Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cita-cita bangsa Indonesia sangat sederhana. Bangsa Indonesia
hanya ingin mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.
Cita-cita Indonesia itu diformulasikan dengan baik dalam alinea ke-2
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Formulasi itu berbunyi “Dan
perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Adapun tujuan Negara Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah :
1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian pada instansi pemerintah yang berperan strategis dalam
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai
berikut :
1. Pelaksana kebijakan publik, dimana ASN melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, fungsi penulis sebagai
Asisten Apoteker Terampil adalah melaksanakan kebijakan atau tugas
yang telah diberikan kepada penulis sesuai dengan SOP (Standar

1
2

Operational Prosedur) yang meliputi Pengelolaan Obat, Pelayanan


Resep baik itu racikan maupun non racikan, dan Pemberian Informasi
Obat.
2. Pelayan publik, dimana ASN memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas. Dalam hal ini, fungsi penulis sebagai
Asisten Apoteker Terampil adalah memberikan pelayanan terbaik dan
memuaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik itu dalam hal
pelayanan resep obat maupun informasi obat.
3. Perekat dan pemersatu bangsa, dimana ASN wajib mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini,
fungsi penulis sebagai Asisten Apoteker Terampil adalah senantia
menjunjung tinggi martabat ASN dan senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara diatas segalanya.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengemban tugas
harus mengetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan standar mutu pelayanan kepada
publik. Berdasarkan prinsip pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) harus diterapkan dalam tugas sehari-hari.
Karena penulis bertugas dalam pengelolaan obat di apotek, maka
pengelolaan obat yang dijalankan harus dapat dipertanggung jawabkan
(Akuntabilitas), baik itu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi
maupun pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugas
penulis juga harus berjiwa Pancasila (Nasionalisme), dimana selain
menjalankan kewajiban Kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis juga wajib
melayani masyarakat dengan memberikan pelayanan terbaik tanpa
membeda-bedakan, selalu bermusyawarah dan bermufakat dengan
sesama rekan kerja apabila terjadi perbedaan pendapat, selalu berlaku adil
pada sesama rekan dalam unit kerja, maupun saat melayani masyarakat.
Penulis juga mempunyai kode etik (Etika Publik) dalam
melaksanakan tugas, karena dalam unit kerja penulis harus melaksanakan
tugas sesuai peraturan yang berlaku, saya harus membuat laporan obat
dengan jujur dan bertanggung jawab, disiplin dalam mengikuti segala
peraturan dalam unit kerja, selalu bersikap hormat dan sopan baik itu
terhadap pimpinan, rekan kerja, maupun masyarakat. Memberikan
3

informasi penggunaan obat dengan benar kepada masyarakat, sehingga


selain memberikan manfaat untuk orang lain, juga memberikan manfaat
untuk diri sendiri untuk selalu berusaha mengembangkan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan.
Dalam melaksanakan tugas penulis juga berkomitmen (Komitmen
Mutu) kepada diri sendiri, bahwa harus selalu meningkatkan kualitas iman
dalam diri, jujur, bertanggung jawab, ramah, kreatif, empati, selalu aktif
mengupayakan pengadaan obat-obatan yang lengkap agar masyarakat
mudah mendapatkannya, apalagi unit kerja bertempat di desa. Dan terakhir
penulis harus komitmen terhadap diri sendiri bahwa penulis adalah agen
perubahan yang anti korupsi (Anti Korupsi), yang tidak boleh mencuri
sepeser pun hak orang lain.
Penulis bekerja sebagai Asisten Apoteker Terampil di Bagian Apotek
UPT Puskesmas Dadahup Desa Dadahup Kecamatan Dadahup
Kabupaten Kapuas.
Isu yang diangkat adalah mengenai penggunaan kartu stok obat
dalam pengelolaan obat di apotek yang belum optimal, dimana kartu stok
sangat penting dalam mempermudah pengelolaan obat untuk mencatat
pergerakan obat yang masuk dan keluar dari apotek. Contohnya, bukti fisik
yang tidak sesuai dengan kartu stok, dimana dalam kartu stok tertulis
jumlah obat 1000 tablet, ternyata fisiknya hanya ada 600 tablet. Maka
terdapat selisih 400 tablet yang berarti ada pengeluaran yang tidak tertulis
dikartu stok obat tersebut. Dampaknya, ketika kesalahan itu tidak segera
ditemukan maka stok obat yang harusnya cukup untuk 1 bulan hanya
cukup untuk 2 minggu saja, tentu itu sangat berpengaruh dalam
pengelolaan obat baik itu perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat kepada pasien/masyarakat. Kartu stok juga sangat penting
dalam pemantauan masa kadaluwarsa obat, agar obat-obat yang diberikan
dalam kondisi yang baik dan berkualitas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengangkat isu tentang
“BELUM OPTIMALNYA PENGGUNAAN KARTU STOK DALAM
PENGELOLAAN OBAT DI APOTEK UPT PUSKESMAS DADAHUP
KABUPATEN KAPUAS”.
4

1.2 Tujuan Aktualisasi


Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka NKRI melalui pelayanan sebagai Asisten Apoteker
Terampil pada UPT Puskesmas Dadahup Kabupaten Kapuas.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari aktualisasi dan habituasi,
adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Untuk Masyarakat yang dilayani adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, memudahkan masyarakat dalam rangka
pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Manfaat Untuk Peserta Pelatihan Dasar adalah Peserta Pelatihan Dasar
mampu dan terbiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
(ANEKA) dalam kegiatan sehari-hari.
3. Manfaat untuk Tempat Tugas adalah menciptakan suasana kerja yang
nyaman, harmonis, kerjasama, juga semakin meningkatkan kualitas
pelayanan untuk tempat tugas

1.4 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup kegiatan aktualisasi dan habituasi berdasarkan
isu yang terpilih, adalah sebagai berikut :
1. Ruang Kepala Puskesmas.
2. Apotek.

Anda mungkin juga menyukai