Anda di halaman 1dari 28

TATA CARA PEMILIHAN KETUA PENGURUS CABANG DAN PENGURUS

HARIAN PC IBI

1. PEDAHULUAN
Ketua PC dan Pengurus Harian (Sekretaris wakil Ketua I Wakil Ketua II dan
Bendahara) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dipilih melalui musyawarah Cabang
(MUSCAB) yang diadakan tiap 5 (lima) tahun sekali Setelah Pelaksanaan
Musyawarah Daerah.
Untuk Memperoler pengurusan yang sesuai dengan harapan dan tujuan
organisasi,diperlukan suatu mekanisme yang sistematis melalui suatu pedoman yang
mampu laksana.oleh karena itu disusun Pedoman Pemilihan Pengurus Harian PCIBI
sebagai pelaksana Anggaran Dasar IBI Bab V Pasal 12 ayat (4) tentang Muscab.

2. TUJUAN
Terpilihnya Ketua PC dan 4 (empat) Pengurus Harian PCIBI dengan baik dan
lancer.

3. KERANGKA KERJA

INPUT PROSES OUT-PUT


1. Komisi Tim 1. Seleksi bakal calon 1. Terpilihnya Ketua PC
Pemilihan Ketua PC 2. Penempatan Calon & 4 Pengurus Harian
& Pengurus Harian Nominasi 2. Dilantiknya Ketua PD
PCIBI 3. Pengiriman Data & Pengurus Harian
2. Data Bakal Calon Calon ke PR oleh Pimpinan Muscab
3. Pedoman Pemilihan 4. Pemilihan Calon 3. Tersusunya
Ketua & Pengurus Kepengurusan PCIBI
Harian PCIBI dalam
Muscab
4. KRITERIA CALON KETUA & PENGURUS HARIAN PCIBI

Kriteria Umum :

a. Syarat
1) Anggota IBI aktif
2) Memiliki STR yang masih berlaku
3) Memiliki KTA yang masih berlaku
4) Berdomisili di Ibukota Kabupaten/Kota
5) Batas Usia 40-65 Tahun
b. Pengalaman
1) Riwayat Pendidikan
a) Pendidikan Kebidanan
b) Pendidikan Non Kebidanan
2) Pengalaman Berorganisasi di IBI
Pengurus Pusat IBI
a) Pengurus Daerah IBI
b) Pengurus Cabang IBI
c) Pengurus Ranting IBI
3) Pengalaman Berorganisasi diluar IBI
a) Nasional
b) Internasional
4) Pengalaman Kerja di Pemerintah/swasta
a) Institusi Pendidian
b) Institusi Pelayanan
c) Birokrasi
d) Legislatif
c. Kepribadian
1) Bertakwa Kepada Tuhan YME
2) Sikap
a) Loyalitas : Patuh Pada AD/ART IBI
b) Inisiatif : Berwawasan Luas
c) Jujur
d) Komunikatif : Mampu Berkomunikasi Secara efektif
e) Disiplin
f) Bertanggung Jawab : Memiliki Kemampuan Manajemen dan jiwa
Kepemimpinan
g) Hubungan Antara Manusia (HAM) : Memiliki sifat Keterbukaan dan
mampu mengadakan pendekatan yang strategis
d. Kriteria Tambahan
Mempunyai waktu yang cukup untuk berbakti pada organisasi minimal 15-20 jam
per minggu

5. KOMISI PEMILIHAN CALON KETUA & PENGURUS HARIAN PCIBI


a. Pengertian
Komisi pemilihan Calon Ketua dan Pengurus Harian PCIB adalah suatu tim
yang dibentuk oleh PCIBI untuk melaksanakan tugas sesuai dengan SK PCIBI.
b. Jumlah anggota komisi :
Komisi Pemilihan Calon PCIBI,minimal 5 (lima) -9 (Sembilan) orang
c. Kriteria Komisi :
1) Tidak mencalonkan diri sebagai pengurus daerah
2) Domisili Komisi Pemelihan Calon di Ibukota Kabupaten Kota
3) Pengalaman
a) Pedidikan
1) Pendidikan Profesi
2) Pendidikan non Profesi
b) Berorganisasi di IBI
1) Pengurus Pusat IBI
2) Pengurus Daerah IBI
3) Pengurus Cabang IBI
4) Pengurus Ranting IBI
c) Berorganisasi diluar IBI
d) Pengalaman di Pemerintahan /Swasta
1) Institusi Pendidikan
2) Institusi Pelayanan
3) Birokrasi
4) Legislatif
4) Kepribadian

a) Bertakwa Kepada Tuhan YME


b) Jujur
c) Bertanggung Jawab
d) Patuh Pada AD/ART IBI
e) Mampu berkomunikasi secara efektif
f) Berwawasan Luas
g) Memiliki sifat keterbukaan dan mampu mengadakan pendekatan
h) Yang strategis
i) Kerjasama tim
d. Masa Tugas
Masa tugas dimulai sejak penunjukkan sampai terpilihnya calon ketua dan
pengurus harian.
e. Uraian Tugas
1) Perencanaan
2) Koordinasi tim
3) Menerima Pengajual bakal calon ketua dan pengurus Harian PCIBI.
4) Menyeleksi data yang masuk dan menetapkan 10-15 orang bakal calon
5) Meminta Visi dan Misi bakal calon
6) Mengirimkan daftar minimal 10-15 orang calon ke PRIBI
7) Membantu pelaksanaan pemilihan calon ketua dan pengurus harian pada
Muscab
f. Kewenangan
Komisi mempunyai kewenangan untuk calon berdasarkan data yang masuk

6. LANGKAH- LANGKAH PEMILIHAN


a. Pembentukan komisi pemilihan calon ketua dan pengurus harian PCIBI
b. Pendaftar bakal calon :
1) Waktu
Lama waktu pendaftaran 3 bulan,sebulan Muscab
2) Proses Pengajuan
Seseorang yang mencalonkan diri sebagai ketua & Pengurus Harian PCIBI
mengirimkan persyaratan ke komisi pemilihan calon ketua dan pengurus
harian PCIBI dengan kelengkapan dan mengisi formulir pencalonan diri
dengan melampirkan :
a) Daftar riwayat hidup
b) Kartu Tanda Anggota (KTA) IBI
c) Kartu Tanda Penduduk
d) Kartu Keluarga
e) Pas foto 4x6 latar belakang merah 2 lembar
f) Visi-Misi
3) Seleksi Calon
Seleksi calon dilaksanakan oleh komisi pemilihan calon dengan mekanisme :
a) Data yang telah masuk diseleksi kelengkapannya
b) Mendokumentasikan data yang telah masuk pada lembar yang telah
masuk pada lembar yang telah disediakan
c) Menyeleksi data sesuai dengan pedoman penilaian:
1) Semua berkas calon di photo copy sejumlah anggota komisi
2) Penilaian dilakukan oleh tiap anggota tim
3) Nilai dari tiap anggota tim di rekapitulasi (dijumlahkan )dibagi
jumlah anggota komisi
4) Nilai akhir adalah jumlah nilai pengalaman dan nilai kepribdian
dibagi 2
5) Khusus untuk nilai kepribadian diperlukan expert
judgement/kepakaran apakah calon dapat masuk nominasi atau
tidak
6) Nilai nominasi adalah nilai tertinggi untuk nomor 1s/d 10-15
7) Semua hasil rekapitulasi nilai di tanda tangani oleh tim.
d) Menetapkan 10-15 nominasi terpilih sebagai calon Ketua dan Pengurus
Harian PCIBI yang ditanda tangani semua anggota komisi.
e) Mengirimkan data calon ke PR IBI dengan dilengkapi :
1) Daftar Riwayat Hidup
2) KTA
3) KTP
4) Pas foto 4x6
5) Visi dan Misi Calon tetap
7. PROSES PEMILIHAN CALON KETUA DAN PENGURUS HARIAN PCIBI
PADA SIDANG ORGANISASI
a. Tata kerja
1) Pimpinan Pemilihan adalah Ketua Muscab dibentuk oleh Sekretaris,Anggota
dan Komisi Pemilihan Calon Ketua dan Pengurus Harian PC IBI
2) Pemilihan hanya diikuti oleh peserta sidang organisasi
3) Sidan pemilihan mengangkat 5 (lima) orang sebagai observer dan penjaga
ketenangan
b. Persiapan
1) Panitia pemilihan telah mempersiapkan 2 (dua) set surat suara sesuai dengan
jumlah suara yang dimiliki oleh tiap-tiap ranting sekabupaten/kota.
2) Tiap amplop ranting berisi suara suarat sebanyak hak suara yang dimiliki
ranting sesuai anggota yang ada (ratio jumlah suara anggota ranting
disesuaikan dengan kesepakatan musyawarah cabang)
3) Panitia menyediakan kotak suara yang tembus pandang
4) Ketua ranting mengambil sendiri amplop ke meja panitia pemilihan
5) Ketua ranting mencocokkan jumlah surat suara yang ada di dalam amplop
masing-masing.
c. Seleksi Tahap I
Memilih 5 (lima) nama calon pengurus dari 10-15 nama calon pengurus dengan
cara :
1) Panitia menayakan 10-15 foto dan nama calon yang sudah diseleksi oleh
panitia pemilihan berikut visi dan misinya.
2) Untuk memperoleh 5 (lima) calon seluruh ranting memilih calon pengurus
sesuai dengan surat suara dan memberi tanda contreng (√ atau X ) pada satu
foto piliannya dari setiap lembar surat suara.
a) Setiap lembar surat suara hanyar di bubuhkan tanda contreng (√ atau X)
pada satu foto calon
b) Bagi suara yang di bubuhkan tanda contreng (√ atau x) lebih dari 1
(satu) calon dinyatakan tidak sah
c) Surat suara yang salah membutuhkan tanda cek perbaikan dapat
dilahkukan 1 (satu) kali dengan cara mencoret tanda contreng pertama (√
atau X ) dan memberi tanda contreng baru pada foto calon yang dipilih
contreng (√ atau x)
3) Setiap ranting mengantar dan memperlihatkan amplopnya kepada panitia
pemilihan pengurus untuk dicocokkan dengan jumlah surat suara.
4) Panitia pemilihan mengadakan pengecekan jumlah surat suara tersebut.bila
sudah cocok,ranting dipersilahkan memasukkan sendiri surat suara ke dalam
kotak suara
5) Setelah semua ranting memasukkan surat suara kedalam kotak suara,diadakan
penghitungan suara untuk memperoleh 5 nama calon pengurus.

d. Seleksi tahap II
1) Pembagian surat suara tahap II untuk memilih ketua PC proses pengambilan
amplop surat suara sama dengan proses tahap I
2) Setelah surat suara diterima dan jumlah sudah sesuai,tiap ranting memilih I
(satu) calon ketua yang diberi tanda cek disetiap lembar surat suara,dari 5
calon yang masuk nominasi
3) Setiap cabang menyerahkan surat suara ke panitia pemilihan untuk dicocokkan
dan selanjutnya memasukkan ke dalam kotak suara.
4) Setelah semua ranting memasukkan surat suara dilahkukan perhitungsn suara
5) Suara terbanyak menjadi Ketua PCIBI
6) Apabila terdapat jumlah yang sama pada lebih dari 1 (satu) calon maka akan
dilahkukan pemilihan ulang terdapat calon tersebut atau dilahkukan votting
7) Ketua muscab melaporkan hasil pemilihan pengurus kepada peserta sidang
pleno organisasi
8) Tugas pemilihan ketua PCIBI dan pengurus harian PCIBI selesai

e. Pelantikan
1) Ketua PDIBI melantik ketua PCIBI dan empat pengurus harian terpilih
2) Ketua muscab menyerahkan vanbel kepada ketua pengurus cabang terpilih
3) Ketua umum PD mengaluhkan medali kepemimpinan IBI kepada ketua
pengurus cabang terpilih

8. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dari muscab,ketua PCIBI dan 4 (empat) pengurus harian terpilih
berkewajiban untuk :
a. Menyusun kepengurusan PCIBI selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelah
muscab,sesuai dengan kapasitasnya (tidak harus berasal dari nominator)
b. Mengirimkan susunan pengurus baru PCIBI kepada PDIBI untuk mendapatkan
surat keputusan dan mengirimkan ke semua PRIBI untuk diteruskan ke anggota
c. Menyusun rencana kerja berdasarkan rencana strategic IBI

9. PENUTUP
Pedoman ini dibuat sebagai acuan dalam persiapan dan pelaksanaan pemilihan ketua
PC dan pengurus harian PCIBI pada muscab.

10. DANA PENYELENGGARAAN MUSDA


Kebutuhan dana untuk penyelenggaraan musda dengan diketahui dengan cara :
a. Penyusunan rencana pendapatan musda.sumber dana dapat diperoleh dari :
1) Sumbangan peserta
2) Kas pengurus daerah
3) Usaha lain seperti penyelenggaraan seminar
4) Kerja sama dengan mitra kerja
5) Dan lain-lain yang dianggab syah.
b. Rencana belanja musda yang meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk :
1) Akomodasi dan konsumsi peserta
2) Pembicara dalam sidang organisasi dan sidang ilmiah (transport, akomodasi,
cinderamata)
3) Penggandaan materi musda
4) Dan lain-lain

11. PENUTUP
Demikian pedoman pelaksanaan musda.penerapan pedoman ini di tinggkat lapangan
akan banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari masing-masing
daerah.tantangan yang dihadapi merupakan pengalaman yang akan dijadikan masukan
untuk memperkaya isi serta menyempurnakan pedoman ini.
MUSYAWARAH CABANG

1. PEDAHULUAN
Musyawarah cabang (muscab) ikatan bidan Indonesia (IBI) merupakan forum
musyawarah tertinggi organisasi IBI ditingkat kabupaten kota,juga merupakan
wahana konsolidasi serta pembinaan organisasi tingkt ranting dan anggota.muscab
dilahkukan 1(satu) kali dalam satu masa bakti kepengurusan dan dilaksanakan
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah musda.

2. TUJUAN
a. Umum : menjaga dan meningkatkan eksistensi IBI melalui konsolidasi
organisasi
b. Khusus :
1) Terlaksananya pengajian pembahasan dan evaluasi atas laporan
pertanggung jawaban pengurus cabang
2) Terlaksananya penyebar luasan hasil media serta penjabaranya
3) Tersusunnya program kerja IBI tingkat kabupaten kota berdasarkan hasil
musda
4) Terpilihnya dan dilantiknya pengurus baru PC IBI
5) Terlaksanannya pengambilan keputusan lain yang dianggap penting
untuk perkembangan dan kemajuan organisasi ditingkat kebupaten/kota
6) Terlaksananya pemberian masukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
organisasi kepada pengurus dan anggota IBI

3. DASAR PELAKSANAAN
a. Anggaran dasar Bab V pasal 12,13,14
b. Anggaran rumah tangga Bab VI pasal 28

4. WAKTU DAN FREKUENSI MUSCAB


a. Waktu : segera setelah masda atau selambat-lambatnya 6 bulan paska masda
b. Frekwensi : Muscab diselenggarakan 1 (satu) kali dalam satu masa bakti
kepengurusan ,kecuali ada desakan kebutuhan adanya muscab luar biasa.
c. Peserta
Peserta muscab terdiri dari :
a) Pengurus harian PC IBI ; mengingat bahwa seluruh pengurus harian PC
IBI akan mempertanggung jawabkan kepengurusannya,maka untuk
memenuhi quorum sidang organisasi ,kehadiran pengurus harian minimal
80%
b) Pengurus lainya ; mengingat bahwa seluruh pengurus daerah berkontribusi
dan ikut bertanggung jawab pada kepengurusan PC IBI maka kehadiran
pengurus lainnya minimal 60%
c) Mejelis pertimbangan organisasi (MPO),Majelis pertimbangan etik bidan
(MPEB)
d) Wakil pengurus ranting
1) Jumlah peserta utusan ranting ditentukan berdasarkan kebijakan
pengurus cabang kehadiran wakil ranting dalam forum muscab
dikuatkan dengan surat penugasan
2) Kehadiran wakil ranting mencapai sekurang-kurangnya 90% dari
jumlah ranting yang ada dalam wilayah kebupaten/kota yang
bersangkutan.hal ini penting mengigat fungsi muscab antara lain
adalah pencapaian kesepakatan berbagai hal yang akan dilaksanakan di
masing-masing ranting
3) Muscab dinyatakan mencapai quorum apabila wakil ranting yang hadir
sebanyak 50% dari jumlah ranting yang ada ditambah 1 (satu) ranting
dan hasil-hasilnya dinyatakan sah (ART Bab VII pasal 33 )
e) Undangan
Undangan meliputi unsur :
1) Pemerintah : dinas kesehatan tingkat II,pemerintah daerah
2) Organisasi wanita : GOW,TP PKK kabupaten /kotsa
3) Organisasi profesi : POGI, IDAL, PPNI, IAKMI, perinasia, IDI, PDGI,
ISFI, IAI
4) Utusan institusi pendidikan bidan dan pelayanan
5) Peninjau
6) Dan lain-lain
f) Pengurus daerah
Kehadiran pengurus daerah,dibutuhkan untuk memberikan pengarahan,
masukan dan melantik pengurus cabang yang baru terpilih.
5. MATERI & MASUKAN DALAM MUSCAB
a. Laporan
1) Laporan pertanggung jawaban pengurus cabang
2) Rekapitulasi laporan pelaksanaan kegiatan pengurus ranting
b. Materi organisasi
1) Seluruh keputusan kongres terdiri,dari
a. AD/ART
b. Rencana strategis PP IBI masa bakti 2013-2018
c. Seluruh hasil kongres
2) Rencana strategis PD
3) Proses/tata cara pemilihan pengurus cabang
4) Daftar nama calon tetap pengurus cabang
5) Tata tertib muscab
6) Tabel hak suara
Hak suara menurut perbandingan jumlah anggota aktif dalam cabang yang
ditentukan pada tata tertib musyawarah cabang sesuai dengan kondisi
setempat.
c. Materi pendukung
1) Kerangka acuan muscab
 Naskah – naskah sambutan
 Draf berita acara serah terima
 Draf naskah pelantikan
 Draf keputusan muscab
2) Berita acara serah terima pengurus
 Medali kepengurusan
 Draf rencana strategis PC IBI
d. Materi sidang ilmiah
 Isu terkini pelayanan dan pendidikan kebidanan
 Kebijakan kesehatan terkini
 Hasil – hasil penelitian
 Diskusi pakar
 Dan lainya sesuai kebutuhan
e. Masukan yang di butuhkan muscab
1) Masukan yang di butuhkan muscab dapat di minta dari :
a) Bupati/walikota
b) Dinas kesehatan kabupaten/kota
c) Dan lain unsur (sesuai kebutuhan )
2) Masukan tentang organisasi IBI dari pengurus daerah

6. TATA CARA SIDANG DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


a. Pembahasan materi sesuai dengan jadwal sidang
b. Pendapat, saran dan masukan disampaikan melalaui juru bicara yang telah
disepakati oleh ranting masing – masing sebanyak 2 (dua) orang
c. Setiap peserta sidang diberi 1 set kartu berwarna terdiri dari :
1) Warna kuning : untuk pernyataan akan mengajukan pendapat
2) Warna hujau : untuk pernyataan setuju/mendukung
3) Warna merah : untuk pernyataan menolak /tidak setuju
d. Pengambilan keputusan melalaui voting sebagai berikut:
1) Materi diterima dan disyahkan : bila yang mengangkat warna hijau (tanda
setuju) sebanyak separuh dari jumlah peserta +1 (satu)
2) Materi ditolak/tidak disetujui : bila yang mengangkat warna merah
sebanyak separuh dari jumlah peserta + 1(satu)
e. Sidang didukung dengan tim yang akan menghitung (teller) pernyataan-
pernyataan dalam voting
f. Semua pendapat,komentar,usulan perbaikan dan hasil voting dicatat dengan
seksama oleh sekretaris sidang dan selanjutnya diserahkan kepada panitia
pengurus

7. SIDANG-SIDANG MUSCAB
a. Sidang pleno organisasi,terdiri dari :
1) Sidang pleno
a) Pimpinan sidang sementara adalah pegurus harian PDC IBI sampai
terpilihnya pimpinan sidang muscab
b) Pengarahan pengurus daerah IBI
c) Pembahasan tata tertib muscab dan mensyahkanya
d) Pemilihan pimpinan sidang MUSCAB,yang terdiri dari
ketua,sekretaris dan anggota untuk memimpin muscab,dipilih oleh
dan dari peserta muscab
e) Pimpinan sidang sementara menyerahkan sidang kepada pimpinan
sidang terpilih
f) Ketua pengurus cabang IBI menyampaikan laporan pertanggung
jawaban,pelaksanaan program tugas-tugas,bendahara menyampaikan
laporan keuangan pengurus ranting.seluruh pengurus cabang
mendamping ketua PC IBI
g) Peserta sidang menanggapi laporan pertanggung jawaban pengurus
cabang
h) Pimpinan sidang meminta pernyataan forum apakah pertanggung
jawaban pengurus dapat diterima atau tidak dengan menggunakan
kartu berwarna yang telah disediakan
i) Forum memberikan respon/pernyataan
(1) Menerima ,atau
(2) Menerima dengan perbaikan atau
(3) Menolak pertanggung jawaban
j) Kepengurusan PC IBI demisioner
k) Ketua pengurus cabang IBI menyerahkan laporan dan vanbel
kepengurusan kepada pimpinan sidang muscab
2) Sidang pleno II
a) Internalisasi hasil KONGRES yang disampaikan oleh perwakilan PC
IBI yang hadir pada saat longres IBI
(1)AD dan ART
(2)Petunjuk pelaksanaan organisasi IBI
(3)Resotra IBI
(4)Standar kompetensi Bidan
(5)Standar pendidikan Bidan
(6)Standar pelayanan Kebidanan
(7)Panduan pendidikan berkelanjutkan bidan
(8)Etika dank ode etik profesi
b) Membuat program kerja cabang berdasarkan RENSTRA IBI yang
telah dijabarkan di MUSCAB
3) Sidang pleno III
Pemilihan pengurus mengacu pada ketentuan dalam AD dan ART dan
juklak organisasi dengan urutan sebagai berikut :
a) Pembacaan daftar nama calon tetap pengurus cabang oleh tim
pemilihan (tim 5)
b) Penyampaian tata cara pemilihan pengurus cabang dan table hak
suara
c) Pemilihan ketua PC dan pengurus harian
4) Sidang pleno IV
a) Tim 5 menyerahkan hasil pemilihan kepada pimpinan sidang
b) Pengumuman hasil pemilihan ketua PC dan 4 (empat) pengurus
harian terpilih
c) Penyerahan hasil pemilihan kepada ketua pengurus daerah yang
mewakili
d) Pelantikan ketua pc dan 4 (empat) pengurus harian terpilih oleh
pengurus daerah
(1)Pembacaan naskah pelantikan
(2)Pembacaan tugas dan wewenang pengurus cabang
(3)Penyerahan dokumen hasil muscab kepada ketua PC terpilih
(4)Pengalungan medali kepengurusan kepada ketua PC terpilih
(5)Penyerahan vanbel kepada ketua cabang terpilih
(6)Pemberian piagam penghargaan dari PDIBI kepada ketua PC lama
e) Penandatanganan berita acara serah terima dari pengurus lama ke
pengurus baru
f) Pimpinan sidang menutup pleno
b. Sidang ilmiah
Materi sidang ilmiah dirancang sesuai kebutuhan – kebutuhan dan atau
kemajuan iptek mutakhir
c. Sidang –sidang pleno muscab dibedakan atas :
1) Sidang pleno terbuka
Yang dimaksud dengan sidang pleno terbuka adalah :
a) Pleno pada saat acara pembukaan muscab dalam acara ini selain
peserta wakil cabang dan ranting terdapat undangan lain (pejabat
wakil organisasi,profesi,organisasi wanita,TP PKK,mitra kerja
dan lain-lain )
b) Sidang-sidang ilmiah
c) Pleno pada acara penutupan
Dalam acara ini hadir juga undangan forum untuk menyampaikan
hasil keputusan muscab
2) Sidang pleno tertutup
Pengertian sidang pleno organisasi tertutup adalah :
a) Bahwa sidng ini hanya boleh diikuti oleh peserta yang membawa
surat penugasan/mandate
b) Materi sidang merupakan materi intern dan spesifik organisasi
IBI
c) Peserta lain seperti undangan,pengurus yang hadir tetapi tidak
mendapat penugasan dapat mengikuti namum tidak memiliki hak
bicara
d. Keputusan musyawarah cabang
Setiap keputusan forum dikukuhkan dengan surat keputusan musyawarah
cabang

8. SUSUNAN ACARA
a. Acara pembukaan
1) Parade vandel dibawakan oleh utusan ranting
2) Pembukaan dengan susunan acara
3) Pembukaan oleh pembawa acara
4) Pembacaan Do’a
5) Menyayikan Indonesia raya dan mengheningksn cipta
6) Hymne IBI
7) Laporan ketua panitia pelaksana
8) Sambutan-sambutan
a) Sambutan ketua pengurus cabang IBI
b) Sambutan pengarahan ketua PD IBI
c) Sambutan kepala/dinas kesehatan
d) Sambutan bupati/walikota (pemda) dilanjutkan membuka acara
resmi muscab
9) Mars IBI
10) Ramah-tamah
b. Acara sidang organisasi (sidang pleno)
c. Acara sidang ilmiah
d. Acara penutupan,pelantikan dan serah terima
1) Diundang pejabat dari lembaga terkait IBI
2) Susunan acara penutupan :
a) Pembukaan
b) Hymne IBI
c) Sambutan-sambutan
(1) Ketua pengurus cabang lama
(2) Ketua pengurus cabang terpilih (baru)
(3) Ketua umum PD IBI
(4) Pejabat kebupaten /kota yang hadir dan langsung menutup acara
secara resmi
d) Mars IBI
e) Pembukaan do’a
f) Foto bersama
g) Pemberian ucapan selamat kedapa pengurus terpilih oleh semua
hadirin dan ucapan terima kasih kepada pengurus cabang lama yang
selesai masa baktinya
h) Penutup

9. LANGKAH PELAKSANAAN MUSCAB


Suksesnya pelaksanaan muscab sangat tergantung pada perencanaan, tahap
persiapan dan tim kerja yang solid. Tahapan pelaksanaan muscab sebagai berikut :
a. Tahapan persiapan
1) Membentuk panitia pengarah, panitia pelaksana, dan panitia pemilihan
pengurusan (tim 5)
2) Menyusun :
a) Proposal muscab
b) Rencana biaya (pendapatan dan pengeluaran) muscab
c) Tata tertib muscab
3) Menyiapkan :
a) Laporan pertanggung jawaban pengurusan cabang dan merekapitulasi
laporan pengurus ranting
b) Materi sidang organisasi hasil kongres IBI tahun 2019
c) Tempat, saran, prasarana
d) Undangan
e) Panduan sambutan
f) Tanda terima kasih atau kenang-kenangan untuk narasumber atau
pembicara
g) Naskah-naskah untuk acara serah terima
h) Surat permohonan narasumber atau pembicara
4) Mengundang :
a) Peserta
b) Pejabat/ undangan lain sesuai yang direncanakan
c) PD IBI
b. Pada hari H-2/-1
Memastikan :
1) Apakah semua keperluan untuk acara pembukaan telah siap (buku tamu,
vandal, dirigen mars dan Hymne IBI dan lain-lain)
2) Apakah bahan materi muscab untuk sidang organisasi telah siap dan
jumlahnya sesuai dengan peserta yang direncanakan
3) Peserta hadir sesuai waktu dan beberapa yang bisa hadir
4) Sarana prasarana sidang pleno terbuka/ tertutup telah tersedia/ siap
5) Undangan/ pejabat yang akan hadir
6) Mitra kerja mendukung sesuai yang direncanakan
c. Pelaksanaan
1) Anggota panitia melaksanakan tugas sesuai posisi yang telah ditetapkan
2) Saling komunikasi bila ada masalah yang membutuhkan keputusan
bersama
3) Memantau, mengarahkan anggota panitia dalam pelaksanaan tugas bila
dibutuhkan
4) Penyelenggaraan muscab
Penyelenggaraan muscab adalah panitia pelaksanaan yang dibentuk
ketua PC dan dikukuhkan dengan surat keputusan, anggota panita terdiri
dari :
a) Anggota PC
b) Pengurus cabang kabupaten/ kota tempat musda akan diselenggarakan
c) Pengurus ranting dalam wilayah kabupaten/ kota yang bersangkutan
d. Paska muscab
1) Mengevaluasi pelaksanaan muscab
2) Menyusun laporan muscab
3) Mengirim laporan kepengurus daerah dan pengurus Ranting IBI paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah muscab

10. DANA PENYELENGGARAAN MUSCAB


Kebutuhan dana untuk penyelenggaraan muscab dapat diketahui dengan cara :
a. Menyusun rencana pendapatan musda. Sumber dana dapat diperoleh dari :
1) Sumbangan peserta
2) Kas pengurus cabang
3) Usaha lain seperti penyelenggaraan seminar
4) Kerja sama dengan mitra kerja
5) Dan lain-lain yang dianggap syah
b. Rencana belanja muscab yang meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk :
1) Akomodasi dan konsumsi peserta
2) Pembicara dalam sidang organisasi dan sidang ilmiah
3) Transport, akomodasi dan cinderamata
4) Penggandaan materi Muscab
5) Dan lain-lain

11. PENUTUP
Demikan pedoman pelaksanaan muscab, penerapan pedoman ini ditingkat
lapangan akan banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari masing-masing
daerah. Tantangan yang dihadapi merupakan pengalaman yang akan dijadikan
masukan untuk memperkaya isi serta menyempurnakan pedoman ini.
MUSYAWARAH RANTING
1. PENDAHULULAN
Musyawarah ranting (musran) merupakan forum musyawarah tertinggi
organisasi IBI tingkat kecamatan/ unit pelayanan khusus dan unit institusi
pendidikan kebidanan, juga merupakan wahana konsolidasi serta pembinaan
kepada anggota. Musran dilakukan 1 (satu) kali dalam masa bakti kepengurusan
dan dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah muscab

2. TUJUAN
a. Umum : menjaga dan meningkatkan eksistensi IBI melalui konsolidasi
organisasi
b. Khusus :
1) Terlaksananya pengajian pembahasan dan evaluasi atas laporan
pertanggung jawaban pengurus ranting
2) Terlaksananya penyebar luasan hasil media serta penjabaranya
3) Tersusunnya program kerja IBI tingkat Kecamatan/ Unit pelayanan
kesehatan/ unit pelayanan teknis/ unit pelayanan khusus dan unit
institusi pendidikan kebidanan berdasarkan hasil muscab
4) Terpilihnya dan dilantiknya pengurus baru ranting IBI
5) Terlaksanannya pengambilan keputusan lain yang dianggap penting
untuk perkembangan dan kemajuan organisasi ditingkat ranting
6) Terlaksananya pemberian masukan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta organisasi kepada pengurus dan anggota IBI
7) Tersusunnya rekomendasi

3. DASAR PELAKSANAAN
a. Anggaran dasar Bab V pasal 12,13,14
b. Anggaran rumah tangga Bab VI pasal 29

4. WAKTU DAN FREKUENSI MUSCAB


a. Waktu : segera setelah muscab atau selambat-lambatnya 6 bulan paska
muscab
b. Frekwensi : Musran diselenggarakan 1 (satu) kali dalam satu masa bakti
kepengurusan, kecuali ada desakan kebutuhan adanya musran luar biasa.
c. Peserta
Peserta musran terdiri dari :
1) Pengurus ranting IBI ; mengingat bahwa seluruh pengurus ranting IBI
akan mempertanggung jawabkan kepengurusannya, maka untuk
memenuhi quorum sidang organisasi, kehadiran pengurus ranting
minimal 90%
2) Mejelis pertimbangan organisasi (MPO)
3) Anggota ranting
Hendaknya diupayakan agar kehadiran seluruh anggota ranting
mencapai sekurang-kurangnya 90% dari jumlah anggota yang ada dalam
wilayah kecamatan/ unit pelayanan kesehatan/ unit pelayanan teknis/
unit pelayanan khusus/ unit institusi pendidikan kebidanan yang
bersangkutan. Hal ini penting mengingat bahwa fungsi musran, antara
lain adalah pencapaian berbagai hal yang akan dilaksanakan bersama
4) Undangan
Undangan meliputi unsur :
(1) Pemerintah : Pemda Tk Kecamatan, Puskesmas kecamatan,
Organisasi wanita, PKK
5) Dan lain-lain
6) Pengurus cabang
Kehadiran pengurus cabang, dibutuhkan untuk memberikan pengarahan,
masukan dan melantik pengurus ranting yang baru terpilih.

5. MATERI & MASUKAN DALAM MUSRAN


a. Materi musran
1) Laporan pertanggung jawaban pengurus ranting
2) Keputusan kongres, musda dan muscab
a) AD dan ART yang disempurnakan
b) Proram kerja IBI cabang, masa bakti 2018-2023
c) Hasil keputusan yang menyangkut pedidikan dan pendidikan
berkelanjutan bidan
d) Keputusan-keputusan lain muscab
e) Proses/ tata cara pemilihan pengurus (mengacu kepada musran)
b. Materi lain
1) Pidato sambutan pengarahan ketua pengurus cabang
2) Daftar nama calon tetap
3) Hak suara anggota, setiap anggota mempunyai hak suara sama
4) Kerangka acuan musran
5) Tata tertib, petunjuk diskusi sidang dan forum isian program kerja
6) Berita acara serta terima pengurus
7) Naskah pelantikan
8) Suart-surat keputusan musran (sesuai lampiran)
c. Masukan/ input yang dibutuhkan musran
1) Masukan dari :
a) Pemda/ kepala kecamatan/ camat
b) Puskesmas kecamatan
c) Dan lain-lain (sesuai kebutuhan)
2) Masukan tentang organisasi IBI dari pengurus cabang

6. TATA CARA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


a. Pembahasan materi sesuai dengan jadwal sidang
b. Pendapat, saran dan masukan disampaikan oleh masing–masing anggota
yang memiliki hak suara
c. Pengambilan keputusan melalui voting sebagai berikut :
1) Materi diterima dan disyahkan : bila yang setuju sebanyak separuh dari
jumlah peserta +1 (satu)
2) Materi ditolak/tidak disetujui : bila yang tidak setuju sebanyak separuh
dari jumlah peserta + 1(satu)
d. Sidang didukung dengan tim yang akan menghitung (teller) pernyataan-
pernyataan dalam voting
e. Semua pendapat, komentar, usulan perbaikan dan hasil voting dicatat
dengan seksama oleh sekretaris sidang dan selanjutnya diserahkan kepada
panitia pengurus
7. SIDANG-SIDANG MUSRAN
Sidang-sidang musran terdiri dari :
a. Sidang Pleno Organisasi,terdiri dari :
1) Sidang Pleno I
a) Pimpinan sidang sementara adalah pegurus harian PR IBI sampai
terpilihnya pimpinan sidang musran
b) Pengarahan pengurus cabang IBI
c) Pembahasan tata tertib musran dan mensyahkanya
d) Pemilihan pimpinan sidang MUSRAN, yang terdiri dari ketua,
sekretaris dan anggota untuk memimpin musran, dipilih oleh dan
dari peserta musran
e) Pimpinan sidang sementara menyerahkan sidang kepada pimpinan
sidang terpilih
f) Pengurus ranting menyampaikan laporan pertanggung jawaban,
pelaksanaan program tugas-tugas dan keuangan pengurus ranting
g) Peserta sidang menanggapi laporan pertanggung jawaban
pengurus ranting
h) Pimpinan sidang meminta pernyataan forum apakah pertanggung
jawaban pengurus dapat diterima atau tidak
i) Forum memberikan respon/pernyataan
(1) Menerima ,atau
(2) Menerima dengan perbaikan atau
(3) Menolak pertanggung jawaban
j) Kepengurusan PR IBI demisioner
k) Ketua pengurus ranting menyerahkan laporan dan vanbel
kepengurusan kepada pimpinan sidang musran

2) Sidang Pleno II
a) Internalisasi hasil MUSCAB, MUSDA, KONGRES
(1) AD dan ART
(2) Petunjuk pelaksanaan organisasi IBI
(3) Resntra IBI
(4) Standar kompetensi Bidan
(5) Standar pendidikan Bidan
(6) Standar Pelayanan Kebidanan
(7) Panduan pendidikan berkelanjutkan bidan
(8) Etika dank kode etik profesi
b) Membuat program kerja ranting berdasarkan RENSTRA IBI
yang telah dijabarkan di MUSCAB

3) Sidang Pleno III


Pemilihan pengurus mengacu pada ketentuan dalam AD dan ART dan
juklak organisasi dengan urutan sebagai berikut :
a) Pembacaan daftar nama calon tetap pengurus cabang oleh tim
pemilihan (tim 3)
b) Penyampaian tata cara pemilihan pengurus cabang dan table hak
suara
c) Pemilihan ketua PR dan pengurus harian

4) Sidang Pleno IV
a) Tim 3 menyerahkan hasil pemilihan kepada pimpinan sidang
b) Pengumuman hasil pemilihan ketua PR dan 4 (empat) pengurus
harian terpilih
c) Penyerahan hasil pemilihan kepada ketua pengurus cabang yang
mewakili
d) Pelantikan ketua pr dan 4 (empat) pengurus harian terpilih oleh
pengurus cabang
(1) Pembacaan naskah pelantikan
(2) Pembacaan tugas dan wewenang pengurus ranting
(3) Penyerahan dokumen hasil musran kepada ketua PR terpilih
(4) Pengalungan medali kepengurusan kepada ketua PR terpilih
(5) Penyerahan vanbel kepada ketua cabang terpilih
(6) Pemberian piagam penghargaan dari PCIBI kepada ketua PC
lama
e) Penandatanganan berita acara serah terima dari pengurus lama ke
pengurus baru
f) Pimpinan sidang menutup pleno
b. Sidang ilmiah
Materi sidang ilmiah dirancang sesuai kebutuhan–kebutuhan dan atau
kemajuan iptek mutakhir (bila diperlukan)
c. Sidang –sidang musran dibedakan atas :
1) Sidang pleno terbuka
Yang dimaksud dengan sidang pleno terbuka adalah :
a) Pleno pada saat acara pembukaan musran dalam acara ini selain
peserta wakil cabang dan ranting terdapat undangan lain Pemda
Tk Kecamatan, Puseksmas, Organisasi wanita, PKK dan lain-lain
b) Sidang-sidang ilmiah
c) Pleno pada acara penutupan
Dalam acara ini hadir juga undangan forum untuk menyampaikan
hasil keputusan musran
2) Sidang pleno tertutup
Pengertian sidang pleno organisasi tertutup adalah :
a) Bahwa sidang ini hanya boleh diikuti oleh peserta yang
membawa surat penugasan/mandate
b) Materi sidang merupakan materi intern dan spesifik organisasi
IBI
c) Peserta lain adalah peninjau yang terdiri dari undangan dan
mendapatkan surat tugas peninjau dari pengurus, namun tidak
memiliki hak bicara

8. SUSUNAN ACARA
Susunan acara musran sebagai berikut
a. Acara pembukaan
1) Pembukaan dengan susunan acara
a) Pembukaan oleh pembawa acara
b) Pembacaan Do’a
c) Menyayikan Indonesia raya dan mengheningksn cipta
d) Hymne IBI
e) Laporan ketua panitia pelaksana
f) Sambutan-sambutan :
(1) Sambutan ketua pengurus ranting
(2) Sambutan pengarahan ketua pengurus cabang IBI
(3) Sambutan kepala puskesmas kecamatan
(4) Sambutan kepala kecamatan (pemda) sekaligus membuka
secara resmi musran
g) Mars IBI
h) Ramah-tamah
b. Sidang Organisasi (Sidang Pleno)
c. Sidang Ilmiah
d. Acara penutupan, pelantikan dan serah terima
1) Diundang pejabat dari lembaga terkait IBI
2) Susunan acara penutupan :
a) Pembukaan
b) Hymne IBI
c) Sambutan-sambutan
(1) Ketua pengurus ranting lama
(2) Ketua pengurus ranting baru
(3) Ketua pengurus cabang
(4) Pejabat yang hadir langsung menutup acara
d) Mars IBI
e) Pembukaan do’a
f) Foto bersama
g) Pemberian ucapan selamat kedapa pengurus terpilih oleh semua
hadirin dan ucapan terima kasih kepada pengurus rantin yang
selesai masa baktinya
h) Penutup

9. LANGKAH PELAKSANAAN MUSRAN


Suksesnya suatu pekerjaan terletak pada matangnya perencanaan dan tahap
persiapannya serta tim kera yang solid. Sehubungan dengan hal tersebut
dianjurkan pengurus ranting melakukan menjelang muscab, persiapan musran.
Tahapan pelaksanaan musran adalah sebagai barikut :
a. Tahapan persiapan
1) Membentuk panitia pelaksana
2) Menyusun :
a) TOR dan acara
b) Rencana biaya (pendapatan dan belanja) Musran
c) Tata tertib musran
3) Menyiapkan :
a) Laporan pertanggung jawaban pengurusan ranting
b) Materi sidang organisasi hasil muscab/kongres
c) Tempat, saran, prasarana
d) Undangan
e) Pidato sambutan ketua rating
f) Konsep suara keputusan musran
g) Naskah-naskah untuk acara serah terima
h) Surat permohonan narasumber atau pembicara
i) Tanda terima kasih atau kenang-kenangan untuk penceramah
4) Mengundang :
a) Peserta
b) Pejabat/undangan lain sesuai yang direncanakan

b. Pada hari H-2/-1


Memastikan :
1) Apakah semua keperluan untuk acara pembukaan telah siap (buku
tamu, vandal, dirigen mars dan Hymne IBI dan lain-lain)
2) Apakah bahan materi musran untuk sidang organisasi telah siap
3) Peserta dapat hadir sesuai waktu dan beberapa yang hadir
4) Sarana dan prasarana sidang pleno terbuka/ tertutup telah tersedia
5) Undangan/ pejabat yang akan hadir
6) Mitra kerja mendukung sesuai yang direncanakan
c. Pelaksanaan
1) Anggota panitia melaksanakan tugas sesuai posisi yang telah
ditetapkan
2) Saling komunikasi bila ada masalah yang membutuhkan keputusan
bersama
3) Memantau, mengarahkan anggota panitia dalam pelaksanaan tugas
bila dibutuhkan
4) Penyelenggaraan musran
5) Penyelenggaraan musran adalah panitia pelaksanaan yang dibentuk
ketua pengurus raning dan dikukuhkan dengan surat keputusan,
anggota panita dipilih dari pengurus dan anggota
d. Paska musran
1) Mengevaluasi pelaksanaan musran
2) Menyusun laporan musran
3) Mengirim laporan kepengurus cabang paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah musran

10. DANA PENYELENGGARAAN MUSRAN


Kebutuhan dana untuk penyelenggaraan musran dapat diketahui dengan cara :
a. Penyusunan rencana pendapatan musran. Sumber dana dapat diperoleh
dari :
1) Sumbangan peserta
2) Kas pengurus ranting
3) Usaha lain seperti penyelenggaraan seminar
4) Kerja sama dengan mitra kerja
5) Dan lain-lain yang dianggap syah
b. Rencana belanja musran yang meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk :
1) Konsumsi peserta
2) Sidang-sidang organisasi dan sidang ilmiah (ransport, akomodasi dan
cinderamata)
3) Penggandaan materi Musran
4) Dan lain-lain

11. PENUTUP
Demikan pedoman pelaksanaan musran, penerapan pedoman ini ditingkat
lapangan akan banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari masing-masing
ranting. Tantangan yang dihadapi merupakan pengalaman yang akan dijadikan
input untuk memperkaya isi serta menyempurnakan pedoman in

Anda mungkin juga menyukai