OLEH:
yang dilakukan dirumah sakit. Pasien yang menjalani rawat inap mendapatkan
terapi cairan infus dan diberikan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
balik atau vena. Flebitis yaitu infeksi oleh mikroorganisme yang dialami oleh
pasien yang diperoleh selama dirawat dirumah sakit diikuti dengan manifestasi
Flebitis dapat menjadi bahaya, karena bekuan darah atau tromboflebitis bisa
menyebabkan emboli, hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada vena.
Pasien dengan tindakan infus lebih dari 3 hari beresiko terkena infeksi nosokomial
bila dibandingkan dengan pasien yang yang menggunakan infus kurang dari 3
hari.
tusukan infus dengan melihat adanya tanda dan gejala febitis yang meliputi nyeri
sepanjang kanul, eritema atau kemerahan pada lokasi insersi, demam pada tempat
penusukan.
pasien yang sudah mengalami flebitis sebelum lama pemasangan infus tiga hari.
flebitis terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh perawatan infus pada pasien, akan
tetapi kejadian flebitis juga dipengaruhi oleh perawatan infus, jenis terapi injeksi
Jadi, hal diatas sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa banyak faktor
flebitis antara lain : tekhnik cuci tangan yang tidak baik saat pemasangan ataupun
perawatan infuse, tekhnik aseptic yang kurang baik pada saat penusukan, tekhik
penusukan yang kurang tepat, pemasangan yang terlalu lama dan jenis terapi atau
Sumber :
Rimba Putri, I. R. (2016). Pengaruh Lama Pemasangan Infus Dengan Kejadian Flebitis
Pada Pasien Rawat Inap Di Bangsal Penyakit Dalam Dan Syaraf Rumah Sakit Nur
Hidayah Bantul. 91-94.