Anda di halaman 1dari 18

SUKU BUNGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah


“Perbankan”
Yang Dibimbing Oleh Ibu Nurul H

Oleh :

Aldinda 1842620181
Muh. Arda Yusuf 1842620212
Nabila Nur Hakiki 1842620054
Xiosama Muhammed 1842620139

Kelas 2C D4 MP
Jurusan Administrasi Niaga
Prodi DIV Manajemen Pemasaran

POLITEKNIK NEGERI MALANG


Jalan Soekarno Hatta No. 9 Malang 65141
Telepon (0341) 404424 – 404425 Fax (0341) 404420

i
Aldinda
NIM : 1842620181
Kalimantan , 05 Mei 2000

Muh. Arda Yusuf


NIM : 1842620212
Gresik, 30 November 1999

Nabila Nur Hakiki


NIM : 1842620054
Nganjuk, 02 November 1999

Xiosama Muhammed
NIM : 1842620139
Lamongan, 21 November 1999

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha Pengasih lagi Maha


Panyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga makalah
“Perbankan, Suku Bunga” yang kami buat dapat selesai tanpa halangan yang
berarti.
Makalah ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas
bantuan dari berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan
fikirannya untuk menyelesaikan makalah. Oleh karenanya kami sampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah ikut serta
dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
laporan yang kami buat. Dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang
tidak kami sadari. Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran
sebagai sarana perbaikan makalah yang lebih baik.
Dan semoga makalah “Perbankan, Suku Bunga” dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata kami ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas perhatiannya.

Malang, 1 September 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 3

BAB 2 TEORI........................................................................................ 5
2.1 Pengertian Bunga Bank..................................................................... 5
2.2 Faktor Pengaruh Suku Bunga............................................................ 6
2.3 Komponen Penentu Bunga Kredit..................................................... 8
2.4 Jenis-jenis Pembebanan Bunga Kredit.............................................. 8
2.5 Contoh Penghitungan Bunga Bank....................................................

BAB 3 PENUTUP............................................................................... 19
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 19
3.2 Saran.................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 23
LAMPIRAN........................................................................................... 24

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uang adalah alat pembayaran yang dilakukan dalam segala kegiatan bermasyarakat.
Uang menjadi salah satu tolak ukur perekonomian suatu negara. Tidak heran bahwa uang
banyak dicari dan digunakan sebagai target sebuah usaha. Banyak orang yang melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan uang guna bertahan hidup dan membeli apa yang is
inginkan. Bahkan seseorang berani berbuat nekad untuk mendapatkan uang, karena hanya
dengan uang seseorang bisa bertahan hidup, bisa makan, bisa hidup nyaman, dan
mendapatkan apa is inginkan.
Uang digunakan sebagai hasil atau perolehan dari sebuah tindakan, misalnya seseorang
akan mendapatkan uang setelah ia bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa uang memang
sebagai tolak ukur sebuah kehidupan, siapa yang bekerja ia yang beruang. Saat seseorang
tidak memiliki uang biasanya seseorang akan melakukan pinjaman kepada sebuah bank
ataupun kepada individu lain. Dalam hal pinjam meminjam biasanya dikenakan sebuah
bunga yang dirasa sebagai upah bagi orang yang meminjamkan uanganya kepada yang
meminjam atau biasa disebut dengan suku bunga.
Suku bunga adalah kata yang biasa didengar dalam kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan pinjam meminjam uang, baik dengan bank, koperasi, ataupun sesama
individu. Suku bunga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh si peminjam kepada
orang yang dipinjami uang sesuai dengan kesepakatan bersama. Sebelum melakukan
peminjaman uang biasanya pihak pertama dan kedua akan bertemu dan menyepakati suku
bunga yang akan dikenakan setiap rupiahnya. Selain menyepakati suku bunga, masih
terdapat banyak lagi hal-hal yang perlu disepakati tetapi dalam makalah ini kita hanya
membahas mengenai suku bunga saja sehingga hanya akan mempeljari mengenai suku
bunga, faktor penentu suku bunga, dan jenis pembebanan suku bunga. Hal ini sangatlah
penting agar kita mengetahui bagaimana jalannya sebuah perekonomian bank saat kita
melakukan peminjaman sebuah uang dibank atau tempat peminjaman lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari bunga bank?
2. Apa saja faktor pengaruh suku bunga?
3. Apa saja komponen penentu bunga kredit?
4. Apa saja jenis-jenis pembebanan bunga kredit?
5. Bagaimana contoh pengitungan bunga bank?

1.3 Tujuan
5
1. Untuk mengetahui maksud dari bunga bank
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suku bunga
3. Untuk mengetahui komponen-komponen penentu bunga kredit
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pembebanan bunga kredit
5. Untuk mengetahui bagaimana penghitungan bunga bank

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui maksud dari bunga bank
2. Dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suku bunga
3. Dapat mengetahui komponen-komponen penentu bunga kredit
4. Dapat mengetahui jenis-jenis pembebanan bunga kredit
5. Dapat mengetahui perhitungan bunga bank

6
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Bunga Bank


Menurut Augene A. Diulio, Ph.D dalam bukunya yang berjudul “uang dan bank “
alih bahasa oleh Ir. Burhanuddin Abdullah tahun 1993:42 menjelaskan bahwa suku
bunga adalah harga yang dibebankan oleh unit ekonomi yang mengalami surplus (unit
surplus) pada unit ekonomi yang mengalami defisit (unit defisit) atas pinjaman yang
diberikan dari tabungannya.
Suku bunga terdiri dari suku bunga tetap (suku bunga kupon tertentu) yang
dibayarkan atas sejumlah uang yang dipinjam (nilai pari dari piranti utang dan atau
sejumlah uang tertentu yang diterima dengan mendiskontokan nilai pari dan kewajiban
utang tersebut.
Suku bunga adalah harga dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds), yang
besarnya ditentukan oleh preferensi dan sumber pinjaman dari berbagai pelaku
ekonomi dipasar.
Bunga Bank menurut Dr. Kasmir dalam bukunya yang berjudul “dasar-dasar
perbankan” 2014:154, diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga bagi bank juga diartikan sebgai harga yang harus dibayar kepada
nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada dua macam bunga yang
diberikan kepada nasabahnya, yaitu :
1. Bunga simpanan
Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik
simpanan. Bunga ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa, kepada
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sebagai contoh jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman

7
Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (debitur) atau harga
jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga
pinjaman merupakan harga jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan
pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dan yang harus
dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan
yang diterima dari nasabah.

2.2 Faktor Pengaruh Suku Bunga


Besar kecilnya sukubunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh
keduanya, artinya baik Bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi,
disamping pengaruh factor- factor lainnya, seperti jaminan, jangka waktu, kebijakan
pemerintah, dan target laba.
Factor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga
secara garis besar sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana (simpanan sedikit), sementara permohonan
pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku
bunga simpanan akan menarik nasabah untuk meminjam uang di bank. Dengan
demikian, kebutuhan dana terpenuhi. Sebaliknya jika bank kelebihan dana, dimana
simpanan banyak, akan tetapi permohonan kredit sedikit, maka bank akan
menurunkan bunga simpanan, sehingga mengurangi minat nasabah menyimpan.
Atau dengan cara menurunkan juga bunga kredit, sehingga permohonan kredit
meningkat.

2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping factor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika
untuk bunga simpanan rata-rata 16% per tahun, maka jika hendak membutuhkan
dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing, misalnya
17% pertahun. Namun sebaliknya, untuk bunga pinjaman kita harus berada di
bawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau
minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan
ketentuan batas minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman
bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

8
4. Target laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan, merupakan besarnya keuntungan yang
diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut
besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, pihak bank harus hati-hati
dalam menentukan presentase laba atau keuntungan yang diinginkan.

5. Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang.
Demikian pula, sebaliknya jika pinjaman jangka pendek, maka bunganya relative
lebih rendah.

6. Kualitas Jaminan.
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit
yang dibebankan dan sebaliknya, sebagai contoh dengan jaminan sertifikat
deposito bunga pinjaman akan lebih rendah jika dibandingkan dengan jaminan
sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan
apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti
sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.

7. Reputasi Perusahaan.
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya
perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang
relative kecil dan sebaliknya.

8. Produk Kompetitif.
Maksudnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran.
Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relative rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat
pembelian kredit terjamin, karena produk yang dibiayai laku dipasaran.

9. Hubungan Baik.
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabahnya menjadi dua, yaitu
nasabah utama (primer) dan nasabah sekunder (biasa). Penggolongan ini
didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap
bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak
bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah
biasa.

10. Jaminan Pihak Ketiga.

9
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk
menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya
pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayaran
baik maupun loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankan pun
berbeda. Demikian pula, sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid
atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan
pihak ketiga oleh pihak perbankan.

2.3 Komponen Penentu Suku Bunga kredit (Base Lending Rate)


Untuk menetukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan dibebankan kepada
para debitur, terdapat beberapa komponen. Komponen-komponen ini ada yang dapat
diperkecil dan ada pula yang tidak. Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan,
sehingga menjadi dasar penentuan bunga kredit yang akan diberikan kenasabah.
Adapun komponen dalam menetukan suku bunga kredit antara lain:

1. Total biaya dana (cost of fund)


Merupakan biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambah dengan
cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan pemerintah. Biaya dana
tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana
melalui produk simpanan. Semakin besar / mahal bunga yang dibebankan semakin
tinggi pula biaya dananya, demikian pula sebaliknya.
2. Laba yang diinginkan (spread)
Merupakan laba atau keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasanya
dalam presentase tertentu. Penentuan besarnya laba juga sangat mempengaruhi
besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi
pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga
melihat sector-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah untuk
pengusaha kecil, maka labanya pun berbeda dengan yang komersial.
3. Cadangan resiko kredit macet (risk)
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan, karena
setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. Resiko
ini dapat timbul baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, pihak bank
perlu mencadangkannya sebagai bersiaga menghadapinya.
Premi resiko yang akan diperhitungkan ini dapat diperoleh dari
pengalaman bank dalam mengelola kredit, yaitu dengan melakukan penilaian atas
kualitas aktiva produktif (termasuk kredit). Semakin besar jumlah kredit yang
tergolong kredit bermasalah, maka semakin tinngi pula resiko yang dihadapi bank,
sehingga Bank Indonesia mewajibkan bank untuk membentuk cadangan penyisihan
penghapusan kredit terhadap sejumlah kredit bermasalah.
10
Penentuan besaran risk dimaksudkan sebagai tindakan berjaga-jaga
terhadap kemungkinan terjadinya resiko kredit dikemudian hari, meskipun dalam
praktiknya mungkin saja pada nasabah tertentu (primer customer) , risk tidak di
perhitungkan dalam menetapkan base lending rate.
Premi resiko ini dibebankandengan presentase tertentu dalam base lending
rate, dengan perhitungan cadangan (penyisihan) penghapusan sebagai berikut:
1) Cadangan umum:
a. 1% dari total aktiva produktif (dalam hal ini kredit)
2) Cadangan khusus:
a. 5% dari kredit dalam perhatian khusus (special mention)
b. 25% dari kedit kurang lancar (substandard)
c. 25% dari kredit diragukan (doubtful)
d. 5% dari kredit macet (loss)
4. Biaya operasi
Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam
melaksanakan kegiaitan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji, biaya
administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya lain-lainnya.
5. Pajak
Yaitu pajak yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan
fasilitas kredit kepada nasabahnya.

Untuk lebih jelasnya metode dasar penentuan buanga kredit yang


ditawarkan kenasabah (based lending rate) dengan menggabungkan semua
komponen-komponen yang akan dijelaskan dengan contoh berikut ini:
Bank AKEK ANTAK menetukan suku bunga untuk bunga simpanan
tertinggi pada deposito berjangka, yaitu 8% Pa. total biaya operasi diperkirakan
2%. Sedangkan cadangan resiko kredit macet sebesar 0,5%. Laba yang diinginkan
bank ditetapkan sebesar 1,5%. Cadangan wajib atau reverve requirement yang
ditetapkan pemerintah adalah 5%, serta pajak 20%.
Pertanyaan;
Berapa besarnya based lending rate yang ditetapkan oleh bank AKEK ANTAK?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka:
a. Langkah pertama dilakukan adalah menentukan besarnya biaya dana (cost of
fund) dengan rumus sebagai berikut.
bunga yang dibebankan
Cost of fund =
100 %−cadangan wajib
8%
Cost of fund =
100 %−5 %
8%
Cost of fund = =8.95 % dibulatkan menjadi 9 %
95 %

b. Langkah kedua memasukkan hasil cost of fund kedalam komponen lainnya


(ditambahkan)
11
Total biaya dana rata-rata (cost of fund) 9,0%
Laba yang diinginkan 1,5%
10,5%
Cadangan resiko kredit macet 0,5%
11,0%
Total biaya operasi 2,0%
13,0%
Pajak 20% dari laba (1,5%) 0,3%
Bunga kredit yang diberikan (based lending rate) 13,3%

2.4 Jenis-jenis Pembebanan Bunga Kredit


Masih dalam buku yang sama yaitu “Dasar-dasar Perbankan” karya Dr. Kasmir
2014:160. Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya.
Penggunaan metode perhitungan yang akan digunakan, sangat memengaruhi jumlah
bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan memengaruhi jumlah
angsuran per bulan, di mana jumlah angsuran terdiri dari utang/pinjaman pokok dan
bunga.
Adapun metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Flat Rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga angsuran setiap bulan
juga sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit
yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi
atau kredit konsumtif lainnya.
2. Sliding Rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah
bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok
pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Angsuran
nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin

12
menurun. Jenis Sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif, dengan
maksud si nasabah merasa tidak terbebani oleh pinjamannya.
3. Floating Rate
Metode floating rate menetapkan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan ddengan
bunga yang berlaku di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat
tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang
dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah atau sama dari bulan yang
bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap angsuran setiap
bulan, yaitu bisa tetap, naik atau turun.

2.5 Contoh Penghitungan Suku Bunga Kredit


Soal:
PT Makmur Jaya telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank Melati
senilai Rp 90.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan). Bunga
dibebankan sebesar 24% setahun. Di samping itu, PT Makmur Jaya juga dikenakan
biaya administrasi sebesar Rp 400.000,-. Kredit tersebut dapat langsung ditarik
sekaligus dari rekening gironya.
Pertanyaan:
Hitunglah jumlah angsuran setiap bulan menggunakan metode flat rate dan sliding
rate.
Jawaban:
a. Flat Rate
Dalam metode ini besarnya bunga yang dibayarkan sama setiap bulannya sehingga
besar angsuran yang dibayarkan juga sama besarnya.
 Menghitung pokok pinjaman (PPJ) per bulan

Jumlah Pinjaman
PPJ=
Jangka Waktu

Rp 90.000.000
PPJ= =Rp 7.500 .000 ,−¿ bulan
12 Bulan

 Menghitung besar bunga per bulan

13
Bunga × Nominal Pinjaman
Bg= ×1
Jangka Waktu

24 % × Rp90.000 .000
Bg= ×1=Rp 1.800.000 ,−¿ bulan
12 Bulan

 Jumlah angsuran per bulan


Pokok Pinjaman.........................................................= Rp 7.500.000,-
Bunga.........................................................................= Rp 1.800.000,-
Jumlah Angsuran........................................................= Rp 9.300.000,-

b. Sliding Rate
Dalam metode ini perhitungan jumlah bunga yang dibayar didasarkan kepada
jumlah sisa pinjamnnya. Oleh karena itu, jika bunga yang dibayarkan setiap
bulannya semakin mengecil maka pembayaran angsuran juga semakin turun.
 Pokok Pinjaman setiap bulan adalah sama
PJP=Rp 90.000 .000 ,− ¿ =Rp 7.500.000 ,−¿ bulan ¿
12 Bulan

% Bunga1 tahun × sisa pinjaman


Bunga=
12 Bulan

a. Angsuran bulan ke 1
Pokok pinjaman............................................................ Rp 7.500.000,-

24 % × Rp 90.000 .000
Bunga= Rp
12 Bulan
1.800.000,-
Jumlah angsuran 1..........................................................Rp 9.300.000,-

b. Angsuran bulan ke 2

14
Pokok pinjaman..............................................................Rp 7.500.000,-

24 % × Rp 82.500 .000
Bunga= Rp
12 Bulan
1.650.000,-
Jumlah angsuran 2...........................................................Rp 9.150.000,-

Catatan :
Jumlah Rp 82.000.000 berasal dari pinjaman Rp 90.000.000,- dikurangi
PPj bulan pertama sebesar Rp 7.500.000,- dan berlaku pada
penghitungan bulan-bulan selanjutnya.

15
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suku bunga adalah besarnya beban yang diberikan oleh pemilik dana
kepada orang yang meminjam dana sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam
kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada dua macam bunga yang
diberikan kepada nasabahnya, yaitu :
1. Bunga simpanan, merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada
nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai rangsangan atau
balas jasa, kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sebagai
contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman, merupakan bunga yang dibebankan kepada para
peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga
jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit.
Dalam penentuan suku bunga simpanan dan pinjaman sangatlah
berpengaruh, selain itu hal lain yang memengaruhi besarnya suku bunga adalah
kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintahan, target laba yang
diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang
kompetitif, hubungan baik, dan jaminan pihak ketiga. Selain itu komponen
dalam menentukan suku bunga kredit juga ada beberapa, yaitu: total biaya dana
(cost of fund), laba yang diinginkan, cadangan risiko kredit macet, biaya operasi,
dan pajak. Suku bunga kredit juga memiliki tiga jenis pembebanan yang biasa
digunakan untuk perhitungan besarnya angsuran yang akan dibayar setiap
bulannya yaitu:
1. Flat Rate, dalam metode ini besar bunga dan pinjaman pokok setiap
bulannya sama sehingga besarnya angsuran setiap bulannya juga sama.
2. Sliding rate, pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa
pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan
menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman sehingga angsuran
setiap bulan yang harus dibayar nasabah juga menurun.
16
3. Floating Rate, metode ini menetapkan besar kecilnya bunga kredit
dikaitkan dengan bunga yang berlaku dipasar uang, sehingga bunga
yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada
bulan tersebut.

3.2 Saran
Dalam sebuah ilmu ekonomi sangat penting mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan keuangan terutama mengenai suku bunga ini. Materi yang disajikan
dalam makalah ini merupakan pokok-pokok penting mengenai suku bunga yang
perlu untuk dipelajari. Meskipun tidak semua materi berisi penjelasan lengkap
tetapi kami berharap bahwa makalah ini bisa membantu dan memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Diulio, Eugene A. 1993. “Uang dan Bank”. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Kasmir. 2014. “Dasar-dasar Perbankan”. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Basir, Sofyan. 2017. “Manajemen Perbankan”. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

18

Anda mungkin juga menyukai