Anda di halaman 1dari 22

BAB III

RENCANA AKTUALISASI

3.1 Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara


.....................................Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Apa
Sipil Negara, pasal 3 menyatakan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada prinsip yang salah satunya adalah nilai dasar (huruf a).
Selanjutnya pada pasal 4, nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf a meliputi:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah.
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.
Kelima belas butir nilai dasar ASN tersebutlah yang kemudian
melahirkan mata pelatihan dalam Pelatihan Dasar CPNS. Lebih jelasnya
akan penulis deskripsikan sebagaimana berikut ini.

3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang

12
13

menjadi amanahnya (Kusumasari, dkk. 2015). Adapun indikator dari


nilai akuntabilitas, adalah:
1. Kepemimpinan, yaitu lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memiliki peran penting dalam
menciptakan hal tersebut.
2. Transparansi, dapat diartikan keterbukaan atas semua
tindakan/kebijakan individu maupun kelompok.
3. Integritas, mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4. Tanggung Jawab, merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan, adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan, rasa keadilan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan, pencapaian akuntabilitas memerlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian yang dimiliki.
8. Kejelasan, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi, konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan
terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.

3.1.2 Nasionalisme
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
14

golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan


bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang
rasa (Latief, 2015).

Nasionalisme adalah pondasi bagi ASN untuk


mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
sebagai pelayan publik dengan orientasi mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai-nilai Nasionalisme
sesuai dengan 5 (lima) sila Pancasila, yaitu :
1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadapTuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa Kepada orang lain.
2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
15

MahaEsa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia ,tanpa membeda- bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggangrasa.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap oranglain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan Negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan Sebagai
warga Negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
16

1) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.


2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
3) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
5) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
7) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
8) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
9) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercaya untuk melaksanakan pemusyawaratan
5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadapsesama.
3) Menjagakeseimbanganantarahakdankewajiban.
4) Menghormati hak oranglain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdirisendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha
yangbersifatpemerasanterhadaporanglain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
17

10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang


bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3.1.3 Etika Publik


Menurut Kumorotomo, dkk. (2015) etika lebih dipahami
sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa
yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Kode Etik Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Undang-Undang


ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
18

kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

3.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil (Tjutju dan Taufiq, 2015). Efektifitas
menunjukan ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah, mutu maupun hasil kerja. Efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya
dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar jalur.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi
perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah
sebagai berikut :

1. Efektifitas dan efisiensi.


2. Inovasi.
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients.
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara customers/clients tetap setia.
5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi.
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
19

3.1.5 Anti Korupsi


Andi Hamzah dalam Juni Sjafrien Jahja (2012),
mengemukakan bahwa korupsi berawal dari bahasa latin corruptio
atau corruptus. Corruptio berasal dari kata corrumpere, suatu kata
latin yang lebih tua. Yang artinya secara harafiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral dan penyimpangan dari kesucian.
Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja dalam
lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Nilai-nilai
dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan
mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan agar
berjalan dengan baik serta mencegah faktor eksternal penyebab
korupsi.
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
1. Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak berbohong,
dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat
penting dalam kehidupan ASN tanpa sifat jujur ASN tidak akan
dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2. Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi ASN dalam
kehidupan, baik ditempat kerja maupundi masyarakat.
3. Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu tidak tergantung pada orang lainuntuk mengerjakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan usahanya sendiri dan bukan
atas usaha orang lain.
4. Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari hidup
yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup dengan
waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang lain
percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5. Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
20

masalah yang telah diselesaikan.


6. Kerja keras, seorang ASN yang bekerja keras didasari adanya
kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7. Sederhana, setiap ASN sepantasnya memiliki gaya hidup
sederhana, tidakboros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup sederhana
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara
sesama karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan
kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan tidak berlebihan.
8. Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai
kesuksesan, mengembangkan keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran. Berani mengakui
kesalahan termasuk berani bertanggung jawab.
9. Keadilan, keadilan terbagi menjadi dua yakni distributif yang berarti
sama rata dan keadilan komutatif yang berarti mendapat sesuatu
sesuai haknya/tidak sama rata. Nilai keadilan dapat diwujudkan
dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang
berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada
yang tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.

3.1.6 Manajemen Aparatur Sipil Negara


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (Fatimah, dkk. 2017). Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
21

1. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:


1) PNS merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP).
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintahan dan serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan politik.
3. Kedudukan ASN berada dipusat, daerah dan luar negeri.

3.1.7 Whole of Government


Whole of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik (Suwarno, dkk. 2017).
WoG dijadikan pendekatan dan diterapkan karena adanya
beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat menghambat
tujuan layanan yang lebih efektif dan efisien. Faktor-faktor ini
adalah:
1. Tuntutan untuk membuat kebijakan terpadu dan tidak tumpang
tindih dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi.
2. Adanya persaingan antar sektor atau instansi dalam
menjalankan tugasnya.
3. Adanya keberagaman masyarakat yang harus difasilitasi.
Berikut cara untuk menerapkan pendekatan WoG yang dapat
dilakukan adalah:
1. Membentuk lembaga Melakukan penguatan koordinasi
antarlembaga untuk memudahkan kontrol terhadap layanan yang
dapat menjadi Koordinator.
2. Membentuk sistem pembagian tugas yang relevan dengan
22

sumber daya manusia yang ada.


3. Membentuk kerjasama sosial yang melibatkan pemerintah dan
masyarakat.

3.1.8 Pelayanan Publik


Pelayanan publik ialah kegiatan/rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan bagi setiap warga Negara (Purwanto, dkk.
2017). Adapun nilai-nilai dalam pelayanan publik antata lain,
partisipasif, transparansi, responsif, efektif dan efisien, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, aksesibilitas, akuntabel, dan
berkeadilan

3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi


3.2.1 Identifikasi Isu dan Isu Yang Diangkat
1. Identifikasi dan Analisis Isu
Isu merupakan suatu hal yang terjadi baik dalam maupun
luar organisasi yang apabila tidak ditangani dengan baik, akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat
berlanjut pada tahap kritis.
Berkaitan dengan rencana aktualisasi ini, isu yang
diangkat bersumber dari inisiatif penulis sendiri. Adapun isu
yang ditemukan penulis adalah:
1) Belum optimalnya penggunaan kartu stok dalam
pengelolaan obat di Apotek UPT Puskesmas Dadahup
Kabupaten Kapuas.
2) Kurang optimalnya pencatatan suhu kulkas di Apotek UPT
Puskesmas Dadahup Kabupaten Kapuas.
3) Kurang optimalnya penandaan LASA di Apotek UPT
Puskesmas Dadahup Kabupaten Kapuas.
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses identifikasi untuk menentukan isu yang mana
yang merupakan prioritas. Proses identifikasi isu menggunakan
metode pendekatan USG yakni Urgency adalah seberapa
mendesak isu tersebut harus dibahas dan dianalisa,
23

Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut harus dibahas


dan dianalisa, serta Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
dengan segera. Berikut analisis penilaian kualitas isu dengan
metode USG.

Tabel 3.1 Identifikasi Isu Dengan Menggunakan Pendekatan USG


NO SKP/ TUPOKSI IDENTIFIKASI U S G TOTAL PRIO-
ISU RITAS
1. Mengumpulkan, Belum
merekapitulasi, optimalnya
menyusun data- penggunaan
data agar dapat kartu stok dalam
terlaporkan pengelolaan obat
dengan baik dan di Apotek UPT 5 5 4 14 I
tepat waktu. Puskesmas
Dadahup
Menerima, Kabupaten
menyimpan, Kapuas
mendistribusikan
perbekalan
farmasi sesuai
dengan prosedur
yang berlaku.
2. Menyimpan Kurang
perbekalan optimalnya
farmasi sesuai pencatatan suhu 3 3 2 8 II
dengan prosedur kulkas sedi
yang berlaku. Apotek UPT
Puskesmas
Dadahup
Kabupaten
Kapuas
3. Menyimpan Kurang
perbekalan optimalnya
farmasi sesuai penandaan LASA
dengan prosedur di Apotek UPT 2 3 2 7 III
yang berlaku. Puskesmas
Dadahup
Kabupaten
Kapuas
Sumber : Analisis dan Konsultasi dengan Mentor (2019)

Keterangan Skala Likert dalam USG :


No. USG DESKRIPSI SKALA LIKERT
1 2 3 4 5
1. Urgent Sangat Tidak Cukup Mendesak Sangat
Tidak Mendesak Mendesak Mendesak
Mendesak
2. Seriousnes Sangat Tidak Cukup Serius Sangat
s Tidak Serius Serius Serius
Serius
24

No. USG DESKRIPSI SKALA LIKERT


1 2 3 4 5
3. Growth Sangat Lambat Cukup Cepat Sangat
Lambat Cepat Cepat
2. Isu Yang Diangkat
Setelah dilakukannya analisis isu dengan menggunakan
metode penggunaan USG maka isu yang diangkat dalam
rancangan aktualisasi yaitu “Belum optimalnya penggunaan
kartu stok dalam pengelolaan obat di Apotek UPT Puskesmas
Dadahup Kabupaten Kapuas”.

3. Analisis Dampak
Dampak yang akan ditimbulkan jika isu tersebut tidak segera
dipecahkan, antara lain :
1) Terjadi selisih obat antara kartu stok dan fisik barang hingga
dapat mengakibatkan kekurangan bahkan kekosongan obat.
2) Obat yang mendekati masa kadaluwarsa kurang terpantau.
3) Memperlambat proses pengumpulan data.
4) Memperlambat proses distribusi.

3.2.2 Rancangan Aktualisasi


Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis isu serta analisis dampak
yang dilakukan, berikut penulis sajikan rancangan kegiatan
aktualisasi.
1. Pembuatan kartu stok.
2. Sosialisasi penggunaan kartu stok pada tim apotek.
3. Penulisan dan peletakan kartu stok.
4. Pelayanan distribusi obat ruang pelayanan resep.
5. Pelayanan distribusi obat ruang rawat inap.
6. Membuat LPLPO untuk Gudang Farmasi Kabupaten Kapuas.
7. Pelayanan distribusi obat pustu.

Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1


Pembuatan Kartu Stok
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Pembuatan kartu stok
2. Tahapan Kegiatan  Melakukan koordinasi dengan Kepala
Puskesmas mengenai kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan di unit
25

No. Konten Rancangan Keterangan


kerja: Etika Publik, Nasionalisme, WoG
 Membuat kartu stok dengan
menggunakan Ms. Word: Komitmen
Mutu
 Mencetak kartu stok di kertas HVS F4:
Komitmen Mutu
 Memperbanyak kartu stok ke percetakan:
Komitmen Mutu
3. Output / Hasil Kegiatan  Tersedianya kartu stok
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas :
Pelatihan  Keterbukaan informasi
 Kejelasan informasi

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi

Komitmen Mutu :
 Inovasi
 Efektif & Efisien

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, profesional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Inovatif, Kepedulian
Membuat kartu stok sendiri

Mudah, Murah
Mencetak kartu stok

Sopan, Musyawarah, Kolaborasi


26

No. Konten Rancangan Keterangan


Koordinasi dengan Kepala Puskesmas

Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2


Sosialisasi Penggunaan Kartu Stok Pada Tim Apotek
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Sosialisasi penggunaan kartu stok pada tim
apotek
2. Tahapan Kegiatan  Menyiapkan bahan yang akan
disosialisasikan (kartu stok dan jadwal
kegiatan): Akuntabilitas
 Mengumpulkan tim kerja di Apotek:
Akuntabilitas, Nasionalisme
 Memberikan contoh penggunaan kartu
stok pada tim kerja di Apotek:
Akuntabilitas, Etika Publik
 Menjelaskan jadwal kegiatan pada tim
kerja di Apotek: Nasionalisme, Etika
Publik
 Evaluasi hasil sosialisasi: Etika Publik,
Nasionalisme
3. Output / Hasil Kegiatan  Terlaksananya sosialisasi
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas :
Pelatihan  Kepemimpinan
 Kejelasan informasi

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi

Komitmen Mutu :
 Inovasi
 Efektif & Efisien

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
27

No. Konten Rancangan Keterangan


 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, profesional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Kepemimpinan, Kejelasan, Sopan


Memberi contoh yang baik & benar

Komunikasi, Musyawarah
Sosialiasi dan evaluasi kepada tim kerja

Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3


Penulisan dan Peletakan Kartu Stok
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Penulisan dan peletakan kartu stok
2. Tahapan Kegiatan  Menyiapkan kartu stok yang akan ditulis:
Akuntabilitas, Pelayanan Publik
 Menuliskan nama obat, kekuatan
sediaan, bentuk sediaan, stok awal-akhir,
masa kadaluwarsa pada kartu stok satu
persatu: Akuntabilitas, Komitmen Mutu
 Meletakkan masing-masing kartu stok
disamping/diatas obat agar terlihat dan
mudah dijangkau: Komitmen Mutu
3. Output / Hasil Kegiatan  Tersedianya kartu stok
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas :
Pelatihan  Kepemimpinan
 Tanggung Jawab

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi

Komitmen Mutu :
 Inovasi
 Efektif & Efisien

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah
28

No. Konten Rancangan Keterangan


Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, professional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Cermat, Tanggung Jawab


Penyiapan, penulisan kartu stok

Efektif & Efisien, Kerjasama


Peletakan kartu stok

Tabel 3.5 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 4


Pelayanan Distribusi Obat Ruang Pelayanan Resep
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Pelayanan distribusi obat ruang pelayanan
resep
2. Tahapan Kegiatan  Mendata keperluan obat di ruang
pelayanan resep: Akuntabilitas,
Pelayanan Publik
 Menyiapkan obat yang diperlukan dengan
mencatat pengeluaran obat di kartu stok:
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi
 Mendistribusikan dan menyimpan obat
yang telah disiapkan: Akuntabilitas,
Nasionalisme
3. Output / Hasil Kegiatan  Terlaksananya kegiatan distribusi
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas
Pelatihan  Percaya
 Tanggung Jawab

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi jelas

Komitmen Mutu :
 Efektif & Efisien
 Berkualitas
29

No. Konten Rancangan Keterangan

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, professional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Cermat & Tanggung Jawab


Menyiapkan, mendistribusikan, menyimpan
obat

Efektif & Efisien, Jujur, Disiplin


Mendata obat yang diperlukan apotek
Penulisan kartu stok

Tabel 3.6 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 5


Pelayanan Distribusi Obat Ruang Rawat Inap
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Pelayanan distribusi obat ruang rawat inap
2. Tahapan Kegiatan  Mendata keperluan obat di ruang rawat
inap: Akuntabilitas, Pelayanan Publik,
Manajemen ASN
 Menyiapkan obat yang diperlukan dengan
mencatat pengeluaran obat di kartu stok:
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi
 Mendistribusikan dan menyimpan obat
yang telah disiapkan: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Komitmen Mutu
3. Output / Hasil Kegiatan  Terlaksananya kegiatan distribusi
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas
Pelatihan  Percaya
 Tanggung Jawab

Nasionalisme :
 Kerjasama
30

No. Konten Rancangan Keterangan


 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi jelas
Komitmen Mutu :
 Efektif & Efisien
 Berkualitas

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, professional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Cermat, Percaya, Tanggung Jawab


Menyiapkan, mengemas, dan
mendistribusikan obat

Sopan & Komunikasi


Komunikasi dengan PJ Rawat Inap

Efektif & Efisien, Disiplin


Penulisan kartu stok

Tabel 3.7 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 6


Membuat LPLPO Untuk Gudang Farmasi Kabupaten Kapuas
No. Konten Rancangan Keterangan
1. Kegiatan Membuat LPLPO untuk Gudang Farmasi
Kabupaten Kapuas
2. Tahapan Kegiatan  Melakukan stock opname: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Komitmen Mutu
 Mengumpulkan semua kartu stok:
Komitmen Mutu
 Memasukkan data-data dari kartu stok
kedalam LPLPO di Ms. Excel: Komitmen
Mutu, Manajemen ASN
31

No. Konten Rancangan Keterangan


 Meletakkan kembali kartu stok dengan
rapi: Akuntabilitas, Komitmen Mutu
3. Output / Hasil Kegiatan  Tersedia dan terlaporkannya LPLPO
tepat waktu
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas
Pelatihan  Percaya
 Tanggung Jawab

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi jelas

Komitmen Mutu :
 Efektif & Efisien
 Teliti

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, professional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:

Teliti, Tanggung Jawab, Efektif & Efisien


Memasukkan data obat dari kartu stok ke
Ms. Excel

Disiplin, Kerjasama
Mengambil dan meletakkan kembali kartu
stok

Tabel 3.8 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 7


Pelayanan Distribusi Obat Pustu
32

No. Konten Rancangan Keterangan


1. Kegiatan Pelayanan distribusi obat pustu
2. Tahapan Kegiatan  Mengumpulkan LPLPO dari pustu:
Akuntabilitas
 Melakukan crosscheck pada LPLPO
pustu: Akuntabilitas, Komitmen Mutu,
Manajemen ASN
 Menyiapkan obat pustu dengan mencatat
pengeluaran obat di kartu stok:
Akuntabilitas, Komitmen Mutu
 Mengemas obat yang telah disiapkan:
Akuntabilitas, Komitmen Mutu
 Mengirimkan obat pustu yang telah
dikemas melalui Penanggung Jawab
pustu: Akuntabilitas, Etika Publik,
Whole of Government
3. Output / Hasil Kegiatan  Terlaksananya kegiatan distribusi
 Foto
4. Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas
Pelatihan  Percaya
 Tanggung Jawab

Nasionalisme :
 Kerjasama
 Musyawarah

Etika Publik :
 Sopan
 Komunikasi

Komitmen Mutu :
 Efektif & Efisien
 Berkualitas

Anti Korupsi
 Keberanian
 Kepedulian

Pelayanan Publik
 Mudah
 Murah

Whole Of Government
 Koordinasi
 Kolaborasi

Manajemen ASN
 Cermat
 Disiplin
5. Kontribusi Terhadap Visi  Memberikan pelayanan yang optimal,
Misi Organisasi bermutu, professional
 Mewujudkan suasana kerja yang
harmonis, gotong royong
6. Penguatan Nilai Organisasi Nilai organisasi yang menguat dari kegiatan
ini adalah:
33

No. Konten Rancangan Keterangan

Cermat, Percaya, Tanggung Jawab


Menyiapkan, mengemas, dan
mendistribusikan obat
Sopan & Komunikasi
Komunikasi dengan PJ pustu

Efektif & Efisien, Disiplin


Penulisan kartu stok, melakukan
crosscheck pada LPLPO pustu

3.3 Jadwal Kegiatan


Rancangan kegiatan aktualisasi diatas dilakukan sesuai jadwal
dibawah ini.

Tabel 3.9 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. Kegiatan Waktu Tempat Sasaran
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelayanan
1 Pembuatan 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
kartu stok Desember 2019 Puskesmas Pasien
Dadahup
2 Sosialisasi 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
penggunaan Desember 2019 Puskesmas Pasien
kartu stok Dadahup

3 Penulisan 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek


dan Desember 2019 Puskesmas Pasien
peletakan Dadahup
kartu stok
4 Pelayanan 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
distribusi obat Desember 2019 Puskesmas Pasien
ruang Dadahup
pelayanan
resep
5 Pelayanan 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
distribusi obat Desember 2019 Puskesmas Pasien
ruang rawat Dadahup
inap
6 Membuat 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
LPLPO untuk Desember 2019 Puskesmas Pasien
Gudang Dadahup
Farmasi
Kabupaten
Kapuas
7 Pelayanan 30 Oktober - 4 Apotek UPT Tim Apotek
distribusi obat Desember 2019 Puskesmas Pasien
pustu Dadahup

Anda mungkin juga menyukai