Baja Hore Selesai

Marinda.
OS - 201310340311129
TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA Gunawan - 201310340311133
BAB I
DASAR TEORI
 Pengertian Struktur Baja
Baja merupakan kreasi manusia modern ( Pra-sejarah alat batu, kayu dan tulang ).
Baja ditemukan pertama kali di Cina pada abad IV sebelum masehi berupa besi cetak ( Cast
Iron ) dan besi tempa ( Wrought Iron ) dipakai untuk rangka gedung dan jembatan.
Amerika serikat baru mulai dibuat tahun 1856 Jembatan Eads
o Di St Louis, Missouri ( 1868 – 1874 )
o Home Insurance Company Building di Chicago ( 1884 ) 12 lantai. Dan di ikuti
oleh Jembatan Gantung Humber Estuary – Inggris ( bentang 4626 f ), menara
radio Polandia ( 2121 f )
o Sears Tower Chicago ( 109 tingkat = 1454 ft )
Baja Konstruksi = Alloy Steels ( baja paduan ), yang terdiri dari
58 % besi dan ± 1 % carbon
Unsur – unsur yang lain sangat beragam, menyesuaikan sifat baja yang diinginkan
Carbon Steels Terdiri dari unsur – unsur penyusun :
 1,7 % Carbon
Meniggikan
 1,65 % Marganese
tegangan/
 0,6 % Silicon
strenght dari baja
 0,6 % Copper murni
Berdasarkan Kandungan Baja di bagi menjadi 4 ketegori :
1. Low Carbon (C < 0,15 % )

2. Mild Carbon (C  0,15 – 0.29 % ) semakin getas
3. Medium Carbon ( C  0,30 – 0,59 % )
4. High Carbon ( C  0,60 – 1,70 % )
Penambahan prosentase carbon mempertinggi yield stress
 C >>
tetapi akan mengurangi daktilitas ( ductilidy ). Pengurangan
ductility / baja keras  sulit dilas
Kandungan C yang baik 0,30 %

 u = 3700 kg/cm2
Di Indonesia  Bj 37 
1
Marinda. OS - 201310340311129
2
= 37 kg/mm
 u
3700 Kg/cm
 1 3700 Kg/cm
Stress – Strain Curve
Yield
point
Strain Hardering
Ø=diameter
F F
panjang pengukuran
 Jika sampai 1 
 beban σ dilepas
C
maka batang akan kembali ke bentuk
awal ( keadaan elastis )
A  E sampai A – dilepas tidak ke
diberi beban
bentuk awal tapi merenggang sampai B.
 Diberi beban sampai C – dilepas
merenggang sampai D
 E putus
 DF–Strain Hardening
0 B D F
mamanjang dan balik kembali
el ast ic pl ast ic st rain hardening

rarge rarge rarge
 Perencanaan Batang Tarik

Umum : Penggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai
batang tarik
Batang tarik : Komponen struktur yang memikul / mentrasfer gaya tarik antara
(+)
Baja 2
Marinda. OS - 201310340311129
dua titik pada struktur
(+) (+)
 Kuat Tarik Rencana

Komponen struktur yang memikul gaya aksial terfaktor , Nu harus memenuhi :
Nu ≤ Ø Nn
Nu = Gaya akibat beban luar ( u = ultimate )
Nn = Gaya Nominal = Kekuatan yang disumbangkan oleh baja
Kuat tarik rencana Ø Nn , ditentukan oleh kondisi batas yang mungkin di alami batang tarik
a. Kondisi leleh : Ø Nn = 0,9 Ag . fy .
b. Kondisi Fraktur : Ø Nn = 0,75 Ae . fu .

Kondisi fraktur Ag
= Luas penampang kotor
Ae = Luas efektif penampang
Kondisi leleh
fy = Tegangan leleh yang digunakan dalam desain
fu = Kekuatan ( batas ) tarik yang digunakan dalam
desain

Penampang Efektif , Ae
Ø Nn = Ae . fu .
Ae = A. U
Nu x
ØNn U = 1 - L ≤ 0,9
Kuat Nominal
ada kehilangan tagangan

akibat lubang pada plat baja 3
Marinda. OS - 201310340311129
L
P P
x = Eksentrisitas Sambungan
L = Panjang sambungan arah gaya, jarak terjauh antara dua baut pada sambungan
A = harga luas penampangan yang ditentukan menurut kondisi elemen tarik yang
disambung
a). Penampang berlubang ( Gaya tarik disalurkan oleh baut )
A = Anet
= Luas penampang bersih terkecil antara pot 1 – 3 dan 1 – 2 – 3
1
U
P 2 P
U
3
Pot 1 – 3 = Ant = Ag – n . d . t
S 2 .t
 4U
Pot 1 – 2 – 3 = Ant = Ag – n . d . t +
Dimana, Ag = Luas penampang kotor

t = tebal penampang
d = diameter lubang
S = jarak antar sumbu lubang sejajarlaskomponen
U = jarak antar sumbu lubang pada arah tegak sumbu
t
P h
P
b). Penampang tidak berlubang (Gaya tarik disalurkan oleh Las)
las
4
Marinda. OS - 201310340311129
A = Ag
c). Gaya tarik disalurkan oleh las melintang.

A = Luas penampang yang disambung
las
U = 1, bila seluruh tepi luar penampang di las
d). Gaya tarik disalurkan oleh las memanjang kedua sisi bagian ujung elemen.
A = A plat
l>2   U=1
l 2  > l >1,5   U = 0,87
1,5  ≥ l ≥   U = 0,75
w
 = lebar plat ( jarak antar garis las )

l = panjang las memanjang
Ketentuan tambahan :
5
Marinda. OS - 201310340311129
a). Penampang I atau T di b / h ≥ 2/3
sambungan pada sayap dengan n baut ≥ 3 perbaris ( arah gaya )
U = 0,9
b). Seperti (a) tetapi b / h < 2 / 3  termasuk plat tersusun
U = 0,85
c). Semua penampang di - n baut = 2 perbaris ( arah gaya )
U = 0,75
 Kelangsingan Batang Tarik
Untuk menghindari bahaya yang timbul akibat getaran pada batang tarik maka batang
harus didesain cukup kaku dengan memperhatikan kelangsingan batang, 

 ≤ 240 , untuk komponen utama
 ≤ 300 , untuk komponen sekunder
L
 = i , L = panjang batang tarik
I min
I = A ; Imin = Inersia
A = luas penampang
Untuk batang bulat dibatasi l / d ≤ 500
 Keruntuhan Block Geser ( BLOCK SHEAR )

► Selain diperiksa terhadap kegagalan akibat tarik ( leleh maupun fraktur ), maka
komponen tarik juga harus diperiksa terhadap kemungkinan kegagalan akibat geser
( daerah sambungan ).
↔ Kegagalan geser ini disebut “ Block Shear Rupture ”
geser/
shear
Runtuhnya block geser akibat tarik di sekitar baut dapat disebabkan leleh geser ,
fraktur geser dan fraktur tarik.
6
Marinda. OS - 201310340311129
Terdapat 2 kondisi kerunruhan blok geser, yaitu :

1. Perlelehan geser – retakan tarik
Bila, fu Ant > 0,6 fu Ans
Ø Nn = Ø t ( fu . Ant + 0,6 fy Ags )
2. Retakan geser – Pelelehan tarik
Bila, 0,6 fu Ans > fu Ant
Maka Ø t Nn = Ø t ( fy Agt + 0,6 fu Ans )
Ags = Luas bruto yang mengalami pelelehan geser
Agt = Luas bruto yang mengalami pelelehan tarik
Ans = Luas bersih yang mengalami retakan geser
Ant = Luas bersih yang mengalami retakan tarik
s
P P
s
s
S2 S1
 - Bidang Tarik S2 S1
Agt = S t + S t = 2 S t
Ant = ( S t – d/2 t) + ( S t – d/2 t )
=2St–dt
- Bidang Geser
Ags = ( S1 + S2 ) . t + ( S1 + S2 ). t
= 2 ( S1 + S2 ). t
1
Ans = ( S1 + S2 – 1 2 d ) t +
1
( S1 + S2 - 1 2 d ).t
Perlu pula diperiksa terhadap kuat balok plat ujung terhadap geser pada baut
Ø t Tn = Ø t ( 0,6 fu ) Ans
Perencanaan Batang Tekan (Compression Members)
Batang tekan adalah elemen struktur yang hanya menerima aksial gaya tekan
saja, dimana gaya bekerja pada arah longitudinal sumbu bahan.

h/2
joint
N sumbu bahan longitudinal
joint sumbu bahan
h/2
7
Marinda. OS - 201310340311129
Sehingga dalam penyambungan harus bertemu pada satu titik joint.
joint
joint
Kuat tekan komponen struktural yang memikul gaya tekan ditentukan :

1. Bahan - Tegangan leleh
- Tegangan sisa
- Modulus elastisitas
2. Geometri - - Penampang
- Panjang komponen, l
- Kondisi ujung dan penopang
(sendi - sendi,jepit-jepit dan seterusnya).
l
I WF siku
Kondisi Batas ( kekuatan maksimal )

- Tercapainya batas kekuatan
- Tercapainya batas kestabilan
Batas kekuatan (LRFD)
Nu £ f Nn ; f = 0,85
8
Marinda. OS - 201310340311129
Nn = Ag . fcr
fy
= Ag . ω
w = Faktor tekuk
w = 1, untuk lc < 0,25
1 lk fy
dimana lc = π Lmin √ E
w = 1,25 lc2, untuk lc ³ 1,2

1 lk fy
dimana lc = π Lmin √ E
Ag
. fy
w = 1,25 . P evler
1
Nn = 1,25 Pevler
 Untuk kondisi tekuk elastis : lc ³ 1,5
0,877 P evler
Fcr = λc 2 . Fy = 0,877 . Ag
P evler
Nn = Ag . fcr = Ag . 0,877 Ag
1
Nn = 1,15 Pevler
1,43
 w = 1,6 − 0,67 λ , untuk 0,25 £ lc £ 1,2
Nu £ f Nn; f = 0,85
fy
Nn = Ag . fcr = Ag . ω
Faktor Panjang Tekuk

Komponen struktur dengan gaya aksial murni umumnya merupakan komponen pada
struktur segitiga (rangka batang) atau merupakan komponen struktural dengan kedua ujung
sendi.
Lk = kc . , l ³ l
9
Marinda. OS - 201310340311129
Batas Kelangsingan
Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan, angka perbandingan
kelangsingan dibatasi
Lk
≤ 200
rim
Tekuk Lokal
- Tekuk lokal terjadi apabila tegangan pada elemen penampang mencapai tegangan
kritis plat
- Tegangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dan lebar panjang dan tebal,
kondisi tumpuan sifat material.
- Batas kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan

b
l= t < lr
lr = tabel 7.5-1 (peraturan SNI hal 30)
N
lk
bt
l k
Pajang Majemuk (Penampang Gabungan)

klx
- Kelangsingan arah sumbu bahan lx = ix
klky
- Kelangsingan arah sumbu bebas bahan ly = iy
m 2
- Kelangsingan ideal lxy = √ λy 2 +
2
λl
10
Marinda. OS - 201310340311129
Elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk
λiy λx
> 1,2 > 1,2
λl λl ll £ 50
Sambungan Baja
Pada konstruksi baja dipakai beberapa macam alat sambung yaitu :
a. Paku keeling ( Rivet )
b. Baut ( Bolt )
c. Hight Strength Bolt ( baut mutu tinggi )
d. Las
a. Paku Keling (Rivet)
Sebenarnya pemakain paku keling ( rivet ) sudah mulai ditinggalkan di ganti

dengan baut mutu tinggi, mengingat proses pelaksanaan dilapangan terlalu rumit.
Paku keling dapt membuat sambungan menjadi kaku karena memiliki tahanan geser
yang tinggi ( Shear Resistance ), tetapi karena melalui pemanasan & didinginkan , paku
keeling tidak dapat diukur langsung sehingga tidak dapat di masukkan kedalam hitungan
untuk kuat gesernya / shear resistance
di parask
Perhitungan sambungan dengan paku keeling ada dua macam sambungan ;

- Sambungan beririsan satu / tunggal
- Sambungan beririsan ganda
1
2P
1
2P
1
2P
11
Marinda. OS - 201310340311129
Kemampuan Sambungan -----a). Terhadap Geser

b). Terhadap Tumpu
a). Terhadap Geser (  )
Untuk irisan tunggal =  = ¼ .p. d2 . t
Untuk irisan ganda =  = 2. 1/4 d2 p. t
b). Terhadap Tumpu (  tu )
Bidang tumpu =  .d ;
 =  .d. t u
 = tebal plat yang disambung

d = diameter paku keling
 = beban yang diizinkan yang dipikul dinding lubang
 tu = 2.  untuk S1 ≥ 2 d
 tu = 1,6  untuk 1,5 d ≤ S1 < 2 d
12
Marinda. OS - 201310340311129
S1 = jarak paku keeling
 i   2  1,56 2
Menentukan Kekuatan Dukung Paku Keling

a). Untuk Irisan Tunggal.
> geser :  =¼  d
2
diambil yang terkecil
> tumpu :  =  . d.  tu
b). Untuk Irisan Ganda.
> geser :  = 1/2  d

2
> tumpu :  =  . d.  tu
C). Jika bekerja gaya geser dan gaya aksial maka :
 i =
 2  1,56 2
 i = Tegangan Ideal
b. Sambungan Baut
Kekuatan nominal dari penyambung individual
Sambungan Irisan tunggal Sambungan Irisan Ganda

( Sambungan berimpit ) ( Sambungan menumpu )
a). Sambungan Geser

e
profil WF
profil T 13
Marinda. OS - 201310340311129
b). Sambungan Geser eksentris
c). Sambungan Tarik
d). Sambungan kombinasi Geser – Tarik
14
Marinda. OS - 201310340311129
Beban ditransfer dari satu batang ke batang yang lain melalui sambungan diantara
mereka
Alat yang sederhana untuk mentransfer beban dari satu batang ke batang yang lain
adalah sebuah pen ( baja silindris ) / baut
Kekuatan nominal pada sambungan tarik
Rn = fub . An
fub = kekuatan tarik bahan baut
An = luas tegangan tarik baut pada bagian berulir
An = ( 0,75 – 0,79 ). Ab ; sering dipakai 0,75 Ab
Persamaan menjadi : Rn = Fub ( 0,75. Ab )
LRFD – Penyambung
Umum : Ø Rn ≥   i Qi
Ø = factor reduksi
15
Marinda. OS - 201310340311129
Rn = Resistensi Nominal
i = factor kelebihan beban
Qi = beban yang bekerja
Untuk sambungan : Ø Rn ≥ Pu
Ø = 0,75 untuk retakan dalam tarik & tumpu terhadap sisi lubang
= 0,65 untuk geser pada baut mutu tinggi
Pu = beban terfaktor
 Kekuatan Geser Desain - Tanpa ulir pada bidang geser
Ø Rn = Ø ( 0,6 Fub ) m Ab
Ø Rn = 0,65 ( 0,6 Fub ) m Ab
m = banyaknya bidang geser ;
m = 1 irisan tunggal
m = 2 irisan ganda
 Kekuatan Geser – Desain – Ada ulir pada bidang geser

Ø Rn = Ø ( 0,45. Fub). m. Ab
= 0,65 ( 0,45 Fub ) m. Ab
 Kekuatan Tarik Desain
Ø Rn = Ø Fub ( 0,75. Ab ) Ø = 0,75
 Kekuatan Tumpu Desain
1. Ø Rn = Ø ( 2,4. dt. Fu ) Ø = 0,75
- jarak ujung tidak kurang 1,5 d
- jarak pusat ke pusat baut tidak kurang 3 d
d= diameter lubang
S2 >3d
t = tebal plat
S1>1,5 d
2. Untuk lubang beralur pendek tegak lurus pada arah

transmisi beban
Ø Rn = Ø ( 2. d. t. Fu ). Ø = 0,75
3. Untuk baut yang paling berdekatan di pinggir
Ø Rn = Ø ( L. t. Fu ) Ø = 0,75
L = jarak ujung
4. Untuk baut di lubang yang berjarak lebih 0,25 Ø Rn = Ø (
16
Marinda. OS - 201310340311129
BAB II
PERHITUNGAN & PERENCANAAN
Direncanakan Bangunan Gedung Industri berbahan baja serta gambar kerjanya dengan data-
data sebagai berikut :
1. Bentang Kuda-kuda (L) : 15 m
2. Profil Kuda-kuda : WF (wide flange)
3. Jumlah Kuda-kuda (n) :9
4. Jarak antar Kuda-kuda :5m
5. H1 :4m
6. Sudut α : 25º
7. Beban Angin : 40 kg/cm2
8. Jenis Atap : Zincalum
9. Dinding Samping : Terbuka
10. Ikatan Angin Atap : Profil siku
11. Ikatan Angin Dinding : Rangka tersusu tinggi 1,5 m
12. Mutu Baja : A572
13. Jenis Sambungan : Baut (A325)
14. Struktur Balok Crane dengan beban bergerak : 10 ton
17
Marinda. OS - 201310340311129
w.sin
w w.cos
Detail
 Tinggi Kuda-kuda
tinggi
tan 25º =
1/2 L
tinggi = tan 25º x 7,5 = 3,5 m
 Dengan Kemiringan
√ 7,52 +3,52 = 8,28 m

 Jarak Antar Gording
Ls 8,28
= = 0,92 m ≈ 1 m
n 9
 Perhitungan Beban Pada Atap

1. Beban Mati
Jarak antar gording = 1,00 m
Berat penutup atap (Zincalum) = 4,10 kg/m
Berat gording diperkirakan = 6 kg/m
Berat atap (1,40 x 4,10) = 5,74 kg/m

Berat gording = 6 kg/m +
qD = 11,74 kg/m
1 1
.q D . L .(11 ,74).(5)
qD = 11,74 kg/m => RD = 2 = 2 = 29,35 kg
RDx = (29,35).cos 25° = 26,60 kg
RDy = (29,35).sin 25° = 12,40 kg
1 1
.q D .L2 .(11,74).(5)2
qD = 11,74 kg/m =>MD = 8 = 8 = 36,69 kgm
18
Marinda. OS - 201310340311129
MDx = (36,69).cos 25° = 33,25 kgm
MDy = (36,69).sin 25° = 15,50 kgm
2. Beban Hidup
Berat pekerja = 100 kg
1 1
.P L .(100)
PL = 100 kg => RL = 2 = 2 = 50 kg
RLx = (50).cos 25° = 45,31 kg
RLy = (50).sin 25° = 21,13 kg
1 1
.P L . L .(100).(5)
PL = 100 kg => ML = 4 = 4 = 125 kgm
MLx = (125).cos 25° = 113,29 kgm
MLy = (125).sin 25° = 52,83 kgm
3. Beban Angin
Angin tekan, q = {(0,02).α – (0,4)}. (Wangin) . (Jarak antar gording)
= {(0,02).(25) – (0,4)}.(40).(1,4)
= 5,6 kg/m
1 1
.q. L .(5,6).(5)
q = 5,6 kg/m => Rw = 2 = 2 = 14 kg
1 2 1
.q.L .(5,6).(5)2
Mw = 8 = 8 =
17,5 kgm
Angin hisap, q = (- 0,4). (Wangin) . (Jarak antar gording)
= (- 0,4).(40).(1,4)
= - 22,4 kg/m
1 1
.q. L .(−19,6).(5)
q = - 22,4 kg/m => Rw = 2 = 2 = - 56 kg
1 2 1
.q.L .(−22,4).(5)2
Mw = 8 = 8 = - 70 kgm
19
Marinda. OS - 201310340311129
 Kombinasi Pembebanan
A. Pembebanan Sementara 1
1. Arah Tegak Lurus Bidang Atap
RUx1 = (1,2).(RDx) + (0,5).(RLx) + (1,3).(Rw)
= (1,2).( 26,60) + (0,5).( 45,31) + (1,3).(14)
= 72,78 kg
RUx2 = (1,2).(RDx) + (0,5).(RLx) + (1,3).(Rw)
= (1,2).( 26,60) + (0,5).( 45,31) + (1,3).(-56)
= -18,225 kg
2. Arah Sejajar Bidang Atap
RUy = (1,2).(RDy) + (0,5).(RLy)
= (1,2).( 12,40) + (0,5).( 21,13)
= 25,445 kg
B. Pembebanan Tetap
RUx = (1,2).(RDx) + (0,5).(RLx)
= (1,2).( 26,60) + (0,5).(45,31)
= 54,75 kg
RUy = (1,2).(RDy) + (0,5).(RLy)
= (1,2).(12,40) + (0,5).(21,13)
= 25,445 kg
C. Pembebanan Sementara 2
RUx1 = (1,2).(RDx) + (1,6).(RLx) + (0,8).(Rw)
= (1,2).( 26.60) + (1,6).(45,31) + (0.8).( 14)
= 115,61 kg
20
Marinda. OS - 201310340311129
RUx2 = (1,2).(RDx) + (1,6).(RLx) + (0,8).(Rw)
= (1,2).( 26.60) + (1,6).(45,31) + (0.8).( -56)
= 59,62 kg
RUy = (1,2).(RDy) + (1,6).(RLy)
= (1,2).(12,40) + (1,6).(21,13)
= 48,688 kg
D. Pembebanan Sementara 3
RUx = (0,9).(RDx) + (1,3).(Rw)
= (0,9).( 26,60) + (1,3).( 14)
= 42,14 kg
RUx = (0,9).(RDx) + (1,3).(Rw)
= (0,9).( 26,60) + (1,3).( -56)
= - 48,86 kg
RUy = (0,9).(RDy)
= (0,9).(26,60)
= 23,94 kg
 Kombinasi Momen
A. Momen Akibat Beban Sementara 1
MUx1 = (1,2).(MDx) + (0,5).(MLx) + (1,3).(Mw)
= (1,2).( 33,25) + (0,5).( 113,29) + (1,3).(17,5)
= 119,295 kgm
MUx2 = (1,2).(MDx) + (0,5).(MLx) + (1,3).(Mw)
= (1,2).( 33,25) + (0,5).( 113,29) + (1,3).(- 70)
= 5,545 kgm
MUy = (1,2).(MDy) + (0,5).(MLy)
= (1,2).( 15,50) + (0,5).( 52,83)
= 45,015 kgm
21
Marinda. OS - 201310340311129
B. Momen Akibat Beban Tetap

MUx = (1,2).(MDx) + (0,5).(MLx)
= (1,2).( 33,25) + (0,5).( 113,29)
= 96,545 kgm
MUy = (1,2).(MDy) + (0,5).(MLy)
= (1,2).( 15,50) + (0,5).( 52,83)
= 45,015 kgm
C. Momen Akibat Beban Sementara 2
MUx1 = (1,2).(MDx) + (1,6).(MLx) + (0,8).(Mw)
= (1,2).( 33,25) + (1,6).( 113,29) + (0,8).(17,5)
= 235,164 kgm
MUx2 = (1,2).(MDx) + (1,6).(MLx) + (0,8).(Mw)
= (1,2).( 33,25) + (1,6).( 113,29) + (0,8).(- 70)
= 165,164 kgm
MUy = (1,2).(MDy) + (0,5).(MLy)
= (1,2).( 15,50) + (0,5).( 52,83)
= 45,015 kgm
D. Momen Akibat Beban Sementara 3
MUx1 = (0,9).(MDx) + (1,3).(Mw)
= (0,9).( 33,25) + (1,3).( 17,5)
= 52,675 kgm
MUx2 = (0,9).(MDx) + (1,3).(Mw)
= (0,9).(33,25) + (1,3).( -70)
= - 61,075 kgm
MUy = (0,9).(MDy)
22
Marinda. OS - 201310340311129
= (0,9).( 33,25)
= 29,925 kgm
23
Marinda. OS - 201310340311129
Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Momen dan Reaksi
Pembebanan qu (kg/m’) M (kg/m’) Mx (kg/m’) My (kg/m’) R(kg) Rx(kg) Ry(kg)
BM 11,74 36,69 33,25 15,50 29,35 26,60 12,40

BH 100 125 113,29 52,83 50 45,31 21,13
BAT 5,6 17,5 - 15,86 14 - 12,69
BAH -22,4 -70 - -63,44 -56 - -50,75
BK
1,2(D) + 0,5(L) 71,288 106,528 96,545 45,015 60,220 54,575 25,445

1,2(D) + 0,5(L) + 1,3(WT) 78,568 129,278 96,545 65,633 78,420 54,575 41,942
1,2(D) + 1,6(L) + 0,8(WT) 185,77 258,028 221,16 115,816 126,42 104,42 58,84
0,9(D) +1,3(WT) 23,246 55,7710 29,925 34,568 44,620 23,940 27,657
1,2(D) +0,5(L) + 1,3(WH) 42,168 15,5280 96,545 -37,457 -12,58 54,575 -40,53
1,2(D) + 1,6(L) + 0,8(WH) 163,37 188,028 221,16 52,376 70,420 104,42 8,088
0,9(D) +1,3(WH) -13,154 -57,979 29,925 -68,522 -46,385 23,940 -54,815
Maksimum 185,77 258,028 221,16 115,816 126,42 104,42 58,84
24
Marinda. OS - 201310340311129
 Perencanaan Gording Atap

Diambil profil C-Channel 150x65x20 dengan tebal 2,8 mm
Y q = 6,63 kg/m
t = 2,80 mm Cy = 2,12 cm
A = 8,84 cm2 Xo = 5,13 cm
Ix = 295 cm4 J = 2207 cm4
X Iy = 48 cm4 Cw = 2352 cm6
Zx = 39,4 cm3
Zy = 11,0 cm3
rx = 5,91 cm
ry = 2,39 cm
Mutu Baja = A572 = 290 MPa = 2900 kg/cm2

Momen Nominal Penampang C-Channel
1
𝑍𝑥 = ℎ 𝑡2 + 𝑎 𝑡 (ℎ𝑡 – 𝑎) + 𝑡(𝑏 − 2𝑡) (ℎ𝑡 − 𝑡)
4 𝑡
1
= . 150 . 2,82 + 20 x 2,8 (150 - 20) + 2,8(65 – 2 . 2,8) (150 – 2,8)
4
= 32,06 cm3
1 1
𝑍𝑦 = ℎ𝑡 𝑡 (𝑐 – 𝑡) + 2𝑎𝑡 (𝑏 − 𝑐 – 𝑡) + 𝑡(𝑐 − 𝑡)2 + 𝑡(𝑏 − 𝑡 − 𝑐)2
2 2
1 1
= 150 . 2,8 (21,2 - 2,8) + 2 . 20 . 2,8 (65 – 21,2 - 2,8) + 2,8(21,2 – 2,8)2 + 2,8(65
2 2
–
2,8 – 21,2) 2
= 19,02 cm3
Mnx = Zx fy = 32,06 x 2900 kg/cm2 = 92974 kgcm
Mny = Zyfy = 19,02 x 2900 kg/cm2 = 55158 kgcm
Persyaratan Momen Biaxial
Mux Muy
+
Ø x Mnx Ø x Mny < 1,0
25
Marinda. OS - 201310340311129
221 ,16 x100 115, 816 x100
+
0,9 x92974 0,9 x55158 = 0,49 < 1,0 
Lendutan Pada Profil C - Channel

L
∆max = 240
500
= 240
= 2,08 cm
qD = 11,74 kg/m => qDx = (11,74).cos 25° = 10,64 kg/m
qDy = (11,74).sin 25° = 4,96 kg/m
PD = 100 kg => PDx = (100).cos 25° = 90,63 kg
PDy = (100).sin 25° = 42,26 kg
Lendutan terhadap sumbu x :
qx = (1,2).qDx = (1,2).(10,64) = 12,768 kg/m = -0,12768 kg/cm
Px = (1,2).PDx = (1,2).(90,63) = 108,756 kg
4 3
5 qx . L 1 Px . L
. .
∆x = 384 E . I x + 48 E . I x
4 3
5 (0 ,12768 ). (500 ) 1 (108 , 756 ).(500 )
. + .
= 384 (2000000).(295) 48 (2000000 ).(295 )
= 0,176 + 0,480
= 0,656 cm = 6,56 mm
Lendutan terhadap sumbu y :

qy = (1,2).qDy = (1,2).(4,96) = 5,952 kg/m = 0,05952kg/cm
Py = (1,2).PDy = (1,2).(42,26) = 50,701 kg
4 3
5 qy . L 1 Py.L
. .
∆y = 384 E .I y + 48 E . I y
4 3
5 (0 , 05952).(500 ) 1 (50 , 701).(500 )
. + .
= 384 (2000000 ).( 48) 48 (2000000).(48 )
= 0,504 + 1,38
= 1,884 cm = 18,84 mm
26
Marinda. OS - 201310340311129
∆ = √( Δx )2+( Δ y )2
= √(0,656)2+(1,884)2
= 1,995 cm < ∆max = 2,08 cm 
Jadi gording dengan profil C 150x65x20, dengan tebal 2,8 mm dapat digunakan karena
telah memenuhi persyaratan.
27
Marinda. OS - 201310340311129
 Perencanaan Sagrod
5m
sagrod
1.00 m
gording
Cek kelangsingan sagrod

lk
lk lk lk lk
λ = i min i i i i < 300
lk 100
i = 300 = 300 = 0,33
1 1
i = 4 4 ×d
d =4×i
= 4 × 0,33
= 1,32 ≈ 1,5 cm = 15 mm
1 1 I
A = 4 × π × d2 I = 64 × π× d4 i min= √ A
0, 17
1
= 4 ×π ×1,52
1
= 64 × π ×1,54 i min= √ 1, 54
= 1,77 cm2 = 0,25 cm4 i min= 0,37 cm
lk
λ = i min
100
= 0,37 = 270,3 < 300
28
Marinda. OS - 201310340311129
Gaya yang bekerja pada sagrod :

Pu = 2 × Ruy
= 2 × 25,445 50,89 kg
= 50,89 kg
Pu Ø 15 mm
50,89
f = Ag
kg
50 , 89
1
0,9× ×π ×1,52
= 4
= 32,01 kg/cm2 < 2900 kg/cm2 
29
Marinda. OS - 201310340311129
 Perhitungan Ikatan Angin (Bracing)

1. Pada Atap
30
Marinda. OS - 201310340311129
 Beban angin samping (bagian atap)

Luas bidang A = 1/2 x 15 x 3,5
= 26,25 m2
Tekanan angin P = 35 kg/m2
W = 0,9 x 26,25 x 35
= 826,87 kg
Tiap titik simpul, Wa= 1/8 x 826,87
= 103,35 kg
 Beban angin samping (bagian atap)
31
Marinda. OS - 201310340311129
103,35 kg
103,35 kg
5
103,35 kg
4,14 kg
103,35 kg
290 kg
11 kg 290 kg
32
Marinda. OS - 201310340311129
4,14
Tan α = =0,828
5
α = 39,62º
α ≈ 40°
R x 5 = 103,35 x 4,14
R = 427,87 kg ≈ 428kg
103,35 kg
40°
134,92 kg
428 kg
ƩH = 0 ( asumsi S tarik )
103,35 – S cos 40o = 0
103,35 – S (0,766) = 0
-S (0,766) = - 103,35
103,35
S=
0,766
S = 134,92 kg
33
Marinda. OS - 201310340311129
Digunakan Profil L Siku Sama Sisi 120 x 120 x 8
t
H
q = 14,70 kg/m
A = 18,76 cm2
Cx = Cy = 3,20 cm
Ix = Iy = 258 cm4
I min = 106 cm4
I max = 410 cm4
Zx = Zy = 29,50 cm3
ix = iy = 3,710 cm
i min = 2,38 cm
i max = 4,67 cm
Cek Kelangsingan Bracing

Panjang bracing atap , lk = √ 52 +4,412 = 6,67 m
lk
λ= ≤ 300
imin
667
≤300
imin
667
imin ≥
300
imin ≥ 2,22 cm
2,38 cm ≥ 2,22 cm
34
Marinda. OS - 201310340311129
Cek Kekuatan Penampang

Nu = (1,3) x (134,92)
= 175,4 kg
Nu = 175,4 kg ≤ ØNn = 0,9 x A x fy
Nu = 175,4 kg ≤ ØNn = 0,9 x 18,76 x 2900
Nu = 175,4 kg ≤ ØNn = 48963,6 kg 
2. Pada dinding
 Beban angin samping (bagian dinding)
Dipakai portal baja
Luas bidang A = 15 x 4
= 60 m2
Tekanan angin P = 35 kg/m2
W = 0,9 x 60 x 35
= 1890 kg
Tiap titik simpul Wa= 1/4 x 1890
= 472,5 kg
472,5 kg
472,5 kg
4
Tan θ = RA RB
5
θ = 39° ΣV = 0
ΣMA = 0 S.sin (39) = 472,5 kg

S = 750,8 kg
(472,5).(4) = RB.(5)
PU = (1,3).( 750,8)
RB = 378 kg
= 976,04 kg
RA = - 378 kg
35
Marinda. OS - 201310340311129
Dicoba profil WF (125x125x6,5x9)

H = 125 mm
Y
B = 125 mm t1
t1 = 6,5 mm
t2 = 9 mm r
X t2 X
r = 10 mm
A = 30,31 cm2
ix = 5,29 cm t1
iy = 3,11 cm Y
Cek kelangsingan
Panjang batang, L = √ 4 2+52 = 6,40 m

L
λ = i min < 300
640
= 3,11 < 300
= 205,79 < 300 
Cek kekuatan penampang

Nu = (1,3) x (750,8)
= 976,04 kg
Nu = 976,04 kg ≤ ØNn = 0,9 x Ag x fy

Nu = 976,04 kg ≤ ØNn = 0,9 x 30,31 x 2900
Nu = 976,04 kg ≤ ØNn = 79109,1 kg 
36
Marinda. OS - 201310340311129
Spesifikasi KCI – Hoist Crane
Model : 15D.T11
Hoist type : 15D
Trolley type : 15DT
Capacity : 15 ton
Dimension :
L : 8000 mm
H : 785 mm
K : 730 mm
R : 1000 mm
F : 700 mm
E : 740 mm
Weight: 2150 kg
Pcrane : 2150 kg
Pcropcrane : 15000 kg
Pfootwalk : 100 kg +
17250 kg
 Perhitungan Pembebanan
λ = 104 cm = 1,04 m
a = 0,9 m'
5,5m'
11m'
λ = 1,04 m’ (Lihat Tabel Hoist Crane)

λ < 0,586 L
λ < 0,586 . 11
λ < 6,446 m’
Mmax = P/2L (L – a/2)2

( 17,25 ) x 1/2 1,04 2
M max = ×(11− )
2(11) 2
37
Marinda. OS - 201310340311129
= 43,06 tm’ x 1,15 (ambil impact factor = 15 %)
= 49,52 tm’
V = P ×¿)
1,04
= 8,625 ×(2− )
11
= 16,43 ton
 Pra-Desain penampang
L 11
< 25 < 25 ; h = 45 cm
h h
L 11
< 65 < 65 ; b = 18 cm
b b
Di ambil ;
L 11
h = 90 cm = = 12,22 < 25 OK
h 0,9
L 11
b = 80 cm = = 13,75 < 65 OK
b 0,8
 Perencanaan Penampang Balok
 Cek Stabilitas
Tekuk lokal pada sayap (flens)
B 36,5
λ = = = 24,33
tf 1,5
38
Marinda. OS - 201310340311129
500 500
λp = = = 31,78 ( λ ≤ λp )
√ fy √ 247,5
Tekuk lokal pada badan (web)
H 86
λ = = = 34,40
t 2,5
E 200000
λp = 1,49
√ fy
= 1,49
√
247,5
= 42,36 ( λ ≤ λp )
(Penampang Balok Girder Crane Melintang Kompak) → OK

* Luas Profil
FI = 60 x 1,5 = 90 cm2
FII = 2,5 x 86 = 215 cm2
FIII = 2,5 x 86 = 215 cm2
FIV = 80 x 2,5 = 200 cm2
* Luas Penampang
A = A1 + A2 + A3 + A4
= 90 + 215 + 215 + 200
= 720 cm2
* Garis Berat Penampang
F 1∙ y 1+ F 2∙ y 2+ F 3∙ y 3+ F 4 ∙ y 4
Y =
∑F
( 90 ×0,75 ) + ( 215 × 44,50 ) + ( 215 × 44,50 )+(200 ×88,75)
=
720
= 51,32 cm
X = 40 cm
* Momen Inersia
 Ix = Ix1 + Ix2 + Ix3 + Ix4
1
Ix1 = ∙b ∙ h3 + F ∙ a 2
12
1
= ∙60 ∙ 1,53 +90 ∙(51,32−0,75)2
12
1
= ∙60 ∙ 3,38+90 ∙(2557,32)
12
= 230175,70 cm4
2
1 1
Ix2 = Ix3 =
12 (
∙2,5 ∙ 863 +215 ∙(51,32− ∙ 86+1,5 )
2 )
39
Marinda. OS - 201310340311129
1
= ∙2,5 ∙ 863 +215 ∙(6,82)2
12
= 142511,83 cm4
1
Ix4 = ∙80 ∙ 2,53 +200 ∙(38,68−1,25)2
12
1
= ∙80 ∙ 15,63+200 ∙1401
12
= 280304,20 cm4
Ixtotal = Ix1 + Ix2 + Ix3 + Ix4
= 230175,70 + 142511,83 + 142511,83 + 280304,20
= 795503,56 cm4
Momen inersia arah-y (sumbu lemah penampang)
1 1 1
 Iy =
12
∙60 3 ∙ 1,5+ ∙803 ∙ 2,5+
12 12 { }
∙ 86 ∙1,5 3 2+ {( 86 ∙ 1,5 ) ( 19,32 ) } 2
= 229817,46 cm4
Tegangan tarik pada web sebesar :
P
ft = <σ y
7 tw
( 17250 ) 1/2
= <σ y
7 ×2,5
=492,86 kg/cm2 <σ y =2475 kg/cm2
→ asumsikan tf = 2,5 cm = 25 mm
0,75 P
fb = <σ y
tf 2
0,75∙ (17250)
= <σy
2,5 2
= 2070 < σ y =2475 kg /cm2
A = 720 cm2 = 0,0720 m2

2 t
Q bs (profil) = A ∙ σ baja =0,0720 m ×7,850
m3
= 0,5652 t/m’
Q footwalk = 0,1 t/m’+
Qtotal = 0,6652 t/m’
40
Marinda. OS - 201310340311129
2
Q tot ∙ l
M max = +¿ 49,52
8
0,6652× 112
¿ +¿ 49,52
8
= 59,58 tm’
= 59,58 x 105 kgcm
1
V= ×0,6652 ×11+16,43
2
= 20,09 ton
I x 795503,56
Wx = = = 15500,85 cm3
y 51,32
M 59,58 ×10 5 kg cm
σ x= =
wx 15500,85 cm3
σy 2475
= 384,37 kg/cm2 < σ s= = = 1.650 kg/cm2
FK 1,5
 Tegangan pada profil
My = M x 1,10 x 0,1
= 59,58 x 1,10 x 0,1
= 6,5538 tm’
I y 229817,46
Wy = = = 5745,44 cm3
x 40
M y 6,5538 ×105 kg cm
σ y= =
wy 5754,44 cm3
= 113,89 kg/cm2
σ =√ σ x2 +σ y 2+ ¿ σ x σ y ¿
= √ 384,372 +113,892 +¿ 384,37 x 113,89 ¿
σy 2475
= 452,20 kg/cm2 < σ s= = = 1.650kg/cm2 OK
FK 1,5
Profil Balok Crane yang dipakai aman untuk digunakan.
 Cek lendutan pada profil

L 11000
Δijin = = = 18,33 mm = 1,833 cm
600 600
Lendutan akibat beban merata
41
Marinda. OS - 201310340311129
4 4
5w L 5 x 6,65 x 1100
Δ = = = 0,08 cm
384 EI 384 x 2000000 x 795503,56
Lendutan akibat beban terpusat
pxa 17250 x 104
Δ = [3xl2-4a2]= [3 x 11002 – 4x1042]= 0,17
24 E Ix 24 x 2000000 x 795503,56
cm
Δtotal = 0,08 + 0,17

= 0,25 cm
1100
= 0,25 cm < = 1,83 cm → Profil Balok Crane aman digunakan.
600
Direncanakan kaki balok girder crane → panjang 1,5 m dengan tebal 3 cm
Cek Tahanan Geser

Vn = 0,6 . fy . Aw
Vn = 0,6 . 247,5 . (860x25)
Vn = 319,28 ton
Vu ≤ Ø Vn
20,09 ton ≤ 0,9 x 319,28 ton
20,09 ton ≤ 287,35 ton → OK
Cek Tahanan Geser (Untuk balok girder tepi h = 40 cm)

Vn = 0,6 . fy . Aw
Vn = 0,6 . 247,5 . (360x25)
Vn = 133,65 ton
Vu ≤ Ø Vn
20,09 ton ≤ 0,9 x 133,65 ton
20,09 ton ≤ 120,29 ton → OK
 Perencanaan Dimensi Balok Crane Memanjang
L 7
< 25 < 25 ; h = 35 cm
h h
42
Marinda. OS - 201310340311129
L 7
< 65 < 65 ; b = 35 cm
b b
Di ambil ;
L 7
h = 40 cm = = 17,5 < 25 OK
h 0,4
L 7
b = 40 cm = = 17,5 < 65 OK
b 0,4
λ = 1,50 m
λ < 0,586 L
λ < 0,586 . 7
λ < 4,102 m’
Reaksi Perletakan
R = ½ x q x L2 + V
= ½ x 0,6652 x 72 + 16,43
= 32,73 ton
Dicoba dengan profil WF 400 x 400 x 13 x 21
43
Marinda. OS - 201310340311129
t2
t1 H
r
t2
t1 : 13 mm
t2 : 21 mm
r : 22 mm
A : 218,7 cm2
q : 172 kg/m
Ix : 66600 cm4
Iy : 22400 cm4
ix : 17,5 cm
iy : 10,1 cm
zx : 3330 cm3
zy : 1120 cm3
 Cek Stabilitas
Tekuk lokal pada sayap (flens)
1 1
x Bf x 400
λ = 2 = 2 = 4,76
2 x tf 2 x 21
E 200000
λp = 0,38
√ fy
= 0,38
√
247,5
= 10,80 ( λ ≤ λp )
Tekuk lokal pada badan (web)

H 400
λ = = = 40,0
t 10
E 200000
λp = 3,76
√ fy
= 3,76
√
247,5
= 106,88 ( λ ≤ λp )
(Penampang Balok Crane Memanjang Kompak) → OK

q total x L2 P x L
Mmax = +
8 4
44
Marinda. OS - 201310340311129
2
(0,172+0,6652) x 7 32,73 x 7
= +
8 4
= 62,41 tm
= 62,41 x 1,15
= 71,77 tm
Vmax =½xqxL+P
= ½ x(0,172+0,6652) x 7 + 32,73
= 35,66 ton
 Cek kelangsingan kolom dan tegangan yang bekerja

lk 700
λ = = = 69,31 < 200
imin 10,1
λ fy 69,31 247,5
λc =
π √ E
=
3,14 √ 200000
= 0,78 ≤ 1,20
1,43 1,43
ω = = = 1,33
1,6−0,67 λ c 1,6−0,67 (0 , 78)
N M
σ =ωx +
Ø x A Ø x zx
0 71770
= 1,33 x +
0,85 x 218,7 0,9 x 3330
= 23,95 kg/cm2 < 2475 kg/cm2
Penampang balok WF cukup aman menerima gaya kombinasi dan tidak terjadi tekuk lentur
 Kontrol terhadap lendutan

L 7000
Δijin = = = 11,67 mm
600 600
5 w L4 5 x 8,37 x 700 4
Δ = = = 0,15 cm
384 EI 384 x 2000000 x 66600
Lendutan akibat beban terpusat
pxa 3 xl 2−4 a 2 32730 x 150 3 x 7002 – 4 x 1502
Δ = x = x =0,94 cm
2 24 E Ix 2 24 x 2000000 x 66600
Δtotal = 0,15 + 0,94

= 1,09 cm
45
Marinda. OS - 201310340311129
7000
= 1,09 cm < = 1,167 cm → Profil Balok Crane aman digunakan.
600
Mn = Mp
Zx = bf x tf x (d-tf) + ¼ x tw x (d-2tf)2
= 40 x 2,1 x (40-2,1) + ¼ x 1,3 x (40 – 2 x 2,1)2
= 3600,133 cm3
Mp = Zx x fy
= 3600,133 x 2475
= 8910329,175 kg/cm = 89,10 tm
Mu ≤ Ø Mn
39,63 tm ≤ 0,9 x 89,10 tm
71,77 tm ≤ 80,19 tm OK
Cek Tahanan Geser

Vn = 0,6 . fy . Aw
Vn = 0,6 . 247,5 . (358x13)
Vn = 69,11 ton
Vu ≤ Ø Vn
35,66 ton ≤ 0,9 x 69,11 ton
35,66 ton ≤ 62,20 ton → OK
STAAD Editor
To: From:
Copy to: Date: Ref:

01/12/2014 ca/ 527957091.docx
STAAD PLANE
START JOB INFORMATION
ENGINEER DATE 23-Dec-14
46
Marinda. OS - 201310340311129
END JOB INFORMATION
INPUT WIDTH 79
UNIT METER KN
JOINT COORDINATES
1 0 0 0; 2 0 2.75 0; 3 0 4 0; 4 0.75 4 0; 5 0 5.5 0; 6 1.25 5.95 0;
7 2.5 6.4 0; 8 3.75 6.85 0; 9 5 7.3 0; 10 6.25 7.75 0; 11 7.5 7.3 0;
12 8.75 6.85 0; 13 10 6.4 0; 14 11.25 5.95 0; 15 12.5 5.5 0; 16 12.5 4 0;
17 11.75 4 0; 18 12.5 2.75 0; 19 12.5 0 0;
MEMBER INCIDENCES
1 1 2; 2 2 3; 3 3 4; 4 3 5; 5 5 6; 6 6 7; 7 7 8; 8 8 9; 9 9 10; 10 10 11;
11 11 12; 12 12 13; 13 13 14; 14 14 15; 15 15 16; 16 16 17; 17 16 18; 18 18 19;
UNIT METER KG
DEFINE MATERIAL START
ISOTROPIC STEEL
E 2.09042e+010
POISSON 0.3
DENSITY 7833.41
ALPHA 1.2e-005
DAMP 0.03
END DEFINE MATERIAL
MEMBER PROPERTY JAPANESE
1 2 4 TO 15 17 18 TABLE ST H300X300X10
3 16 TABLE ST H400X200X8
CONSTANTS
MATERIAL STEEL ALL
SUPPORTS
1 19 FIXED
LOAD 1 LOADTYPE Dead TITLE BEBAN MATI
JOINT LOAD
5 15 FY -566.7
SELFWEIGHT Y -1 LIST 5 TO 14
LOAD 2 LOADTYPE Live TITLE BEBAN ATAP
JOINT LOAD
6 TO 14 FY -40.09
5 15 FY -20.545
LOAD 3 LOADTYPE Live TITLE BEBAN CRANE
JOINT LOAD
4 17 FY -35660
LOAD 4 LOADTYPE Wind TITLE BEBAN ANGIN KANAN
MEMBER LOAD
47
Marinda. OS - 201310340311129
6 TO 9 CON Y 129.297 0 0
6 CON Y 64.649 -1.33 0
JOINT LOAD
1 2 5 15 18 19 FX -27.78
MEMBER LOAD
9 CON Y 129.297 1.33 0
LOAD 5 LOADTYPE Wind TITLE BEBAN ANGIN KIRI
MEMBER LOAD
11 TO 14 CON Y 129.297 0 0
14 CON Y 64.649 1.33 0
JOINT LOAD
1 2 5 15 18 19 FX 27.78
MEMBER LOAD
11 CON Y 129.297 -1.33 0
LOAD COMB 6 BEBAN KOMBINASI 1
1 1.0 2 1.0 3 1.0
1 1.0 2 1.0 3 1.0 4 1.0
1 1.0 2 1.0 3 1.0 5 1.0
PERFORM ANALYSIS PRINT ALL
FINISH
STAAD.Pro Report
To: From:
Copy to: Date: Ref:

01/12/2014 ca/
527957091.d
ocx
Job Information
48
Marinda. OS - 201310340311129
Engineer Checked Approved

Name:
Date: 23-Dec-14
Structure Type PLANE FRAME
Number of Nodes 19 Highest Node 19

Number of Elements 18 Highest Beam 18
Number of Basic Load Cases 5

Number of Combination Load Cases 3
Included in this printout are data for:

All The Whole Structure
Included in this printout are results for load cases:
Type L/C Name
Combination 6 BEBAN KOMBINASI 1
1.33 m 1.33 m
1.33 m 1.33 m
1.33 m 1.33 m
1.33 m 1.33 m
1.33 m 1.33 m
1.5 m 1.5 m
0.75 m 0.75 m
1.25 m 1.25 m
2.75 m 2.75 m
Y
Z X
Load 1
Dimensi Struktur
10
9 11
8 12
7 13
6 14
5 15
3 4 17 16
2 18
Y
Z X
Load 1
1 19
Nodal
49
Marinda. OS - 201310340311129
9 10
8 11
7 12
6 13
5 14
4 15
3 16
2 17
1 18
Y
Z X
Load 1
Beams
-566.700 kg -566.700 kg
Y
Z X
Load 1 (SELF Y)
Beban Mati
-40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-20.545 kg -20.545 kg
Y
Z X
Load 2
Beban Atap
50
Marinda. OS - 201310340311129
-3.57e+004 kg -3.57e+004 kg
Y
Z X
Load 3
Beban Crane
129.297 kg
-27.780 kg 129.297 kg -27.780 kg
129.297 kg
64.649 kg 129.297 kg
129.297 kg
-27.780 kg -27.780 kg
Y
Z X
Load 4
-27.780 kg -27.780 kg
Beban Angin Kanan
129.297 kg
27.780 kg 129.297 kg 27.780 kg
129.297 kg
129.297 kg 64.649 kg
129.297 kg
27.780 kg 27.780 kg
Y
Z X
Load 5
27.780 kg 27.780 kg
Beban Angin Kiri
51
-566.700 kg -566.700 kg
Marinda. OS - 201310340311129
-3.57e+004 kg -3.57e+004 kg
-40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-20.545 kg -20.545 kg
Y
Z X
Load 6
-566.700 kg -566.700 kg
Beban Kombinasi 1
-40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
129.297 kg
-20.545 kg -20.545 kg
-27.780 kg 129.297 kg -27.780 kg
129.297 kg
64.649 kg 129.297 kg
129.297 kg
-27.780 kg -27.780 kg
Y
Z X
Load 7
-27.780 kg -27.780 kg
Beban Kombinasi 2
-566.700 kg -566.700 kg
-40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
-40.090 kg -40.090 kg
129.297 kg
-20.545 kg -20.545 kg
27.780 kg 129.297 kg 27.780 kg
129.297 kg
129.297 kg 64.649 kg
129.297 kg
27.780 kg 27.780 kg
Y
Z X
Load 8
27.780 kg 27.780 kg
Beban Kombinasi 3
Node Displacements
Node L/C X Y Z Resulta rX rY rZ
52
Marinda. OS - 201310340311129
(mm) (mm) (mm) nt (rad) (rad) (rad)
(mm)
1 6:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
7:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
8:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
2 6:BEBAN -2.242 -0.412 0.000 2.280 0.000 0.000 -0.000
7:BEBAN -2.507 -0.407 0.000 2.540 0.000 0.000 -0.000
8:BEBAN -1.566 -0.409 0.000 1.618 0.000 0.000 -0.001
3 6:BEBAN -0.215 -0.599 0.000 0.636 0.000 0.000 -0.004
7:BEBAN -0.757 -0.592 0.000 0.961 0.000 0.000 -0.003
8:BEBAN 0.940 -0.595 0.000 1.112 0.000 0.000 -0.004
4 6:BEBAN -0.215 -5.384 0.000 5.388 0.000 0.000 -0.006
7:BEBAN -0.757 -5.182 0.000 5.237 0.000 0.000 -0.005
8:BEBAN 0.940 -5.646 0.000 5.723 0.000 0.000 -0.006
5 6:BEBAN 2.293 -0.607 0.000 2.372 0.000 0.000 -0.001
7:BEBAN 1.291 -0.598 0.000 1.423 0.000 0.000 -0.000
8:BEBAN 3.895 -0.602 0.000 3.941 0.000 0.000 -0.001
6 6:BEBAN 2.230 -0.514 0.000 2.289 0.000 0.000 0.001
7:BEBAN 1.055 -0.022 0.000 1.055 0.000 0.000 0.001
8:BEBAN 3.873 -0.619 0.000 3.922 0.000 0.000 0.001
7 6:BEBAN 1.723 0.815 0.000 1.906 0.000 0.000 0.001
7:BEBAN 0.406 1.702 0.000 1.750 0.000 0.000 0.002
8:BEBAN 3.335 0.801 0.000 3.429 0.000 0.000 0.001
8 6:BEBAN 1.003 2.734 0.000 2.912 0.000 0.000 0.002
7:BEBAN -0.387 3.827 0.000 3.847 0.000 0.000 0.002
8:BEBAN 2.535 2.948 0.000 3.888 0.000 0.000 0.002
9 6:BEBAN 0.332 4.519 0.000 4.531 0.000 0.000 0.001
7:BEBAN -1.051 5.595 0.000 5.693 0.000 0.000 0.001
8:BEBAN 1.758 5.031 0.000 5.329 0.000 0.000 0.001
10 6:BEBAN 0.000 5.361 0.000 5.361 0.000 0.000 0.000
7:BEBAN -1.309 6.236 0.000 6.372 0.000 0.000 -0.000
8:BEBAN 1.319 6.178 0.000 6.317 0.000 0.000 0.000
11 6:BEBAN -0.332 4.519 0.000 4.531 0.000 0.000 -0.001
7:BEBAN -1.744 5.101 0.000 5.390 0.000 0.000 -0.001
8:BEBAN 1.074 5.575 0.000 5.677 0.000 0.000 -0.001
12 6:BEBAN -1.003 2.734 0.000 2.912 0.000 0.000 -0.002
7:BEBAN -2.523 3.010 0.000 3.927 0.000 0.000 -0.002
8:BEBAN 0.415 3.822 0.000 3.844 0.000 0.000 -0.002
13 6:BEBAN -1.723 0.815 0.000 1.906 0.000 0.000 -0.001
7:BEBAN -3.330 0.843 0.000 3.435 0.000 0.000 -0.001
8:BEBAN -0.377 1.697 0.000 1.739 0.000 0.000 -0.002
14 6:BEBAN -2.230 -0.514 0.000 2.289 0.000 0.000 -0.001
7:BEBAN -3.877 -0.601 0.000 3.923 0.000 0.000 -0.001
8:BEBAN -1.027 -0.028 0.000 1.027 0.000 0.000 -0.001
15 6:BEBAN -2.293 -0.607 0.000 2.372 0.000 0.000 0.001
7:BEBAN -3.905 -0.602 0.000 3.951 0.000 0.000 0.001
8:BEBAN -1.260 -0.597 0.000 1.394 0.000 0.000 0.000
16 6:BEBAN 0.215 -0.599 0.000 0.636 0.000 0.000 0.004
7:BEBAN -0.955 -0.595 0.000 1.125 0.000 0.000 0.004
8:BEBAN 0.784 -0.592 0.000 0.982 0.000 0.000 0.003
17 6:BEBAN 0.215 -5.384 0.000 5.388 0.000 0.000 0.006
7:BEBAN -0.955 -5.646 0.000 5.726 0.000 0.000 0.006
8:BEBAN 0.784 -5.177 0.000 5.236 0.000 0.000 0.005
18 6:BEBAN 2.242 -0.412 0.000 2.280 0.000 0.000 0.000
7:BEBAN 1.554 -0.409 0.000 1.607 0.000 0.000 0.001
8:BEBAN 2.523 -0.407 0.000 2.556 0.000 0.000 0.000
19 6:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
7:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
8:BEBAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Beam Maximum Moments

Distances to maxima are given from beam end A.
Beam Node Length L/C d Max My d Max Mz
A (m) (m) (kg-m) (m) (kg-m)
53
Marinda. OS - 201310340311129
1 1 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 2.750 7.76E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -6.64E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 2.750 7.51E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -6.95E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 2.750 7.89E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.63E 3
2 2 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.250 14.3E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.250 14E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.250 14.1E 3
Max +ve 0.000 0.000
3 3 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
4 3 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -12.4E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -12.7E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -12.7E 3
5 5 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -4.58E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -4.85E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.26E 3
6 6 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -3.14E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -2.9E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -3.66E 3
7 7 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 343.580
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.5E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 918.733
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.01E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 162.326
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.85E 3
8 8 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 2.39E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 2.88E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 2.38E 3
Max +ve 0.000 0.000
9 9 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 4.65E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 4.87E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 1.329 4.8E 3
Max +ve 0.000 0.000
10 10 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.65E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.87E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.8E 3
Max +ve 0.000 0.000
11 11 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 2.39E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 2.43E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 2.95E 3
Max +ve 0.000 0.000
12 12 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 343.581
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.5E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 192.463
54
Marinda. OS - 201310340311129
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.84E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 954.985
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1E 3
13 13 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -3.14E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -3.67E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -2.93E 3
14 14 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -4.58E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -5.29E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -4.82E 3
15 15 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.500 -12.4E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.500 -12.7E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.500 -12.7E 3
16 16 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.750 -0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.750 -0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 26.7E 3
Max +ve 0.000 0.000 0.750 -0.000
17 16 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 14.3E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 14.1E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 14.1E 3
Max +ve 0.000 0.000
18 18 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 7.76E 3
Max +ve 0.000 0.000 2.750 -6.64E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 7.88E 3
Max +ve 0.000 0.000 2.750 -5.61E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 7.51E 3
Max +ve 0.000 0.000 2.750 -6.98E 3
Beam Maximum Shear Forces

Beam Node Length L/C d Max Fz d Max Fy
A (m) (m) (kg) (m) (kg)
1 1 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.24E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.26E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -4.92E 3
2 2 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.24E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.23E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -4.94E 3
3 3 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
4 3 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.24E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -5.23E 3
55
Marinda. OS - 201310340311129
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -4.94E 3
5 5 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.14E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.52E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.26E 3
6 6 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.29E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.56E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.42E 3
7 7 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.45E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.52E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.57E 3
8 8 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.6E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.55E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.73E 3
9 9 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.75E 3
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 0.000 -1.57E 3
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000 1.329 -1.88E 3
10 10 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.75E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.9E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.45E 3
Max +ve 0.000 0.000
11 11 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.6E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.74E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.111 1.55E 3
Max +ve 0.000 0.000
12 12 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.45E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.59E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.111 1.52E 3
Max +ve 0.000 0.000
13 13 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.29E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.43E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.111 1.5E 3
Max +ve 0.000 0.000
14 14 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.14E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 1.28E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.111 1.47E 3
Max +ve 0.000 0.000
15 15 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.24E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.93E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.24E 3
Max +ve 0.000 0.000
16 16 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
56
Marinda. OS - 201310340311129
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 35.7E 3
Max +ve 0.000 0.000
17 16 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.24E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.93E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.24E 3
Max +ve 0.000 0.000
18 18 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.24E 3
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 4.91E 3
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000 0.000 5.27E 3
Max +ve 0.000 0.000
Beam Maximum Axial Forces

Beam Node A Length L/C d Max Fx
(m) (m) (kg)
1 1 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 37E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 36.6E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 36.8E 3
Max +ve
2 2 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 37E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 36.6E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 36.8E 3
Max +ve
3 3 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
4 3 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 1.38E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 962.963
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 1.16E 3
Max +ve
5 5 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 5.2E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 5.02E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 4.87E 3
Max +ve
6 6 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 5.14E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 4.97E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 4.82E 3
Max +ve
7 7 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 5.09E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 4.91E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 4.76E 3
Max +ve
57
Marinda. OS - 201310340311129
8 8 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 5.03E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 4.86E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 4.7E 3
Max +ve
9 9 1.329 6:BEBAN Max -ve 0.000 4.98E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 4.8E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 4.65E 3
Max +ve
10 10 1.329 6:BEBAN Max -ve 1.329 4.98E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 1.329 4.63E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 1.329 4.8E 3
Max +ve
11 11 1.329 6:BEBAN Max -ve 1.329 5.03E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 1.329 4.69E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 1.329 4.86E 3
Max +ve
12 12 1.329 6:BEBAN Max -ve 1.329 5.09E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 1.329 4.74E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 1.329 4.91E 3
Max +ve
13 13 1.329 6:BEBAN Max -ve 1.329 5.14E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 1.329 4.8E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 1.329 4.97E 3
Max +ve
14 14 1.329 6:BEBAN Max -ve 1.329 5.2E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 1.329 4.85E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 1.329 5.02E 3
Max +ve
15 15 1.500 6:BEBAN Max -ve 0.000 1.38E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 1.14E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 941.886
Max +ve
16 16 0.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
7:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
8:BEBAN Max -ve 0.000 0.000
Max +ve 0.000 0.000
17 16 1.250 6:BEBAN Max -ve 0.000 37E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 36.8E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 36.6E 3
Max +ve
18 18 2.750 6:BEBAN Max -ve 0.000 37E 3
Max +ve
7:BEBAN Max -ve 0.000 36.8E 3
Max +ve
8:BEBAN Max -ve 0.000 36.6E 3
Max +ve
58
Marinda. OS - 201310340311129
Max:
Max:4.65e+003
4.65e+003kg-m
kg-m
Max: 2.39e+003 kg-m
Max: 2.39e+003 kg-m
Max: -1.5e+003 kg-m Max: -1.5e+003 kg-m

Max: 2.67e+004 kg-m
Max: -3.14e+003 kg-m Max: 2.67e+004
Max: -3.14e+003 kg-m kg-m
Max: -4.58e+003 kg-m Max: -4.58e+003 kg-m
Max: 1.43e+004
Max:
kg-m
-1.24e+004 kg-m Max: -1.24e+004
Max:kg-m
1.43e+004 kg-m
Max: 7.76e+003 kg-m Max: 7.76e+003 kg-m
Y
Z X Load 6 : Bending Z
Moment - kg-m
Momen Beban Kombinasi 1
Max: 1.75e+003 kg
Max: -1.75e+003 kg
Max: 1.6e+003 kg
Max: -1.6e+003 kg
Max: -1.45e+003 kg Max: 1.45e+003 kg
Max: -1.29e+003 kg Max: 1.29e+003 kg
Max: -1.14e+003 kg Max: 1.14e+003 kg
Max: 3.57e+004 kg Max: 3.57e+004 kg
Max: 5.24e+003 kg
Max: -5.24e+003 kg Max: 5.24e+003 kg
Max: -5.24e+003 kg Max: 5.24e+003 kg
Y
Z X Load 6 : Shear Y
Force - kg
Max: -5.24e+003 kg
Gaya Geser Beban Kombinasi 1
4.93e+003
4.93e+003 kg
kg
4.99e+003 kg
4.98e+003 4.98e+003 kg
4.99e+003
5.03e+003 kg
5.04e+003 5.03e+003 kg
5.04e+003
5.1e+003 kg
5.09e+003 kg 5.09e+003kg
5.1e+003 kg
5.15e+003 kg
5.14e+003 5.14e+003 kg
5.15e+003
5.2e+003 kg
1.38e+003 kg 5.2e+003 kg
1.38e+003 kg
3.7e+004
1.38e+003
0 kgkg
0 kg kg 3.7e+004
0 kg 1.38e+003
0 kgkg kg
3.7e+004 kg 3.7e+004 kg
Y
Z X Load 6 : Axial Force
Force - kg
3.7e+004 kg 3.7e+004 kg
Gaya Axial Beban Kombinasi 1
59
Marinda. OS - 201310340311129
Max: 5.362 mm
Max: 4.531 mm Max: 4.531 mm
Max: 2.913 mm Max: 2.913 mm
Max: 2.289 mm Max: 2.289 mm

Max: 2.454 mm Max: 2.453 mm
Max: 2.372 mm Max: 2.372 mm
Max: 5.388 mm Max: 5.388 mm
Max: 2.280 mm Max: 2.280 mm
Y
Z X Load 6 : Displacement
Displacement - mm
Displacement Beban Kombinasi 1
Max:
Max:4.87e+003
4.87e+003
kg-m
kg-m
Max: 2.88e+003 kg-m
Max: 2.43e+003 kg-m
Max: -1.01e+003 kg-m Max: -1.84e+003 kg-m

Max: 2.67e+004 kg-m
Max: -2.9e+003 kg-m Max: 2.67e+004 kg-m
Max: -3.67e+003 kg-m
Max: -4.85e+003 kg-m Max: -5.29e+003 kg-m
Max: 1.4e+004
Max:
kg-m
-1.27e+004 kg-m Max: -1.27e+004
Max:kg-m
1.41e+004 kg-m
Max: 7.51e+003 kg-m Max: 7.88e+003 kg-m
Y
Moment - kg-m
Max: 1.9e+003 kg
Max: -1.57e+003 Max:
kg 1.74e+003 kg
Max: -1.55e+003 kg Max: 1.59e+003 kg
Max: -1.52e+003 kg Max: 1.43e+003 kg
-1.52e+003
Max: -1.56e+003 kg Max: 1.28e+003 kg
Max: 3.57e+004 kg Max: 3.57e+004 kg
Max: 4.93e+003 kg
Max: -5.23e+003 kg Max: 4.93e+003 kg
Max: -5.23e+003 kg Max: 4.91e+003 kg
Y
Force - kg
Max: -5.26e+003 kg
60
Marinda. OS - 201310340311129
4.76e+003
4.59e+003kg
kg
4.81e+003kg
4.8e+003 kg 4.63e+003 kg
4.65e+003
4.86e+003 kg
4.87e+003 4.69e+003kg
4.7e+003 kg
4.93e+003 kg
4.91e+003 4.74e+003 kg
4.76e+003
4.98e+003 kg
4.97e+003 4.8e+003 kg
4.81e+003 kg
5.02e+003
962.963 kgkg 4.85e+003 kg
1.14e+003 kg
3.66e+004
962.963
0 kg 0
kgkg
kg 3.68e+004
0 kg 1.14e+003
0 kg kg kg
3.66e+004 kg 3.68e+004 kg
Y
Force - kg
3.66e+004 kg 3.68e+004 kg
Max:6.381
Max: 6.372mm
mm
Max: 5.694 mm Max: 5.390 mm
Max: 3.847 mm Max: 3.928 mm
Max: 1.750 mm
Max: 3.924 mm
Max:1.423
1.431mm
mm Max: 4.055 mm
Max: Max: 3.951 mm
Max: 5.237 mm Max: 5.726 mm
Max: 2.540 mm Max: 1.607 mm

Max: 1.673 mm
Y
Displacement - mm
Max:
Max:4.8e+003
4.8e+003
kg-m
kg-m
Max: 2.95e+003 kg-m
Max: 2.38e+003 kg-m
Max: -1.85e+003 kg-m Max: -1e+003 kg-m

Max: 2.67e+004 kg-m Max: 2.67e+004
Max: -2.93e+003 kg-m kg-m
Max: -3.66e+003 kg-m
Max: -5.26e+003 kg-m Max: -4.82e+003 kg-m
Max: 1.41e+004
Max:kg-m
-1.27e+004 kg-m Max: -1.27e+004
Max:kg-m
1.41e+004 kg-m
Max: 7.89e+003 kg-m Max: 7.51e+003 kg-m
Y
Moment - kg-m
61
Marinda. OS - 201310340311129
Max:
Max: 1.45e+003
-1.88e+003kgkg
Max: 1.55e+003 kg
Max: -1.73e+003 kg
Max: -1.57e+003 kg Max: 1.52e+003 kg
Max: -1.42e+003 kg Max: 1.5e+003 kg
Max: -1.26e+003 kg Max: 1.47e+003 kg
Max: 3.57e+004 kg Max: 3.57e+004 kg
Max: 5.24e+003 kg
Max: -4.94e+003 kg Max: 5.24e+003 kg
Max: -4.94e+003 kg Max: 5.27e+003 kg
Y
Force - kg
Max: -4.92e+003 kg
4.76e+003kg
4.61e+003 kg
4.66e+003 kg
4.65e+003 4.8e+003 kg
4.82e+003 kg
4.7e+003 kg
4.72e+003 kg 4.86e+003 kg
4.87e+003
4.77e+003 kg
4.76e+003 4.91e+003 kg
4.93e+003
4.83e+003 kg
4.82e+003 4.97e+003 kg
4.98e+003
4.87e+003
1.16e+003 kg
kg 5.02e+003
941.886 kg kg
3.68e+004
1.16e+003
0 kg 0
kgkg kg 3.66e+004
0 kg 941.886
0 kg kg kg
3.68e+004 kg 3.66e+004 kg
Y
Force - kg
3.68e+004 kg 3.66e+004 kg
Max:
Max:6.317
6.329mm
mm
Max: 5.329 mm Max: 5.677 mm
Max: 3.888 mm Max: 3.844 mm
Max: 1.739 mm
Max: 3.923 mm
Max: 4.049 mm
Max: 3.941 mm Max:
Max:1.403
1.395mm
mm
Max: 5.723 mm Max: 5.236 mm
Max: 1.618 mm Max: 2.556 mm

Max: 1.683 mm
Y
Displacement - mm
62
Marinda. OS - 201310340311129
Gaya – gaya Yang Bekerja Pada Perencanaan Dimensi
Gaya-Gaya yang bekerja
Dimensi M max Nmax Vmax

(kgm’ ) (kg) (kg)
Corbel 10032,2 0 10200

Kolom 5597,9 11400 2780
Kuda-Kuda 1709 2960 1220
1. Perencanaan Dimensi Corbel

Dari hasil perhitungan staad pro pada corbel didapatkan nilai-nilai sebagai berikut :
Mmax = 10032,2 kg m’
Nmax = 0 kg
Vmax = 10200kg
Dari tabel baja diambil profil WF 400.200.8.13

t1 = 8 mm
t2
t2 = 13 mm
r = 16 mm r
t1 H
A = 84,1 cm2
t2 r
q = 66 kg/m
Ix = 23700 cm4 B
Iy = 1740 cm4
ix = 16,8 cm
iy = 4,54 cm
Zx = 1190 cm3
Zy = 174 cm3
63
Marinda. OS - 201310340311129
 Cek Stabilitas Penampang

Tekuk Lokal pada Sayap
Bf 200
λ= = = 7,69
2.t f 2 x 13
E 2 x 10 5 = 9,98
λ p=0.38 .
√ fy
=¿ ¿ (0.38).
√290
( λ ≤ λ p)
Tekuk Lokal Pada Badan

H 400
λ= = =¿50
t 8
E 2 x 10 5
λ p=3.76 .
√ fy
=¿ ¿ (3.76).
√290
=¿¿ 98,74 ( λ ≤ λ p)
λ ≤ λp balok kompak dan tidak membutuhkan pengaku
 Cek Kapasitas Penampang
Mn = Zx x Fy
1
Zx = bf.tf(d-tf) + tw ( d−2. tf )2
4
1
Zx = 20 ×1,3 × ( 40−1,3 )+ × 0,8 ×(40−( 2× 1,3 ))2
4
Zx = 1285,95 cm3
Mn = Zx Fy
1
= 1285,95 x 2900 x
105
= 37,29 tm’
Mu < ∅ Mn
10,032 tm < 0.9 (37,29)
10,032 tm < 33,56 tm’ OK
Penampang balok WF aman untuk digunakan.
64
Marinda. OS - 201310340311129
Cek Tahanan Geser

h E
Cv =
tw
<2,24
√Fy
40 200000
=
0,8 √
< 2,24
290
= 50 cm < 58,82 cm
Maka, digunakan Cv = 1,0
Vn = 0,6 . fy . Aw. Cv
Vn = 0,6 . 2900 . (40 x 0,8) . 1
Vn = 55680 kg
Vn = 55,68 ton
Vu ≤ Ø Vn
10,20 ton ≤ 0,9 x 55,68 ton
10,20 ton ≤ 50,112 ton → OK
Kontrol terhadap Lendutan

2 L 2000
Δijin = =
360 360
= 5,56 mm
Δmax = 2,962 mm < 5,56 mm
Penampang balok WF aman terhadap lendutan dan aman untuk digunakan.
65
Marinda. OS - 201310340311129
2. Perencanaan Dimensi Kolom

Dari hasil perhitungan staad pro pada kolom didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:
Mmax = 5597,9 kg m’
Nmax = 11400 kg
Vmax = 2780 kg
Direncanakan Kolom sebagai beam column

t1 = 10 mm
t2
t2 = 15 mm
r = 18 mm r
t1 H
A = 119,8 cm2
t2 r
q = 94 kg/m
Ix = 20400 cm4 B
Iy = 6750 cm4
ix = 13,1 cm
iy = 7,51 cm
Zx = 1360 cm3
Zy = 450 cm3

Bf 300
λ= = = 10
2.t f 2 x 15
E 2 x 10 5 = 9,98
λ p=0.38 .
√ fy √
=¿ ¿ (0,38).
290
( λ ≤ λ p)

H 300−2 x 15−2 x 18
λ= = =¿ 23,40
t 10
Pu = 11,40 ton
Py = Ag x Fy
66
Marinda. OS - 201310340311129
= 119,8 x2900
= 347,42 ton
Pn 11,40 ton 11,40 ton

= = = 0,036< 0,125 OK
∅ Py 0,9 x Ag x Fy 0,9 x 347,42
E 2,75 x Pn 5
¿=¿(3.76). 2 x 10 [ 1−2,75 x 0,036 ]= 88,96
λ p=3.76
√ fy
x [1-
∅ Py √ 290
λ ≤ λp Penampang kompak dan tidak membutuhkan pengaku
Mn = Zx x Fy
1
4
1
Zx = 30 ×1,5 × (30−1,5 ) + ×1,0 ×(30− ( 2×1,5 ))2
4
Zx = 1287,75 cm3
1 1 2
Zy = (bf)2.tf + tw ( d −2.tf )
2 4
1 1 2
Zy = (30)2 x 1,5 + x 1,0 x ( 30−2 x 1,5 )
2 4
Zy = 681,75 cm3
Mn = Z x Fy
1
= 1287,75 x 2900 x
105
= 37,34 tm’
Mu < ∅ Mn
5,597 tm < 0.9 (36,25)
5.597 tm < 32,62 tm’ OK

67
Marinda. OS - 201310340311129
lk 1,2 x500
λ = imin = 7,51 = 79,89
λ fy 79 ,89 290
c = π
.
√ E
=
π
.
√ 200000 = 0,96
Untuk λc < 0. 25 ω=1

1 ,43
ω=
0.25 < λc < 1,2 1,6−0 ,67 λc
2
λc >1,2 ω = 1,25 λc
karena c = 0,96 berada pada 0,25 < λc < 1,2
maka :
1 ,43
ω=
1,6−0 ,67 λc
1,43
ω=
1,6−0,67 x0,96
= 1,49
Pn = Ag x Fcr
Fy
= Ag x
ω
2900 1
Pn = 119,8 x x 3 = 228,56 ton
1,52 10
Pu 11,40
= = 0,1 < 0,20 OK
∅ Pn 0,85 x 228,56
Pu < ∅ Pn
11,40 ton < 0,85 x 228,56
11,40 ton < 194,276 ton OK
Pu Mux Muy
2 ∅ Pn
+ ( ∅ Mnx
+ ∅ Mny
) ≤ 1,00
68
Marinda. OS - 201310340311129
11,40 5,598
+ ( 0,85 x 37,34 + 0 ) ≤ 1,00
2 x 0,85 x 22856
0,20 ≤ 1,00 OK
Cek Tahanan Geser

Vn = 0,6 . fy . Aw. Cv
Vn = 0,6 . 290 . (30 x 1) . 1
Vn = 52,20 ton
Vu ≤ Ø Vn
10,20 ton ≤ 0,9 x 52,20 ton
10,20 ton ≤ 46,98 ton → OK

L 5000
Δijin = =
200 200
= 250 mm
Δmax = 2,962 mm < 250 mm
69
Marinda. OS - 201310340311129
3. Perencanaan Dimensi Kuda-kuda

Dari hasil perhitungan staad pro pada kuda-kuda didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:
Mmax = 1709 kg m’
Nmax = 2960 kg
Vmax = 1220 kg
Karena gaya axial yang didapat bernilai tekan, maka perhitungan kuda-kuda direncanakan
sebagai beam column.
t1 = 10 mm
t2 = 15 mm
r = 18 mm
A = 119,8 cm2
q = 94 kg/m
t2
Ix = 20400 cm4
Iy = 6750 cm4 r
t1 H
ix = 13,1 cm
t2 r
iy = 7,51 cm
Zx = 1360 cm3 B
Zy = 450 cm3
Bf 300
λ= = = 10
2.t f 2 x 15
E 2 x 10 5 = 9.98
λ p=0.38 .
√ fy
=¿ ¿ (0.38).
√ 290
( λ ≤ λ p)

H 300−2 x 15−2 x 18
λ= = =¿ 23,40
t 10
70
Marinda. OS - 201310340311129
Pn = 2,960 ton
Py = Ag x Fy
= 119,8 x 2900
= 347,42 ton
2,960ton
Pn 2,960ton
=
∅ Py 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 119,8 x 2900 x 1 = 0,01 < 0,125 OK
103
E 2,75 x Pn 5
¿=¿(3.76). 2 x 10 [ 1−2,75 x 0,01 ]= 96,03
λ p=3.76 .
√ fy
x [1-
∅ Py √ 290
λ ≤ λp Penampang kompak dan tidak membutuhkan pengaku
Mn = Zx x Fy
1
4
1
Zx = 30 ×1,5 × (30−1,5 ) + ×1,0 ×(30− ( 2×1,5 ))2
4
Zx = 1287,75 cm3
1 1 2
Zy = (bf)2.tf + tw ( d −2.tf )
2 4
1 1 2
Zy = (30)2 x 1,5 + x 1,0 x ( 30−2 x 1,5 )
2 4
Zy = 681,75 cm3
Mn = Z x Fy
1
= 1287,75 x 2900 x
105
= 37,34 tm’
Mu < ∅ Mn
2,960 tm < 0.9 (37,34)
2,960 tm < 33,61 tm’ OK
71
Marinda. OS - 201310340311129
lk 0,5x 828
λ = imin = 7,51 = 55,13
λ fy 55,13 290
c = π
.
E
=
√π
.
√
200000 = 0,6
Untuk λc < 0. 25 ω=1

1 ,43
ω=
0,25 < λc < 1,2 1,6−0 ,67 λc
λc >1,2 ω = 1,25 λc 2
karena c = 0,60 berada pada 0,25 < λc < 1,2
maka :
1 ,43
ω=
1,6−0 ,67 λc
1,43
ω=
1,6−0,67 x0,60
= 2,56
Pn = Ag x Fcr
Fy
= Ag x
ω
2900 1
Pn = 119,8 x x 3 = 135,71 ton
2,56 10
Pu 2,960
= = 0,02 < 0,20
∅ Pn 0,85 x 135,71
Pu < ∅ Pn
2,960 ton < 0,85 x 135,71
2,960 ton < 115,35 ton OK
Pu Mux Muy
+ ( + ) ≤ 1,00
2 ∅ Pn ∅ Mnx ∅ Mny
72
Marinda. OS - 201310340311129
2,960 1,709
+ ( 0,85 x 37,34 + 0 ) ≤ 1,00
2 x 0,85 x 135,71
0,06 ≤ 1,00
Cek Tahanan Geser

Vn = 0,6 . fy . Aw. Cv
Vn = 0,6 . 290 . (30 x 1) . 1
Vn = 52,20 ton
Vu ≤ Ø Vn
1,220 ton ≤ 0,9 x 52,20 ton
1,220 ton ≤ 46,98 ton → OK

L 8280
Δijin = =
200 200
= 41,4 mm
Δmax = 2,962 mm < 41,4 mm
73
Marinda. OS - 201310340311129
4. Perencanaan Pelat Kaki Kolom & Anchor

Dari hasil perhitungan staad pro pada kaki kolom didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:
Mmax = 2578 kg m’
Nmax = 11400 kg
Vmax = 2780 kg
Direncanakan pelat kaki kolom (base plate) ukuran 40 cm x 40 cm
P Mx6
σ = ±
b x h b xh ²
11400 2578 x 100 x 6
= ±
40 x 40 40 x 40²
= 7,12 ± 24,17
σ max = 31,29 kg/cm2 ( tekan )
σ min = - 17,05 kg/cm2 ( tarik )
31,29 kg/cm2
- 17,05 kg/cm2
24,07 cm 15,93 cm
σ min . (40 – x1 ) = σ max . x1

¿17,05 ) . ( 40 - x1 ) = ( 31,29 ). x1
682−¿ 17,05 x1 = ( 31,29 ). x1
x1 = 14,11 cm
Momen pada pelat kaki kolom
74
Marinda. OS - 201310340311129
1 2
M = x 17,05 x 14,11x ( x 14,11 )
2 3
= 1131,51 kgcm
Ditentukan tebal pelat kaki kolom adalah 20 mm
Konrol tegangan yang terjadi
Mu
σ=
∅Z
2578
= 1
∅. .b.t ²
6
2578
= 1
0,9. .40 .(2) ²
6
= 107,42 kg/cm2 < 2900 kg/cm2
Tebal Landasan Kolom

Ukuran profil : WF 35 x 35 x 12 x 19
Ukuran pelat landasan : WF 40 x 40
Ukuran kolom beton : WF 40 x 40
N −0,95 d
m =
2
40−0,95 x 35
=
2
= 3,375 cm
B−0,8 bf
n =
2
40−0,8 x 35
=
2
= 6 cm
A1 = 35 x 35 = 1225 cm2
A2 = 40 x 40 = 1600 cm2
Pp = 0,85 fc’ A1 √ A 2/ A 1
1600
√
= 0,85 ( 290 kg/cm2) . 1225 .
1225
= 345100 kg/cm
75
Marinda. OS - 201310340311129
4 dbf Pu
x = 2 x
(d +bf ) ∅ Pp
4 x 33 x 35 11400
= 2 x
(35+35) 0,6 x(345100)
= 0,1 ≤ 1,0
2 √x 2 √0,10
λ = = = 0,32
1+ √ 1−x 1+ √1−0,10
1 1
n’ = √ dbf = 4 √ 35 x 35 = 8,75 cm
4
λ. n’ = 0,32 x 8,75 = 2,8 cm
2 Pu
t base plate ≥ l x
√ 0,9 BNFy
2 x 11400
t base plate ≥ 18 x
√ 0,9 x 40 x 40 x 2900
t base plate ≥ 1,33 cm

Diambil tebal base plate (t) = 2 cm
 Perencanaan Anchor
1
Tegangan F = σ min b.x1
2
1
= ( 17,05 ) x 40 x ( 14,11 )
2
= 4811,51 kg
4811,51
F =
2
= 2405,755 kg
Ditentukan diameter angkur sebesar 2,5 cm dengan panjang 150 cm
μ = 0,28 ( f c' )23 < 2,3 Mpa
= 0,28 ¿ < 2,3 Mpa
2,64 MPa < 2,3 Mpa
Pn = teg.lekatan x keliling x L
= μ . π .d. L
= 26,4 . π .2,5 .150
= 31101,17 kg
76
Marinda. OS - 201310340311129
= 31,11 ton
Kontrol terhadap momen
Mu < ∅ 2.Pn.e
2,578 < 0,75. 2. 31,11.0,25
2,578 < 11.66 ton.m
Kontrol terhadap geser

∅ Vn = ∅.x1.fu.A.4
= 0.75.0.4.3700.(1/4x π x 2,52).4
= 21794,79 kg
= 21,79 ton
∅ Vn > Vu
21,79 ton > 2,780 kg aman
Gaya – gaya Yang Bekerja Pada Perencanaan Sambungan

Gaya-Gaya yang bekerja
Perencanaan
M max Nmax Vmax
Sambungan
(kgm’ ) (kg) (kg)
A 2525 2430 1220

B 1709 2960 203,445
C 10032,2 1130 10200
77
Marinda. OS - 201310340311129
 Perencanaan Sambungan Kuda-kuda
Mmax = 2525 kg.m
Nmax = 2430 kg
Vmax = 1220 kg x cos 25 = 1105,6955 kg
Digunakan sambungan baut A325, fy = 6350 kg/cm2
fu = 8250 kg/cm2
Tebal pelat sambung 2 cm, diameter baut 2 cm jumlah baut pada sisi vertikal 8 buah dan
diagonal 8 buah.
Baut tepi : 1,5d < S1 < (4tp + 100 mm)
3 < S1 < 18 Digunakan S1 = 8 cm
Baut tengah : 3d < S < 15tp
6 < S < 30 Digunakan S = 14 cm
Tp adalah tebal pelat tertipis dalam sambungan
Z1 Z2
Alob = n.d.t
= 4x2x2
= 16 cm2
Agross = luas profil wf 300x300x10x15
= 119,8 cm2
78
Marinda. OS - 201310340311129
Cek
Alob. ¿ 15%.(Agross.)
16 cm2 ¿ 15%.(119,8)
16 cm2 ¿ 17,97 cm2
Kuat tarik baut
T = φ .(0,75).fu. Ab .n
= (0,75).(0,75).(8250).(0,25). π .(2)2 .2
= 29158 kg
Mn = T.z1 + T.z2
8
= (29158).(0,44) + 22 .(29158).(0,16)
= 14526 kg.m > Mu = 4870 kg.m
Kuat geser baut arah vertikal
φ .Rn = φ . r 1 . fu. m . Ab
= (0,75).(0,5).(8250).1.(0,25).π .(2)2
= 9719 kg
Vn = n. φ .Rn
= 4.(9719)
= 38876 kg > Vu = 1105,6955 kg
Kapasitas desak pelat
φ .Rn = (2,4 ).φ .d .t .fu
= (2,4).(0,75).2.2.8250
= 58400 kg
Dipakai φ .Rn terkecil
Kapasitas baut dan pelat sambungan

N 2430
n= = = 0,25 (Di pakai 4 baut)
∅ R n 9719
Vcos 25 1105,6955
∅ Rn 9719
79
Marinda. OS - 201310340311129
 Perencanaan Sambungan Kolom dan Kuda-kuda

Mmax = 1709 kg.m
Nmax = 2960 kg
Vmax = 203,445 kg x cos 25 = 184,38 kg
fu = 8250 kg/cm2
Tebal pelat sambung 2 cm, jumlah baut direncanakan 8 buah pada sisi kolom dan 6 buah
pada sisi balok dengan diameter 2 cm .
Baut tepi : 1,5d < S1 < (4tp + 100 mm)
3cm < S1 < 18 cm Digunakan S1 = 5 cm
Baut tengah : 3d < S < 15tp
6 cm < S < 30 cm Digunakan S = 10 cm
Tp adalah tebal pelat tertipis dalam sambungan
80
Marinda. OS - 201310340311129
Alob.y = n.d.t
= 4.2.2
= 16 cm2
Agross.y = luas profil wf
= 119,8 cm2
Cek
Alob. ¿ 15%.(Agross.)
16 cm2 ¿ 15%.(119,8)
16 cm2 ¿ 17,97 cm
2
Kuat tarik baut
T = φ .(0,75).fu. Ab .n
2
= (0,75).(0,75).(8250).(0,25). π .2 .2
81
Marinda. OS - 201310340311129
= 29157,91 kg
Mn = T.z
= (29157,91).(0,30)
= 5831,58 kg.m > Mu = 1709 kg.m
Kuat geser baut pada sisi kolom
φ .Rn = φ . r 1 . fu. m . Ab
2
= (0,75).(0,5).(8250).1.(0,25).π .2
= 9719,30 kg
Vn = n. φ .Rn
= 2.(9719,30)
= 19438,6 kg > Vu = 184,38 kg
Kapasitas desak pelat

φ .Rn = (2,4 ).φ .d .t .fu
= (2,4).(0,75).2.28250
= 59400 kg
Dipakai φ .Rn terkecil
Kapasitas baut dan pelat sambungan

N 2960
∅ R n 9719,30
Vc 0 s 25 184,38
∅ Rn 9719,30
82
Marinda. OS - 201310340311129
 Perencanaan Sambungan Kolom dan Korbel

Mmax = 10032,2 kg.m
Nmax = 1130 kg
Vmax = 10200 kg
fu = 8250 kg/cm2
Tebal pelat sambung 2 cm, diameter baut 2 cm dan jumlah baut direncanakan 12 buah
pada sisi kolom dan 4 buah pada sisi balok.
Baut tepi : 1,5d < S < 3d
3cm < S < 6 cm Digunakan S1 = 5,5cm
Baut tengah : 3d < U < 7d
6 cm < U < 14 cm Digunakan S1 = 8 cm
83
Marinda. OS - 201310340311129
Geser = 0,5 Ør fub . m ( tanpa ulir pada bidang geser )

= 0,5. 0,75. 8250.1
fdv = 3093,75 kg
Vu 35700
fuv = = = 1615,42 kg/cm2
n . Ab 8.0,25 . π .22
fuv < fdv
Tarik
Untuk baut A – 325
ft ≤ 8070 – 1,5.fuv ≤ 6210 Kg
ft ≤ 8070 – 1,5.1421,18 ≤ 6210 Kg
ft ≤ 5938,23 (< 6210 ) → ambil ft = 5938,23 Kg/cm2
M 10032,2 x 100 Kgcm

F= = = 13376,27 Kg
Z 75
Kapasitas baut :
φ .Rn = φ . r 1 . fu. m. Ab
= 0,75 . 0,5 . 8250 . 1. 0,25 . 3,14 . 22
= 9719 kg
F 13376,27
n= = = 1,376 ( diambil 6 baut)
❑ 9719
N 1130
n= = = 0,11 ( diambil 2 baut )
∅ Rn 9719
T = φ .(0,75).fu. Ab .n
84
Marinda. OS - 201310340311129
2
= (0,75).(0,75).(8250).(0,25). π .(2) .2
= 29157,91 kg
Md = T ( 2.d1 + 2.d2 + 2.d3)

= 29157,91 . ( 2.(55) + 2.(165) + 2.(275) )
= 2303474,9 kgcm = 23,03 tm
Jadi Md (23,03 tm ) > Mu (10,03 tm)
85
Marinda. OS - 201310340311129
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan dan perhitungan bangunan struktur baja didapat :
1. Digunakan penutup atap zincalume R-700
2. Jarak antar gording atap dipakai 1,33 m
3. Gording Atap digunakan profil C-Chanel 150x65x20
4. Jarak antar gording dinding dipakai 2,75 m
5. Gording dinding digunakan profil C-Chanel 150x65x20
6. Sagrod atap digunakan Ø 19 mm
7. Bracing atap digunakan profil Siku L 120x120x8
8. Bracing Dinding digunakan portal baja WF 125x125x6,5x9
9. Balok Crane digunakan profil box girder dengan tinggi 90 cm dan lebar 80 cm
10. Profil pada Corbel digunakan WF 400x200x8x13
11. Profil pada Kolom digunakan WF 300x300x10x15
12. Profil pada Kuda-kuda digunakan WF 300x300x10x15
13. Pondasi bermaterial beton bertulang dengan dimensi 60x60 serta anchor bolt
dengan Ø 3,6 cm dengan panjang tertanam 113,8 cm
14. Sambungan pada struktur utama digunakan baut dengan Ø 2 cm dan plat
sambung setebal 2 cm.
15. Digunakan plat pengaku pada tiap-tiap perkuatan dengan tebal 1,5 cm
3.2 Saran
Dari hasil Tugas Besar Perencanaan Struktur Baja diharapkan agar:
- Bisa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa Teknik Sipil dilingkungan Universitas
Muhammadiyah Malang.
- Bisa menjadi pemicu motivasi bagi mahasiswa untuk bisa berkarya kedepannya.
- Hasil tugas besar ini nantinya bisa menjadi pegangan dan referensi pada saat
mengarungi dunia kerja kelak.
86
Marinda. OS - 201310340311129
DAFTAR PUSTAKA
 Setiawan, Agus .2008. “Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD”. Indonesia :
Erlangga.
 Badan Standart Nasional, “Cara Perencanaan Struktur Baja Bangunan Gedung”.
(SKSNI -03-1729-2002)
 Gunawan, Rudy .1987. Tabel Profil Konstruksi Baja, Yogyakarta : Kanisius.
 Suryoatmono, Bambang. 2005. “Analisis dan Desain Komponen Struktur Baja AISC
2005-LRFD”, Unpar.
 Smith, J,C,1996. “Structural Steel Desain LRFD Approach Second Edition”. Joh Wiley
& Sons, Inc : United States of Amerika.
87

Baja Hore Selesai

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Baja Hore Selesai

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Marinda.

Stress – Strain Curve

el ast ic pl ast ic st rain hardening

 Perencanaan Batang Tarik

 Kuat Tarik Rencana

ada kehilangan tagangan

Dimana, Ag = Luas penampang kotor

c). Gaya tarik disalurkan oleh las melintang.

 = lebar plat ( jarak antar garis las )

harus didesain cukup kaku dengan memperhatikan kelangsingan batang, 

 Keruntuhan Block Geser ( BLOCK SHEAR )

Terdapat 2 kondisi kerunruhan blok geser, yaitu :

saja, dimana gaya bekerja pada arah longitudinal sumbu bahan.

Sehingga dalam penyambungan harus bertemu pada satu titik joint.

Kuat tekan komponen struktural yang memikul gaya tekan ditentukan :

Kondisi Batas ( kekuatan maksimal )

w = 1,25 lc2, untuk lc ³ 1,2

Faktor Panjang Tekuk

kondisi tumpuan sifat material.

- Batas kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan

Pajang Majemuk (Penampang Gabungan)

a. Paku Keling (Rivet)

Sebenarnya pemakain paku keling ( rivet ) sudah mulai ditinggalkan di ganti

Perhitungan sambungan dengan paku keeling ada dua macam sambungan ;

Kemampuan Sambungan -----a). Terhadap Geser

Untuk irisan tunggal =  = ¼ .p. d2 . t

Untuk irisan ganda =  = 2. 1/4 d2 p. t

b). Terhadap Tumpu (  tu )

 = tebal plat yang disambung

 = beban yang diizinkan yang dipikul dinding lubang

 tu = 1,6  untuk 1,5 d ≤ S1 < 2 d

Menentukan Kekuatan Dukung Paku Keling

b). Untuk Irisan Ganda.

> geser :  = 1/2  d

C). Jika bekerja gaya geser dan gaya aksial maka :

Sambungan Irisan tunggal Sambungan Irisan Ganda

a). Sambungan Geser

b). Sambungan Geser eksentris

c). Sambungan Tarik

d). Sambungan kombinasi Geser – Tarik

Persamaan menjadi : Rn = Fub ( 0,75. Ab )

 Kekuatan Geser – Desain – Ada ulir pada bidang geser

2. Untuk lubang beralur pendek tegak lurus pada arah

√ 7,52 +3,52 = 8,28 m

 Perhitungan Beban Pada Atap

Berat atap (1,40 x 4,10) = 5,74 kg/m

B. Momen Akibat Beban Tetap

Tabel Hasil Perhitungan Kombinasi Momen dan Reaksi

Pembebanan qu (kg/m’) M (kg/m’) Mx (kg/m’) My (kg/m’) R(kg) Rx(kg) Ry(kg)

BM 11,74 36,69 33,25 15,50 29,35 26,60 12,40

1,2(D) + 0,5(L) 71,288 106,528 96,545 45,015 60,220 54,575 25,445

 Perencanaan Gording Atap

Mutu Baja = A572 = 290 MPa = 2900 kg/cm2

Lendutan Pada Profil C - Channel

Lendutan terhadap sumbu y :

Cek kelangsingan sagrod

Gaya yang bekerja pada sagrod :

 Perhitungan Ikatan Angin (Bracing)

 Beban angin samping (bagian atap)

Digunakan Profil L Siku Sama Sisi 120 x 120 x 8

Cek Kelangsingan Bracing

Cek Kekuatan Penampang

ΣMA = 0 S.sin (39) = 472,5 kg

Dicoba profil WF (125x125x6,5x9)