Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENYAKIT MENULAR

Disusun oleh :

Keren

Blessery

Mary

Ira

Salinda

Darman

Adam

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

TAHUN 2021
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap

orang pasti berbeda satu dengan yang lain. Sakit merupakan suatu keadaan dimana

tubuh tidak berada pada kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari
dalam maupun dari luar tubuh. Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Penyakit menular mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding

dengan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan

oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit

menular sering disebut juga penyakit infeksi, karena penyakit ini diderita melalui

infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media,

seperti udara, jarum suntik, tranfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain

sebagainya. Penyakit menular erat kaitan dengan epidemiologi. Epidemiologi berasal

dari bahasa Yunani, yaitu Epi yang berarti “pada”, Demos yang berarti “penduduk”,

dan Logos yang berarti “penduduk”. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari

hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. Pada era dewasa ini telah terjadi

pergeseran pengertian epidemiologi, yang dulunya lebih menekan ke arah penyakit

menular ke arah-arah masalah kesehatan dengan ruang lingkup yang sangat luas.

Keadaan ini terjadi karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat,

pergeseran pola hidup, peningkatan sosial, ekonomi masyarakat, dan semakin luasnya

jangkauan masyarakat. Mula- mula epidemiologi mempelajari penyakit yang dapat

menimbulkan wabah melalui temuan-temuan tentang penyakit wabah, cara penularan

dan penyebab serta bagaimana penanggulangan penyakit wabah tersebut. Kemudian

tahap berikutnya, berkembang lagi menyangkut penyakit yang infeksi non wabah.

Lalu setelah itu, dengan mempelajari penyakit penyakit non infeksi seperti jantung,

karsinoma, hipertensi, dan lain sebagainya. Pergeseran ini pula yang menyebabkan

pergeseran definisi dalam epidemiologi, yang tadinya hanya menekan pada penyakit-

penyakit menular, yang meliputi pencegahan, pemberantasan penyakit menular ke

arah mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat atau


sekelompok manusia yang menyangkut frekuensi, distribusi masalah kesehatan dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sekarang banyak penyakit-penyakit menular

yang sedang mewabah di tengah-tengah masyarakat, baik penyakit yang sudah

ditemukan cara pengobatannya maupun yang belum ditemukan cara pengobatannya.

Hal ini tidak luput pula akan membahas tentang penyakit Corona Virus Disease 2019

(COVID-19), dimana penyakit ini merupakan penyakit yang cukup mematikan bagi

manusia, karena pada penyakit ini belum ditemukan obat – obatan atau cara

pengobatannya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Indetifikasi masalah pada makalah ini, yaitu mengetahui apa itu penyakit menular,

faktor yang mempengaruhinya, cara pencegahan, serta cara menanggulangi penyakit-

penyakit menular yang mewabah di tengah-tengah masyarakat saat ini. Adapun

penyakit menular virus Corona atau COVID-19 , yang sedang menjadi perbincangan

dunia, terindetifikasi pada sekitar akhir tahun 2019. Kasus ini duduga berkaitan

dengan pasar hewan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,

termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, seperti ular, kelelawar, dan berbagai jenis

tikus. Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar

hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan

lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Corona virus sebetulnya tidak

asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu

menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru. Sebelum COVID-19

mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan

virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja
membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus

Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

C. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah makalah ini hanya akan membahas

apa itu penyakit menular, faktor yang mempengaruhinya, cara pencengahan, dan cara

penanggulangannya. Di makalah ini juga akan membahas apa saja jenis- jenis

penyakit menular, dari cara pernularan sampai cara penanggulangan penyakit-

penyakit menular yang sedang mewabah di tengah-tengah masyarakat. Pada makalah

ini, akan membahas dari mana asal muasal kasus oenyakit COVID-19 yang saat ini

sedang menggemparkan dunia dan bagaimana proses munculnya penyakit menular ini

di belahan dunia maupun di Indonesia. Dan juga akan membahas bagaimana cara agar

terihindar dan menjaga diri agar tidak terjangkit penyakit menular mematikan ini,

yang sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan manusia

dari penyakit COVID-19 ini.

D. RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian dari penyakit?

b. Apa pengertian dari penyakit menular?

c. Apa saja faktor penyebab penyakit menular?

d. Bagaimana mekanisme penyakit menular?

e. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular?

f. Apa saja jenis-jenis penyakit menular?

g. Apa itu COVID-19?

h. Dari mana asal penyakit menular COVID-19?

i. Bagaimana cara penularan penyakit COVID-19?


j. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan COVID-19?

k.Bagaimana perkembangan kasus COVID-19 di belahan dunia dan di Indonesia?

E. TUJUAN

a. Mengetahui apa sebenarnya pengertian dari penyakit.

b. Mengetahui pengertian dari penyakit menular .

c. Mengetahui apa saja faktor penyebab penyakit menular.

d. Mengetahui bagaimana mekanisme penyakit menular.

e. Mengetahui apa saja jenis-jenis penyakit menular.

f. Mengetahui apa itu COVID-19.

g. Mengetahui dari mana asal penyakit menular COVID-19

h. Mengetahui bagaimana cara penularan penyakit COVID-19.

i. Mengetahui bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

j. Mengetahui bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan COVID-19.

k. Mengetahui bagaimana perkembangan kasus COVID-19 di belahan dunia dan di

Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEORI

a. Pengertian Penyakit.
Tanpa pemahaman tentang berbagai konsep penyakit, kita tidak mampu

mempunyai dasar pemikiran yang kuat untuk mendeteksi serta mengenal setiap

perbedaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan pada masa kini.

Kesenjangan antara konsep penyakit yang dianut oleh petugas kesehatan dan yang

dianut oleh masyarakat sering menyebabkan gagalnya upaya meningkatkan

kesehatan di masyarakat.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi penyakit:

# KATHLEEN MEEHAN ARIAS

Penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki sedikitnya dua sifat dari

kriteria ini: agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat

diidentifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten

# DR. BEATE JACOB

Penyakit adalah suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau

ketidakharmonisan jiwa.

# WAHYUDIN RAJAB, M. Epid

Penyakit adalah keadaan yang bersifat objektif dan rasa sakit bersifat subjektif

# DR. EKO DUDIARTO

Penyakit adalah jegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi

secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada

fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh

# THOMAS TIMMRECK

Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan

fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan tidak normal.

# ELIZABETH J. CROWN
Penyakit ialah perihal kehadiran seperangkat respons tubuh yang abnormal

terhadap agen, dimana manusia mempunyai toleransi sedikit atau tidak sama

sekali

# GEORGE PICKETT & JOHN J. HANLON

Penyakit adalah fungsi dari kekuatan agens penyebab dan daya tahan tubuh

manusia

# AZIZAN HAJI BAHARUDDIN

Penyakit ialah keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi

tubuh dan bagian badan

# MUNADJAD ISKANDAR

Penyakit adalah suatu proses alami yang harus kita hadapi, bukan untuk kita

musuhi

b. Pengertian Penyakit Menular.

Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur, dan dapat berpindah ke

orang lain yang sehat.

Beberapa penyakit menular yang umum di Indonesia dapat dicegah melalui

pemberian vaksinasi serta pola hidup bersih dan sehat. Penyakit menular dapat

ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung

terjadi ketika kuman pada orang yang sakit berpindah melalui kontak fisik,

misalnya lewat sentuhan dan ciuman, melalui udara saat bersin dan batuk, atau

melalui kontak dengan cairan tubuh seperti urine dan darah. Orang yang

menularkannya bisa saja tidak memperlihatkan gejala dan tidak tampak seperti

orang sakit, apabila dia hanya sebagai pembawa (carrier) penyakit. Selain metode

penyebaran di atas, penyakit menular juga dapat menyebar melalui gigitan hewan,
atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan, serta melalui makanan dan

minuman yang terkontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit. Penyakit

menular juga dapat berpindah secara tidak langsung. Misalnya saat menyentuh

kenop pintu, keran air, atau tiang besi pegangan di kereta yang terkontaminasi.

Kuman dapat menginfeksi jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa

mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh barang-barang tersebut.

c. Pengertian COVID-19

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-

CoV2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi

virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan

pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe

acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal

dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke

manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa

menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk

ibu hamil dan ibu menyusui.

d. Asal Penyakit COVID-19

Infeksi virus

Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali

ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular

dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk

Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa

negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka

mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.

Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,

seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,

seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus

Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East

Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang

sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS

dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

B. KAJIAN TEORI

Adapun kajian teori dari makalah ini adalah:

Faktor Penyebab Penyakit menular. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit

menular akibat infeksi yang banyak ditemukan di Indonesia, berdasarkan

penyebabnya: Infeksi virus Virus merupakan penyebab infeksi yang paling sering

terjadi.

Beberapa penyakit akibat infeksi virus yang masih banyak ditemukan di Indonesia

meliputi ISPA, influenza, cacar, campak, hepatitis, demam berdarah, HIV/AIDS,

dan gastroenteritis. Sedangkan penyakit infeksi virus yang terbilang lebih jarang

ditemukan termasuk flu burung, flu singapura, chikungunya, dan SARS.

Infeksi bakteri

Infeksi bakteri juga termasuk penyakit infeksi yang masih banyak ditemukan di

Indonesia.

Beberapa contoh penyakit infeksi bakteri yang dimaksud adalah:


 Demam tifoid

 Tuberkulosis ( TB )

 Pneumonia

 Meningitis

 Infeksi saluran kemih

 Difteri

 Batuk rejan (pertusis)

 Sepsis

Infeksi jamur

Jamur mudah tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan hangat dengan

kelembapan yang tinggi, salah satunya Indonesia. Hal ini membuat penyakit

infeksi jamur cukup banyak ditemukan di Indonesia.

Beberapa contoh penyakit jamur yang sering terjadi adalah a thlete’s foot atau

infeksi jamur kaki, infeksi jamur kulit, kuku, dan infeksi jamur pada vagina,

histoplasmosis, blastomycosis, candidiasis, dan aspergillosis. Sebagian jenis

jamur juga dapat menyebabkan meningitis dan pneumonia.

Infeksi parasit

Infeksi parasit bisa disebabkan oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti cacing

dan amuba. Contoh penyakit parasit ini adalah cacingan, malaria, giardiasis,

amebiasis, dan toksoplasmosis.

Mekanisme Penyakit Menular Penyakit infeksi dapat menular dari satu orang ke

orang lain secara langsung maupun tidak langsung.

Berikut ini penjelasannya: Penularan secara langsung Ada


3 cara penyebaran penyakit menular secara langsung, yaitu:

1. Dari penderita penyakit infeksi ke orang lain Berbagai jenis kuman dan virus

penyebab infeksi dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui

kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui sentuhan,

percikan air liur saat bersin atau batuk, dan berciuman. Penularan juga bisa

terjadi melalui darah, misalnya dari transfusi darah atau jarum suntik yang

dipakai bergantian dengan orang lain. Selain melalui darah, penularan melalui

cairan tubuh juga bisa terjadi, misalnya melalui hubungan seksual dengan

penderita penyakit infeksi. Penularan infeksi melalui kontak seksual ini sering

menjadi penyebab infeksi menular seksual.

2. Dari ibu ke bayi Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil

berisiko tinggi untuk menularkan penyakit yang dideritanya ke janin di dalam

kandungan. Di samping itu, penularan penyakit infeksi dari ibu ke bayi juga

bisa terjadi melalui proses persalinan atau saat menyusui ASI.

3. Hewan ke manusia Penularan infeksi dari hewan ke manusia bisa terjadi saat

seseorang tercakar atau tergigit hewan, mengonsumsi daging hewan yang

dimasak kurang matang, serta bersentuhan dengan kotoran atau urine hewan

yang telah terinfeksi. Hewan pembawa penyakit infeksi ini bisa hewan liar

mau pun hewan peliharaan yang kurang terawat kesehatannya. Contoh

penyakit infeksi yang menular melalui hewan adalah toksoplasmosis, pes,

leptospirosis, dan rabies.

Penularan secara tidak langsung Terdapat

3 cara penyebaran penyakit infeksi secara tidak langsung, yaitu:

1) Benda yang terkontaminasi Beberapa jenis kuman dapat hidup pada benda

tertentu, seperti keran air, gagang pintu, dan bahkan handphone. Penularan
bisa terjadi ketika Anda menyentuh benda yang telah terkontaminasi

kuman atau benda milik penderita penyakit infeksi. Mikroorganisme

penyebab infeksi juga bisa menyebar melalui penggunaan barang pribadi,

misalnya handuk, sikat gigi, dan pisau cukur, secara bergantian dengan

orang lain.

2) Makanan dan minuman yang terkontaminasi Sembarangan mengonsumsi

makanan dan minuman juga dapat menyebabkan Anda tertular penyakit

infeksi. Berbagai jenis kuman, virus, dan parasit banyak ditemukan dalam

makanan atau minuman, terutama daging dan telur yang tidak dimasak

hingga matang atau makanan dan minuman yang tidak dipasteurisasi.

Contoh penyakit infeksi yang terjadi melalui metode ini adalah diare,

keracunan makanan, anthrax, flu babi, dan flu burung.

3) Gigitan serangga Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan

serangga, misalnya gigitan nyamuk yang membawa virus atau parasit

penyebab infeksi. Contoh penyakit infeksi akibat gigitan serangga ini

adalah demam berdarah, malaria, filariasis (kaki gajah), chikungunya,

penyakit Lyme dan infeksi virus Zika.

Jenis-Jenis Penyakit Menular.

 Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan dapat menyerang hidung, tenggorokan, saluran napas, dan

paru-paru. ISPA diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala

tenggorokan sakit atau nyeri telan, batuk kering atau berdahak, dan pilek. Kondisi ini

seringkali disebabkan oleh virus, namun bisa juga disebabkan oleh bakteri. ISPA

yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3 – 14 hari.
ISPA dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, membiasakan cuci

tangan. Perhatikan pula etika batuk dan bersin, serta gunakan masker agar virus dan

bakteri tidak menular ke orang lain.

 Diare

Diare merupakan gangguan buang air besar (BAB). Penyakit ini ditandai dengan

BAB lebih dari tiga kali sehari, disertai rasa mulas, dengan konsistensi tinja cair, dan

dapat disertai dengan darah dan atau lendir. Diare mungkin dianggap sepele padahal

dapat berpotensi kematian, terutama pada balita. Diare menular melalui air, tanah,

atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

 TB (tuberkulosis) masih menjadi pembunuh terbanyak di antara penyakit menular.

Berdasarkan data WHO tahun 2017, diperkirakan ada 1 juta kasus TB di Indonesia.

TB disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru, namun bakteri tersebut bisa

juga menyerang bagian tubuh lain seperti tulang dan sendi, selaput otak (meningitis

TB), kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung. Bakteri ini ditularkan

melalui udara saat penderita batuk atau bersin. TB dapat dicegah melalui pemberian

vaksin BCG.

 Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus

dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan

Aedes albopictus. Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi

di negara beriklim tropis. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi di

saat musim hujan. Demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih

berat yaitu demam berdarah dengue (DBD).

 Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan cacing kremi yang

menginfeksi usus. Cacingan dapat mengakibatkan anemia (kurang darah), lemas, dan

mengantuk, sehingga produktivitas menurun.


Hal ini karena cacing menyerap nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat dan

protein. Pada wanita hamil, cacingan dapat mengakibatkan berat bayi lahir rendah dan

masalah pada persalinan. Cacingan menular melalui kontak langsung, misalnya saat tangan

yang kotor dimasukkan ke dalam mulut, atau secara tidak langsung saat Anda menyentuh

makanan atau benda yang mengandung telur cacing.

 Penyakit kulit

Kudis dan kurap menjadi penyakit kulit menular yang banyak

diderita oleh masyarakat Indonesia. Penularan penyakit ini terkait

dengan kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, kusta juga

masih diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia. Gejalanya

berupa bercak putih atau merah di kulit yang mati rasa. Kusta

dapat menular melalui percikan air liur, bersin, maupun kontak

melalui kulit yang luka. Penyakit ini dapat menyebabkan cacat

permanen jika tidak diobati sejak dini.

 Malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit

dan juga ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria

umumnya menunjukkan gejala demam, menggigil, sakit kepala,

berkeringat, nyeri otot, disertai mual dan muntah. Malaria

termasuk penyakit endemik dengan daerah yang masih memiliki

kasus yang tinggi berada di wilayah Indonesia timur. Penduduk

yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki risiko tertinggi

tertular penyakit ini.

 Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri.

Gejalanya berupa demam dan peradangan pada selaput saluran


pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit. Pada tahun 2017,

difteri pernah menjadi kasus luar biasa di Indonesia. Kondisi ini

terjadi karena diduga terdapat kelompok yang mudah tertular

difteri akibat tidak mendapatkan vaksinasi atau status vaksinasinya

tidak lengkap.

Cara Penularan COVID-19.

Dalam salah satu bagian laporan berjudul route of transmission, WHO

menyebutkan hingga kini belum ditemukan kasus penyebaran virus corona atau

COVID-19 melalui udara. Selain itu menurut WHO, cara penyebaran virus corona

COVID-19 melalui udara bukan faktor terbesar penularan penyakit berdasarkan

bukti yang ada.

WHO menyarankan prosedur perlindungan menghadapi penyebaran virus corona

atau COVID-19 secara aerosol. Prosedur ini diterapkan di fasilitas kesehatan yang

menangani kasus virus corona atau COVID-19. Aerosol merujuk pada partikel

padat atau cair dalam udara atau gas lain. Partikel ini melayang sebelum mendarat

di permukaan sasaran.

"Cara penyebaran virus corona COVID-19 adalah melalui tetesan air liur (droplets)

atau muntah (fomites), dalam kontak dekat tanpa pelindung. Transmisi virus corona

atau COVID-19 terjadi antara yang telah terinfeksi dengan orang tanpa patogen

penyakit," tulis WHO dalam laporannya.

Penyebaran virus corona COVID-19 lewat dudukan toilet, pegangan pintu kamar

mandi, dan wastafel (fecal shedding) terjadi pada beberapa pasien. Namun

penyebaran virus corona atau COVID-19 atau COVID-19 dengan fecal shedding,

hingga kini bukan menjadi upaya tranmisi utama.


Cara Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Untuk mengurangi risiko dan mencegah terjadinya penyakit menular, penting untuk

melakukan langkah pencegahan penyakit menular sebagai berikut: Membiasakan

diri untuk mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun,

 terutama setelah buang air kecil dan besar, membuang sampah, sebelum

masak, dan sebelum makan. Memasak makanan atau minuman hingga

matang sebelum dikonsumsi.

 Menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah atau ketika

sedang sakit.

 Tidak berbagi peralatan kebersihan pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur,

handuk,

 dan alat makan, dengan orang lain. Melengkapi imunisasi sesuai jadwal

yang direkomendasikan dokter atau ketika

 hendak bepergian ke daerah dengan penyakit endemik. Melakukan

hubungan seks aman, yaitu menggunakan kondom ketika berhubungan

 intim dan tidak berganti pasangan seksual. Menjaga kebersihan

lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang

 sampah sembarangan.

Cara Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau

COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan

menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari

orang lain,
 dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak. Gunakan

masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat

 pergi berbelanja bahan makanan. Rutin mencuci tangan dengan air dan

sabun atau hand sanitizer yang mengandung

 alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di

tempat umum. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum

mencuci tangan.

 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.

 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif

terinfeksi

 virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian

buang tisu ke

 tempat sampah. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan

kebersihan lingkungan, termasuk

 kebersihan rumah

Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya

dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan

karatina dirumah sakit rujukan

 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi

penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan

istirahat

 yang cukup Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air

putih untuk menjaga

 kadar cairan tubuh

Perkembangan Kasus COVID-19 di Belahan Dunia dan di Indonesia

Perkembangan Kasus COVID-19 di Dunia:

Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Rabu (6/5/2020) pukul 16.20 WIb adalah

3.743.857 kasus. Jika dibandingkan dengan data Selasa (5/5/2020) pukul 16.04 WIB dengan

3.659.623 kasus, berarti dalam waktu 24 jam jumlahnya bertambah lebih dari 83.000 kasus.

Dari 3,74 juta orang yang positif terinfeksi Covid-19, 258.868 pasien meninggal dunia dan

1.248.814 dinyatakan sembuh. Terdapat 212 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah

melaporkan Covid-19. Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut

Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal

pesiar MS Zaandam Holland America.

Perkembangan terkini corona di Indonesia: Pemerintah menyatakan bahwa masih ada

penularan virus corona di masyarakat. Ini menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia masih

bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Rabu (6/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada

penambahan 367 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan

jumlah kasus Covid-19 di Indonesiatotalnya mencapai 12.438 orang.


KESIMPULAN

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit

yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering disebut juga

penyakit infeksi, karena penyakit inididerita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit

yang ditularkan melalui berbagai macam media, seperti udara, jarum suntik, tranfusi

darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya.

Penyakit menular erat kaitan dengan epidemiologi. Epidemiologi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu Epi yang berarti “pada”, Demos yang berarti “penduduk”, dan Logos

yang berarti “penduduk”. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal

yang berkaitan dengan masyarakat.

Penyakit menular dapat dicegah dengan cara: membiasakan diri untuk mencuci tangan

dengan menggunakan air dan sabun, terutama setelah buang air kecil dan besar,

membuang sampah, sebelum masak, dan sebelum makan, memasak makanan atau

minuman hingga matang sebelum dikonsumsi, menggunakan masker ketika sedang

berada di luar rumah atau ketika sedang sakit, tidak berbagi peralatan kebersihan

pribadi, seperti sikat gigi, pisau cukur, handuk, dan alat makan, dengan orang lain,

melengkapi imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau ketika hendak

bepergian ke daerah dengan penyakit endemik, melakukan hubungan seks aman, yaitu

menggunakan kondom ketika berhubungan intim dan tidak berganti pasangan seksual,

menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang


sampah sembarangan. Dan juga menjaga daya tahan tubuh, karena apabila sistem

kekebalan tubuh rendah, terutama saat sakit, virus lebih mudah menyerang tubuh,

entah itu virus flu maupun SARS-CoV-2. Menjaga daya tahan tubuh cukup sederhana

dan muda.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/penyakit-menular-yang-umum-di-indonesia

https://www.alodokter.com/penyebab-penyakit-infeksi-penyebaran-dan-tips-

pencegahannya https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-

corona-perkembangan-hinggaisu-terkini

https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-

Events/Advertorial/2020/03/09/08/22/

Begini-5-Cara-Mencegah-Efektif-COVID-19-Agar-Tidak-Tertular-Infeksi-

Virus

Anda mungkin juga menyukai