Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PERMASALAHAN

2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data diatas timbul berbagai masalah yaitu :

1. Tingginya angka kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas S.


Parman.

2. Tingginya angka kunjungan baru pasien hipertensi.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hipertensi.

4. Kurangnya jumlah petugas kesehatan yang memegang program penyakit

tidak menular dalam upaya promosi kesehatan.

5. Kurangnya Kepatuhan Minum Obat pasien yang menderita hipertensi.

6. Rendahnya target pada upaya promosi kesehatan penyakit tidak menular.

7. Kurangnya jumlah posyandu lansia pada puskesmas S.Parman.

8. Angka kejadian hipertensi pada usia >45 tahun terutama >60 tahun.

9. Kurangnya koordinasi pemegang program dan pelaksana progam

Puskesmas keliling.

38
39

2.2. Prioritas Masalah

Untuk menentukan prioritas masalah tersebut di atas dapat ditentukan

dengan metode PAHO-CENDES yang memperhitungkan mengenai :

a. Besarnya masalah (Magnitude)

Adalah besarnya pengaruh masalah terhadap derajat kesehatan

masyarakat yang mencakup seberapa banyak penduduk atau masyarakat yang

terkena dampak diberi skor 1 – 5 yaitu :

1. Hanya sebagian kecil masyarakat

2. Sebagian kecil masyarakat

3. Hanya sebagian besar masyarakat

4. Sebagian besar masyarakat

5. Hampir seluruh masyarakat

b. Seberapa jauh masalah dapat diselesaikan (Vunerability)

Adalah tersedianya suatu cara atau metode untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi. Diberi skor 1-2 yaitu:

1. Tidak ada cara yang efektif

2. Ada cara yang efektif

c. Derajat kepentingan diselesaikannya masalah (Importancy)

Adalah besarnya kepentingan terhadap derajat kesehatan masyarakat

apabila masalah dapat diselesaikan. Diberi skor 1 – 5 yaitu :

1. Tidak ada kepentingan

2. Kepentingannya sangat rendah

3. Kepentingannya cukup rendah


40

4. Kepentingannya cukup tinggi

5. Kepentingannya sangat tinggi

d. Biaya (cost)

Adalah biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut relatif

rendah. Diberi skor 1 – 5 yaitu :

1. Sangat tidak murah

2. Tidak murah

3. Cukup murah

4. Murah

5. Sangat murah

Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat ditentukan prioritas masalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1. Penentuan Prioritas Masalah


Nilai
Masalah Ranking
Kriteria komposit
No Prioritas
M V I C M.I.V.C
1 Tingginya angka kejadian hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Kelayan
3 2 5 3 90 1
Dalam.

2 Kurangnya Kepatuhan Minum Obat 3 2 4 3 72 2


pasien yang menderita hipertensi.
3 Kurangnya jumlah petugas kesehatan 3 2 4 3 72 2

yang memegang program penyakit

tidak menular dalam upaya promosi

kesehatan.
41

4 Angka kejadian hipertensi pada usia 3 2 4 3 72


2
>45 tahun (lansia)
5 Kurangnya koordinasi pemegang 2 2 4 4 64

program dan pelaksana progam


3
Puskesmas keliling.

6 Tingginya angka kunjungan baru


pasien hipertensi. 3 2 3 3 54 4

7 Kurangnya pengetahuan masyarakat


tentang hipertensi. 3 2 3 3 54 4

8 Rendahnya target pada upaya 3 2 4 2 48 5

promosi kesehatan penyakit tidak

menular.
9 Kurangnya jumlah posyandu lansia 3 1 4 3 36 6

pada puskesmas kelayan dalam.


Berdasarkan pembobotan masalah tersebut di atas, maka dapat diketahui

bahwa prioritas masalah yang didapatkan adalah semakin meningkatnya penderita

hipertensi di wilayah kerja Puskesmas S. Parman.

2.3. Identifikasi Penyebab Masalah

Berdasarkan data yang disajikan diatas, situasi yang dihadapi oleh

puskesmas S. Parman dapat dianalisis sebab dan akibatnya, yaitu:


42

Angka
Morbiditas
hipertensi
tinggi
Akibat

Angka Kejadian
hipertensi masih
Masalah tinggi
Faktor Eksternal

Sebab
Faktor
Interna

Kurangnya
koordinasi Budaya masyarakat
antara petugas yang banyak menyukai
pemegang makanan asin dan
program dan dan berlemak, aktivitas fisik
pelaksana yang kurang serta
program kebiasaan merokok.

Media Tidak Kurangnya


penyuluhan Petugas Target jumlah kurang idealnya
memiliki adanya Kurangnya rendahnya
tentang promosi petugas jumlah posyandu tingkat faktor kurangnya
tugas dana pengetahuan
penyakit kesehatan kesehatan lansia pendidikan ekonomi kepatuhan
rangkap khusus masyarakat
hipertensi penyakit yang masyarakat masyarakat minum obat
yang di mengenai
masih tidak memegang pasien
alokasikan hipertensi
kurang menular untuk program hipertensi
beragam. rendah serta pola
Hipertensi. penyakit hidup
tidak
masyarakat
menular
yang belum
dalam
sehat
upaya
promosi
kesehatan.

Gambar 2.1 Problem tree Angka Kejadian hipertensi yang masih tinggi di
Puskemas S. Parman Banjarmasin
43

Angka Morbiditas
hipertensi tinggi

Angka Kejadian
hipertensi masih tinggi

Faktor Interna Faktor Eksternal

Budaya masyarakat
Kurangnya koordinasi yang banyak menyukai
antara petugas makanan asin dan
pemegang program dan berlemak, aktivitas fisik
dan pelaksana program yang kurang serta
kebiasaan merokok.

kurang
idealnya tingkat kurangnya
jumlah pendidikan kepatuhan
posyandu masyarakat minum
lansia obat pasien
hipertensi

Kurangnya Kurangnya rendahnya


jumlah petugas pengetahuanmasyaraa faktor
kesehatan yang t mengenai hpertensi konomi
memegang serta pola hidup masyarakat
program masyarakat yang
penyakit tidak belum sehat
menular dalam
upaya promosi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai