Rifyal Rachmat, Wahyudi Wicaksono, Helmi Maulana, Rahman Efandi, Abdil Jabbar
Rifyal.ee.its@gmail.com; Yudi_boy41@yahoo.co.id;
Helmimaulana92@yahoo.co.id; Efandinho7@yahoo.co.id; abdiljabbar@yahoo.co.id
Abstrak
Polusi udara merupakan topik utama pada era modern saat ini, oleh karena itu tujuan dari projek
penelitian ini adalah untuk meminimalisir dampak berbahaya yang ditimbulkan dari asap hasil pembakaran
sampah, terutama zat hasil pembakaran sampah yang bernama Dioxin dan Furans serta debu-debu berba-
haya, apabila terhirup oleh manusia maka akan berpotensi menimbulkan kanker , oleh karena itu diperlukan
alat yang dapat memecah /mendekomposisi partikel-partikel berbahaya tersebut menjadi partikel yang lebih
kecil dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Alat yang digunakan bertujuan untuk menciptakan plasma
dengan menghasilkan muatan corona dari sumber tengangan tinggi DC dan AC, corona yang dihasilkan
memiliki kepadatan yang rendah (low density plasma). Akan dilakukan pengujian terhadap sampel zat ber-
bahaya hasil pembakaran sampah ke dalam sistem plasma. Setelah terjadi ionisasi dikarenakan partikel
tersebut melewati plasma, maka akan diteliti berapa tegangan tinggi dan arus yang dibutuhkan agar cukup
mendekomposisi / memecah partikel berbahaya tersebut dengan cukup efektif.
1. PENDAHULUAN
Tidak dapat dihindari kalau setiap hari
tumpukan sampah dedaunan ada di mana-mana.
Dalam pembersihannya sendiri tentunya dibutuhkan
proses pembakaran sampah yang nantinya
menghasilkan asap hitam yang mengganggu perna-
pasan kita, dan tentunya mengganggu kesehatan
kita. Bersumber dari buku An Action Plan for Re-
ducing Discharges of Dioxin to Air, Hon marian
L Hobbs,menteri lingkungan Inggris, mengatakan
bahwa Dioxin merupakan bagian dari polusi udara
yang dikenal sebagai organoklorin dan disebabkan
oleh pembakaran sampah liar, dimana asap ya tim-
bul dapat berpotensi memicu kanker pada manu-
sia.Tidak terkontrolnya pembakaran sampah liar
merupakan penyebab utama sumber senyawa dioxin Gambar 1 : Pembakaran Sampah Liar
dan sebesar 39% sumber dioxin di New Zealand
berasal dari lahan pertanian yang dibakar, dikutip Untuk meminimalisir dampak berbahaya yang
dari dokumen menteri lingkungan (Published in ditimbulkan dari asap hasil pembakaran sampah,
October 2001 by Ministry for the Environment). terutama zat beracun hasil pembakaran sampah
yang bernama Dioxin dan Furans serta debu-debu
berbahaya. berdasarkan paper yang dibuat oleh Ya-
sushi Arao yang berjudul High Velocity Electro- karena mekanisme penyaringan dalam hidung kita
static Precipitator For Road Tunnel, ICESP X – tak mampu menyaringnya.
Australia 2006,Paper 10B2. Teknologi Plasma non
thermal ( petir buatan ) merupakan salah satu alter-
native yang cukup efisien, oleh karena itu diper-
lukan alat penghasil plasma yang dapat memecah /
mendekomposisi partikel-partikel berbahaya terse-
but menjadi partikel yang lebih kecil dan tidak
berbahaya bagi lingkungan. Alat yang digunakan
bertujuan untuk menciptakan plasma dengan
menghasilkan muatan corona dari sumber tengan-
gan tinggi DC dan AC, corona yang dihasilkan
memiliki kepadatan yang rendah (low density
plasma). Akan dilakukan pengujian terhadap sam-
pel zat berbahaya hasil pembakaran sampah ke da-
lam sistem plasma. Setelah terjadi ionisasi
dikarenakan partikel tersebut melewati plasma, Gambar 2 : Grafik emisi gas pada pembakaran liar
maka akan diteliti berapa tegangan tinggi dan arus
yang dibutuhkan agar cukup mendekomposisi Hidrokarbon berbahaya, senyawa penyebab
/memecah partikel berbahaya tersebut dengan iritasi seperti asam cuka, serta senyawa penyebab
cukup efektif. kanker seperti benzopirena, juga mungkin
dihasilkan. Suatu studi menyimpulkan, asap dari
pembakaran sampah mengandung benzopirena 350
ASAP PEMBAKARAN SAMPAH kali lebih besar dari asap rokok. Telah kita kenal
dengan baik, perokok pasif pun dapat berisiko
Pembakaran yang bersih hanya bisa dilakukan kanker gara-gara asap rokok orang-orang di seki-
dalam api panas dan suplai oksigen yang cukup. tarnya. Lebih berbahaya kalau Anda menderita as-
Padahal, pada pembakaran sampah yang umum ma, infeksi paru-paru, atau bronkitis kronis.
dilakukan yakni sampah dalam tumpukan hanya Anak-anak akan lebih menderita lagi, karena mereka
bagian luar yang mendapat cukup oksigen untuk menghirup jumlah udara per satuan berat badannya
menghasilkan CO2. Sementara bagian dalam, karena lebih besar dari pada orang dewasa dan juga karena
kekurangan suplai O2 akan menghasilkan kar- perbedaan struktur paru-parunya.
bonmonoksida (CO). Coba bayangkan...Satu ton Yang lebih parah, bila sampah organik
sampah, akan menghasilkan sekitar 30 kg CO. bercampur dengan bahan-bahan sintetis. PVC dalam
CO adalah gas yang mampu membunuh orang pembungkus kabel, kulit sintetis dan lantai vinil
secara massal. Bila dihirup, gas ini akan berikatan misalnya, mengandung senyawa berbahaya yang
sangat kuat dengan hemoglobin darah. Akibanya, mengandung klor. Pembakaran bahan tersebut akan
hemoglobin yang semestinya mengangkut dan menghasilkan gas HCL yang korosif. Celakanya,
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan ter- pembakaran dengan suhu kurang dari 1.100 derajat
ganggu. Tubuh akan kekurangan O2 dan men- Celcius, pun akan menghasilkan dioksin –zat sbagai
imbulkan kematian. racun tumbuhan (herbisida). Selain itu, mungkin
Masalah lain dari sampah organik adalah pula dihasilkan fosgen, yang dikenal sebagai racun
kelembapannya. Sampah basah mengakibatkan yang digunakan pada Perang Dunia I. Tercatat 75
partikel-partikel yang terbakar beterbangan juga racun lain yang telah dikena l dalam hasil pemba-
berakibat terjadi reaksi yang menghasilkan hidro- karan sampah yang mengandung klor.
karbon berbahaya. Partikel-partikel yang tak terba-
kar akan terlihat sebagai awan dalam asap.
Dari 1 ton sampah kira-kira dihasilkan 9 kg
artikel padat yang tak terbakar berupa asap cokelat.
Sebagian partikel akan terhisap masuk paru-paru,
Penetralan zat asap pembakaran sampah Berbasis Nano pulsed Plasma “Petir Buatan”
4. KESIMPULAN