Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1. Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi penyebab masalah diatas, maka diperlukan

pemecahan masalah yang dapat dianalisis melalui metode SWOT.

Tabel 4.1 Hasil analisis masalah berdasarkan metode SWOT

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

1. Terdapat pusling, posyandu 1. Media penyuluhan tentang penyakit


di wilayah kerja Puskesmas hipertensi masih kurang beragam.
SW 2. Kurang lengkapnya obat pada saat
Sungai Jingah. puskesmas keliling
2. Puskesmas mudah 3. Pemegang program memiliki tugas
dijangkau dan dapat rangkap
dilewati oleh kendaraan 4. Posyandu lansia jumlah tidak ideal
OT roda 2 dan 4
3. Puskesmas memiliki
fasilitas LCD, Laptop dan
Ambulance
4. Optimalisasi Posyandu
lansia dan Puskesmas
keliling
5. puskesmas mempunyai
keder kesehatan di setiap
posyandu lansia
PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

1. Koordinasi yang 2.1 Memaksimalkan peran tokoh 1.1 Pemanfaatan tokoh masyarakat untuk
mudah dengan masyarakat untuk mengajak membantu melakukan evaluasi mengenai
tokoh masyarakat masyarakat agar mau ke cara penyuluhan agar penyuluhan yang
misalnya ketua fasilitas kesehatan lain selanjutnya dapat berjalan dengan lebih
RT dalam seperti pusling,posyandu, maksimal.
pelaksanaan dsb jika kesulitan ke 4.1 Kegiatan promosi bisa dilakukan di tempat
penyuluhan puskesmas. Dokter dan umum atau rumah kader jika jumlah
2. Kegiatan paramedis dapat melatih atau posyandu lansia tidak mencukupi
mengajarkan parah tokoh 2.1 Kuranglengkapnya obat saat puskesmas
promosi masyarakat pola hidup sehat keliling bisa dikordinasikan dengan tokoh
kesehatan agar dapat menjadi contoh stempat agar mendata berapa banyak
dapat dimasyarakat untuk hidup masyarakat yang akan hadir

49
55

dilakukan di sehat. 3.1 Pemegang program agar tugasnya tidak


tempat-tempat 1.2 Tingkat pemahaman rangkap bisa di bantu dengan adanya
masyarakat yang baik kader-kader di setiap posyandu lansia dan
umum mempermudah berjalannya dikordinasikan dengan tokoh setempat
setempat. pusling dan posyandu yang
bisa di lakukan di tempat
umum.
3.1 Melakukan promosi dan
informasi pelaksaan kegiatan
kesehatan melalui tokoh
masyarakat
5.1 Melakukan kaderisasi
posyandu dengan tokoh
masyarakat.
4.2 Optimalisasi posyandu
lansia untuk
mengendalikan
hipertensi secara
terpadu melalui
kegiatan promotif
dengan konseling dan
penyuluhan yang
efektif dengan
melibatkan lansia
beserta keluarganya.

ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)


1.1 Memperkenalkan kepada
1. Budaya masyarakat
masyarakat tentang cara diet dan 1.1 Membuat media penyuluhan berupa video
yang banyak
membuat makanan yang baik mengenai pencegahan hipertensi dan
menyukai makanan
untuk penderita hipertensi pada memberikan pamflet berisi diet hipertensi
asin dan berlemak,
kegiatan posyandu dan pusling 4.1 Mengoptimalkan perencanaan senam sehat
aktivitas fisik yang
serta megajak para masyarakat rutin setiap minggunya
kurang serta
untuk melakukan olahraga rutin 1.2 Melakukan penyuluhan dengan media
kebiasaan
senam. elektronik diselingi dengan kegiatan
merokok.
1.2 Memperbanyak edukasi dan olahraga.
2. Kurangnya
mengajak masyarakat untuk 3.2 Mengoptimalkan perencanaan penyuluhan
pengetahuan
hidup sehat pada saat kegiatan yang ada sehingga dapat memaksimalkan
masyarakat
pusling dan posyandu. hasil yang didapat dengan kerjasama lintas
mengenai
3.1 Dokter dan paramedis dapat program
hipertensi serta
memberikan pengetahuan
pola hidup
kepada masyarakat tentang
masyarakat yang
hipertensi dan pola hidup sehat
belum sehat
melalui penyuluhan
3. Ekonomi
menggunakan media LCD.
masyarakat
4.2 Dokter dan paramedis dapat
menengah
mengoptimalkan posyandu
kebawah
lansia memberikan penyuluhan
mengenai hipertensi dan pola
hidup sehat secara khusus.
56

2,3 Puskesmas bisa di jangkau


dengan motor atau sepeda
untuk masyarakat yang
ekoniminya menengah
kebawah.
5.2 kader kesehatan bisa dilatih
oleh puskesmas tentang
hipertensi dan pentingnya
control ulang sehingga dapat
mengedukasi ke masyarakat di
sekitar wilayah kerjanya
tentang hipertensi.

Pemecahan masalah yang diajukan dalam upaya menurunkan angka

kejadian penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Kelayan Dalam adalah

dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku penderita hipertensi

khususnya dan masyarakat usia lanjut pada umumnya, meningkatkan pelayanan

kesehatan untuk lansia dan pengawasan terhadap kesehatan.

Dari permasalahan yang ada, maka ada beberapa alternatif pemecahan

masalah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Loka Karya mini dalam rangka evaluasi kegiatan posyandu lansia dan

puskesmas keliling.

2. Meningkatkan Koordinasi dan pemberitahuan informasi secara berkala

pada jadwal puskesmas keliling dan posyandu lansia..

3. Membina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang ada.

Kader usila dilatih oleh petugas kesehatan agar dapat melakukan beberapa

upaya kesehatan sederhana bagi kelompoknya. Misalnya mengukur


57

tekanan darah dengan tensimeter, sehingga kader usila bisa melakukan

deteksi dini penyakit hipertensi di kelompoknya.

4. Melakukan pendataan pada pasien hipertensi untuk mengetahui distribusi

pasien hipertensi pada wilayah tertentu.

5. Meningkatkan Target pada program upaya promosi kesehatan khususnya

Penyakit tidak menular (Hipertensi).

6. Pemberian informasi pentingnya lansia berkunjung ke Posyandu, tidak

hanya untuk berobat namun juga untuk mencegah komplikasi

7. Memaksimalkan peran tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat agar mau

ke fasilitas kesehatan lain seperti pusling,posyandu, dsb jika kesulitan ke

puskesmas.

8. Meminta masyarakat untuk membantu melakukan evaluasi mengenai cara

penyuluhan agar penyuluhan yang selanjutnya dapat berjalan dengan lebih

maksimal.

9. Memperbanyak edukasi dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat seperti cara

diet dan membuat makanan yang baik untuk penderita hipertensi pada kegiatan

posyandu dan megajak para masyarakat untuk melakukan olahraga rutin senam.

4. 2 Prioritas Pemecahan Masalah

Kriteria pemecahan masalah menurut metode PAHO-CENDES yaitu:

a. Magnitude :

1. Sangat tidak menyelesaikan masalah

2. Tidak menyelesaikan masalah

3. Cukup menyelesaikan masalah


58

4. Menyelesaikan masalah

5. Sangat menyelesaikan masalah

b. Vunerability

1. Alternatif pemecahan masalah tidak efektif digunakan

2. Alternatif pemecahan masalah efektif digunakan

c. Importancy

1. Tidak ada kepentingan untuk pemecahan masalah

2. Kepentingannya sangat rendah untuk pemecahan masalah

3. Kepentingannya cukup rendah untuk pemecahan masalah

4. Kepentingannya cukup tinggi untuk pemecahan masalah

5. Kepentingannya sangat tinggi untuk pemecahan masalah

d. Cost

1. Sangat tidak murah

2. Tidak murah

3. Cukup murah

4. Murah

5. Sangat murah

Alternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diberi pembobotan untuk

menentukan prioritas pemecahan masalah yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan metode


PAHO-CENDES
Ranking
Kriteria Nilai Komposit
No Masalah Prioritas
M V I C MxVxIxC
1 Loka Karya mini dalam 4 2 4 3 96 1
rangka evaluasi kegiatan
posyandu lansia dan
59

puskesmas keliling.

Meningkatkan Koordinasi
puskesmas keliling, posyandu
2 lansia dan meningkatkan 3 2 3 5 90 2
target program puskesmas
khususnya PTM
Membina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang ada. Kader
usila dilatih oleh petugas
kesehatan agar dapat
melakukan beberapa upaya
kesehatan sederhana bagi
3 3 2 4 3 72 3
kelompoknya. Misalnya
mengukur tekanan darah
dengan tensimeter, sehingga
kader usila bisa melakukan
deteksi dini penyakit
hipertensi di kelompoknya.

Melakukan pendataan pada


pasien hipertensi untuk
4 mengetahui distribusi pasien 3 3 4 72 3
hipertensi pada wilayah
tertentu.
Meningkatkan Target pada
program upaya promosi
5 kesehatan khususnya Penyakit 4 3 3 72 3
tidak menular (Hipertensi).

Pemberian informasi

pentingnya lansia berkunjung

6 ke Posyandu, tidak hanya 3 2 3 4 72 3

untuk berobat namun juga

untuk mencegah komplikasi


7 Memaksimalkan peran tokoh 3 2 3 3 54 4

masyarakat untuk mengajak


60

masyarakat agar mau ke fasilitas

kesehatan lain seperti

pusling,posyandu, dsb jika

kesulitan ke puskesmas.
Meminta masyarakat untuk

membantu melakukan evaluasi

mengenai cara penyuluhan agar


8 3 2 3 3 54 4
penyuluhan yang selanjutnya

dapat berjalan dengan lebih

maksimal.
Memperbanyak edukasi dan

mengajak masyarakat untuk

hidup sehat seperti cara diet dan

membuat makanan yang baik

9 untuk penderita hipertensi pada 3 2 3 3 54 4

kegiatan posyandu dan megajak

para masyarakat untuk

melakukan olahraga rutin senam.

Berdasarkan hasil pembobotan dari tabel di atas, maka prioritas pemecahan

masalah Optimalisasi posyandu lansia dan puskesmas keliling secara terpadu

melalui kegiatan promotif dengan konseling dengan melibatkan masyarakat

beserta keluarganya untuk menurunkan angka kejadian hipertensi pada pada

wilayah kerja puskesmas kelayan dalam.

Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah


61

Adapun rencana tindakan pemecahan masalah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

a. Tujuan: evaluasi kegiatan yang telah berlansung serta pembinaan petugas

kesehatan dan kader dalam rangka menurunkan angka kejadian hipertensi di

wilayah kerja puskesmas kelayan dalam.

b. Panitia: petugas kesehatan, kader wilayah

c. Sasaran: seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas kelayan dalam.

d. Sumber pendanaan: dana operasional tahunan Puskesmas.

e. Pelaksana: -lintas program : dokter umum, pemegang program P2TM,

promosi kesehatan masyarakat.

-lintas sektor : ketua organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, dan RT /

RW setempat.

2. Pengorganisasian

Melakukan pembentukan panitia atau tim terhadap perencanaan kegiatan

yang telah dibuat dan disepakati bersama agar rencana dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan sebagai berikut.

Penasihat : Kepala Puskesmas

Ketua : Penanggungjawab P2TM

Wakil Ketua : 1 orang perawat

Sekretaris : 1 orang perawat

Bendahara : Bendahara puskesmas

Pemateri : Dokter puskesmas

3. Pelaksanaan Kegiatan
62

a. Penyelenggara : Puskesmas Kelayan dalam

b. Pelaksana: dokter puskesma dan kepala bagian PTM

c. Kegiatan : konseling dan Diskusi mengenai pencegahan hipertensi dan

memberikan pamflet berisi gejala, pencegahan serta komplikasi pada masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas kelayan dalam yang di berikan secara rutin.

d. Sasaran : seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas Kelayan dalam.

e. Tempat : Posyandu lansia dan puskesmas keliling ( rumah warga)

f. Materi : pengetahuan dasar hipertensi, pencegahan hipertensi.

g. Dana : dana operasional tahunan Puskesmas.

4. Evaluasi

A. Jangka Pendek

- Meningkatnya pengetahuan petugas kesehatan dan kader mengenai

hipertensi.

B. Jangka Menengah

- Meningkatnya kesadaran masyarakat dengan peningkatan kunjungan lama

pasien hipertensi.

C. Jangka Panjang

- Menurunnya angka kejadian hipertensi di puskesma Kelayan Dalam.

Anda mungkin juga menyukai