Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM STUDI

FR-TRILOGI-PRODI-011/R0 EDISI 01

UJIAN TENGAH SEMESTER


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020

Mata kuliah : Kepemimpinan & Manajemen


Kode Mata Kuliah :
SKS (Lama Ujian) : 3 SKS ( 150 menit )
Program Studi : Karyawan
Jenjang Pendidikan : S1
Dosen : Tim Dosen
Hari/tanggal :
Waktu :
Sifat Ujian : Tutup Buku

Petunjuk :
1. Isilah secara lengkap dan benar Nama, NIM, Kode Mata kuliah, Jurusan, Kode Soal,
Kelas, Tanggal Ujian, Ruang/No. Kursi, Jenis dan Sifat Ujian pada lembar jawaban yang
telah disediakan.
2. Kerjakan soal-soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu
3. Soal dikembalikan bersamaan dengan lembaran jawaban
4. Tidak diperkenankan pinjam meminjam alat tulis/alat
5. Tidak diperbolehkan menggunakan Hand Phone/Telpon Selular
6. Tidak diperkenankan tengok kanan-kiri, bekerja sama dan menyontek (memperlihatkan
jawaban kepada orang lain)
7. Sebelum menyerahkan lembar jawaban, mahasiswa harus membubuhkan tanda tangan
pada tempat yang tersedia.
__________________________________________________________________________

Kerjakan 5 dari 7 Soal dibawah ini!

1. Dalam mencapai kesuksesan satu cara diantaranya adalah membiasakan kebiasaan


baik dalam kehidupan kita sehari-hari agar menjadi pribadi yang kredibel. Apakah
perbedaan antara 7 habit dengan 8 habit? Lalu gambarkan bagan 4 cores of credibility
dan beri contoh nyata tentang dirimu yang sesungguhnya terkait dengan gambar
bagan tersebut!

2. Siapakah sesungguhnya Mahatma Gandhi? Sebutkanlah 5 nilai pemikiran beliau yang


paling baik menurut anda dan sesuai dengan kehidupan masyarakat di Indonesia!
Power apa sajakah yang ada pada sosok Mahatma Gandhi, jelaskan!

3. Dalam setiap perusahaan peran dari seorang manajer sangatlah penting, baik pada low
level manager, mid-level manager maupun top level manager. Hal ini salah satunya
dikarenakan lingkungan bisnis global yang dinamis dan kompetitif. Sebutkanlah
tantangan-tantangan itu dan jelaskan dengan contoh!
Page 1 of 2

PROGRAM STUDI
FR-TRILOGI-PRODI-011/R0 EDISI 01

4. Banyak perusahaan menganggap menjadi perusahaan yang baik (good) adalah cukup.
Di sisi lain ada banyak perusahaan yang sangat menginginkan untuk menjadi
perusahaan yang sangat baik (great) dan banyak pula yang gagal mencapainya. Apa
sajakah faktor-faktor penting agar perusahaan dapat shifting from good to great.
Berilah contoh 1 perusahaan yang selalu hanya menjadi good dan 1 contoh
perusahaan yang berhasil shifting from good to great!

5. Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila nya terinspirasi dari
nilainilai yang di pegang teguh oleh rakyat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Sebutkanlah 4 sumber inspirasi Kepemimpinan Pancasila tersebut dan berilah contoh
kesesuaiannya masing-masing sumber tersebut dengan sila ke berapa dan beri contoh
tindakan nyatanya!

6. Manakah yang lebih penting dalam membangun sebuah bisnis yang sukses? Apakah
karyawan yang memiliki kinerja tinggi ataukah karyawan yang jujur? Ungkapkan
pandangan anda dan jelaskan dengan contoh yang reliable!

7. Setiap organisasi yang ingin meningkatkan bisnisnya ke arah global membutuhkan


perubahan dan penyesuaian yang sangat fundamental dan secara gradual merubah
standarnya agar diterima sesuai standar Internasional. Buatlah perkiraan roadmap
perubahan yang dapat dilakukan Universitas Trilogi agar menjadi sebuah kampus
yang global berstandar Internasional!

Selamat mengerjakan dengan Baik dan Jujur !

Page 2 of 2
JAWAB:

1. Perbedaan 7 habits dengan 8 habits

• Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif


Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan
bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer
untuk efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda
buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab
(resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus
yang dihadapi.

• Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran


Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang
sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan
hubungan dalam hidup Anda.

• Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama


Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala
kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang
sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda
semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam
kebiasaan 2.
Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik
atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):

• Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang


Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan
dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan"
untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya
satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.

• Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi
orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran
terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan
pemecahan masalah secara positif.

• Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif,
sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri.
Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang
berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.

• Kebiasaan 7: Asahlah gergaji


Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk
menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.
8 Habits Of Highly Effective People

• Habit #1: Kebiasaan Bertanggungjawab (Proactive).


Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak , bukan menunggu atau
berwacana.
Mereka yang menunggu adalah orang orang yang tidak efektif , tidak
berpengetahuan cukup peragu dan sesungguhnya seorang yang pengecut. Mereka
yang efektif adalah orang orang yang proaktif.

• Habit #2:bermula Dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)


Kebiasaan ini mengajarkan kita agar kita menentukan apa yang kita inginkan.
Sebelum bertindak kita harus tahu apa misi dan tujuan yang ingin di capai, dan
berdasarkan tujuan tersebutlah kita bertindak.

• Habit #3: Mendahulukan Hal Yang Utama (Put First Things First)
Setiap tindakan harus sesuai dan mengarah pada tujuan akhir yang ingin di
capai.
Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas.
Sering kali manusia menghabiskan waktu untuk bereaksi (reaktif)pada situasi
darurat,bukan menginfestasikan waktu untuk mengembangkan kemampuan dan
mencegah situasi darurat itu.

• Habit #4: Berfikir Dan Bertindak Win/Win


Berpikir menang-menang membutuhkan kejujuran (menye-suaikan kata dengan
perbuatan), integritas (menye-suaikan perbuatan dengan perkataan),
kedewasaan (seimbang antara ketegasan dan pertimbangan), dan sikap mental
berke-limpahan.

• Habit #5: Cari Tahu Dulu Untuk Memahami, Baru Dipahami (Seek First To
Understand, Then To Be Understood)
Wirausaha harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
orang lain sebelum mengutarakan tuj
Wirausaha harus memiliki keterbukaan(open mind) untuk mendengarkan, dan tidak
menolak, beragumentasi atau melawan atas apa yang mereka dengar dari pihak
lainuan pribadi kita.

• Habit #6: Sinergi (Synergize).


Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi . seringkali sering kali
seseorang tidak mau dan tidak mampu mendengarkan lawan-lawannya (to listen)
dan merespon.
Mereka hanya mampu sekedar mendengar (to hear) dan beraksi secara refleks.

• Habit #7: Menajamkan Ketahanan, Fleksibiitas Dan Kekuatan


Memberi makanan kepada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang
seimbang, melakukan meditasi atau bisa mambaca buku self help yang
membangkitkan semangat atau dengan mendengarkan musik dengan kata-kata
yang menggairahkan.

• Habit #8: Menemukan Keunikan Pribadi Dan Membantu Orang Lain


Menemukannya (Find Your Voice And Inspire Other To Find Theirs).
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki yang tersebar pada 4
elemen yaitu pikiran, tubuh, hati dan jiwa.
PDCA (Plan Do Check and Action)

Seorang pengusaha harus memiliki orientasi PDCA.


Tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi dan teknik, tetapi juga
melaksanakannya.
Dan harus menghindari NADO yang akan menghasilkan visi tanpa tindakan,
NACO hanya menghasilkan teori dan falsafah dan NATO hanya akan
menghasilkan gosip.

Saya memiliki jiwa yang berintegritas dalam segala kegiatan yang saya ikuti selama
ini, saya sangat berniat dalam mengerjakan segala tugas ,saya mempunyai
kemampuan dalam mengambil suatu keputusan dan saya berhasil membuat
jalannya suatu acara kemanusiaan dengan lancer

2. Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada tanggal 02 Oktober 1869 di Porbandar,


India bagian Barat Laut. Menikah pada usia muda (13 tahun), Gandhi dan
istrinya Kasturbai dikaruniai 4 orang anak. Masa muda Gandhi banyak
dihabiskan di perantauan, berpisah jauh dengan keluarganya untuk menuntut
ilmu dan bekerja. Sosok Gandhi yang kita kenal sangat berkharisma lahir dari
hasil tempaan hidup yang keras dan penuh liku di India, Inggris, dan Afrika
Selatan. Kisah Gandhi merupakan metamorfosa kehidupan yang sangat nyata
yang hanya dapat dicapai dengan keterbukaan (open minded) dan introspeksi
yang terus menerus menuju kesempurnaan hidup. Siapa sangka, Gandhi yang
mampu memimpin ribuan orang berjalan kaki sejauh 384 km pada peristiwa Salt
March, ternyata di masa mudanya hanyalah seorang pengacara tak laku dan
sangat tidak percaya diri. Sifat pemalu dan rendah diri Gandhi kecil terbawa
hingga ia dewasa. Pernah suatu kali Gandhi menangani kasus ganti rugi biasa di
Bombay, dengan lutut bergetar ia berdiri di tengah ruangan, tetapi tiba-tiba
kehilangan akal dan tak berhasil mengucapkan sepatah kata pun. Akhirnya, di
antara tawa kolega-koleganya ia bergegas meninggalkan ruangan dan
menyerahkan kasusnya kepada yang lebih berpengalaman. Gandhi jatuh dalam
keterpurukan, terobsesi memberantas berbagai ketidakadlian yang banyak terjadi
pada masa itu, namun kegagalan demi kegagalan ia yang alami. Setiap kali ia
lari dari kegagalan sebelumnya, siuasi yang sama selalu tampak berulang
dengan kadar yang lebih mengancam.

1. Tumbuh besar dengan sifat pemalu dan tidak percaya diri, tetapi berhasil
mengalahkan diri sendiri dan bertransformasi menjadi salah satu pemimpin besar
yang paling berpengaruh di dunia;
2. Menanggalkan kehidupannya yang telah mapan dan berbaur dengan rakyat kasta
terendah di India;
3. Keluar masuk penjara dan mengalami kekerasan fisik, tetapi sebanyak itu pula
membalasnya dengan cinta, rasa hormat, dan tanpa kebencian;
4. Memimpin ribuan orang berjalan kaki sejauh 384 km pada peristiwa Salt March.
Peristiwa ini sebagai aksi penolakan rakyat India terhadap kebijakan Pemerintah
Kolonial yang melarang orang India membuat garam sendiri. Aksi ini berakhir di Dandi,
sebuah kota kecil di pesisir, tempat garam dari laut terhampar di atas pasir untuk
diambil secara cuma-cuma;
5. Berhasil memenangkan rasa hormat dan persahabatan dari musuh-musuhnya
dengan diplomasi persuasif dan nirkekerasan;

3. Tingkatan Manajemen
1. Manajemen Puncak | Top Level of Management
Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling
atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan
bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan.
Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan
pemikiran, bukan pada hal hal teknis.
Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen
pada tingkatan lainnya.
Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan
manajemen yang berada dibawah otoritasnya.
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO ( Cheif Executive Officer), GM
(General Manager ) atau yang sering pula disebut presidb.
rencana perusahaan
2. Menentukan tujuan perusahaan
3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya
2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen
pada sebuah perusahaan.
Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah
bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh
manajemen puncak.
Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja
mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis.
Kurang membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual.
Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer
dibawahnya.
Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan
oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap
beberapa karyawan operasionalnya.
Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :
1. Kepala departemen atau HOD . Contohya: manajer keuangan, manajer
pembelian, manajer produksi.
2. Manajer cabang . Seperti kepala cabang unit
3. Junior executive . Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer
keuangan, asistem manajer produksi.
Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :
1. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen
puncak
2. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
4. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih
rendah posisinya
5. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga
5 tahun
6. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen
tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan
manajemen yang lebih rendah.
7. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang
paling rendah dalam sebuah perusahaan.
Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga
operasional.
Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama
bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.
Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini.
Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.
Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering
disebut dengan supervisor.
Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.
Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana
dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:
1. Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja
2. Mengembangkan moral para karyawan
3. Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para
pekerja
4. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para
karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi
informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun
hal lainnya dari para karyawan atau pekerja
5. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana
jangka panjang
Keahlian Manajemen
Manajemen dalam jenjang atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk
bekerja sama dalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan
pelaksanaan rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko
serta keahlian interpersonal.
Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga:
1. Keahlian teknis
2. Keahlian interpersonal
3. keahlian konseptual
4. Keahlian Teknis | Technical Skil

4. Faktor yang mempengaruhi


1. Selalu lihat kesempatan inovasi
2. Memiliki Rencana Bisnis
3. Tingkatkan Kualitas
4. Manajemen produksi dengan biaya lebih rendah
5. Strategi pemasaran
6. Memperhatikan konsumen
7. Laporan keuangan

contoh 1 perusahaan yang selalu hanya menjadi good

Inaco

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 ini sudah tidak asing bagi masyarakat
Indonesia. Dengan produk andalan yaitu nata de coco yang terbuat dari kelapa
asli Indonesia. Perusahaan ini pada awalnya memiliki nama PT Niramas Utama,
namun melihat ekspansi global dalam sektor nata de coco begitu diterima oleh
Jepang, kemudian lahirlah merk Inaco yang merupakan singkatan dari Indonesia
Nata De Coco. Perusahaan ini menyadari bahwa kelemahan produk Indonesia
adalah kualitasnya yang kurang dan juga standar produksi perusahaan dibawah
rata-rata. Oleh karenanya kedua hal tersebut yang menjadi fokus dari Inaco.
Segmen menengah keatas kemudian menjadi sasarannya agar sesuai dengan
upaya peningkatan kualitas dan standar produksi. Kini Inaco sudah menjadi
produk global yang bisa diterima oleh dunia, karena kualitas produk dan inovasi
yang terus dilakukan.

1 contoh perusahaan yang berhasil shifting from good to great!

Warner – Lambert adalah perusahaan farmasi Amerika. Dulunya adalah dua entitas
yang terpisah, perusahaan pertama dimulai pada tahun 1856, ketika William R.
Warner mendirikan sebuah toko obat di Philadelphia. Warner kemudian menciptakan
proses pelapisan tablet yang memberinya tempat di Smithsonian Institution . Paruh
kedua nama tersebut berasal dari Jordan Wheat Lambert, pendiri Lambert
Pharmacal Company of St. Louis, yang terkenal dengan Listerine . Kedua
perusahaan bergabung pada tahun 1955, untuk membentuk Warner-Lambert.
Selama bertahun-tahun, perusahaan berkembang melalui banyak merger dan
akuisisi untuk menjadi pesaing internasional di beberapa bisnis. Pada 1976, Warner
– Lambert mengambil alih Parke-Davis , yang didirikan di Detroit pada tahun 1866,
oleh Hervey Parke dan George Davis. Ini diikuti oleh akuisisi Wilkinson Sword pada
Maret 1993, dan Agouron Pharmaceuticals pada Januari 1999.
Anak perusahaannya Parke-Davis memasarkan obat antidiabetes Rezulin , yang
mendapat persetujuan FDA dari Januari 1997 hingga 2000.
Pada akhir 1990-an, Warner-Lambert membentuk aliansi dengan Pfizer untuk
membawa obatnya Lipitor ke pasar. Lipitor diluncurkan pada Januari 1997 untuk
meraih sukses besar, mencapai $ 1 miliar dalam penjualan domestik dalam dua
belas bulan pertama di pasar. Pada bulan Februari 2000, Pfizer membeli Warner
Lambert beserta semua anak perusahaannya. Markas besar Warner-Lambert di
Morris Plains, New Jersey , yang selanjutnya digunakan oleh Pfizer dan Johnson &
Johnson , sekarang digunakan sebagai markas besar Honeywell pada 2018.

6. lebih penting karyawan yang jujur

1. Reputasi yang baik mengenai diri kamu akan terbentuk

Reputasi sangatlah penting untuk dibangun sejak pertama kali kamu


menginjakkan diri di sebuah lingkungan kerja. Sebagai karyawan baru,
bentuklah dan bangunlah reputasi yang baik di depan atasan dan semua
rekan kerja. Reputasi yang baik akan membuat semua rekan kerja bahkan
atasanmu mempercayakanmu dalam setiap pekerjaan.

Salah satu cara membangun reputasi yang baik di tempat kerja adalah
dengan bersikap jujur. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan yang
telah diberikan oleh rekan dan atasan kerjamu. Bersikaplah jujur dan
nyatakan apa adanya. Tidak perlu berbohong untuk meraih simpati.
Sebaliknya, kejujuran dan amanah di tempat kerja akan membuatmu
semakin dipercaya.

Sebaliknya, memiliki reputasi yang negatif di tempat kerja haruslah dijauhi.


Ketika seluruh orang di kantor kamu memberikan reputasi yang negatif baik
pada diri maupun kinerjamu, bukan tidak mungkin kamu akan dijauhi oleh
yang lainnya. Semakin parah adalah, ketika sikap ketidakjujuran dan tidak
amanahmu sudah dianggap keterlaluan, kamu pun berisiko dipecat dari
tempat kerja.

2. Memperoleh kepercayaan dari rekan kerja

Sebuah hubungan termasuk relasi dalam pekerjaan, harus dibangun di


atas pondasi kejujuran. Sebuah tim kerja tidak akan efektif berjalan ketika
satu orang dengan lainnya menaruh dasar kecurigaan. Akibatnya adalah
tujuan tim tidak akan berjalan dan akan mengacaukan performa
perusahaan.

Kamu yang sedang berada di sebuah lingkungan kerja, jangan pernah lupa
untuk menerapkan sikap jujur saat bekerja. Sikap ini merupakan asas
untuk membangun fondasi sebuah kepercayaan di lingkungan kerja.
Ketika kamu jujur dan tulus dalam sebuah pekerjaan, orang lain pun
perlahan akan mengetahui kejujuran kamu. Alhasil, mereka tidak akan ragu
memberikanmu sebuah kepercayaan. Bahkan bisa saja sifat jujurmu ini
akan membuatmu dipercaya atasan memegang sebuah proyek besar.

3. Membentuk karakter dalam diri

Kejujuran merupakan salah satu nilai tertinggi dan terbaik dalam setiap nilai
kebajikan di dunia ini. Dengan sikap jujur, dunia pun akan dibandung di
atas dasar percaya. Mengingat tingginya nilai sikap ini sangatlah penting
bagi kamu menanamkan sikap ini sejak dini.

Perlu diingat bahwa karakter dan reputasi tentulah berbeda. Reputasi bisa
dibuat sekejap. Bahkan beberapa orang tak bertanggung jawab melakukan
penipuan demi membentuk reputasi yang gemilang. Meski begitu, suatu
saat kebohongan mereka tentu terbuka.

Hal ini berbeda dengan karakter. Karakter adalah sesuatu yang melekat.
Karakter tidak dibangun dalam sekejap. Ia ditempa melalui proses dalam
hidup yang panjang. Untuk itu, jadikanlah kejujuran sebagai karakter
penting hidup kamu.

4. Kredibilitas di lingkungan kerja yang meningkat

Reputasi positif di tempat kerja saja tidaklah cukup jika kredibilitas kamu
masih kurang. Kejujuran tidak hanya dapat memberikan reputasi positif
namun juga meningkatkan kredibilitasmu di lingkungan kerja. Dengan
kredibilitas yang positif, atasan pun akan semakin mudah
mempercayakanmu pada sebuah proyek. Kamu pun berpeluang lebih
besar untuk naik jabatan.

5. Membentuk pribadi lebih bertanggung jawab

Seseorang yang jujur akan selalu mempertimbangkan dan mengingat


semua kata yang keluar dari mulutnya. Oleh sebab itu, semua kata dan
perbuatan yang kamu berikan ke orang lain akan selalu kamu
pertimbangkan dan benar-benar dilakukan. hal ini akan membuatmu
menjadi pribadi lebih bertanggung jawab.

6. Lebih dihargai oleh orang lain

Secara tidak langsung, kejujuran akan menempatkanmu sebagai


seseorang yang patut dihargai dan dihormati di masyarakat dan lingkungan
kerja. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai kejujuran tersebut secara
universal.

7. Dapat meningkatkan level kesehatan mental

Manfaat lain dari sikap jujur saat bekerja adalah dapat memberikan
kebaikan untuk kesehatan mental. Sikap jujur baik dalam pekerjaan
maupun di lingkungan pribadi kita tidak hanya membuat kita memiliki
hubungan relasi yang baik dengan orang lain, namun juga kesehatan
mental pribadi.

Sikap jujur akan memunculkan emosi positif yang membuatmu lebih tenang
dalam menghadapi hari dan orang lain. Sebaliknya, sikap senang
berbohong dapat memunculkan emosi negative, baik kamu sadari ataupun
tidak. Hal ini disebabkan upaya untuk selalu menutupi kebohongan akan
selalu muncul di diri seseorang yang berbohong. Akibatnya, pikiran pun
tidak akan pernah tenang.

Namun, ketika kamu terbiasa untuk jujur saat bekerja, pikiran kamu pun
akan lebih rileks serta tenang. Hal ini dikarenakan kamu sudah
menyatakan hal-hal yang benar sehingga tidak perlu bingung mencari cara
untuk menutupi kebohonganmu berikutnya. Kamu pun bisa menjadi dirimu
yang sesungguhnya.

Ada banyak keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan bersikap jujur
saat bekerja dan dalam kehidupan pribadi lainnya. Membiasakan hidup
jujur tentu tidak akan ada ruginya. Bahkan, sikap jujur adalah sikap yang
akan menjauhkanmu dari kecenderungan untuk korupsi dan sebagainya.
Padahal, sekali saja seseorang berbohong maka selanjutnya orang lain tak
mau mempercayainya.

Anda mungkin juga menyukai