JUDUL AKTUALISASI
OPTIMALISASI KETEPATAN WAKTU LAYANAN PENGUJIAN LABORATORIUM DI
BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : FAJAR BAYU PRAKOSO, ST.
NIP : 199307012019031008
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Fajar Bayu Prakoso, ST.
199307012019031008
DISEMINARKAN PADA :
HARI : JUMAT
TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2019
Ir. Fitrijani Anggraini, MT. Drs. Unung Sugandi, MPd. Ir. S. Bambang Widyarta, MT.
NIP. 196808021998032004 NIP. 196109251984021001 NIP. 196606201992031005
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan barokah
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI
KETEPATAN WAKTU LAYANAN PENGUJIAN LABORATORIUM DI BALAI
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN”. Aktualisasi merupakan salah satu syarat untuk lulus dari Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penulis
juga tidak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian laporan aktualisasi, sebagai berikut :
1. Ir. Fitrijani Anggraini, MT. sebagai mentor yang selalu memberikan arahan dan
masukkan dalam pelaksanaan aktualisasi
2. Drs. Unung Sugandi, MPd. sebagai coach yang selalu membimbing dalam penyusunan
rancangan aktualisasi
3. Jonsirwan, S.ST. sebagai pengganti saat mentor tidak bisa datang pada kesempatan
presentasi rancangan aktualisasi, serta membantu dalam pelaksanaan aktualisasi
4. Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
5. Analis laboratorium AMPLP (Siti Dahniar Indrayanti, A.Md, Erma Mustika Sari, A.Md,
Meisa Legi Rizkiana, S.Si, dan Asep Dian Suherman) serta adik-adik magang yang telah
membantu dalam pengujian sampel di laboratorium
6. Toraja Hutasoit, B.Sc. selaku kepala PULSA yang membantu memberikan informasi
mengenai mekanisme pengujian di Puskim
7. Panitia penyelenggara yang telah membantu kegiatan-kegiatan dalam Pelatihan Dasar
CPNS batch 1
8. Rekan-rekan sesama CPNS yang telah bekerjasama selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS batch 1
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun disebabkan laporan ini tidak luput
dari kesalahan. Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Terkait dengan pelayanan kepada pelanggan, maka sesuai ISO/IEC 17025:2017
laboratorium harus mencari umpan balik, baik positif maupun negatif dari pelanggannya.
Umpan balik tersebut harus digunakan dan dianalisis untuk meningkatkan sistem
manajemen, kegiatan pengujian dan kalibrasi serta pelayanan pelanggan.
Menurut UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN memiliki salah
satu fungsi sebagai pelayan publik, oleh karena itu setiap ASN harus memberikan pelayanan
sepenuh hati untuk memenuhi sasaran mutu yang diharapkan oleh stakeholders/ masyarakat.
1.3 Tujuan
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan agar layanan pengujian laboratorium Balai Penelitian
dan Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman memenuhi sasaran
mutu khususnya dari segi waktu pelayanan uji.
1.4 Manfaat
Kegiatan ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
• Meningkatkan kepuasan stakeholders yang melakukan layanan pengujian
laboratorium
• Layanan pengujian laboratorium menjadi lebih efektif dan efisien
2
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
3
Dari hasil penetapan core issue menggunakan metode USG menunjukkan bahwa isu
nomor 1 mendapatkan nilai tertinggi sehingga menjadi prioritas sebagai core issue yang harus
segera diselesaikan. Dampak yang disebabkan yakni menurunnya kepuasan/ kepercayaan
stakehoders/ pelanggan akibat waktu layanan yang tidak sesuai standar mutu. Pelayanan kepada
pelanggan harus bisa maksimal karena sesuai UU No 5 tahun 2014 salah satu fungsi ASN
adalah sebagai pelayan publik oleh karena itu isu yang dapat menurunkan pelayanan kepada
masyarakat harus diprioritaskan untuk segera diselesaikan. Selain itu juga dengan
meningkatnya kepuasan pelanggan maka ASN akan mendapatkan kepercayaan penuh dari
masyrakat serta masyarakat akan memakai jasa dari ASN yang akan berdampak pada
meningkatnya pendapatan kepada negara.
4
Tabel 2.2 Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
5
c. Mencari list data-data/ informasi tentang pengujian laboratorium
• Akuntabilitas : dalam rangka untuk merancang suatu program harus
mengumpulkan data-data yang memberikan informasi faktual
• Integritas : mencari data-data yang berdasarkan fakta lapangan
e. Membuat format testimoni/ kuesioner yang akan diberikan kepada pelanggan yang
akan mengajukan pelayanan uji laboratorium
• Nasionalisme : partisipasi pelanggan/ masyarakat sebagai bentuk pengamalan sila
ke-4 Pancasila berupa masukan dari testimoni/ kuesioner
• Orientasi misi : untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus melibatkan
masyarakat dalam hal ini yang memberikan masukkan, agar kedepannya
pelayanan menjadi lebih maksimal
• Komitmen Mutu : selalu memperhatikan mutu berdasarkan kepuasan pelanggan
6
• Profesional : menyampaikan kepada personil terkait agar mengerti apa yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya nanti agar tidak terjadi kesalahan
h. Koordinasi dengan personil terkait perihal upgrade SOP mekanisme pelayanan uji
yang baru secara digital di website
• Komitmen Mutu : pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam mempermudah
pekerjaan
• Anti Korupsi : sistem yang transparan mengurangi potensi korupsi
7
2.7 Estimasi Jadwal Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Hari Ke -
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Persiapan
1 penyusunan
program
Penyusunan
2
program
Penerapan
3
program
4 Evaluasi program
8
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
9
Gambar 3.1 Mekanisme Pelaksanaan Pengujian di Laboratorium Puskim
(Sumber : www.litbang.pu.go.id/puskim/page/detail/28/uji-laboratorium/layanan)
11
pelanggan ke pihak PULSA. Kemudian sampel diserahkan ke balai untuk dilakukan
pengujian dengan dibatasi waktu tertentu sesuai sasaran mutu pengujian. Penetapan
waktu ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas pengujian agar lebih tepat sasaran
dan tidak mengecewakan pelanggan akibat keterlambatan yang mungkin terjadi.
Setelah selesai pengujian, dibuat Laporan Hasil Uji (LHU) sebagai output akhir.
13
Konsultasi dengan Mentor
Mentor Penulis adalah Ibu Fitrijani Anggraini menjabat sebagai Kepala Balai
litbang AMPLP. Sebelumnya mentor menyarankan untuk dapat memangkas suatu
tahapan dalam SOP yang dinilai tidak efektif dan tidak efisien yang menyebabkan
keterlambatan dalam pengujian laboratorium. Seteleh penulis pelajari mekanisme
SOP dan berkonsultasi dengan personil terkait, penulis memutuskan untuk
mengajukan 2 penyebab permasalahan pokok yang menyebabkan keterlambatan
pengujian yakni dari permasalahan internal laboratorium belum adanya pengaturan
bagi analis penguji secara baku serta di bagian administrasi prosedur kaji ulang
pengujian.
Dari permasalahan tersebut diusulkan untuk membuat suatu matriks yang berisi
jadwal penugasan yang sesuai takarannya secara lebih jelas dan terperinci.
Kemudian untuk masalah eksternal di bagian administrasi untuk membuat suatu
acuan prosedur dengan sistem paralel agar pekerjaan lebih cepat tanpa mengurangi
maksud dan tujuannya. Tanggapan dari mentor penulis adalah menyarankan untuk
segera membuat program kerja sesuai dengan permasalahan yang ada serta solusi
yang dapat dilakukan tujuannya agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.
14
- Output kegiatan :
• Mekanisme pelayanan eksisting yang update dari pihak PULSA
• Catatan permasalahan dan solusi yang akan diterapkan selama aktualisasi
Dari data atau informasi yang didapatkan melalui buku catatan pengujian
tersebut, kemudian direkap dan dibuat lebih simple agar bisa diketahui waktu/ durasi
pengujian dan dibandingkan dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Berikut
hasil rekap dari data atau informasi pengujian di laboratorium balai litbang AMPLP.
16
Tabel 3.1 Rekap Durasi Pengujian Sampel Uji di Laboratorium AMPLP
Durasi uji, hari
Tanggal pengujian
kalender
Nama Jenis
Sasaran
Mulai Selesai Realisasi
Mutu
Dewi Apriyani Air Bersih 05/03/2019 15/03/2019 10 10
Dari matriks jadwal tersebut tersebut diharapkan bisa menjadikan setiap analis
laboratorium bekerja dengan tertib dan sesuai dengan tanggungjawabnya, agar tidak
terjadi konflik dan tumpang tindih pekerjaan antar analis laboratorium pada saat
melaksanakan pengujian.
18
Selain matriks jadwal pengujian, penulis juga membuat formulir untuk kontrol
internal setiap parameter pekerjaan pengujian. Hal ini dilakukan agar bisa tahu
bagian mana dari pengujian yang menyebabkan atau memberikan pengaruh terbesar
dari keterlambatan pengujian. Berikut formulir kontrol internal pengujian di
laboratorium AMPLP.
19
c. Mengubah teknis pelaksanaan kaji ulang pengujian pada SOP pengujian
Sesuai dengan penjelasan dari kepala PULSA Bapak Toraja bahwa selama
proses kaji ulang pengujian terjadi keterlambatan sehingga dapat merugikan
pelanggan atau pemohon yang ingin memanfaatkan jasa pengujian dari PUSKIM.
Oleh karena itu penulis mencari SOP yang lebih detail dari tiap-tiap poin di
mekanisme pelayanan, khususnya pada poin kaji ulang pengujian sehingga
diperoleh kondisi SOP eksisting sebagai berikut :
Gambar 3.9 Prosedur Mutu Pelaksanaan Jasa Pengujian Non Kontraktual Eksisting
20
Pada prosedur mutu pengujian eksisting pada poin 1-3 yang membahas tentang
kaji ulang pengujian masih bisa direvisi menjadi lebih efisien. Proses penyampaian
kaji ulang akan lebih efisien bila dilakukan secara paralel, maksudnya yaitu surat
permohonan kaji ulang dari Kepala Pulsa Bapak Toraja didistribusikan oleh staf
administrasi balai litbang AMPLP kepada deputi manager teknis (Kasi Layanan
AMPLP) serta pelaksana pengujian (senior analis laboratorium) secara paralel
sehingga masing-masing sudah bisa mempelajari kaji ulang tersebut, nantinya
diharapkan pelaksana pengujian (senior analis laboratorium) tinggal melaporkan
balik kepada deputi manager teknis (Kasi Layanan AMPLP) hasil kaji ulang
tersebut. Berikut usulan perbaikan prosedur mutu pengujian non kontraktual.
Gambar 3.10 Usulan Prosedur Mutu Pelaksanaan Jasa Pengujian Non Kontraktual Revisi
21
Perbedaan kondisi eksisting dan usulan revisi adalah terletak di bagian penerima
permohonan pengujian. Manajer teknis di balai litbang AMPLP tidak perlu
memerintahkan deputi manajernya disebabkan prosedur penerimaan surat
permohonan oleh manajer teknis dipangkas langsung diterima oleh deputi manajer
teknis. Selain itu deputi manajer teknis tidak perlu memerintahkan pelaksana
pengujian untuk melaksanakan kaji ulang, akan tetapi pelaksana pengujian langsung
bisa melakukan kaji ulang dikarenakan distribusi surat permohonan dari staf
administrasi langsung ke deputi manajer teknis dan pelaksana pengujian. Sehingga
deputi manajer teknis dan pelaksana pengujian dapat melaksanakan kaji ulang
secara bersamaan, dari hasil kaji ulang akan dicek oleh deputi manajer sebelum
menyampaikannya kepada manajer teknis.
Pulsa Pulsa
Manajer Teknis
Eksisting Revisi
Dari bagan SOP kaji ulang tersebut menunjukkan bahwa kondisi SOP kaji ulang
revisi lebih simple tanpa mengurangi esensi dan maksudnya. Garis komando kaji
ulang pada SOP revisi lebih sedikit dengan memangkas dari staf administrasi ke
manajer teknis. Diharapkan dengan adanya revisi pada SOP mekanisme pelayanan
pengujian pada tahapan kaji ulang dapat mempercepat proses kaji ulang sehingga
pengujian dapat segera dilakukan.
22
- Output kegiatan :
• Matriks jadwal pengujian analis di laboratorium AMPLP
• Formulir kontrol internal pengujian di laboratorium AMPLP
• Revisi prosedur mutu kaji ulang pengujian di balai litbang AMPLP
23
3.1.3 Penerapan program
- Tangal pelaksanaan : 16 – 26 Agustus 2019
- Tahapan kegiatan :
a. Konsultasi dengan Mentor tentang finalisasi dan feasibilitas penerapan
program
Setelah menyusun program aktualisasi, kemudian penulis melakukan konsultasi
dengan Mentor dan pihak tertentu terkait feasibilitas program aktualisasi. Penulis
berkonsultasi dengan Mentor dan Kasi Layanan. Mentor memberikan beberapa
koreksi namun secara garis besar program bisa untuk segera diterapkan. Selain itu
penulis juga berkonsultasi dengan Kasi Layanan di balai litbang AMPLP, dari
konsultasi dengan Kasi layanan maka diperoleh hasil berupa matriks jadwal
pengujian yang telah disetujui dengan tandatangan beliau.
24
Gambar 3.13 Matriks Jadwal Pengujian Analis Laboratorium AMPLP
(Tandatangan Kasi Layanan Balai Litbang AMPLP)
25
Gambar 3.14 Konsultasi dengan Kasi Layanan Balai Litbang AMPLP
Setelah mendapat persetujuan dari mentor dan kasi layanan maka selanjutnya
matriks jadwal pengujian dan prosedur mutu kaji ulang bisa disosialisasikan kepada
analis laboratorium dan pihak terkait lainnya. Hal ini bertujuan agar setiap personil
di laboratorium paham betul dengan tugas dan fungsinya dalam menjalankan
pengujian melalui matriks pembagian jadwal pengujian, selain itu juga agar tidak
terjadinya konflik pada saat menjalankan tugasnya melakukan pengujian.
Gambar 3.15 Sosialisasi Tentang Matriks Jadwal Pengujian Kepada Analis Laboratorium
26
c. Pelaksanaan pengujian berdasarkan matriks dan form yang telah dibuat
Pengujian pada sampel air minum merotek dilakukan pada tanggal 22 Agustus
2019 dengan menggunakan beberapa parameter antara lain, uji pH dan suhu, uji
kekeruhan, uji warna, uji nitrat, uji nitrit, dll. Dari setiap pengujian dicatat di dalam
form kontrol internal agar bisa menjadi bahan evaluasi waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan pengujian.
28
3.1.4 Evaluasi program
- Tangal pelaksanaan : 27 Agustus – 4 September 2019
- Tahapan kegiatan :
a. Merangkum data-data pengujian dan evaluasi hasil
Setelah melaksanakan pengujian diperoleh hasil berupa waktu pengerjaan
pengujian yang real dari pengujian air minum tersebut sebagai berikut.
29
Dari form kontrol internal tersebut menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan
untuk menguji 1 sampel air bersih/ minum dengan parameter lengkap adalah 2 hari.
Untuk parameter pengujian Fe dan Mn jika diperlukan membuat larutan standar baru
maka diperlukan 1 hari lagi sehingga bisa dikatakan bahwa total antara 2-3 hari yang
dibutuhkan untuk melakukan pengujian air bersih/ minum. Kemudian langkah
selanjutnya adalah proses inputing data untuk dibuatkan Laporan Hasil Uji (LHU)
sebagai berikut.
30
Proses pengerjaan LHU membutuhkan waktu 1 hari, sehingga total pengerjaan
pengujian dari sampel masuk sampai laporan hasil uji (LHU) selesai adalah sekitar
3-4 hari. Pada realisasi pelaksanaan pengujiannya adalah 5 hari yakni dari tanggal
22 sampai 27 Agustus 2019. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian berhasil
memenuhi sasaran uji yakni air bersih selama 10 hari kalender.
Dengan diterapkannya matriks jadwal pengujian dan form kontrol internal
pengujian laboratorium mampu menyelesaikan isu keterlambatan pengujian yang
terjadi selama ini. Data yang diambil baru 1 sampel saja disebabkan pada bulan Juli-
Agustus belum ada lagi sampel yang masuk sehingga analis laboratorium
menggunakan sampel internal berupa air minum merotek. Diharapkan metode ini
diterapkan untuk pengujian-pengujian selanjutnya agar diperoleh data yang lebih
banyak dan dapat diambil kesimpulan keefektifan dari program ini.
- Output kegiatan :
• Laporan Hasil Uji (LHU) sampel air minum merotek
• Formulir kontrol internal yang berisi waktu realisasi pelaksanaan pengujian
31
- Penguatan Nilai Organisasi
• Integritas : berkomitmen untuk bekerja lebih baik dengan menerapkan
aktualisasi dalam bekerja untuk memajukan SDM
• Profesional : peningkatan SDM akan menghasilkan inovasi yang lebih efektif
dan efisien dalam bekerja
• Visioner : diharapkan mekanisme layanan yang baru ini dapat dikembangkan
lagi agar dalam jangka panjang lebih memberikan manfaat yang besar
• Etika - akhlakul karimah : program aktualisasi yang telah diterapkan mampu
memberikan manfaat bagi orang-orang yang terlibat
32
3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berikut adalah jadwal pelaksanaan aktualisasi.
Uraian Hari Ke -
No. Keterangan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Persiapan Rencana
1 penyusunan
program Realisasi
Rencana
Penyusunan
2
program
Realisasi
Rencana
Penerapan
3
program
Realisasi
Rencana
Evaluasi
4
program
Realisasi
33
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi dapat disimpulkan bahwa :
- Pelaksanaan aktualisasi sedikit berubah terutama dibagian tahapan kegiatan
penyusunan program. Hal ini disebabkan setelah konsultasi dengan beberapa pihak
yang terlibat serta yang mengetahui permasalahan dengan baik maka diputuskan
untuk menambahkan alternatif solusi dengan persetujuan mentor namun tidak
mengubah isu utama dalam kegiatan aktualisasi ini
- Dengan adanya matriks jadwal pengujian analis laboratorium di balai AMPLP serta
pemantauan waktu pengujian melalui form kontrol internal diperoleh waktu realisasi
pengujian selama 5 hari untuk pengujian air minum dengan estimasi waktu 3-4 hari
jika kondisinya dianggap ideal, hal ini masih sesuai dengan sasaran mutu selama 10
hari kalender untuk pengujian air minum
- Untuk solusi pemangkasan SOP pada tahapan kaji ulang masih belum dapat diambil
data penerapannya disebabkan selama bulan Juli-Agustus belum ada sampel
eksternal yang masuk melalui PULSA
2. Saran
Terdapat beberapa saran terkait dengan pelaksanaan aktualisasi ini agar dikemudian hari
dapat menjadi lebih baik, antara lain :
- Pihak balai dan PULSA harus sering melakukan komunikasi agar bisa maksimal
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
- Perlunya diadakan pekerjaan klasifikasi pengujian berdasarkan tingkat kesulitan
agar mempermudah pihak administrasi (PULSA) dalam memperkirakan waktu kaji
ulang pengujian sehingga PULSA dapat memberikan informasi yang lebih valid
kepada pelanggan
- Analis harus mengajukan cuti tidak mendadak biar bisa dipetakan jadwal
pengujiannya sehingga tidak begitu mengubah jadwal pengujian
- Pemanfaatan teknologi digitalisasi dengan membuat grup whatsapp untuk diskusi
antara pihak PULSA dengan balai maupun antar internal balai terkait proses kaji
ulang pengujian agar bisa lebih cepat
34
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2016. “Peraturan Menteri PUPR
Nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat”. Jakarta: Kementerian PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2019. “Peraturan Menteri PUPR
Nomor 05/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri PUPR Nomor
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat”. Jakarta: Kementerian PUPR
Badan Standardisasi Nasional. 2008. “SNI ISO/IEC 17025: 2008 tentang persyaratan umum
kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi”. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional
Pemerintah Republik Indonesia. 2014. “Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara”. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2018. “Peraturan LAN Nomor 12 Tahun
2018 tentang Pedoman penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil”.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. “Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
35