Disusun oleh :
Stanly Alfallabi
03311840000089
Dosen Pengampu:
Dosen Responsi:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Hitung Perataan mengenai metode
kuadrat terkecil untuk penentuan koordinat dari pengukuran sudut dan jarak.
1. Ibu Ira Mutiara Anjasmara, ST, M.Phil, Ph.D. sebagai dosen pengampu
Mata Kuliah Hitung Perataan Teknik Geomatika Institut Teknologi
Sepuluh Nopember dan Ibu Udiana Wahyu Deviantari ST. MT. sebagai
dosen responsi Mata Kuliah Hitung Perataan Teknik Geomatika Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
2. Teman- teman Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
banyak memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini.
Stanly Alfallabi
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
Dengan syarat bahwa pengamatan hasil perataan harus memenuhi suatu model
matematika maka nilai koreksinya juga harus memenuhi prinsip kuadrat terkecil.
2
2.2 Hitung Perataan Untuk Pengukuran Jarak
Banyak kegiatan survei dilakukan berdasarkan posisi dua dimensi di dalam
koordinat bidang datar (x,y). Pada pengukuran jarak, jarak yang telah dilakukan
perataan (𝑆𝑆�
𝚤 𝚤𝚤 ) di antara dua titik i dan j dituliskan sebagai berikut:
𝑆�
2 2 1�
𝚤 𝚤𝚤 = [�𝑋𝑋𝑗𝑗 − 𝑋𝑋𝑖 � + �𝑌𝑌𝑗− 𝑌𝑌𝑖� ] 2 …….(10-1)
Di mana (𝑋𝑋𝑖 , 𝑌𝑌𝑖 ) dan (𝑋𝑋𝑗𝑗 , 𝑌𝑗𝑗 ) adalah koordinat bidang datar dari i dan j. Inilah
yang disebut dengan distance condition.
….…(10-2)
di mana:
…….(10-3)
Mengingat bahwa (𝑋𝑋𝑖 0 , 𝑌𝑌𝑖 0 ) dan (𝑋𝑋𝑗𝑗0 , 𝑌𝑗𝑗0 ) adalah nilai pendekatan untuk koordinat i dan
j.
………(10-4)
Di mana:
………..(10-5)
3
Mengingat bahwa (𝑋𝑋𝑗𝑗 , 𝑌𝑗𝑗 ) adalah koordinat yang diketahui dari titik kontrol j,
dan (𝑋𝑋𝑖 0 , 𝑌𝑌𝑖 0 ) adalah nilai pendekatan dari titik i yang tidak diketahui
koordinatnya. Selanjutnya, jarak yang telah dilakukan perataan juga dapat ditulis:
𝑆�
𝚤 𝚤𝚤 = 𝑆𝑆𝑖 𝑗𝑗 + 𝑣𝑣𝑖 𝑗𝑗 …….(10-6)
Di mana 𝑆𝑆𝑖𝑖𝑗𝑗 adalah nilai pengamatan dari jarak dan 𝑣𝑣𝑖𝑖𝑗𝑗 adalah nilai residual.
Sehingga, dengan mengikuti persamaan (10-2) dan (10-6) menjadi:
..…(10-7)
Dan mengganti,
Maka didapatkan:
𝑣𝑣𝑖 𝑗𝑗 + 𝑏𝑏1 ∆𝑋𝑋𝑖 + 𝑏𝑏2 ∆𝑌𝑌𝑖 + 𝑏𝑏3 ∆𝑋𝑋𝑗𝑗 + 𝑏𝑏4 ∆𝑌𝑌𝑗𝑗 = 𝑓𝑖 𝑗𝑗 ……….(10-9) Jika
Dapat kita lihat bahwa persamaan (10-9) dapat ditulis dengan bentuk matriks
umum:
𝑣𝑣 + 𝐵𝐵∆ = 𝑓𝑓……(10-10)
4
Di dalam persamaan kondisi untuk perataan metode pengamatan tidak
langsung (indirect observation) atau dikenal dengan metode parameter, elemen dari
matriks B adalah:
……..(10-11)
..…..(10-12)
…….(10-13)
…….(10-14)
…….(10-15)
5
Gambar 10-1
pada titik i, yang diukur searah jarum jam dari garis ij ke garis ik. Dapat ditulis:
𝜃�
𝚤𝚤𝚤𝚤𝚥𝚥 = 𝛼�
𝚤 𝚥𝚥 − 𝛼�
𝚤 𝚤𝚤 ……….(10-16)
Dimana 𝛼�
𝚤 𝚥𝚥 adalah azimuth dari garis ik setelah dilakukan perataan dan 𝛼�
𝚤 𝚤𝚤 adalah
azimuth dari garis ij setelah dilakukan perataan. Apabila koordinat bidang datar dari
i, j, dan k adalah (𝑋𝑋𝑖 , 𝑌𝑌𝑖 ); (𝑋𝑋𝑗𝑗 , 𝑌𝑗𝑗 ); dan (𝑋𝑋𝚥𝚥 , 𝑌𝑌𝚥𝚥 ) maka:
……(10-17)
Adapun bentuk linearisasi dari syarat sudut dapat ditulis sebagai berikut:
𝑣𝑣𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 + 𝑏𝑏1 ∆𝑋𝑋𝑖 + 𝑏𝑏2 ∆𝑌𝑌𝑖 + 𝑏𝑏3 ∆𝑋𝑋𝑗𝑗 + 𝑏𝑏4 ∆𝑌𝑌𝑗𝑗 + 𝑏𝑏5 ∆𝑋𝑋𝚥𝚥 + 𝑏𝑏6 ∆𝑌𝑌𝚥𝚥 = 𝑓𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 …(10-18) Ingat bahwa:
𝜃�
𝚤𝚤𝚤𝚤𝚥𝚥 = 𝜃𝜃𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 + 𝑣𝑣𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 ……..(10-19)
Di mana 𝜃𝜃𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 adalah nilai pengamatan dari sudut dan 𝑣𝑣𝑗𝑗𝑖𝑖𝚥𝚥 adalah nilai residual. Ingat juga
bahwa:
Dimana:
…..(10-21)
6
Yang mana (𝑋𝑋𝑖 ° , 𝑌𝑌𝑖 °); (𝑋𝑋𝑗𝑗 ° , 𝑌𝑗𝑗 °); dan (𝑋𝑋𝚥𝚥 ° , 𝑌𝑌𝚥𝚥 °) adalah nilai pendekatan untuk
koordinat i, j, dan k. Akhirnya didapatkan:
……(10-22)
……(10-23)
……(10-24)
……(10-25)
……(10-26)
……(10-27)
Dimana:
……(10-28)
……(10-29)
Dalam menghitung sudut dengan persamaan (10-17) dan (10-21) perlu diperhatikan
aturan letak kuadrannya, seperti pada tabel berikut:
Tabel 10-1
Koordinat dari ketiga titik i, j, dan k dianggap sebagai variabel yang tidak
diketahui (unknown variables) pada persamaan (10-18). Dalam praktisnya, satu
atau dua dari ketiga titik bisa jadi merupakan titik kontrol sehingga beberapa unsur
dari koordinat yang diketahui pada persamaan (10-18) tidak digunakan.
7
BAB III
METODOLOGI
9
BAB IV
PEMBAHASAN
10
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dengan metode perataan metode kuadrat terkecil untuk penentuan koordinat
dari pengukuran sudut dan jarak, dikarenakan dalam penentuan koordinat
dibutuhkan data sudut dan jarak, maka sudut dan jarak hasil ukuran, keduanya harus
dilakukan perataan agar didapatkan koordinat hasil perataan yang mendekati nilai
sebenarnya. Sehingga didapatkan hasil lebih kurang atau yang mendekati ( standar
deviasi
1.2 Saran
Dari pembahasan sebelumnya, Penyusun memberikan saran:Lakukan perhitungan
dengan mengikuti langkah-langkah secara runtut dan teliti untuk menghindar
ikekeliruan atau kesalahan dalam menghitung.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gracie, Gordon dan Edward M. Mikhail. 1981. Analysis and Adjustment of Survey
Measurement. New York: Van Nostrand Reinhol
12