Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah
faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik (beban kerja) mengakibatkan pengeluaran
energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja manusia. Untuk
mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan pengeluaran energi
pemulihan energi selama proses kerja berlangsung. Faktor yang mempengaruhi
besarnya pengeluaran energi selama bekerja antara lain adalah cara
pelaksanaan kerja, kecepatan kerja, sikap kerja dan kondisi lingkungan kerja.
Faktor yang mempengaruhi pemulihan energi antara lain adalah lamanya
waktu istirahat, periode istirahat, dan frekuensi istirahat.
Faktor pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama
proses kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan
fisiologis dan kelelahan psikologis. Yang dimaksud kelelahan fisiologis adalah
kelelahan yang timbul karena adanya perubahan faal tubuh. Perubahan faal
tubuh dari kondisi segar menjadi letih akan mempengaruhi keoptimalan kinerja
pekerja. Pemulihan kondisi faal tubuh untuk kembali pada kondisi segar selama
beraktivitas merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja yang
bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan periode dan frekuensi
yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila
lamanya waktu istirahat tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan
menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Kondisi yang
demikian dapat menyebabkan dampak yang negatif, seperti waktu pengerjaan
yang lebih lama, terjadinya produk cacat, timbulnya kecelakaan kerja dan
sebagainya.
Bengkel Bintang Baru adalah bengkel yang bergerak dalam bidang
otomotif terutama mobil truk dan pengelasan bak mobil. Proses kerja yang ada
pada bengkel ini adalah penurunan mesin mobil, penggantian oli mobil, dan

1
2

pengelasan bak mobil terutama pada mobil truk. Penelitian ini difokuskan
pada bagian penurunan mesin mobil dan pengelasan bak mobil. Kondisi yang
nyata pada bagian pengelasan bak mobil adalah pekerja bekerja berada dalam
lingkungan yang panas dengan posisi berdiri, sedangkan pada bagian
penurunan mobil truk adalah pekerja bekerja dalam lingkungan yang panas
dengan posisi berbaring dibawah mobil truk, tergantung dengan mesin apa
yang harus dibetulkan, sehingga dari penelitian ini dapat mengetahui tingkat
beban kerja dari masing-masing pekerja di kedua bagian dari faktor lingkungan
kerja tersebut. Kemudian jam kerja yang digunakan saat ini adalah masuk
pukul 08.00 sampai pukul 18.00 dengan jam istirahat 12.00 sampai 13.00 jika
tidak ada gangguan seperti, mobil truk yang tiba-tiba datang atau belum
selesainya pekerjaan yang sebelumnya dan permintaan pelanggan yang ingin
pembetulan mesin atau pembuatan bak mobil dengan cepat.
Menurut Manuaba (2000) dalam Tarwaka, dkk (2004) bahwa secara
umum beban kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks,
baik internal maupun eksternal. Faktor interal beban kerja meliputi faktor
somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, dan status gizi,) dan faktor psikis
(motivasi, persepsi, kepercayaan, kepuasan,). Sedangkan faktor eksternal
beban kerja meliputi, tugas-tugas (kompleksitas pekerjaan, tanggung jawab
dan sebagainya, organisasi kerja (waktu kerja, shift kerja, sistem kerja dan
sarana kerja) dan kondisi lingkungan kerja (lingkungan kerja fisik, kimia,
biologis dan psikologis).
Akibat beban kerja yang terlalu berat dan kurangnya waktu istirahat yang
didapat mengakibatkan para pekerja tidak fokus dan melakukan kesalahan
dalam pekerjaannya yang membuat kerugian bagi pemilik bengkel dan pekerja
itu sendiri. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan seperti, salah
memasangkan mesin dan salah dalam pemasangan mur dan baut pada mesin.
Karena beban kerja yang berat juga sering terjadi kelalaian yang membuat rugi
pemilik dan pekerja. Pekerja yang terlalu lelah juga pernah tertidur saat
mengelas bak mobil truk dan hampir melukai diri mereka sendiri. Karena itu
dalam penelitian ini melakukan perhitungan beban kerja dan lama waktu
3

istirahat yang optimal untuk pekerja dan melakukan pertukaran setiap jam
istirahat agar tenaga kerja ahli mendapatkan waktu istirahat yang seharusnya
dan mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan perkerjaan.
Berdasar kedua tempat kerja tersebut, dimana beban kerja dan
lingkungan kerja berbeda, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk
menentukan lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja dan lingkungan
kerja tersebut, sehingga diperoleh penentuan waktu istirahat optimal untuk
kedua tempat kerja tersebut agar dapat meningkatkan produktivitas. Berikut
merupakan data produktivitas dari bulan November 2019-Januari 2020 yaitu,
0.90222, 0.88888, 0.91769.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah


Bagaimana beban kerja yang diterima oleh pekerja dan berapa lama waktu
istirahat yang optimal berdasarkan beban kerja yang diterima oleh pekerja di
Bengkel Bintang Baru untuk meningkatkan produktivitas ?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menilai beban kerja dan mengklarifikasi beban kerja dengan
membandingkan dengan beban kerja standar.
2. Mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada bagian
penurunan mesin truk dan pengelasan bak mobil.
3. Menentukan lama waktu istirahat bagi pekerja pada stasiun
penurunan mesin dan stasiun pengelasan bak mobil.
4. Meningkatkan produktivitas.
1.4 Batasan masalah
4

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Operator penelitian dilakukan pada pekerja di bagian penurunan
mesin truk dan pengelasan bak mobil di Bengkel Bintang Baru.
2. Di penelitian ini faktor yang mempengaruhi beban kerja hanyalah
faktor internal yaitu umur.
3. Penilaian beban kerja dilakukan berdasarkan metabolisme tubuh
yang meliputi asupan oksigen, denyut nadi/jantung.
4. Penentuan lama waktu istirahat menggunakan pendekatan fisiologis.
1.5 Penelitian Terdahulu
Agar penelitian ini mendapatkan hasil terbaik, maka perlu dilakukan
perbandingan dengan peneliti sebelumnya yang hampir sejenis yang dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut:
TABEL 1.1 PENELITIAN TERDAHULU

No. Nama, Tahun, Judul Asal PT Perbedaan


Ni Luh: penelitian ini mengukur
Ni Luh Novi Ani Kusuma Dewi beban kerja fisik dan mental
(2018) Perbaikan metode kerja menggunakan Nasa-
Universitas Atma
1. untuk mengurangi beban kerja TLX.Sedangkan, Penelitian ini
Jaya Yogyakarta
dan mental operator di CV. “ED” mengukur beban kerja fisik dan
Aluminium menentukan waktu istirahat yang
tepat
Hilal, Dkk: penelitian ini
Hilal Fahmi, dkk (2014) mengukur beban kerja
Perbaikan beban kerja fisik dan menggunakan metode quick
Universitas
2. mental pada pembuatan keripik exposure check.Sedangkan,
Brawijaya
singkong menggunakan Quick Penelitian ini menggunakan
exposure check dan NASA-TLX pengukuran lama waktu istirahat
menggunakan fisiologis
Meri: mengubah system kerja
Meri Andriani, dkk (2017)
yang ada. Sedangkan,
Perbaikan beban kerja pegawai Universitas
3. Penelitian ini mengoptimalkan
tidak tetap badan pertahanan Samudra
waktu istirahat yang tepat pada
nasional melalui redesign system
pekerja

Anda mungkin juga menyukai