Anda di halaman 1dari 42

ASSESSMENT PADA PASIEN

EMERGENCY RESPIRATORY
COVID-19

M. Muhlis Ananta N.S.


Mengapa Penting Untuk
Dibahas?
Sumber : Kompas.com
Bagaimana Sejarah
Singkat dari COVID-19?
31 Desember 2019
- 2019 novel corona virus (2019 n-CoV) Tiongkok

11 Februari 2020
- Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2)
- Coronavirus disease 2019 (COVID-19)

11 Maret 2020
- Dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO

PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Protokol Tatalaksana COVID-19. Ed1. April 2020.
Bagaimana Cara
Penularan SARS-CoV-2?
Transmission
Cycle of
SARS-CoV-2

Cascella M, Rajnik M, Cuomo A, et al. Features, Evaluation and Treatment Coronavirus (COVID-19)
[Updated 2020 Apr 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan.
Transmisi

LANGSUNG
▪ Percikan langsung.
▪ Jarak 1-2 meter dari orang yang batuk/bersin tanpa
ditutup.

TIDAK LANGSUNG
▪ Droplet tumpah ke permukaan benda.
▪ Menyentuh mata, hidung , mulut tanpa mencuci tangan.
Istilah Apa Saja yang
Perlu Kita Ketahui?
Orang Tanpa Gejala (OTG)

• Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif
COVID-19.
• Orang tanpa gejala merupakan kontak erat* dengan kasus positif COVID-19.

✓ Petugas kesehatan di tempat perawatan kasus tanpa Kontak Erat :


menggunakan APD sesuai standar.
Seseorang yang kontak fisik
✓ Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan
atau berada di satu ruangan
kasus positif dalam 14 hari terakhir.
dalam jarak 1 meter dengan
✓ Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala
kasus PDP/positif COVID-19.
jenis alat angkut / kendaraan dalam 14 hari terakhir.
Orang Dalam Pemantauan (ODP)

• Orang yang mengalami demam (≥38 oC) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pernapasan (pilek / sakit tenggorokan / batuk).

• Pada foto toraks tidak ditemukan gambaran pneumonia.

• Riwayat perjalanan ke daerah yang terjangkit pada 14 hari sebelum gejala.


Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

• Orang demam (≥38 °C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala / tanda
penyakit pernapasan (batuk / sesak nafas / sakit tenggorokan / pilek / pneumonia
ringan hingga berat).

• Pada foto toraks ditemukan adanya gambaran pneumonia.


• Riwayat perjalanan ke daerah yang terjangkit atau kontak dengan orang yang
terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Definisi Kasus

Pasien Terkonfirmasi

Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif


melalui pemeriksaan PCR.
Bagaimana Cara
Assessment Pasien
Emergency Respiratory
COVID-19?
Diagnosis

• Anamnesis
✓ Gejala klinis
✓ Riwayat perjalanan
✓ Riwayat kontak dengan penderita COVID-19
✓ Riwayat bekerja / berkunjung di area terjangkit
COVID-19
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
Manifestasi Klinis

• Nyeri tenggorokan • Demam


• Batuk
• Nyeri kepala
• Gangguan pernapasan (kesulitan
bernapas) • Nyeri otot
• Gangguan gastrointestinal (mual ,
muntah, diare) • Anosmia (gangguan penciuman)

• Pilek • Hipogeusia (penurunan pengecapan)

Chen N, Zhou M, Dong X, et al. Epidemiological and clinical characteriscs of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: A descrip ve study.
Lancet. 2020;395(10223):507–513.

Huang C, Wang Y, Li X, et al. Clinical features of pa ents infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 2020;395(10223):497–506.
Pemeriksaan Fisik

• Tanda-tanda vital.

• Pemeriksaan lainnya Tidak spesifik dan sangat jarang

meningkatkan keakuratan diagnosis secara substantial.


Pemeriksaan Penunjang

✓ Foto toraks

✓ CT scan toraks

✓ RT-PCR (swab tenggorok / sputum / aspirat saluran napas bawah)

✓ Darah perifer lengkap

✓ Kimia darah (fungsi hepar, fungsi ginjal, prokalsitonin, asam laktat, dll.)
Klasifikasi Derajat
Keparahan Gejala
Tanpa Gejala
• Kondisi ini merupakan kondisi teringan

• Pasien tidak ditemukan gejala

Ringan
• Gejala tidak spesifik seperti demam, lemas, batuk,
anoreksia, malaise, nyeri otot, sakit tenggorokan, sesak
ringan, hidung tersumbat, atau nyeri kepala

• Tidak ada tanda pneumonia berat dan tanpa komorbid


Sedang

• Pasien remaja atau dewasa dengan pneumonia


tetapi tidak ada tanda pneumonia berat dan tidak
membutuhkan suplementasi oksigen

• Pasien anak dengan pneumonia tidak berat


dengan keluhan batuk atau sulit bernapas
disertai napas cepat
Berat
• Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan
infeksi saluran napas / pneumonia, ditambah satu dari :
✓ RR > 30 x/menit
✓ Distres nafas berat
✓ SpO2 < 93% pada udara kamar atau PaO2 / FiO2 < 300

• Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernafas ditambah setidaknya satu
dari gejala berikut :
✓ Sianosis sentral SpO2 < 90 %
✓ Distres pernapasan berat (mendengkur, tarikan dinding dada berat)
✓ Tanda pneumonia berat
✓ Tarikan dinding dada atau takipnea : < 2 bulan , ≥ 60 x/menit; 2-11 bulan,
≥ 50 x/ menit; 1-5 tahun, ≥ 40 x/menit ; > 5 tahun, ≥ 30x /menit
Kritis

Pasien dengan gagal napas, ARDS, syok sepsis, dan

atau multiple organ failure.


SCORING COVID-19
Dari Wuhan

COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly suspected patients doi:
https://doi.org/10.1101/2020.03.05.20031906
Apa yang Harus
Kita Lakukan?
1. Mencuci Tangan

2. Memakai Masker

Pencegahan 5M 3. Menjauhi Kerumunan

4. Mengurangi Mobilitas

5. Menjaga Jarak
Tatalaksana Pasien
Terkonfirmasi COVID-19
Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari

Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari

Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP


Tanpa Gejala
Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis

Diberikan leaflet yang berisi informasi tentang apa yang harus


dilakukan selama di rumah.
Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari

Simtomatis (Paracetamol dan lain-lain)

Gejala Ringan
Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis

Diberikan leaflet yang berisi informasi tentang apa yang harus


dilakukan selama di rumah.
Rujuk ke rumah sakit / rumah sakit darurat, seperti Wisma Atlet
Gejala Sedang
Isolasi di rumah sakit / rumah sakit darurat selama 14 hari

Gejala Berat Isolasi di ruang isolasi rumah sakit rujukan


Tatalaksana Pasien
Belum/Tidak
Terkonfirmasi COVID-19

1. Hasil Swab Negatif


2. ODP
3. PDP
Tanpa Gejala

• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari

• Vitamin C 3 x 1 tablet

• diberikan leaflet yang berisi informasi tentang apa yang

harus dilakukan selama di rumah.


Gejala Ringan
• Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
• diberikan leaflet yang berisi informasi tentang apa yang harus
dilakukan selama di rumah.
• Obat-obat simtomatik
• Vitamin C 3 x 1 tablet
• Pemeriksaan swab nasofaring (PCR) hari 1 dan 2
• Pemeriksaan hematologi lengkap di FKTP, meliputi hematologi rutin,
hitung jenis leukosit, dan laju endap darah.
Gejala Sedang – Berat

• Rujuk ke rumah sakit


• Rawat di rumah sakit / rumah sakit rujukan
• Pemeriksaan hematologi lengkap di FKTP, & pemeriksaan foto toraks
• Pemeriksaan swab nasofaring (PCR) hari 1 dan 2
• Pikirkan kemungkinan diagnosis lain

Ket : Kasus PDP yang dicurigai sebagai COVID-19 dan memenuhi kriteria sedang /
berat ditatalaksana seperti pasien terkonfirmasi sampai terbukti bukan
Kapan Dikatakan
Sembuh?
✓ Klinis perbaikan

✓ Swab tenggorok (PCR) 2 kali berturut-turut negatif dalam

selang waktu 2 hari


Kapan Pasien Dapat
Dipulangkan?
• Sudah dinyatakan sembuh
• Komorbid teratasi dan stabil
Pasien diberikan edukasi untuk isolasi diri di rumah selama 14 hari ke depan dan
diberikan leaflet yang berisi informasi tentang apa yang harus dilakukan selama di
rumah.

Keterangan :
• Bila hasil swab pertama > 5 hari, pasien yang sudah stabil kondisi klinis dan laboratorium
membaik dapat dipulangkan sambil menunggu hasil swab pertama dan kedua, namun
dianjurkan bila mungkin menunggu hasil swab follow-up pertama negatif.
• Pastikan pasien yang dipulangkan dengan kondisi ini berada dibawah pengawasan ketat dari
rumah sakit yang merawat (tidak diserahkan ke faskes lain) dan isolasi dilanjutkan dirumah
selama minimal 14 hari.
Karantina/
Isolasi diri
Daftar Pustaka
1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Jakarta. Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. Maret 2020.
2. Rabi F, et al. SARS-CoV-2 and Coronavirus Disease 2019: What We Know So Far. Pathogens 2020, 9, 231; doi:10.3390/pathogens9030231
3. Shi, Y., Wang, Y., Shao, C. et al. COVID-19 infection: the perspectives on immune responses. Cell Death Differ (2020). https://doi.org/10.1038/s41418-020-0530-3
4. Cascella M, Rajnik M, Cuomo A, et al. Features, Evaluation and Treatment Coronavirus (COVID-19) [Updated 2020 Apr 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan
5. Chen N, Zhou M, Dong X, et al. Epidemiological and clinical characteriscs of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: A
descrip ve study. Lancet. 2020;395(10223):507–513.
6. Huang C, Wang Y, Li X, et al. Clinical features of pa ents infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 2020;395(10223):497–506.
7. Wang W, Xu Y, Gao R, et al. Detection of SARS-CoV-2 in Different Types of Clinical Specimens. JAMA. Published online March 11, 2020.
doi:10.1001/jama.2020.3786
8. Cong et al. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly suspected patients. doi: https://doi.org/10.1101/2020.03.05.20031906
9. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Protokol Tatalaksana Pasien COVID-19. Jakarta 3 April 2020
10. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Protokol Tatalaksana COVID-19. Ed1. April 2020.
11. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-19 di Indonesia. Maret 2020
12. WHO. Clinical Management of severe acute respiratory infection (SARI) when COVID-19 disease is suspected. Interim Guidance. 13 March 2020
13. WHO. Advice on the use of masks the community, during home care and in health care settings in the context of the novel coronavirus (2019-nCoV)
outbreak.Interim guidance 29 January 2020. Available from https://www.who.int/docs/default-source/documents/advice-on-the-use-of-masks-2019-ncov.pdf.
14. Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Petunjuk Pencegahan Penularan COVID-19 untuk Petugas Kesehatan. Maret 2020
15. Wang W, Xu Y, Gao R, et al. Detection of SARS-CoV-2 in Different Types of Clinical Specimens. JAMA. Published online March 11, 2020.
doi:10.1001/jama.2020.3786
16. Siddiqi, Hasan K. et al. COVID-19 Illness in Native and Immunosuppressed States: A Clinical-Therapeutic Staging Proposal. The Journal of Heart
and Lung Transplantation. DOI10.1016/j.healun.2020.03.012
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai