Anda di halaman 1dari 4

FORM/SPMI-UKMC/B.

002
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata Kuliah : Organisasi & Manajemen Perusahaan
Industri (OMPI) Dibuat oleh
Kode Mata Kuliah : TIN8824
Program Studi/Fakultas : Teknik Industri/ Fak. Sains & Teknologi
(FST UKMC)
SKS : 2 sks
TahunAkademik/Semester : 2020-2021/Genap (Dr. Heri Setiawan, S.T., M.T., IPM)
SifatUjian : Buka Buku (Open all refferencies) NIDN. 0211107101
Hari /Tanggal : Jumat/ 16 April 2021
Waktu : 08.00 – 09.40 WIB (100 Menit)
Kelas : TIN Pagi
Dosen Pengampu : Dr. Heri Setiawan, S.T., M.T., IPM.

Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum memulai & bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab !
2. Isi presensi di Lumen & WAG dan jangan lupa submit jawaban UTS ke Lumen dengan format file: Nama (NIM)_UTS
OMPI_Kls TIN Pg.
3. Kerjakan secara kronologis, & rasional !. & Soal No. 3 & 5 dapat digantikan publiasi di Koran (40%)

SOAL:
1. Apa esensi capaian pembelajaran (outcome learning) Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Industri. Berikan contoh kongkrit peran mata kuliah ini dalam penerapan definisi keilmuan Teknik
Industri khususnya; desain, perbaikan, dan instalasi dari sistem organisasi dan manajemen di perusahaan
industri ! (Score: 20%)
Nama : M Mocca Pratama Sediana
NIM :1912008
Jawaban:
Esensi capaian pembelajaran Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen Perusahaan Industri Mampu
memahami konsep dan perancangan organisasi dan manajemen perusahaan industri, melakukan
analisis, mengevaluasi, memperbaiki atau merancang organisasi dan manajemen serta
mengaplikasikan dalam suatu perusahaan industri baik industri jasa maupun manufaktur
Contoh:

- Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi, peralatan pemindahan
material
-Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa,
pengendalian persediaan, pengendalian kualitas

2. Kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses berpikir
karena perilaku tersebut adalah respon terhadap sesuatu yang umumnya adalah perbuatan sehari-
hari. Setiap manusia memiliki kebiasaannya masing-masing, kebiasaan itu bisa terpetakan dalam
dua hal, yakni kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Stephen R. Covey dalam bukunya 7 Habbits
of Highly Effective People memaparkan kepada pembacanya ada 7 kebiasaan manusia yang bisa
dipraktikkan agar hidup bisa lebih produktif dan efektif, yang secara garis besar terbagi menjadi
3 golongan, yakni kebiasaan yang berhubungan dengan diri sendiri, kebiasaan yang berhubungan
dengan orang lain, serta kebiasaan untuk mengembangkan keahlian diri. Kebiasaan-kebiasaan
yang diajarkan oleh buku tersebut sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan dan
keseharian, dan akan membantu Anda mensukseskan karir. Kebiasaan-kebiasaan baik akan
membentuk karakter baik yang tentunya akan menarik hasil yang baik. Seperti yang disampaikan
oleh kata-kata bijak ini:
Taburkan pemikiran, maka Anda akan menuai
perbuatan, Taburkan perbuatan, maka Anda akan
menuai kebiasaan, Taburkan kebiasaan, maka Anda akan
menuai karakter, Taburkan karakter, maka Anda akan
Page 1 of 2
menuai takdir.
Perrtanyaan: (Score: 20%)
a. Kebiasaan baik apa, yang anda tahu jika anda TERUS LAKUKAN SECARA
KONSISTEN, akan membuat hidup anda menjadi jauh lebih baik dalam beberapa tahun ke
depan?
b. Kebiasaan jelek apa, yang anda tahu jika anda HENTIKAN, akan membuat hidup anda jauh
lebih berkualitas dalam beberapa tahun ke depan?
c. Jelaskan 7 kebiasaan tersebut jika diterapkan dalam hidup-kehidupan Anda masing-masing?.

Jawaban:

a. Kebiasaan BEGIN WITH THE END IN MIND (Merujuk pada Tujuan Akhir)
memberikan gambaran yang berangkat dari imajinasi pikiran. Konsep ini melatih diri untuk selalu
memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan. Setiap hasil karya manusia selalu terjadi pada dua
tingkatan. Tingkatan pertama adalah tingkat imajinasi pikiran (mental creation) dan tingkatan kedua
adalah perwujudan (physical creation). Pada tingkatan pertma inilah, kebiasaan kedua menjadi penting,
sebab kejelasan pikiran untuk menggambarkan tujuan akhir akan mendorong lahirnya tingkat kedua.
Sehingga setiap tindakan kita menjadi fokus dan terarah pada suatu tujuan yang telah ditentukan.

b. Kebiasaan PUT FIRST THINGS FIRST (Dahulukan yang Utama)


Mendahulukan yang utama adalah penciptaan kedua secara fisik. Mendahulukan yang utama artinya
mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi
Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda). Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal
utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang
paling penting, entah mendesak entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang
utama.

c. -HABIT 1 : BE PROACTIVE
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung
jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan
membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau
keadaan.

HABIT 2: BEGIN WITH THE END IN MIND


membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya dan identifikasikan prinsip-prinsip,
nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuantujuan yang paling penting bagi mereka sendiri

HABIT 3: PUT FIRST THINGS FIRST


Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah
diciptakan secara mental. Lebih memfokuskan pada apa yang paling penting, entah mendesak entah
tidak.

HABIT 4: THINK WIN-WIN


. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir
(kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling
tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian
konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama
menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan
imbalan.

HABIT 5: SEEK FIRST TO UNDERSTAND, THEN TO BE UNDERSTOOD


Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Kalau orang
lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang
untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah.

HABIT 6: SYNERGIZE
Memanfaatkan perbedaanperbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang.

Page 2 of 2
HABIT 7: SHARPEN THE SAW
cara masing-masing orang memandang dunia, yang belum tentu cocok dengan kenyataan. Paradigma
adalah petanya, bukan wilayahnya. Paradigam adalah lensa kita, lewat mana kita lihat segalanya, yang
terbentuk oleh cara kita dibesarkan, pengalaman, serta pilihan-pilihan kita selama ini.

3. Selama membangun relasi/kenalan/networking Anda dengan orang-orang yang diprediksi dapat


menginspirasi bahkan dapat merealisasikan mimpi-mimpi Anda di masa mendatang. Jelaskan dan uraikan
dengan contoh kongkrit dan detail bahwa orang-orang yang Anda kenal selama kuliah OMPI memang
orang-orang sukses yang menginspirasi dan dapat merealisasikan mimpi-mimpi Anda di masa
mendatang; kaitkan jawaban Anda dengan siklus Plan (P)-Do (D)-Check (C)-Action (A) dalam
menggapai target
mimpi-mimpi Anda tersebut! (Score: 20%). BISA DIGANTIKAN PUBLIKASI DI KORAN! (bukti
lampirkan)
Jawaban : sosok orang yang sangat menginspirasi saya adalah ibu saya sendiri, alasan saya memilih ibu
saya karena ia adalah wanita yang sangat pekerja keras, disiplin, sangat bertanggung jawab bahkan peran
laki-laki ia bisa sanggup mengerjakannya sendiri. Beliau adalah sosok paling sukses diantara keluarganya
bahkan penghasilan dari usahanya lebih dari penghasilan ayah saya. Beliau bisa sukses karena kerja
kerasnya dan pernah hidup susah di masa lalu dan ia mempunyai prinsip suatu saat keluarga tercintanya
tidak ingin merasakan apa yang dirasakannya dulu tetapi harus tau susah.
Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act)
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai siklus PDCA (PDCA Cycle)
- PLAN (MERENCANAKAN)
Tahap PLAN adalah tahap untuk menetapkan Target atau Sasaran yang ingin
dicapai dalam peningkatan proses ataupun permasalahan yang ingin dipecahkan,
kemudian menentukan Metode yang akan digunakan untuk mencapai Target atau
Sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Dalam Tahap PLAN ini juga meliputi
pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process Improvement Team) dan
melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia yang berada di
dalam Tim tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang diperlukan untuk
melakukan perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan. Perencanaan terhadap
penggunaan sumber daya lainnya seperti Biaya dan Mesin juga perlukan
dipertimbangkan dalam Tahap PLAN ini.

- DO (MELAKSANAKAN)
Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan semua yang telah direncanakan di
Tahap PLAN termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta melakukan pengumpulan
data (data collection) yang kemudian akan digunakan untuk tahap CHECK dan ACT.

- CHECK (MEMERIKSA)
Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-
hasil dari penerapan di tahap DO. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah
dicapai dengan Target yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah ditentukan.

- ACT (MENINDAK)
Tahap ACT adalah tahap untuk mengambil tindakan yang seperlunya terhadap hasil- hasil
dari tahap CHECK. Terdapat 2 jenis Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang
dicapainya, antara lain :
Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa solusi terhadap masalah yang dihadapi
dalam pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu diambil jika hasilnya tidak mencapai
apa yang telah ditargetkan.
Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu tindakan untuk men- standarisasi-
kan cara ataupun praktek terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini
Page 3 of 2
dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah ditetapkan. Siklus tersebut akan
kembali lagi ke tahap PLAN untuk melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga
terjadi siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous Process
Improvement).

4. Berbasiskan film-film tentang leadership baik dalam dunia politik maupun non politik (bisnis,
engineering, sosial, humaniora, dll.) yang telah Anda tonton. Leader tersebut banyak memiliki
fenomena from zero to hero. Ada keterampilan/kemampuan yang dibutuhkan pemimpin untuk
menjadi hero (The 17 Skills Leaders Need to Stand Out: Harvard Business Review_Manager’s
Handbook). Keterampilan/kemampuan tersebut antara lain: develop a leader mindset, managing
yourself, managing individual, managing teams, dan managing the business. Refleksikan makna
film-film tersebut dan asumsikan bahwa Anda saat ini sedang mempersiapkan
keterampilan/kemampuan tersebut. Berikan contoh kongkrit bahwa Anda juga calon pemimpin
yang berintegritas tidak melanggar moral hazard dan SNI ISO 37001:2016 tentang Manajemen
Anti-Suap. (Score: 20%)
Jawaban: Contoh film 5 cm Delegasikan pekerjaan anda dengan bijaksana. Kunci untuk menjadi
pemimpin yang sukses belajar melakukan delegasi yang efektif, menentukan tujuan-tujuan yang jelas,
Berkomunikasi dengan Efektif, Akui prestasi-prestasi bawahan

5. Brawsing lah di internet dan temukan artikel yang mengangkat studi kasus riil dari praktik sukses
redesain struktur organisasi/restrukturisasi organisasi (merampingkan struktur atau
memperbesar/meluaskan struktur) yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Berilah critical
review dari artikel tersebut. Jika restrukturisasi tersebut sukses, mengapa dan jika gagal mengapa?.
(Score: 20%). BISA DIGANTIKAN PUBLIKASI DI KORAN! (bukti lampirkan)
Jawaban:
Menurut saya pada artikel tersebut terdapat dalam kegiatan operasional sehari-hari tidak
mengalami masalah pada rantai perintah (chain of command) dan terjadi koordinasi yang baik antar
masing-masing fungsi yang ada pada perusahaan

---hs.uts.OMPI tin pg.fst ukmc.smt. genap.ta.2020/2021---

Page 4 of 2

Anda mungkin juga menyukai