 9
mm, diluar ruangan Kalsi Board T = 3,5 mm
15 Pekerjaan Elektrikal
a. Kabbel Instalasi Sejenis Supreme

2
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
b. Lampu Down Light Lampu Down Light 19 watt & 9 Watt , LED

c. Stop kontak Inbow


Setara Panasonic/Broco/
d. Saklar Inbow
Setara Panasonic/Broco/KJ
16 Pekerjaan Instalasi Air
a. Pipa Pvc Dia. 4”, 2 “, dan ½ “ Pipa PVC Aw, Wavin

b. Mata Kran Merek Onda


c. Klosed Duduk Ex American Standart
d. Pompa Air Sanyo

17 Pekerjaan Cat
a. Cat Dinding Ex Catylac
b. Cat Plafond Ex Catylac

Lembar Spesifikasi Teknis digunakan untuk lampiran dalam kontrak dan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa.Spesifikasi teknis bersifat mengikat dalam pelaksanaan
pekerjaan,Sebelum memasukan material kelokasi terlebih dahulu
mengajukan sampel material dan harus mendapat persetujuan dari
direksi, konsultan pengawas, PPTK, dan KPA,

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

I.1. LINGKUP.
1.1.1. PEMBANGUNAN RUMAH DINAS TYPE 36 JUMLAH 42 UNIT meliputi:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PONDASI
4. PEKERJAAN BETON BERTULANG
5. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
6. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
7. PEKERJAAN PLAFOND
8. PEKERJAAN ATAP & PENUTUP
9. PEKERJAAN LANTAI & KERAMIK
10. PEKERJAAN INSTALASI AIR
3
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

11. PEKERJAAN LISTRIK


12. PEKERJAAN FINISHING
13. PEKERJAAN LAIN-LAIN

I.1.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen dimaksud berikut, lingkup pekerjaan yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/ material
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang
ditugaskan
d. Koordinasi dengan Pemborong/ pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan pada
bagian pekerjaan yang ditugaskan
e. Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja
f. Pembuatan as build drawing (gambar terlaksana)

I.2. REFERENSI.
I.2.1.Merk Dagang dan Kesetarafan.
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/produk didalam Persyaratan Teknis
Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetarafan kwalitas penampilan
dari bahan/produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan kata-kata "atau yang setaraf".
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain yang
dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf dengan bahan/produk
yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh bahwa untuk itu
sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas atau kesetarafan
tersebut.
c. Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai "setaraf” tidak dianggap sebagai
perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan produk yang
disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.
d. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam
Negeri lebih diutamakan.

I.2.2. Penggantian.
a. Pemborong bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/produk dengan
sesuatu bahan/produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian, perbedaan harga yang ada dengan
bahan/produk yang disyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan pekerjaan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Pemborong untuk
mendapatkan bahan/produk seperti yang dipersyaratkan, maka perubahan pekerjaan
yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada.

4
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi/Pengawas dan Pemberi
Tugas sebagai masukan baru yang menyangkut nilai-nilai tambah,
maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya tambah dapat diperkenankan.

I.2.3. Persetujuan Bahan.


a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan agar sebelum sesuatu
bahan/produk akan dibeli/dipesan, terlebih dahulu dimintakan
persetujuan dari Direksi/Pengawas atau kesesuaian dari bahan/ produk tersebut pada
Persyaratan Teknis, yang mana akan diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan pada
contoh/brosur dari bahan/produk yang bersangkutan untuk
diserahkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikannya prosedur diatas sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Pemborong, atau mana tidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Pemborong dari kewajibannya dalam Perjanjian
Kerja ini untuk mengadakan bahan/produk yang sesuai dengan persyaratannya, serta
tidak merupakan jaminan akan diterima/disetujuinya seluruh bahan/produk tersebut
dilapangan.

I.2.4. Penyimpanan Bahan.


a. Untuk bahan/ produk dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut yang mana
harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak rusak selama penggunaan ini
2. Berukuran minimal 40 x 60 cm
3. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah
4. Diletakkan ditempat yang mudah terlihat
b. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan diatur sedemikian rupa, sehingga bahan
yang terlebih dulu masuk akan terlebih dulu dikeluarkan untuk dipakai dalam pekerjaan.

I.3. PELAKSANAAN.
1.3.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda-tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas sebuah
Rencana kegiatan mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta kaitan/hubungan
antara seluruh kegiatan-kegiatan tersebut.
b. Kegiatan-kegiatan Pemborong selama masa pengadaan/pembelian serta waktu
pengiriman/pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/ pembantu.

5
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan


c. Kegiatan-kegiatan Pemborong selama waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/Pengawas akan memeriksa rencana kerja Pemborong dan memberikan tanggapan
atas itu dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja kalas Direksi/
Pengawas meminta diadakannya perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi
paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.
j. Pemborong tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum
adanya persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas, Tim Teknis/PTP adanya rencana kerja
ini.

I.3.2. Ijin Pelaksanaan.


Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,
Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Direksi,
Tim Teknis/PTP dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui. Ijin pelaksanaan yang
disetujui sebagai pegangan Pemborong untuk melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut.

I.3.3. Rencana Mingguan dan Bulanan.


a. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, Pemborong wajib untuk menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas suatu
rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang
akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Pemborong wajib
menyerahkan kepada Direksi, Tim Teknis suatu rencana bulanan yang menggambarkan
dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang
direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
c. Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun
bulanan dinilai Sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi/Pengawas
dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Pemborong diwajibkan untuk
memberitahu Direksi, Tim Teknis mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam
sebelumnya.

I.3.4. Pengujian Hasil Pekerjaan.

6
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus,maka Badan/Lembaga yang akan


melakukan pengajuan dipilih atau persetujuan Direksi, Tim Teknis dari Lembaga/
Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain yang oleh
Direksi/Tim Teknis dianggap memiliki obyektivitas dan integritas yang menyakinkan. Atau
hal yang terakhir ini Pemborong tidak berhak mengajukan sanggahan.
b. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Pemborong.
c. Dalam hal dimana Pemborong tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan Penguji
yang ditunjuk oleh Direksi, Pemborong berhak mengadakan pengujian tambahan
pada Lebaga/Badan lain yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut
diatas untuk mana seluruh pembiayaanya ditanggung sendiri oleh Pemborong.
d. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada Badan/Lembaga Penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
- Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi/ Pengawas, Tim
Teknis dan Pemborong maupun wakil-wakilnya.
- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-alat penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah pihak
sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian yang
pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung dari adanya
semua pengulangan pengujian menjadi tanggungan Pemborong.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukkan ketidak-tepatan kesimpulan dari hasil
pengujian yang pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian yang
kedua, maka :
- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan atas pilihan Pemborong akan
diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.
- Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian
pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena akibatnya,
penambahan mana besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.

I.3.5. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain
yang menghalangi Direksi/Pengawas, Tim Teknis untuk memeriksa bagian pekerjaan
yang terdahulu, Pemborong wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi/Pengawas
mengenai rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian
pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi/ Pengawas berkesempatan secara

7
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui
kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Pemborong untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada
Direksi/Pengawas untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran kembali bagian
pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu
yang mana akibatnya sepenuhnya Akan ditanggung oleh Pemborong.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil langkah-
langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat dari
2(dua) hari kerja sejak laporan disampaikan, Pemborong berhak
melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa Direksi telah menyetujui
bagian pekerjaan yang ditutup tersebut.
d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/Pengawas atau suatu pekerjaan tidak
melepaskan Pemborong dari kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Surat Perjanjian Pemborong (SPP).

I.3.6. Kebersihan dan Keamanan.


a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa berada dalam
keadaan rapih dan bersih.
b. Pemborong bertanggung jawab atau keamanan diarea kerja, termasuk apabila diperlukan
tenaga, peralatan atau tanda- tanda khusus.

I.4. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR


a. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang diikuti.
b. Bila pada gambar terdapat perbedaan antara skala dan ukuran maka ukuran dengan angka
dalam gambar yang diikuti.
c. Bila terdapat perbedaan ukuran, jumlah serta bahan-bahan yang diperlukan, maka RKS yang
diikuti.
d. Bila rekanan meragukan perbedaan antara gambar-gambar yang ada dengan RKS, baik
tentang mutu bahan maupun konstruksi, maka rekanan wajib bertanya kepada Pengawas
secara tertulis.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan, rekanan harus meneliti kembali semua dokumen yang
ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing).
f. Kekeliruan pelaksanaan akibat kelalaian hal-hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

I.5. KEAMANAN/ PENJAGAAN.

8
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

1.5.1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja terhadap
pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihanpagar, pohon-pohon
dan taman-taman yang telah ada.
1.5.2. Pemborong bertanggung jawab atas kebersihan lapangan.
1.5.3. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan pekerjaan
sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan gangguan terhadap ketentraman penduduk atau jalan-jalan yang harus
digunakan jalan perorangan atau umum, milik Pemberi Tugas ataupun milik pihak
lain. Pemborong harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan hal tersebut diatas.
1.5.4. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalan
yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalu lalang peralatan ataupun kendaraan
yang dipergunakan untuk mengangkut bahan-bahan/material guna keperluan proyek.

I.6. ALAT–ALAT PELAKSANAAN PENGUKURAN


Selama masa pelaksanaan, Pemborong harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik untuk
sarana pekerjaan maupun yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara lain
pengaduk beton, pompa air, dan sebagainya. Penentuan semua titik duga letak bangunan, siku-
siku bangunan, maupun datar dan tegak lurusnya bangunan harus ditentukan dengan memakai
alat ukur water pass atau theodolit.

I.7. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN


a. Rekanan harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak memperkerjakan tenaga
yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar dapat ditolak.

I.8. PENGUJIAN HASIL PEKERJAAN


1. Dalam pengajuan penawaran, Pemborong harus memperhitungkan semua biaya pengujian,
pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan, Pemborong tetap bertanggung jawab atas biaya-
biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat (penolakan bahan) yang dikehendaki.
2. Semua Biaya Pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Kontraktor.

I.9. PENUTUPAN HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN.


1. Sebelum menutup suatu Bagian Pekerjaan dengan Bagian Pekerjaan yang lain, yang
menghalangi Direksi Pekerjaan untuk memeriksa Bagian Pekerjaan yang terdahulu,
Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan mengenai rencananya
untuk melaksanakan Bagian Pekerjaan yang pertama tersebut, sehingga Direksi Pekerjaan

9
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk
dapat disetujui kelanjutan pekerjaannya.
2. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada Direksi
Pekerjaan untuk memerintahkan pembongkaran kembali Bagian Pekerjaan yang menutupi
tersebut,
3. Apabila laporan telah disampaikan dan Direksi Pekerjaan tidak mengambil langkah untuk
menyelesaikan pemeriksaan tersebut dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak laporan
disampaikan, maka Kontraktor berhak melanjutkan Pelaksanaan Pekerjaan serta
menganggap Direksi Pekerjaan telah menyetujui Bagian Pekerjaan yang ditutup tersebut.
4. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi Pekerjaan terhadap suatu pekerjaan, tidak
melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai
dengan Dokumen Pelaksanaan atau Kontrak Pekerjaan.

I.10. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


1. Pemborong wajib sesuai dengan pekerjaan yang diterimanya menurut ketentuan dan
gambar detail yang telah disahkan Direksi, melaksanakan secara keseluruhan atau dalam
bagian-bagian menurut semua persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan tertulis
dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan pengurangan pekerjaan dilakukan atas
dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak,
3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Pengawas adalah tidak sah
dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

I.11. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN


1.11.1. Dokumen Terlaksana.
1. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun Dokumen Terlaksana
yang terdiri dari :
a. Gambar-gambar Perlaksana (as build drawing).
b. Spesifikasi Teknis Terlaksana dari pekerjaan yang telah dilaksanakannya.
2. Penyusunan Dokumen Terlaksana dikecualikan untuk pekerjaan dibawah ini:
a. Ornamental.
b. Pertamanan.
c. Finishing Arsitektur.
d. Pekerjaan Persiapan.
e. Penyedia bahan, Perlengkapan dan Peralatan kerja.
3. Dokumen Terlaksana dapat disusun berdasarkan :
a. Dokumen Pelaksanaan.
b. Gambar Perubahan Pelaksanaan.
c. Perubahan Spesifikasi Teknis.
d. Brosur Teknis yang telah diberi tanda pengenal khusus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

10
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

4. Dokumen Terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
I.11.2. Penyerahan.
Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan:
1. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana.
2. Untuk peralatan/perlengkapan :
a. 2(dua) set Pedoman Operasi dan Pedoman Pemeliharaan.
b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan.
3. Untuk berbagai macam kunci :
a. Semua kunci orsinil.
b. Minimum 1 (satu) kunci duplikat.
c. Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci
4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran Cukai, Surat Fiskal Pajak dan
lain-lain).
5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.
6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi Pekerjaan.

BAB II
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN

II.1.PEKERJAAN PERSIAPAN
II.1.1. SARANA KERJA.
a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang
dilakukan diluar lapangan sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan
kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material dilapangan harus aman dari segala
kerusakan hilang dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
d. Peralatan Utama Minimal yang dibutuhkan dalam Pekerjaan ini adalah :
No Nama Alat Kapasitas Jumlah
1 Dump Truck 6-8 M3 4 Unit
2 Concrete Mixer 0,35 M3 2 Unit
3 Excavator PS 200 1 Unit
4 Stamper 350 Kg 1 Unit

e. Peralatan pendukung minimal :


No Nama Alat Kapasitas Jumlah
1 Scaffolding - 500 Unit
2 Generator Set - 1 Unit
F
F 11
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

II.1.2. PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA.


a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja,
pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya di konsultasikan terlebih
dahulu dengan Pengawas lapangan. Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan
pengaturan jam kerja dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perburuhan
yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Pemborong harus menyediakan akomodasi dan fasilitas-fasilitas
lain yang dianggap perlu misalnya (air minum, toilet yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya seperti penyediaan perlengkapan PPPK yang
cukup serta pencegahan penyakit menular.)
c. Pemborong harus membatasi daerah kerjanya disekitar tempat pekerjaan dan harus
mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan-
bangunan lain yang berdekatan, dan pemborong harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

II.1.3 PERLINDUNGAN TERHADAP SARANA YANG ADA.


a. Pemborong diwajibkan mengidentifikasikan keadaan bangunan ataupun prasarana lain di
sekitar lokasi sebelum memulai pekerjaan.
b. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus selalu menjaga kondisi jalan dan
peralatan-peralatan disekitar lokasi pekerjaan, hal tersebut menjadi tanggung jawab
pemborong terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
c. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan/menyerahkan kepada pihak yang
berwenang bila nantinya menemukan benda-benda bersejarah.

PASAL 1
PEGUKURAN DAN PASANG BOWPLANK

a. Penyedia jasa diwajibkan mengukur kembali lokasi, batas-batas site dengan alat- alat yang
dapat dipercaya kebenarannya, bila tidak ada kecocokan yang mungkin terjadi di lapangan
dengan gambar rencana, Penyedia jasa wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan.
b. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat theodolith/Water
Pass. Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan operatornya.
c. Bouwplank terbuat dari kayu Kls II ukuran 2 x 20 cm diserut halus dibagian atasnya dan
terpasang kokoh/kuat pada patok kayu yang tertanam di tanah sehingga tidak bisa dirubah-
rubah.
d. Bouwplank dipasang sejarak 1 m dari as tepi lapangan dan dinding luar bangunan.

12
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PASAL 2
PAPAN NAMA INFORMASI/PROYEK
a. Papan Nama Kegiatan harus dibuat dan dipasang dilokasi yang akan dibangun agar dapat
dilihat dan dibaca dengan mudah.
b. Papan nama kegiatan dibuat dengan ukuran Miimal 0.75 x 1,00 m yang format dan redaksinya
akan ditentukan kemudian sesuai dengan gambar rencana kerja.

PASAL 3
PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak
dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi Lapangan.
c. Segala biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban Kontraktor.

PASAL 4
DIREKSI & GUDANG BAHAN
a. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu
mempersiapkan mess untuk tenaga kerja, dan gudang bahan, serta kantor direksi, dalam
pekerjaan ini pelaksana diwajibkan untuk menyewa rumah disekitar lokasi pekerjaan atau
memuat direksi.

PASAL 5
K3 & Keselamatan Kerja
Tujuan K3 untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan pekerja
guna meningkatkan kinerjanya. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan
semua orang dilingkungan kerja. Dan untuk memastikan sumber produksi terpelihara secara
baik dan dapat digunakan dengan aman dan efisien.
Kelengkapan K3
a. Pelaksana harus menjamin keselamatan dan kesehatan tanaga kerjanya.
b. Penyiapan RK3 Meliputi : Pembuatan kartu identitas pekerja
c. Sosialisasi & Promosi K3 Meliputi ; Papan informasi K3
d. Alat keselamatan kerja meliputi : Helm keselamatan = 30 Bh, Sepatu Boot = 30 Psg, Kaca
mata

13
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

pengaman = 10 Bh , masker = Ls , dan sarung tangan = 30 Pasang.


e. Alat pelindung kerja terdiri dari : Jaring Keselamatann= Ls, Tali keselamatan = Ls dan
pelindung jatuh = Ls
f. Fasilitas sarana kesehatan terdiri dari peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, tabung oksigen,
obat luka, perban , dan lain-lain).
g. Petugas K3 terdiri atas 1 org.
h. Asuransi & Perizinan Meliputi : BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan kerja
i. Rambu-rambu terdiri atas : Rambu pekerjaan sementara

SISTEM MANAJEMEN DAN KESELAMATAN KERJA


5.1 Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Seksi ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan Kerja
(K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubunan dengan
pembindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.
b. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan
kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompoten dan organisasi
pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
c. Penyedia jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertian dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan No. 004/BM/2006 serta
peraturan terkait lainnya.

5.2 SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI


a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasibahaya,
penilaian resiko dan pengendalian secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3 Kontrak
(RK3K) yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Penyedia Jasa harus melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan resiko K3 tinggi atau
sekurang0kurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan resiko K3 sedang dan kecil.
Ahli K3 Konstruksi atau petugas K3 bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3 ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
c. Penyedia Jasa harus membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) bila :
▪ Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan dengan jumlah paling sedikit 10 orang

14
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
▪ Mengelola pekerjaan yang mempekerjakan pekerja kurang dari 100 orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.

P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja yang merupakan
wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamtan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota, ketua P2K3 adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia
Jasa dan Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi.
d. Penyedia Jasa harus membuat Laporan Rutin Kegiatan P2K3 ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan
tembusannya disampaikan kepada Direksi Pekerjaan.
e. Penyedia Jasa harus melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
f. Penyedia Jasa harus melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berlangsung.
g. Direksi Pekerjaan dapat sewaktu-waktu melaksanakan inspeksi K3 Konstruksi.
h. Kebutuhan dan APD dan APK yang akan digunakanan oleh tenaga kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan

5.3K3 KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA

1. Fasilitas Pencucian
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan
zat pembersih untuk kondisi berikut ini :
a. Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang diakibatkan oleh zat beracun, zat yang
menyebabkan infeksi dan iritasi atau zat sensitive lainnya ;
b. Jika pekerja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit jika menggunakan air dingin ;
c. Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya;
d. Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang berlebih, atau bekerja pada kondisi
basah yang tidak biasa sehingga menyebabkan para pekerja harus membersihkan seluruh badannya,
maka penyedia juga harus menyediakan pancuran air (shower) dengan jumlah yang memadai;
e. Untuk kondisi normal, Penyedia Jasa harus menyediakan pancuran air untuk mandi dengan jumlah
sekurang-kurangnya satu untuk setiap 15 orang.

15
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
2. Fasilitas Sanitasi
a. Penyedia Jasa harus menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet khusus
wanita yang dipekerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.
b. Jika Penyedia Jasa mempekerjakan lebuh dari 15 orang tenaga kerja, maka pensyaratan minimumnya
adalah;
▪ Satu peturasan untuk jumlah pekerja 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang
sampai dengan tambahan 30 orang maka harus ditambah satu peturasan;
▪ Satu kloset untuk jumlah pekerja kurang dari 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15
orang sampai dengan tambahan 30 orang maka harus ditambah satu kloset.
c. Jika Penyedia Jasa mempekerjakan wanita, toilet harus disertai fasilitas pembuangan
pembalut wanita.
d. Toilet pria dan wanita harus dipisahkan dengan dinding tertutup penuh. Toilet harus mudah diakses,
mempunyai penerangan dan ventilasi yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Jika toilet berada di
luar, harus disediakan jalur jalan kaki yang baik dengan penerangan yang memadai di sepanjang jalur
tersebut. Toilet harus dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat menjaga privasi orang
yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
e. Penyedia Jasa dapat menyediakan satu toilet jika : setiap jumlah pria dan setiap jumlah wanita
kurang dari 10 orang; toilet benar-benar tertutup; mempunyai kunci dalam; tersedia fasilitas
pembuangan pembalut wanita; tidak terdapat urinal di dalam toilet tersebut.

3. Air minum
Penyedia Jasa harus menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh pekerja dengan
persyaratan :
a. Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas sebagai air minum;
b. Kontainer untuk ari minum harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku;
c. Jika disimpan dalam kontainer, kontainer harus: bersih dan terlindung dari kontaminasi dan panas;
harus dikosongkan dan diisi air minum setiap hari dari sumber yang memenuhi standar kesehatan.

4. Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)


a. Peralatan P3K harus tersedia dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di tempat kerja.
b. Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan/atau bertanggung jawab dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan.

5. Akomodasi untuk makan dan baju

16
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
a. Akomodasi yang memadai bagi pekerja harus disediakan oleh Penyedia Jasa sebagai tempat
untuk makan, istirahat, dan perlindungan dari cuaca.
b. Akomodasi tersebut harus mempunyai lantai yang bersih, dilengkapi meja dan kursi, serta furniture
lainnya untuk menjamin tersedianya tempat istirahat makan dan perlindungan dari cuaca.
c. Tempat sampah harus disediakan, dikosongkan dan dibersihkan secara periodik.
d. Tempat ganti baju untuk pekerja dan tempat penyimpanan pakaian yang tidak digunakan selama
bekerja harus disediakan. Setiap pekerja harus disediakan lemati penyimpanan pakaian (locker).

6. Penerangan
a. Penerangan harus disediakan di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan
penghubung, tanggan dan gang. Semua penerangan harus dapat dinyalakan ketika setiap orang
melewati atau menggunakannya.
b. Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika
menggunakan mesin.
c. Penerangan darurat yang memadai juga harus disediakan.

7. Pemeliharaan Fasilitas
Penyedia Jasa harus menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas yang disediakan dalam kondisi bersih
dan higienis, serta diakses nyaman oleh pekerja.
5.4.KETENTUAN BEKERJA PADA TEMPAT TINGGI

1. Bekerja di tempat kerja yang tinggi harus dilakukan oleh pekerja yang mempunyai pengetahuan,
pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
selamat.
2. Keselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapar menggunakan satu atau beberapa pelindung
sebagai berikut: terali pengaman lokasi kerja, jarring pengaman, system penangkap jatuh.
3. Pengamanan di sekeliling pelataran kerja atau tempat kerja
a. Terali pengaman lokasi kerja harus dibuat sepanjang tepi lantai kerja atau tempat kerja yang
terbuka sesuai dengan pasal 4 sub seksi ini.
b. Jika pelataran kerja atau tempat kerja berada di atas jalan umum dan jika ada bahaya material atau
barang lain jatuh pada pengguna jalan, maka daerah di bawah pelataran kerja atau tempat kerja
harus dibebaskan dari akses orang atau dapat digunakan jaring pengaman.
4. Terali pengaman lokasi kerja
Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan atau bukaan di atap, lantai, atau

17
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
lubang lift, maka terali pengaman harus memenuhi syarat:
a. 900-1100 mm dari pelataran kerja;
b. Mempunyai batang tengah (mid-raili);
c. Mempunyai papan bawah (toeboard) jika terdapat resiko jatuhnya alat kerja atau material dari
atap/tempat kerja.
5. Jaring pengaman
a. Pekerja yang memasang jaring pengaman harus dilindungi dari bahaya jatuh. Sebaiknya digunakan
kendaraan khusus (mobile work platform) saat memasang jaring pengaman. Akan tetapi jika
peralatan mekanik tersebut tidak tersedia maka pekerja yang memasanga jaring harus dilindungi
dengan tali pengaman (safety hornes) atau menggunakan perancah (scaffolding).
b. Jaring pengaman harus dipasang sedekat mungkin pada sisi dalam area kerja.
c. Jaring pengaman harus dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari permukaan
lantai/tanah sehingga jika seorang pekerja jatuh pada jaring tidak akan terjadi kontak dengan
permukaan lantai/tanah.
6. System pengaman jatuh individu (individual fall arrest system)
a. Sistem penanganan jatuh individual termasuk sistem rel inersia (inertia reel system), safety
harness dan tali static. Pekerja yang diharuskan menggunakan alat ini harus dilatih terlebih dahulu.
b. Jenis sabuk pinggang tidak boleh digunakan untuk pekerjaan atap.
c. Pekerja yang menggunakan safety harness tidak diperbolehkan bekerja sendiri. Pekerja yang jatuh
dan tergantung pada safety harness harus diselamatkan selama- lamanya 20 menit sejak terjatuh.
d. Perhatian harus diberikan pada titik angker untuk tali static, jalur rel inersia, dan/atau jaring
pengaman.
7. Tangga
Jika tangga akan digunakan, maka Penyedia Jasa harus:
a. Memilih jenis tangga yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan,
b. Menyediakan pelatihan penggunaan tangga,
c. Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan akibat bergesernya tangga,
d. Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan,
e. Jika tangga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, pastikan bahwa tangga berada sekurang-
kurangnya 1 m di atas lantai kerja.
8. Perancah (scaffolding)
a. Perancah dengan tinggi lebih dari 5m dari permukaan hanya dapat dibangun oleh orang yang
mempunyai kompotensi sebagai scaffolder.

18
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
b. Seluruh perancah harus diinspeksi oleh orang yang kompoten pada saat; sebelum digunakan,
sekurang-kurangnya seminggu sekali saatu digunakan, setelah cuaca buruk atau gangguan lain
yang dapat mempengaruhi stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam waktu lama.
Halis inspeksi harus dicatat, termasuk yang diperbaiki saat inspeksi. Catanan tersebut harus
ditandatangani oleh orang yang melakukan inspeksi.
c. Orang yang melakukan inspeksi harus memastikan bahwa :
▪ Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah,
▪ Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan dilengkapi dengan plat
dasar. Jika perlu digunakan alas kayu atau cara lainnya untuk mencegah tiang bergeser dan/atau
tenggelam.
▪ Perancah telah terhubung dengan bangunan/struktur dengan kuat sehingga dapat mencegah
runtuhnya perancah dan menjaga agar ikatanyya cukup kuat.
▪ Jika beberapa pengikat telah dipindahkan sejak perancah didirikan, maka ikatan tambahan atau
cara lainnya untuk mengganti harus dilakukan.
▪ Perancah telah diperkaku dengan cukup untuk menjaminstabilitas.
▪ Tiang, batang, pengaku belum dipindahkan
▪ Papan lantai kerja telah dipsang dengan benar, papan harus berih dari cacat dan telah tersusun
dengan baik.
▪ Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran.
▪ Tersedia pagar pengaman dan toeboard di setiap sisi dimana suatu orang dapat jatuh.
▪ Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan perancah yang tidak
lengkap.

5.5.ELEKTRIKAL

1. Pasokan listrik
Alat elektrikal portabel yang dapat digunakan di situasi lembab hanyalah alat yang memenuhi syarat:
a. Mempunyai pasokan yang terisolasi dari earth dengan voltase antar konsuktor tidak lebih dari 230
volt.
b. Mempunyai sirkuit earth yang termonitor dimana pasokan listrik pada alat akan secara otomatis
terputus jika terjadi kerusakan pada earth.
c. Alat mempunyai insulasi ganda.
d. Mempunyai sumber listrik yang dihubungkan dengan earth sedemikian rupa sehingga voltase ke
earth tidak akan melebihi 55 volt AC; atau

19
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
e. Mempunyai alat penguur arus sisa (residual).
2. Inspeksi peralatan
Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus diinspeksi sebelum digunakan untuk pertama kali dan
setelahnya sekurang0kurangnya tiap tiga bulan. Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus
mempunyai tanda identifikasi yang menginformasikan tanggal terakhir isnpeksi dan tanggal isnpeksi
selanjutnya.
3. Jarak bersih dari saluran listrik
Alar crane, excavator, rig pengbor, atau plant mekanik lainnya, struktur atau perancah tidak boleh
berada kurang dari 4 m di bwah saluran listrik udara tampa izin tertulis dari pemilik saluran listrik.
5.6.MATERIAL DAN KIMIA BERBAHAYA

1. Alat Pelindung Diri


Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyediakan alat pelindung diri bagi pekerjanya dengan
ketentuan:
a. Seluruh pekerja dan personil lainnya yang terlibat harus dilatih cara penggunaan alat pelindung diri
dan harus memahami alas an penggunaanya.
b. Jika dipandang tidak praktis untuk melindungi bagian atas dan jika ada resiko terluka dari objek
jatuh, maka Penyedia Jasa menyediakan helm pelindung dan seluruh personil yang terlibat di
lapangan harus menggunakannya.
c. Perlindungan mata harus digunakan jika terdapat kemungkinan kerusakan mata akibat pekerjaan
las, atau dari serpihan material seperti potongan gergaji kayu, atau potongan beton.
d. Sepatu yang digunakan harus mampu melindungi kaki pekerja. Gunakan sepatu dengan ujung besi
dibagian jari kaki.
e. Pelindung kebisingan harus digunakan jika tingkat kebisingan tinggi.
f. Sarung tangan akan diperlukan pada beberapa pekerjaan.
g. Perlindungan pernafasan harus disediakan untuk pekerja yang terekspos pada bahaya seperti
asbes, asap dan debu kimia.

2. Bahaya pada kulit


a. Setiap pekerja harus melapor jika mendapatkan masalah kulit, terutama di tangan akibat
penggunaan bahan berbahaya.
b. Tangan dan mata pekerja harus dilindungi terhadap kontak dengan semen.
c. Usahakan kontak dengan semen seminimum mungkin. Penggunaan krim pelindung dapat
mengurangi resiko kerusakan kulit.

20
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
d. Sedapat mungkin, pakaian pelindung harus digunakan selama pekerjaan.
e. Pakaian ini termasuk baju lengan panjang, sarung tangan dan sepatu pelindung.
f. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas untuk mencuci badan dan mengganti pakaian.
g. Alat pelindung pernafasan harus digunakan selama proses pemeraman beton dimana debu
mulai terbentuk.
3. Penggunaan Bahan Kimia
a. Penyedia Jasa harus mempunyai prosedur yang mengatur tata cara menangani bahan kimia atau zat
berbahaya dengan sehat, tata cara penyimpanan, tata cara pembuangan limbah.
b. Seluruh bahan kimia harus disimpan di kontainer asalnya dalam suatu tempat yang aman dan
berventilasi baik.
c. Seluruh pekerja harus dilatih jika menangani bahan kimia atau zat berbahaya termasuk tindakan
darurat yang perlu dilakukan jika terjadi masalah.
4. Asbestos
a. Seluruh pekerja yang terlibat harus menggunakan pakaian overall sekali pakai atau overall yang
dapat dicuci ulang.
b. Perlengkapan pernafasan harus selalu digunakan.
c. Gunakan jaring dengan lembar yang tidak lulus udara. Lakukan uji udara sebelum
menggunakan daerah kerja.
5. Pemotongan dan pengelasan dengan gas bertegangan tinggi
a. Penyedia Jasa harus memperlihatkan potensi bahaya sebagai berikut :
▪ Kebakaran akibat kebocoran bahan bakar (propane, asetilen), biasanya dari kerusakan pada
selang atau pada sambungan selang.
▪ Ledakan tabung akibat kebocoran oksigen dari selang atau alat pijat pemotong.
▪ Menghisap asap berbahaya dari pengoperasian las.
▪ Kebakaran dari material yang modah terbakar di sekeliling tempat las.
b. Penanganan tabung
▪ Tabung tidak boleh digelindingkan di permukaan tanah atau ditangani dengan kasar. Jika
memungkinkan, gonakan troli dengan mengikat tabung dengan rantai.
▪ Tabung tidak boleh ditempatkan berdiri bebas sendiri untuk mencegah jatuhnya tabung.
▪ Tabung harus diberi waktu beberapa saat ketika diposisikan berdiri sebelum digunakan.
c. Penyimpanan
▪ Seluruh selang dan aksesoris pemotong harus dibuka ketika pekerjaan selesai dan disimpan
jauh dari tabung.
▪ Tabung harus disimpan dalam posisi jauh dari bahan mudah terbakar dan sumber api.

21
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
d. Peralatan
▪ Hanya selang yang memenuhi standar yang dapat digunakan. Selang harus diperiksa setiap hari
untuk memeriksa tanda kerusakan.
▪ Selang yang digunakan harus sependek mungkin. Jika selang harus disambung akibat
adanya bagian yang rusak, gunakan hose couper dan hoseclamps.
▪ Jika terjadi kebocoran dan tidak bias dihentikan, tabung harus dipindahkan ke tempat aman
dan dalam udara terbuka dan segera kontak suppliernya.
e. Peralatan pemadan kebakaran dan alat perlindungan
▪ Bahan mudah terbakar harus dipindahkan dari daerah kerja dan alat pemadan yang
memadai harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
▪ Pekerja harus menggunakan pelindung mata dan pakaian pelindung untuk melindungi dari
api.

5.7.PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERMESIN

1. Umum
Seluruh alat-alat bermesin harus dilengkapi dengan manual penggunaan dan keselamatan yang
salinannya dapat diakses secara mudah oleh operator atau pengawas lapangan.
2. Alat Pemaku dan Stapler Otomatis dan Portabel
Jika Penyedia Jasa menggunakan pemaku dan stapler otomatis dan portabel, maka ketentuan
keselamtan di bawah ini harus dipenuhi :
a. Alat tidak boleh diarahkan pada orang, walaupun alat tersebut memliki pengaman.
b. Pemicu pada alat pemaku dan stapler tidak boleh ditekan kecuali ujung alat diarahkan pada suatu
permukaan benda yang aman.
c. Perhatian khusus harus diberikan jika memaku di daerah tepi suatu benda.
d. Jika sumber tenaga alat pemaku dan stapler otomatis menggunakan tenaga pematik, tidak
diperkenankan menggunakan sumber gas yang berbahaya dan mudah terbakar.
e. Alat yang rusak tidak boleh digunakan.
f. Pelindung pendengaran dan pelindung mata yang sesuai harus digunakan saat menggunakan alat
tersebut.
3. Alat portabel bermsein (portable Power Tools)
a. Gergaji mesin, mesin pengaduk beton, alat pemotong beton dan alat bermesin lainnya harus
dilengkapi dengan alat pengaman sepanjang waktu.
b. Penyedia jasa harus memenuhi ketentuan keselamatan berikut :
▪ Setiap operator harus telah dilatih untuk menggunakan alat-alat tersebut di atas.

22
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
▪ Gunakan hanya alat den metoda yang tepat untuk setiap jenis pekerjaan yang dilakukan.
▪ Alat atu mesin yang rusak tidak boleh digunakan.
▪ Alat pemotong harus terjaga ketajamannya.
▪ Pelindung pendengaran dan pelindung mata yang sesuai harus digunakan saat menggunakan
alat tersebut.
▪ Daerah di sekitar alat atau mesin harus bersih.
▪ Kabel penyambung (extention) harus ditempatkan sedemikian rupa agar terhindar dari
kerusakan dari peralatan dan material.
▪ Penerangan tambahan harus diberikan ketika menggunakan alat atau mesin tersebut.
4. Alat kerekan (hoist) pengangkat material dan orang
a. Alat pengangkat material dan orang harus didirikan oleh orang yang berkompoten.
b. Operator harus orang yang terlatih dan diberikan izin khusus untuk mengoperasikan alat.
c. Alat pengangkat harus berada di atas pondasi yang kokoh dan diikat pada bangunan atau struktur.
d. Akses
e. Keranjang alat pengangkat mempunyai ketinggian minimum 2 m, dengan sisi dan pintu tertutup
penuh (solid) atau ditutup dengan ram kawat dengan diameter kawat minimum 3 mm dan dengan
bukaan maksimum 9 mm. keranjang alat pengangkat harus ditutup dengan atap sekurang-
kurangnya dari papan kayu atau plywood dengan tebal minimal 18 mm.
f. Tinggi pintu keranjang minimum 2 m dan mempunyai kunci yang aman. Pintu solid harus
mempunyai panel yang tembus pandang.
g. Harus tersedia suatu mekanisme untuk keadaan darurat dan untuk mengeluarkan orang yang
terjebak dalam keranjang.
h. Harus tersedia alarm darurat di dalam keranjang.
i. Jika memungkinkan, sediakan alat komunikasi antara operator dan personil yang bekerja.

4.8. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Pembayaran yang diberikan kepada Penyedia Jasa harus mencakup seluruh biaya untuk penangan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk biaya untuk ahli K3 konstruksi pada paket pekerjaan
yang mempunyai resiko K3 tinggi atau petugas K3 Kosntruksi pada setiap paket pekerjaan yang
mempunyai resiko sedang dan kecil. Ahli K3 adalah orang yang mempunya sertifikat dari yang
berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja. Petugas K3
adalah petugas di daam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

23
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021
2. Penerimaan pekerja, pengeluaran pekerja dan jaminan sosial bagi pekerja-pekerja agar dipenuhi
ketentuan-ketentuan Menteri Tenaga Kerja, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
pelaksana.
3. Baik untuk waktu kerja buruh maupun jaminan sosial, Penyedia Jasa pelaksana diharuskan mentaati
peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Perhitungan biaya penanganan K3 tersebut sudah merupakan satu kesatuan dengan biaya pelaksanaan
konstruksi, yang diperhitungkan dalam masing-masing Harga Satuan atau Biaya Tak Terduga (Overhead)
sebagaimana peraturan yang berlaku pada setiap jenis pekerjaan yang mengandung risiko K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
5. Tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan dari syarat-syarat dan syarat-syarat khusus kontrak, Direksi
Pekerjaan akan memberi surat peringatan secara bertahap kepada Penyedia Jasa abalia Penyedia Jasa
menyimpang dari ketentuan yang berkaitan dengan Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dengan cara memberi surat peringatan ke-1 dan ke-2. Apabila peringatan ke-2 tidak
ditindaklanjuti, maka Pengguna Jasa dapat menghentikan pekerjaan. Segala resiko akibat penghentian
pekerjaan menjadi tanggung hawab Penyedia Jasa.

PASAL 6
PERSONIL MANAGERIAL
Personil Managerial yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah :
No Jabatan Personil Keahlian / Keterampilan Pengalaman
1 Manager Proyek SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) 4 Tahun
2. Manager Teknik SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) 4 Tahun
3. Ahli K3 Konstruksi SKA Ahli K3 (603) 3 Tahun
Gedung
4. Manager Keuangan - 2 Tahun

PASAL 7
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 180 (Seratu Delapan Puluh) hari kalender terhitung sejak waktu
pelaksanaan dalam SPMK.

24
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PASAL 6
PEKERJAAN TANAH

6.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH


1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga Kerja , Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat Bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi ini.
b. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pondasi dan struktur lainnya yang terletak
didalam atau diatas tanah, seperti tercantum didalam gambar rencana atau sesuai
kebutuhan. Kontraktor agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar
dan aman.
c. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon.
Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat didalam tanah dapat membusuk
dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan tanah. Pada
seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai pendukung bangunan
khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar tanaman dan sisa akar pohon
harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian tersebut harus diisi
dengan material urugan yang memenuhi syarat.
d. Pohon-Pohon Pada Lahan Proyek.
Sebagaian pohon pada proyek ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib
mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan pohon
tanpa koordinasi dengan Konsultan Pengawas. Pohon yang terletak pada bangunan
yang akan dibangun dapat ditebang.

1.2. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Jaringan Utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain,
maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.Kontraktor bertanggung jawab atas
segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini.
Jaringan utilitas aktif yang ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lokasi
pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas atas tanggungan Kontraktor.

b. Galian Yang Tidak Sesuai


Jika galian dilakukan melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka kontraktor
harus mengisi/mengurug kembali kembali galian tersebut dengan bahan urugan

25
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

yang memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan Cara yang memenuhi syarat,
atau galian tersebut dapat diisi dengan material lain seperti adukan beton.

c. Urugan Kembali
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan
pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali
ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas.

d. Pemadatan Dasar Galian


Dasar galian harus rata dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan-bahan organis
lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.

e. Air Pada Galian


Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan, sehingga tidak
terjadi genangan air/ banjir pada lokasi disekitar proyek. Didalam lokasi galian harus
dibuat drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan
berlangsung.
1.3 Urugan tanah.
a. Untuk bagian-bagian diluar bangunan dilakukan pengurugan tanah sampai mencapaitebal
sesuai dengan ketentuan gambar. Urugan tanah harus dilaksanakan pemadatanlapis demi lapis
setebal maksimum 20 cm setiap lapisnya.
b. Tanah humus tidak diperkenankan untuk mengurug. Tanah yang berasal dari tanah galian tidak
dapat untuk maksud-maksud penambahan (Penimbunan) harus dibuang/ditimbun ditempat
yang akan ditentukan oleh Direksi.
c. Urugan tanah harus dilaksanakan segera urugan kembali dari parit/galian pondasi kaki kolom
selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.

Pasal 7
URUGAN PASIR DAN TANAH
1. Urugan pasir dilaksanakan untuk :
a. mengurug kembali galian yang ada dibawah lantai dan Pondasi.
b. Tempat-tempat lain yang dianggap perlu sebagai syarat teknis yang baik sempurna (sesuai
gambar bestek).
c. Urugan pasir dilaksanakan lapis demi lapis setebal 10 cm dan tiap lapis harus ditumbuk
serta diairi sampai padat sebelum lapis berikutnya dipasang.
2. Urugan Tanah
a. Urugan tanah dilaksanakan sebelum diurug dengan pasir/ sirtu dan harus disiram dan
dipadatkan dengan menggunakan alat tumbuk atau stamper.
26
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

b. Dilaksanakan untuk pekerjaan peninggian halaman yang harus menggunakan tanah urug
dan dipadatkan dengan baik dan sempurna.

Pasal 8
PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan pondasi harus berdasarkan pengukuran dan papan bouwplank yang diteliti,
sesuaidengan ukuran yang tercantum dalam gambar.
2. Perubahan pada konstruksi pondasi diperbolehkan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi,apabila terdapat penyesuaian pekerjaan dilokasi/tempat pekerjan.
3. Pekerjaan Pondasi harus menggunakan bahan batu dasar yaitu batu gunung/ BatuKali. Atau
batu belah yang menurut Direksi/ Pengawas telah sesuai dan memenuhisyarat.
4. Pekerjaan pondasi secara keseluruhan harus mengikuti persyaratan dan ketentuansbb :
a. Pondasi batu dasar dengan campuran 1 pc : 5 ps
b. Pada setiap sisi luar dan dalam pondasi yang telah selesai atau sedangdilaksanakan
Sebelum diurug dengan pasir maka pada setiap pori / sambunganbatu harus diberapen
terlebih dahulu dengan campuran yang sama yaitu 1 pc :5 ps
c. Sebelum pekerjaan pasangan pondasi dilaksanakan maka diatas urugan pasiralas pondasi
harus ditimbris dengan timbrisan batu koson yang di padatkandengan pasir pasangan dan
disiram dengan air. Batu dasar yang dipakai adalahbatu pecah/batu belah jenis keras,yang
ukurannya tidak boleh lebih dari ukuranyang tercantum dalam gambar kerja. batu keropos
bulat tipis/kecil dan batukarang tidakboleh dipakai
d. Sebagai dasar pelaksanaan yang baik dan sempurna maka pada setiap jaraktertentu sesuai
yang ditentukan oleh Direksi/ Pengawas diatas permukaanpondasi harus dibuat lubang
dengan kedalaman minimal 30 cm, dan dicordengan cor beton bertulang sebagai pengikat
hubungan antara pondasi dan sloof beton atau sesuai gambar.
Pasal 9
PASANGAN DALAM ADUKAN KUAT
Dinding harus dibuat dengan adukan kuat 1 pc : 3 pas adalah :
1. Bagian-bagian dinding tembok dimana menurut petunjuk gambar bestek dan gambardetail
harus dibuat kedap air (Waterdict/trasram).
2. Didalam ruangan-ruangan toilet/kamar mandi/WC dan pantry setinggi 1,5 Meter diataslantai
atau sesuai dengan gambar.
3. Bak pengontrol saluran pembuangan dan septicktank.

Pasal 10
PASANGAN BATU BATA/BATU MERAH
1. Semua dinding dibuat sebagai dinding tidak memikul beban dari pasangan batu batatebal 1/2
bata diperkuat dengan kolom-kolom penguat dan balok ring, sloof menurutpetunjuk gambar
detail.
2. apabila tidak tercantum dalam gambar, maka untuk dinding tembok 1/2 batu setiapluas 12M2
harus diperkuat dengan kolom dan ring balk (latey) beton bertulang, yangukuran dan tulangan
disesuaikan dengan gambar bestek dan gambar detail.
3. Pemasangan batu bata dengan :
a. adukan 1 pc : 3 ps dilaksanakan untuk pasangan disekitar kosen dan yangditentukan dalam
gambar bestek dan gambar detail.

27
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

b. Adukan 1 pc : 5 ps dilaksanakan untuk pasangan bukan transram.


4. Sebelum dipasang batu bata harus direndam terlebih dahulu. Dalam hari yang samasetelah
pemasangan batu bata selesai dikerjakan siar-siar dikeruk sedalam 1 cm agarplesteran dapat
melekat dengan baik.
5. Pada bagian atas lobang pintu/jendela dengan bentang lebih dari 1 M dipasangdengan balok
latai dengan ukuran-ukuran dan tulangan sesuai dengan gambar bestekdan gambar detail.
6. Apabila kurang dari 1 M, dipasang rolag tinggi 1 batu (knop) dengan adukan 1 pc : 3ps. Rolag
harus dipasang sekaligus selesai agar benar-benar berfungsi sebagai balokpemikul.
7. Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh batu bata terlebih dahulu untuk disetujuiDireksi.
Direksi berhak menolak batu bata tersebut bila tidak memenuhi syarat seperti :
a. pembakaran kurang matang /merata.
b. Banyak mengandung retak-retak/keropos.
c. Dan lain sebagainya.

Pasal 11
KEGIATAN BETON BERTULANG
1. Lingkup pekerjaan .
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang seperti
dinyatakan dalam gambar–gambar rencana dan memenuhi semua persyaratan yang tercantum
dalam bagian ini.
Pekerjaanbetonbertulangmeliputiseluruhpekerjaanbetonbertulangsepertiyang
disebutkan/ditunjukkandalamgambarataumeliputi :
a. Pekerjaan Sloof 15/25 Cm
b. Pekerjaan Kolom 20/20 Cm
c. Pekerjaan Kolom Praktis 12/12 Cm
d. Pekerjaan Blok Latey 11/15 Cm
e. Pekerjaan Ring Balok 15/20 Cm
f. Pekerjaan Plat Lantai Dasar T = 7 Cm
2. Material/Bahan
a. Semen
• Semen yang di gunakan harus berkualitas bagus. Untuk semen yang diragukan mutunya
dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat
ditolak penggunaannya.
• Penyimpanan semen portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpukan sesuai

28
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

dengan syarat penumpukan semen.

b. Agregat
Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dandicegah supaya
tidak terjadi percampuran satu sama lain dan terkotori.

c. Air kerja
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme
yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak.

d. Besi beton
• Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat ;
- Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak cacat (retak-
retak,mengelupas, luka dan sebagainya).
- Mempunyai penampang yang sama rata.
- Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar.
• Besi beton harus disuplay dari satu sumber dan tidakdiperkenankan untuk mencampur-
adukkan bermacam-macam besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap
pengiriman ke lokasi harus disertakan keterangan produk.
• Penyedia Jasa diminta menguji mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap
saat bilamana dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas.
• Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar atau mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Hubungan antara besi beton dilakukan sesuai dengan
yang lain harus menggunakan kawat beton, diikat teguh, tidak bergeser selama
pengecoran beton dan tidak menyentuh lantai kerja atau papan acuan.Sebelum beton
dicor besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet, kulit gilingatau bahan-bahan
yang merusak. Semua besi beton harus dipasang pada posisi yang tepat.
• Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena ukuran maupun kwalitas tidak sesuai
dengan spesifikasi (RKS) diatas, harus segera dikeluarkan dari lokasi setelah penerimaan
instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas dalam waktu 2x24 jam.

29
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

• Sambungan.

Bilamana tidak ditentukan lain, sambungan pembesian harus dibuat dengan “overlap”
minimum 40 kali diameter besi beton dan 60 kali diameter besi beton untuk pembesian
reservoir (jika ada).
Panjang overlap penyambungan untuk diameter yang berbeda, harus didasarkan pada
diameter yang besar, (panjang penyambungan sesuai pedoman yang berlaku).

e. Persyaratan Pelaksanaan Kegiatan beton bertulang :


Sebelum kegiatan dimulai pelaksana wajib meneliti dimensi /ukuran dan mengajukan
sampel besi terlebih dahulu kepada direksi atau pengawas
Pelaksanaan kegiatan berpedoman pada Peraturan Beton Indonesia (PBI 71)N.1.2. Dengan
mutu beton K 225 dan dengan dimensi besi sesuai yang tertera pada gambar rencana
yang memiliki sertifikat, dan berstandar SNI . Untuk besi < dari besi Dia. 12 Menggunakan
Besi polos dan Besar > Dia.12 Menggunakan Besi ulir.
• Untuk konstruksi ini disyaratkan memakai pasir campuran (Pasir halus dan kasar),tidak
diperkenankan menggunakan pasir halus.
• Masa penyaringan beton minimal 28 hari, namun terhadap bekisting penahan sisivertikal
dapat dilepas 3 hari sesudah pengecoran atau menurut petunjuk Direksi.
• Bahan bekisting harus cukup kuat terhadap cuaca. Sistem pemasangan dibuatmudah lepas
dan tidak mempengaruhi konstruksi tersebut.
• Pengecoran dapat dilakukan setelah pemasangan pembesian diperiksa dandisetujui oleh
Direksi / Pejabat Pembuat Komitmen Anggaran.
• Setelah pengecoran, beton harus selalu dibasahi dengan air minimal 2 kali sehariselang 7
hari kalender.
• Kualifikasi bahan :
➢ Baik untuk beton bertulang maupun beton tak bertulang agregat kerikil
haruspadat/tanpa rongga dan keras, tidak berlumut/licin, tidak ringan,
tidakberkarang/bukan kerikil laut dan bebas dari segala kotoran.
➢ Dipakai pasir kali/gunung yang padat keras yang bersih dari kotoran,
tidakdiperkenankan memakai pasir laut.
➢ Dipakai air yang bersih, bebas dari kotoran organik dan Lumpur.
➢ Dipakai semen yang mempunyai sertifikat merk.

3. Mutu beton
a. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat kecuali ditentukan lain pada gambar kerja
kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut :
• Beton struktural K225 (untuk Footplat, Sloof, Kolom, Ring Balok,Balok Latai dan Balok
Lantai)
b. Penyedia Jasa diharuskan membuat adukan percontohan untuk mengontrol daya kerjanya
sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya

30
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

pengendapan dari agregat.


c. Untuk pekerjaan Beton bisa Menggunakan Molen dengan Komposisi yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Serta di haruskan melalukan tes beton.

4. Begesting
a. Bahan bekisting boleh pakai kayu,kayu lapis(multiplex/plywood) atau bahan lain yang
disetuju Direksi,yang akan memberikan hasil yang baik pada permukaan beton serta harus
memudahkan diperolehnya suatu permukaan akhir beton yang baik
b. Begesting-begesting tidak boleh bocor dan cukup untuk mencegah perpindahan tempat atau
kelongsoran dari penyangga. Permukaan Begesting harus halus dan rata. Sambungan-
sambungan pada begesting harus diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal dan
vertikal.
c. Bout-bout yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian
sehingga bila begesting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus berada 4 cm
dari permukaan beton.
d. Semua begesting harus dibersihkan sebelum dipergunakan kembali.
e. Segera sebelum beton dicor pada beberapa bagian dari begesting, bagian dalam dari bagian
itu harus dibersihkan dari semua material lain, termasuk air.
f. Tiap-tiap bagian dari begesting, bagian-bagian yang strukturil harus diperiksa oleh Konsultan
Pengawas segera sebelum beton dicor pada bagian itu.
g. Pembongkaran Begesting ; Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk, kerusakan
atau pembebanan yang melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaran begesting
pada beton.
h. Pertanggungan jawab atas keselamatan pada waktu pembongkaran tiap bagian begesting
atau penyangga berada dipihak pemborong.

5. Pencampuran dan Pengecoran Beton.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari
pekerjaan,PenyediaJasa harus memberitahukan Konsultan Pengawas dan mendapatkan
persetujuanya jika tidak ada persetujuan,maka Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan/membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan,atas biaya
Penyedia Jasa sendiri.
b. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara
yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan
tercampurnya kotoran- kotoran atau bahan lain dari luar.Penggunaan alat-alat
pengangkutan tersebut didatangkan ketempat pekerjaan.Semua alat-alat pengangkutan
mesin haruslah mendapatkan persetujuan KonsultanPengawas,sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ketempat pekerjaan.Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap
waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai
31
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

diperiksa dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.


d. Sebelum pengecoran dimulai,maka tempat-tempat yang akan dicorter lebih dahulu harus
dibersihkan dari segala kotoran-kotoran(potongan kayu,batu,tanah,dan lain-lain)dan
dibasahi dengan semen.
e. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maximum30cm dan tidak
dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian,yang akan
menyebabkan pengendapan agregat.
f. Pengecoran dilakukan secara terus menerus,adukan yang tidak dicorkan dalam waktu lebih
dari 30 menit setelahkeluardari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan,tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

6. Perawatan
a. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus
langsung terus menerus selama paling sedikit 14 hari umur beton jika tidak ditentukan lain.
b. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah apabila
cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa waktu tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus atau dengan menutupi
dengan karung basah atau dengan cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

7. Perlindungan
a. Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Direksi. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi
terhadap sinar-sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran.
Perlindungan semacam itu dibuat efektif dan secepatnya dilaksanakan sesudah
pengecoran beton atau sesudah pembukaan cetakan.

Pasal 12
KEGIATAN PLESTERAN/PENGHALUS ACIAN BETON
Pada pasangan batu bata, sebelum diplester bidang tembok dibasahi sampai jenuh.Begituselesai
memasang batu siar-siar dikeruk dalam kurang lebih 1 cm dengan tujuan supayaplesteran yang akan
diplester, harus dibuat sesungguhnya kemudian dilakukanpemelesteran. Dengan adukan 1 pc : 3 ps
dilakukan untuk semua plesteran dasar sudut-sudut,pinggir-pinggir tembok dan transram. Semua
permukaan pasangan batu bata danbatu kali yang terpendam dalam tanah harus diplester kasar
(berapen) dengan adukan yangsama. Adukan kuat 1 pc : 5 ps digunakan untuk plesteran biasa. Tebal
plesteran tembokbata diambil maksimum 1,5 cm, plesteran tembok boleh dilakukan, dengan
pemasanganpipa-pipa saluran air dan listrik telah selesai, pembobolan plesteran untuk
instalasitersebut tidak diperkenankan setelah kegiatan plesteran selesai maka dilanjutkan aciandinding
semen kemudian diplamur.

PASAL 13
32
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

V.1. PEKERJAAN KUSEN


1. Lingkup pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu dan kusen Jendela seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.

2. Bahan-bahan
a. Bahan yang digunakan :
• Kusen Pintu dan Jendela : Dari bahan Aluminium 4 Inch T = 1,2 mm,
WarnaCoklat
• Rangka Pintu & ventilasi : Dari Aluminium ,WarnaCoklat
• Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui
perncana/konsultan Pengawas.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
3. Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan
dan profil kusen yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
b. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara teliti sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
c. Pemotongan kusen hendaknya dijauhkan dari material lainya untuk menghindari
penempelan debu pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
d. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti
e. Disyaratkan bahwa kusen jendela dan pintu dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut
• Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
• Sistem kosen dapat menampung pintu kaca
f. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar dirapikan
V.2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA KACA

1. Lingkup pekerjaan

a. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk pengangkutan serta


pemasangan material, angkur, bobokan dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian
dengan lantai dan langit-langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu kaca.
b. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.

33
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

2. Bahan-bahan

a. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis kaca bening dengan ketebalan 5
mm sesuai gambar.
b. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan kaca polos dengan ketebalan
5 mm sesuai gambar.

3. Pelaksanaan
a. Persyaratan pekerjaan

• Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi menurut brosur produksi yang
nantinya terpilih atau petunjuk Pengawas.
• Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas.
• Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda untuk mudah diketahui.
• Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari goresan/gompel, diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok tepinya dengan
“sander”.

b. Pekerjaan Pemasangan

• Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang
disebutkan dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
• Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai dengan petunjuk gambar uraian
dan syarat pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan Konsultan Perencana.
• Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium sesuai dengan persyaratan
dari pabrik.
• Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang dipakai untuk pemasangan ini apakah
telah sesuai dengan petunjuk gambar dan spesifikasi bahan kusen/kerangka yang
terpasang.
• Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang
berhubungan dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai sealant sesuai dengan
persyaratan dari pabrik. Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari
kaca dan kerangka.
• Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
• Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan bermutu baik.

34
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

c. Pengujian mutu pekerjaan

• Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi, akibat pemasangan list.
• Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan sempurna dan tidak bergeser dari
sponing.
• Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh bergelombang, apabila masih terlihat
adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar atas biaya Kontraktor.

PASAL 14
PEKERJAAN RANGKA ATAP

VII.1. PEKERJAAN RANGKA ATAP


1. Lingkup Pekerjaan :
a. Pekerjaan Rangka Atap
2. Bahan-bahan :
a. Baja Ringan Usuk C75.75 dengan ketebalan :0.75 mm, SNI
b. Baja Ringan Reng R30.45 dengan ketebalan :0.45 mm, SNI.
3. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan alumunium.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan material kerja, antara lain : rangka baja ringan usuk dan reng, baut dynabolt,
sekrup, sealant, dll.
d. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, benang, selang air, cutting well, gerinda,
bor, steiger, dll.
4. Pelaksanaan
a. Rangka atap sesuai ukuran gambar kerja.
b. Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka atap baja ringan.
c. Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt..
d. Pasang rangka baja ringan pada dudukan rangka.
e. Cek kerataan dan kesikuan rangka atap terpasang.
f. Pasang rangka baja ringan dengan perkuatan sekrup
g. Perkuatan baja ringan pada pertemuan baja dan dinding menggunakan dinabold.

35
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PASAL 15
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

VIII.1. PEKERJAAN ATAP


a. Penutup atap menggunakan Genteng Metal Sakura Roof
c. Bubungan menggunakan Genteng Metal
d. Listplank menggunakan GRC T = 9mm dan L= 30 Cm

Pasal 16
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
Rangka dan penggantung langit-langit (plafond) menggunakan Baja Ringan.Rangka plafon terdiri dari :
a. Balok Tepi/Gantungan Baja Ringan ukuran 4x4 Cm.
b. Balok pembagi, ukuran 4x4 Cm Rangka Baja Ringan pasang sesuai gambar (ukuranpenutup).
Tebal Rangka minimimal T = 0,25 mm, Dengan Modul Rangka 40x80 Cm.
Dipergunakan Plafond GYpsum dengan T = 9 mm, jenis Jaya Board, Knauf, Elephant untuk bagian
dalam ruangan, dan Luar Gedung menggukan plafond Kalsi Board dengan T = 3,5 mm, ukuran sesuai
gambar untuk semua ruangan dalam & luar gedung, bagian lain disesuaikan dengan gambar.Langit-
langit dipasang tepat water pass dan siar-siar membentuk garis lurus, dan tegaklurus satu sama
lain.Untuk keperluan pemeriksaan digunakan lobang orang untuk tiap-tiap sayap bangunan.

Pasal 17
KEGIATAN LANTAI & KERAMIK

1. Pengecoran dibawah lantai dalam bangunan dengan Ad. 1 : 3 : 5 , T3bal Cor = 10 Cm, dan
pembesian Wiremesh M6.

2. Bahan lantai :
a. Lantai Keramik 40x40 cm
b. Lantai Keramik 20x20 cm (teksture) untuk lantai KM/WC
c. Dinding Keramik 20x25 cm
d. Warna keramik Cerah namun tidak menyilaukan mata,

3. Adukan dan perekatAdukan yang dipakai dibawah ubin adalah 1 pc : 5 ps, sedangkan pada
ruangan yangbasah seperti toilet adukan yang dipakai adalah 1 pc : 3 Ps.
4. Bahan-bahan tegel :
a. Kualitas lokal yang baik.
b. Yang retak tidak boleh dipasang
c. Mempunyai ukuran yang tepat dengan pinggiran-pinggiran yang tajam dan utuh.
d. Warna harus rata.
e. Semua jenis bahan lantai harus diberikan contoh dan disetujui oleh direksi /Pejabat
Pembuat Komitmen.

36
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PASAL 18
LISTRIK

X.1. PERATURAN DAN PERSYARATAN PEKERJAAN LISTRIK


Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan
Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari
penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan
dan jaminan.
1. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti :
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Bill of item
e. Berita Acara Aanwijzing.
2. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara.

X.2. LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK


Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah
a. Pasang Saklar tunggal
b. Pasang Stop kontak
c. Pasang Lampu DOWN LIGHT 19 Watt, dan 9 Watt, LED
d. Pasang instalasi lampu per titik lampu dan stopkontak.

X.3. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN


Syarat-syarat dasar/umum bahan dan peralatan adalah sebagai berikut :
Apabila ternyata kapasitas dari komponen, material atau peralatan, yang disyaratkan dalam
RKS ini sudah tidak ada dipasaran , maka Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar
dengan merk yang sama dari yang diminta dengan syarat :
- Mengajukan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
- Tidak menyebabkan system menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan penambahan bahan.
- Tidak menyebabkan penambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan kualitas pekerjaan.

X.4. SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN


1. Kabel Listrik
a. Kabel Instalasi Penerangan dan Outlet.

37
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

- Inti penghantar tembaga.


- Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.
- Jenis kabel : NYM dan lain-lain sesuai gambar rencana.
- Merek kabel Supreme, Ukuran kabel untuk instalasi lampu, 2x1,5 mm, dan untuk
instalasi AC & Stop Kontak, menggunakan Kabel 2x2,5 mm
2. Saklar dan stop kontak
Saklar & Stop Kontak Menggunakan merek Panasonik
3. Lampu
Lampu terdiri dari lampu downlight 19 watt, dan lampu down light 5 Watt .

X.5. PERSYARATAN PEMASANGAN


1. Persyaratan Instalasi dan Peralatan
a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat Surat
Perintah Kerja ( SPK ). Dan bisa mengajukan usul-usul kepada Konsultan Pengawas apa
yang perlu diatur kembali agar semua instalasi maupun peralatan dapat ditempatkan
dan bekerja sempurna.
- Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran,
meneliti peil – peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.
- Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada
Konsultan Pengawas.
- Membuat photo dokumentasi pada prestasi fisik 0%- 25% - 50% - 75% dan 100 %.
b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan
detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, atau dipasang harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan.


a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang dalam rangka atap lengkap
fitting-fitting.
b. Untuk saklar dan stop kontak, instalasi terpasang masuk kedalam kolom atau tembok.
Sakelar terpasang 150 cm di atas lantai kecuali untuk peralatan tertentu.Untuk stop
kontak 30 cm di atas lantai
c. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal 3 M
kemudian doos tersebut ditutup.
d. Setiap belokan kabel terutama fedder yang besar harus diperhatikan radiusnya, minimal
R = 30 D dimana D adalah diameter kabel.
e. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan di tengah jalan
kecuali pada tempat penyambungan.
f. Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

38
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PASAL 19
PEKERJAAN JARINGAN AIR BERSIH/AIR KOTOR
1. Pekerjaan Saluran Air Bersih
Diameter pipa yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana.
a. Pekerjaaninstalasiair bersihdikerjakanolehinstalaturyang mempunyaiijinkerja dari instansi
yang berwenang yang berlaku untuk tahun kerja tersebut dan
mendapatpersetujuandariDireksi.
b. Pipa-pipayangsudahterpasangtidakbolehditimbunsebelumdisetujuiDireksi
danpemasanganpipadidalambangunanadalahbersifatinbow.
c. Pipa-pipa yang melintas jalan harus dilindungi dengan pipa pelindung yang
berdiameter2kalilebihbesardaripipayangdipasang.
d. Pekerjaan yang harus dilaksanakan ialah pemasangan dan pennyambungan
saluranairminumlengkapdengankran-krannyasampaikeluarairnya.
e. Bahan-bahan yang digunakan untuk instalasi air bersih serta cara-cara
pelaksanaanteknisnyaharus memenuhisyarat-syaratdalam A.V, peraturan
pemerintahsetempat,gambardanspesifikasiinstalasi.
f. Setelah pemasangan pipa selesai, saluran pipa di halaman harus diurug dan
dipadatkansampairatatanahsemula.
g. Sebelumpekerjaandimulai,instalaturharusmengajukangambar-gambarrencana
pelaksanaanyangdiperlukan.
h. Pipa-pipaairbersih:
Ukuran pipa yang digunakan bervariasi sesuai kebutuhannya antara lain, Pipa PVC Aw
diameter 2” digunakan pembuangan air kotor dari Kitchen Zink, dan untuk pipa PVC Aw
diameter 1/2” untuk mata kran air, dan untuk pipa Air Kotor dari klosed ke septic tank
menggunaka pipa pVC Dia. 4 “ dan Pembuangan dari plat Atap mengunakan pipa PVC Aw
Dia. 2 Inch.
i. Perlengkapan sanitasi air terdiri dari Klosed Jongkok 1 Bh dengan merk American Standart
lengkap Asesories, yang lengkap asesories, semua mata kran dengan merk Onda dengan
model dan kualitas baik.
j. Pompa Air Dup menggunakan pompa dengan merek sanyo, 200 Watt

PASAL 20

39
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PEKERJAAN PENGECATAN

XX.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING


1. Untuk cat tembok, cat kayu, cat besi, cat manie dipergunakan cat dengan kualitasmerk seperti
ketentuan berikut : => (a, b, dan c)
2. Teknik pengecatan harus mengikuti ketentuan dari pabrik
a. Cat tembok dan plafond merk Catylac ICI, Cat exterior Catylac ICI.
b. Cat kayu dan cat besi merk Glotex atau sejenis
3. Finishing/Pengecatan
a. Cat tembok
Dilaksanakan untuk semua permukaan didinding tembok plesteran beton.Beberapa
tempat dalam ruangan akan diberikan warna lain sebagai aksen akanditentukan kemudian,
cat tembok terdiri dari tembok dalam dan tembok luar.

a. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).
2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
3. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak, minyak
dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
4. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu dengan menggunakan Mill Putih yang
merupakan campuaran 7 bagian mill putih dan 2 bagian semen atau menggunakan bahan
plamur dari produk yang sama (ICI, Kemton, Mowilex) sebelum dilapis dengan cat dasar,
dengan cat yang akan digunakan.
5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas serta jika
seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.
6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan /
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi.
Selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan. Direksi akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
setelah contoh bahan diserahkan.
7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk pemeriksaan /
penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
9. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan
warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan
Direksi/Pengawas. Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
40
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

11. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan, perawatan
dan keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
12. Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna.

PASAL 21
PEKERJAAN LAIN-LAIN
XXI.1. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Lingkup Pekerjaan :
a. Biaya Mix design beton & Uji Beton
b. Biaya Pemadatan Tanah dengan Stamper
c. Pembersihan Akhir
d. Pekerjaan Pembersihan Akhir

PENUTUP

1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk menguraikan bahan-
bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-kalimat "DIADAKAN
OLEH PEMBORONG ATAU DISELENGGARAKAN PEMBORONG", maka hal ini dianggap
seperti betul-betul disebutkan, jika uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-betul
termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Rencana kerja
dan Syarat- syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselenggarakan oleh Pemborong seperti benar-
benar disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka tetap
diadakan/ dikerjakan Pemborong.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak
Pemberi Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan Perencana

Gorontalo, April 2021


Disusun oleh :

41
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) PEMBANGUNAN RUDIS type 36 Jumlah=42 unit
POLRES GORONTALO UTARA 2021

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PPK KONSULTAN PERENCANA


BIRO LOGISTIK POLDA GTLO CV. CIPTA BANGUN PERSADA

HEDI PAPENDANG, S.Pd, MH. Ir. SUPANDJI DJUMINGIN


Ajun Inspektur Polisi 1 NRP. 72050478 Kuasa Direktur

KEPALA BIRO LOGISTIK POLDA GORONTALO


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
(KPA)

DENY IRWANSYAH, S.I.K


Komisaris Besar Polisi NRP. 72050478

42

Anda mungkin juga menyukai