Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian


1.1.1 Profil Universitas Telkom
Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor
309/E/0/2013. Universitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang
diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari
empat Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom),
Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi
Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Institut Teknologi
Telkom sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom).
Institut Manajemen Telkom sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen dan
Bisnis Telkom (STMB Telkom). STT Telkom dan STMB Telkom didirikan pada
tahun 1990 atas prakarsa PT. Telkom yang saat itu dipimpin oleh Direktur Utama
Ir. Cacuk Sudarijanto. Kedua sekolah tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi
pertama di Indonesia yang memiliki kekhususan pendidikan dalam bidang industri
pertelekomunikasian serta teknologi informasi.

Gambar 1.1
Kawasan Lingkungan Universitas Telkom
Sumber : www.telkomuniversity.ac.id, 15 Januari 2017

1
Gambar 1.1 merupakan gambar dari sebagian lingkungan Universitas
Telkom Bandung. Dari gambar tersebut terlihat ada beberapa gedung yang
digunakan oleh civitas akademik untuk menunjang kegiatan pendidikan, selain
gedung Universitas Telkom memiliki danau. Seperti pada gambar diatas, danau
yang dibangun oleh Universitas Telkom berfungsi sebagai konservasi air di
lingkungan kampus dan mejadi wadah menampung air agar lingkungan Universitas
Telkom terhindar dari banjir.
Kampus Universitas Telkom bertempat di kawasan Bandung Technoplex.
Kampus tersebut merupakan pengembangan kampus STT Telkom yang diresmikan
oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 24 Maret 1994. Dimasa lalu,
kawasan tersebut merupakan lokasi penempatan stasiun pemancar radio tertua
kedua di Indonesia milik Pemerintah Kolonial Belanda, yang kemudian ikut
mengumandangkan berita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 ke berbagai penjuru dunia. Nilai sejarah dan
karya-karya Tridharma yang telah dihasilkan oleh kampus-kampus sebelumnya
akan menginspirasi Universitas Telkom untuk berkembang terus menjadi kampus
kebangsaan dan sekaligus kampus dunia (World Class University) yang akan selalu
menciptakan masa depan (Creating the Future) melalui pengembangan cross-
culture academic atmosphere dan global academia. Nick name (julukan) Tel-U dan
moto Creating the Future merupakan gagasan yang diberikan oleh Dr. Ir. Arief
Yahya, M.Sc., Direktur Utama/CEO PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada saat
Universitas Telkom didirikan sebagai penggabungan IT Telkom, IM Telkom,
Politeknik Telkom, dan STISI Telkom.
Sebelum bergabung menjadi Universitas Telkom, keempat kampus masing-
masing Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Politeknik
Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni dan Desain Indonesia Telkom telah menghasilkan
karya-karya Tridharma Perguruan Tinggi yang berkontribusi besar dalam bingkai
sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia. Dengan penggabungan menjadi satu
perguruan tinggi Universitas Telkom, maka seluruh kekuatan yang dimiliki oleh
keempat kampus akan menjadi suatu sinergi kekuatan yang dapat menghasilkan
karya-karya Tridharma lebih besar bagi peningkatan daya saing bangsa dalam
menghadapi globalisasi melalui penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan,

2
penelitian dan pengabdian masyarakat pada berbagai rumpun keilmuan dengan
penguatan kekhasan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Melalui penggabungan tersebut, Universitas Telkom juga semakin meningkatkan
peran strategisnya dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta menghasilkan
intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran,
berkarakter tangguh, dan berani menegakkan kebenaran untuk kepentingan
nasional, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-
nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang
berkelanjutan.
Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya, Universitas Telkom harus
menunaikan amanah dengan memegang teguh nilai-nilai inti yang diyakininya
dalam penyelenggaraan Tridharma secara bertanggungjawab, mandiri, berintegritas
tinggi serta memegang prinsip-prinsip Tata kelola Universitas Yang Baik (Good
University Governance), dengan memperhatikan aspek pertumbuhan, keselarasan,
pemerataan dan keterjangkauan, sehingga pada masyarakat luas bertumbuh rasa
memiliki yang tinggi terhadap Universitas Telkom. Hari Sabtu 31 Agustus 2013
menjadi momen bersejarah bagi civitas akademika Universitas Telkom. Di hari
tersebut, berlangsung perhelatan akbar grand launching peresmian Universitas
Telkom oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir.
Muhammad Nuh, DEA, di Universitas Telkom Convention Hall, dengan
menghadirkan rektor pertama Universitas Telkom, yaitu Prof. Ir. Mochamad
Ashari, M.Eng., Ph.D., Guru Besar Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. (www.telkomuniversity.ac.id, 15 Januari 2017).
Sampai saat ini Universitas Telkom memiliki tujuh fakultas dan 27 program
studi sarjana dan pascasarjana. fakultas dan program studi untuk jenjang sarjana
(S1) maupun jenjang magister (S2) yang ada di Universitas Telkom sebagai berikut,
(www.telkomuniversity.ac.id, 15 Januari 2017) :
1. Fakultas Teknik Elektro (FTE) terdiri dari S2 Teknik Telekomunikasi, S1
Teknik Telekomunikasi, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Fisika, dan S1
Teknik Komputer.

3
2. Fakultas Rekayasa Industri (FRI) terdiri dari S2 Teknik Industri, S1 Teknik
Industri, S1 Teknik Industri (International Class), S1 Sistem Informasi, S1
Sistem Informasi (International Class).
3. Fakultas Informatika (FIF) terdiri dari S2 Teknik Informatika, S1 Teknik
Informatika, dan S1 Ilmu Komputasi.
4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terdiri dari S2 Manajemen, S1
International ICT Business, S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
Informatika, dan S1 Akuntansi.
5. Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) terdiri dari S1 Ilmu Komunikasi dan
S1 Administrasi Bisnis, S1 Administrasi Bisnis (Internasional Class).
6. Fakultas Industri Kreatif (FIK) terdiri dari S1 Desain Komunikasi Visual, S1
Kriya Tekstil dan Mode, S1 Desain Interior, S1 Desain Produk, dan S1 Seni
Rupa Murni.
7. Fakultas Ilmu Terapan (FIT) terdiri dari D3 Teknik Komputer, D3
Manajemen Informatika, D3 Komputerisasi Akuntansi, D3 Teknik
Informatika, D3 Teknik Telekomunikasi, D3 Manajemen Pemasaran, D3
Perhotelan, dan D4 Sistem Multimedia.
1.1.2 Logo Universitas Telkom

Gambar 1.2
Logo Universitas Telkom
Sumber : www.telkomuniversity.ac.id, 15 Januari 2017
Bentuk dasar logo Tel-U berupa perisai melambangkan institusi yang kokoh
dan memiliki daya juang yang tinggi, dengan inisial huruf T dari ‘Telkom’
menandakan ciri/identitas dan kebanggaan untuk bersama mengembangkan diri.
Dasar perisai berupa huruf U dari ‘University’ sebagai landasan konsep komunitas

4
pendidikan dan riset tingkat tinggi. Bentuk utama pada puncak perisai berupa ‘buku
terbuka’ melambangkan keterbukaan pikiran dan imajinasi, siap mengembangkan
inovasi dan pedoman keilmuan baru dalam globalisasi dunia.
Pemaknaan warna pada lambang Telkom University, (id.wikipedia.org, 15
Januari 2017)
1. Merah, melambangkan semangat eksplorasi dan keberanian menciptakan
keilmuan baru dengan dilandasi oleh tekad yang kuat untuk membangun
bangsa dan kebangsaan, sehingga mampu berperan aktif di lingkungan global.
2. Putih, melambangkan tata-kelola yang bersih dan bertujuan murni untuk
mengembangkan kualitas pendidikan dan kemanusiaan.
3. Hitam, melambangkan ketegasan prinsip dan keyakinan sebagai dasar untuk
mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi serta bagi tercapainya tujuan
Universitas.
4. Abu-abu/perak, melambangkan teknologi modern sebagai modal dasar bagi
Keluarga Besar Telkom Indonesia dalam membangun Universitas Telkom agar
menjadi perguruan tinggi dengan kekhasan pada ICT (Information and
Communication Technology) sebagai basis pengembangan keilmuan maupun
pemanfaatannya untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Kombinasi merah-putih, melambangkan spirit kebanggaan dalam berkarya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan kontribusi yang setinggi-
tingginya.
6. Kombinasi abu-abu/perak dan hitam melambangkan kekuatan karakter
bijaksana dan cakrawala pandang universal, sehingga memiliki daya adaptasi
yang kuat terhadap perubahan di segala bidang.
7. Perpaduan intensitas warna merah dengan merah tua/marun, perak dengan abu-
abu tua, melambangkan dinamika kampus yang aktif sebagai tempat terjadinya
proses integrasi, kolaborasi dan sintesis antar-disiplin keilmuan.
1.1.3 Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Universitas Telkom
Adapun visi, misi, tujuan, nilai, dan filosofi logo Tel-U sebagai berikut :

5
a. Visi Tel-U
Visi Telkom University adalah “menjadi perguruan tinggi berkelas dunia (A
World Class University) yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.
b. Misi Tel-U
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar Internasional.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
manajemen dan seni yang diakui secara internasional.
3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk
kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.
c. Tujuan
1. Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing
nasional dan internasional
3. Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa
kewirausahaan di kalangan sivitas akademika
4. Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan
ekonomi nasional
d. Nilai
Professionalism, Recognition of achievement, Integrity, Mutual respect
Entrepreneurship (PRIME)
1.14 Lokasi kampus Universitas Telkom
Lokasi kampus Universitas Telkom berada di daerah Bandung Barat.
Alamat resmi dan beberapa informasi kontak yang dapat dihubungi, yaitu:

Alamat : Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia


Telepon : (+6222) 7564 108
E-mail : info@telkomuniversity.ac.id
Website : http://www.telkomuniversity.ac.id

6
Gambar 1.3
Lokasi Kampus Universitas Telkom
Sumber : Google Maps, 2017
Gambar 1.3 merupakan gambar dari sebagian lingkungan Universitas
Telkom bersumber dari Google Maps. Dari gambar tersebut menujukan lokasi
gedung-gedung milik Universitas Telkom yang terdiri dari Mesjid Syamsul Ulum,
School Applied Science, Fakultas Industri Kreatif, Convention Hall, dan Bandung
Techno Park. Saat ini Universitas Telkom berada di Jl. Telekomunikasi Terusan
Buah Batu Bandung 40257 Indonesia.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Dunia bisnis saat ini mengarah kepada praktik ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Tidak hanya negara, tetapi organisasi dan individu turut menjadi
bagian dari gerakan dan peralihan ini. Hal ini dipicu oleh semakin banyaknya
tantangan lingkungan disertai dengan meningkatnya kepedulian masyarakat
terhadap alam. Dengan beralih ke praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan,
organisasi dan individu tidak hanya bisa meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan
ekonomi mereka namun juga memberi manfaat langsung bagi kesehatan
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (www.hijauku.com, 31 Maret 2017).
Perencanaan bisnis dalam organisasi semakin mengarah ke praktik ramah
lingkungan. Organisasi menerapkan strategi ini demi masa depan bisnis dan

7
lingkungan yang lebih baik. Dan saat ini merupakan saat yang tepat bagi perusahaan
untuk meninjau kembali strategi bisnis yang stagnan dan menggantinya ke model
bisnis baru yang berkelanjutan (www.fh.narotama.ac.id, 31 Maret 2017)
Dengan diterapkannya konsep green industry di organisasi atau institusi
perguruan tinggi memberikan manfaat bagi lingkungan dan organisasi. Industri
Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga
mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat (Laporan Kajian,
2012). Salah satu manfaat dari green industry memberikan “image” dan peluang
pasar bagi organisasi, kerena mempunyai sikap positif terhadap lingkungan
merupakan suatu hal yang baik untuk dapat menumbuhkan “image” yang
selanjutnya untuk memperbesar “market share”. Memperluas pasar dengan
“greening image” akan tercapai apabila konsumen telah bernuansa “hijau” pula.
Hal ini dapat dimulai dengan memberikan pemahaman mengenai konsep ramah
lingkungan kepada karyawan dari organisasi itu sendiri, sehingga muncul image
“organisasi berorientasi pada lingkungan”, kemudian mensosialisasikan kepada
masyarakat dengan memasarkan “produk hijau”. (www.menlh.go.id, 17 Januari
2017).
Adapun juga industri yang sudah mengarah kepada konsep ramah
lingkungan atau mengarah kepada green, yaitu industri pendidikan atau dapat
disebut sebagai institusi pendidikan dalam hal ini perguruan - perguruan tinggi baik
swasta ataupun negeri. Menurut Suharsaputra (2015 : 65) bahwa perguruan tinggi
terus meningkatkan mutu perguruan tinggi, efisiensi dan penggalian dana serta
perluasan pemerolehan menjadi amat strategis dalam membangun pergutuan tinggi.
Saat ini kampus – kampus dunia sedang berusaha beralih kepada pengembangan
dan pengelolaan ramah lingkungan. Institusi yang secara konsisten menerapkan
operasionalnya mengarah kepada pengelolaan lingkungan dapat dikatakan sebagai
green campus. Green campus juga dapat didefinisikan sebagai kampus yang
berwawasan lingkungan, yaitu yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan
lingkungan ke dalam kebijakan, manajemen dan kegiatan Tridarma Perguruan
Tinggi. Perguruan tinggi mempunyai kapasitas intelektual dan sumber daya dalam

8
mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan tata nilai lingkungan ke dalam visi dan
misi serta program – programnya serta menjadi contoh implementasi
pengintegrasian ilmu lingkungan dalam semua aspek manajemen dan best practices
pembangunan berkelanjutan (Hasbi Hudaini, 2011).
Universitas Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai salah satu
kampus hijau di Indonesia. Universitas Indonesia (UI) melakukan upaya dan
kegiatan yang mengarah pada mengatasi permasalahan lingkungan, adapun hal
dilakukan oleh Universitas Indonesia adalah dengan terus mendorong seluruh
warganya untuk turut memelihara dan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat,
dan hijau. Terkait dengan pemeringkatan universitas di dunia berdasarkan UI
GreenMetric yang dicanangkan UI sejak 2010, UI telah melakukan berbagai upaya
untuk mewujudkan green campus. Upaya tersebut meliputi pengelolaan hutan kota,
penghematan energi, dan pengurangan polusi udara (www.humas.ui.ac.id, 20
Januari 2017).
Terkait dengan pemanfaatan air, UI telah menerapkan sejumlah ide.
Fakultas Psikologi, misalnya, menerapkan teknologi biopori. Biopori adalah lubang
silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu.
Lubang tersebut kemudian diisi bahan organik rumah tangga, potongan rumput,
atau vegetasi lainnya. Untuk mengatasi masalah pencemaran udara, disebutkan
bahwa polusi dapat dikurangi dengan berbagi mobil pribadi dalam program “Share
a Car”. Dalam program ini, satu mobil pribadi mengangkut lebih dari satu orang.
Selain itu, polusi udara juga dapat dikurangi dengan membatasi jumlah kendaraan
pribadi yang masuk ke UI (www.humas.ui.ac.id, 20 Januari 2017).
Selain Universitas Indonesia yang telah menerapkan konsep green campus,
Institut Pertanian Bogor (IPB) juga telah menerapkan konsep green campus. Dalam
rangka meningkatkan kenyamanan kegiatan akademik, serta mendorong kebiasaan
hidup sehat dan hemat energi, maka kampus IPB Darmaga akan dikembangkan
sebagai kawasan green campus secara bertahap. Diharapkan pada tahun 2020
kampus IPB Darmaga dapat sepenuhnya mejadi green campus (IPB green campus,
2016).
Tahapan implementasi menuju IPB green campus yang terdiri dari tahapan
persiapan dan sosialisasi (2015), pembangunan kapasitas dan infrastruktur (2016),

9
inisiasi green energy (2017), persiapan manajemen limbah atau waste management
preparation (2018), green building reorientation (2019) dan IPB green campus
(2020) (https://m.tempo.co, 20 Januari 2017).
Secara bertahap, IPB juga melakukan penambahan jumlah sepeda,
pengembangan pedestrian yang menghubungkan seluruh gedung, penambahan
jumlah halte, penyediaan parkir kendaraan pribadi, dan charger mobil listrik
dengan solar cell (tenaga surya). IPB juga menyediakan lebih kurang 900-an unit
sepeda, 44 mobil listrik, dan 22 unit bus keliling. Semua civitas dapat memakai
secara gratis sepeda-sepeda tersebut untuk beraktivitas di dalam kampus. Pada
pencanangan green energy, IPB berupaya mengurangi penggunaan energi listrik
bersumber dari bahan bakar fosil (khususnya yang berasal dari Perusahaan Listrik
Negara/PLN), dan menggantikan dengan solar cell. “Kami juga sedang
mengembangkan pembangkit listrik tenaga air, biogas dan pengembangan riset
untuk bioenergi berbasis biomassa untuk kepentingan Kampus IPB Darmaga.
Pembangkit listrik tenaga air memakai sumber air dari sungai Ciapus dan Cihideung
(https://m.tempo.co, 20 Januari 2017).
Manfaat yang didapat dari penerapan green campus disuatu universitas
adalah akan semakin baiknya citra universitas dimata masyarakat dan dunia
internasional. Tiap kampus yang telah menerapkan green campus dapat melakukan
kerjasama dengan lembaga – lembaga pemerintah atau lembaga ekternal lain yang
memiliki konsep berkelanjutan untuk dapat berkolaborasi yang dapat memberikan
keuntungan satu sama lain.
Di kota Bandung, kampus Universitas Telkom telah mengarah pada
pengembangan dan pembangunan ramah lingkungan dengan konsep green campus
sejak 2015. Bukti yang menunjukan bahwa Universitas Telkom telah menerapkan
konsep green campus adalah dengan turut berpartisipasi dalam penilaian UI
GreenMatric, pada tahun 2015 Universitas Telkom menduduki peringkat 212
peringkat dunia sebagai green campus penilaian UI GreenMetric World University
(http://greenmetric.ui.ac.id, 20 Januari 2017).
Tahun 2016 Universitas Telkom terus menunjukan upaya agar terciptanya
kampus hijau atau green campus di lingkungan Universitas Telkom. Bukti yang
menunjukan meningkatnya penerapan green campus di Universitas Telkom dengan

10
meningkatnya peringkat Universitas Telkom pada penilaian UI GreenMetric World
University ditahun 2016 menjadi 172, meningkat ditahun sebelumnya yaitu tahun
2015 pada peringkat 212 (www.greenmetric.ui.ac.id, 20 Januari 2017).
Berdasarkan wawancara Peneliti pada tanggal 16 Januari 2017 dengan
Bapak Alex Winarno sebagai Kabag Pengendalian dan Pemanfaatan Aset
Universitas Telkom dan berperan sebagai tim green campus Universitas telkom,
menurut beliau Universitas Telkom sudah melakukan langkah kongkrit untuk
mengatasi permasalahan lingkungan dengan menerapkan konsep green campus di
lingkungan Universitas Telkom. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas
Telkom dalam penerapan green campus dengan mengurangi penggunan plastik di
lingkungan Universitas Telkom. caranya denggan pembagian botol air minum
kepada setiap dosen dan staff tetap, cara ini dilakukan agar mengurangi penggunaan
air minum kemasan plastik di lingkungan dosen dan staff ataupun di lingkungan
Universitas Telkom. Pihak kampus mengeluarkan kebijakan kepada setiap tenan di
kantin agar tidak menggunakan styrofoam, dari dua hal di atas menurut Bapak Alex
pengurangan sampah plastik cukup signifikan di lingkungan Universitas Telkom.
Sedangkan dalam pengeloaan limbah yang dihasilkan oleh civitas akademik
di lingkungan Universitas Telkom, untuk mengurangi sampah plastik yang ada di
lingkungan kampus pihak Universitas Telkom membakar sampah plastik tersebut
untuk mengurangi penumpukan sampah. Sedangkan untuk sampah organik pihak
Universitas Telkom mengolah sampah organik yang terdiri sampah dedaunan
menjadi pupuk, untuk saat ini hasil pengelolaan limbah berupa pupuk organik
masih digunakan secara pribadi oleh pihak kampus belum diproduksi secara massal
untuk dijual ke pihak eksternal, ide pengelolaan limbah ini merupakan hasil
penelitian dosen FRI.
Konservasi air yang dilakukan oleh Universitas Telkom adalah dengan cara
membuat sumur pantau dan sumur resapan. Gunanya sumur pantau adalah untuk
mengetahui ke dalam air didalam sumur tersebut agar selalu tercatat ketersedian air
yang dimiliki oleh Universitas Telkom. Sedangkan sumur resapan merupakan
sumur yang dibuat oleh kampus guna mengembalikan air ke dalam tanah, dengan
cara yang menampung air hujan disetiap gedung. Cara tersebut ditujukan untuk
menjaga ketersedian air di lingkungan Universitas Telkom, agar tidak hanya

11
menyedot air dari dalam tanah tapi juga mengembalikan air ke dalam tanah.
Penjelasan dari pak Alex menunjukan bahwa Universitas Telkom telah melakukan
langkah – langkah kongkrit untuk mengubah Universitas Telkom menjadi green
campus. Tetapi apapun yang telah diupayakan oleh Universitas Telkom untuk
menciptakan green campus masih perlu dikaji kembali kesesuainnya terutama apa
yang dirasakan secara langsung oleh civitas akademik.
Untuk lebih memperkuat justifikasi selanjutnya peneliti melakukan survei
dengan melakukan wawancara kepada civitas akademik kampus mengenai
penerapan green campus di Universitas Telkom. Peneliti berhasil mewawancarai
16 sumber informasi yang terdiri dari 12 mahasiswa, 2 dosen, dan 2 staff.
Mengenai ruang terbuka hijau di seluruh lingkungan Universitas Telkom
menurut 16 sumber informasi. Bahwa untuk saat ini yang dirasakan hanya fakultas
teknik yang memiliki ruang terbuka hijau yang ditumbuhi pepohonan yang rindang.
Selebihnya empat fakultas lainnya yaitu FIK, FEB, FKB dan FIT menurut sumber
informasi terasa gersang karena minimnya pepohonan, karena penerapan green
campus harus dilakukan secara merata dan dirasakan oleh seluruh civitas akademik
maka untuk aspek ruang terbuka hijau yang saat ini dimiliki Universitas Telkom
belum memenuhi kepuasan seluruh civitas akademik.
Mengenai pengelolaan limbah yang dilakukan oleh Universitas Telkom
menurut 4 sumber informasi sudah cukup baik pelaksanaanya. Kerana menurut 4
responden diatas pernah melihat tempat pengeloaan sampah milik Universitas
Telkom, sedangkan 12 sumber informasinya lainnya belum mengetahui program
pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Universitas Telkom.
Tetapi setelah Peneliti mencoba untuk melakukan survei ke tempat
pengelolaan limbah milik Universitas Telkom ternyata pengelolaan sampah baru
beroperasi beberapa bulan terakhir. Sampah yang diolah kembali menjadi sesuatu
yang bermanfaat hanya sampah organik berupa dedauan, sampah tersebut diolah
menjadi pupuk organik. Sedangkan untuk mengurangi penumpukan sampah plastik
di lingkungan Universitas Telkom dengan cara membakar sampah plastik dengan
mesin khusus, dari hasil pembakaran tersebut menimbulkan asap hitam yang
mencemari udara di lingkungan Universitas Telkom. Untuk sampah plastik yang
dibakar hanya sampah plastik tertentu. Pihak kampus juga bekerja sama dengan

12
pihak lain untuk mengankut sampah hasil civitas akademik untuk dibuang ke
tempat pembungan akhir. Dari hasil pernyataan sumber informasi dan hasil survei
langsung peneliti terlihat bahwa Universitas Telkom belum maksimal dalam
pengelolaan limbah secara mandiri.
Untuk aspek ketersedian air bersih di lingkungan Universitas Telkom yang
merupakan salah satu program konservasi air, menurut 16 sumber informasi
menyatakan ketersedian air ditiap gedung – gedung Universitas Telkom sudah baik,
tetapi sumber informasi juga menyatakan bahwa untuk air bersih di lingkungan
asrama masih jauh dari kata baik. Karena air di lingkungan asrama kadang airnya
terbatas, berbau, berwarna kuning dan keluarnya kotoran atau cacing dari keran air.
Dari pernyataan sumber informasi diatas menunjukan bahwa belum tersedianya
sumber air bersih diseluruh lingkungan Universitas Telkom.
Mengenai Green Building and Green Trasnportation mengenai aspek green
building menurut 16 sumber informasi menyatakan untuk saat ini penerapan green
building sudah diterapkan oleh Universitas Telkom. Tetapi penerapan green
building hanya di fakultas Teknik. Sedangkan untuk fakultas FIT, FIK, FEB dan
FKB penerapan green building belum begitu dirasakan. Karena dari bangunan –
bangunan yang ada di empat fakultas tersebut belum menunjukan bangunan green
building yang efisiesni energi salah satunya adalah masih menyalakan lampu
diwaktu siang hari, masih menggunakan AC dan menggunakan lift.
Aspek selanjutnya mengenai fasilitas sepeda yang disediakan oleh
Universitas Telkom, menurut 16 sumber informasi karena minimnya perawatan
pada sepeda yang ada di Universitas Telkom menyebabkan sepeda – sepeda
tersebut terbengkalai, rusak dan hilang. Penyebab lain kurang puasanya civitas
akademik terkait fasilitas sepeda karena manajemen yang kurang baik dalam
mengelola sepeda di Universitas Telkom. Hal lain yang membuat sumber informasi
belum puas terkait fasilitas sepeda adalah syarat dan peraturan dalam peminjaman
sepeda yang belum baku dan jelas. Terkadang peraturan peminjaman hanya boleh
3 kali dalam satu minggu. Tetapi kadang berubah menjadi 1 kali dalam seminggu
serta minimnya informasi mengenai sosialisasi peminjaman sepeda milik kampus.
Dari pernyataan sumber informasi diatas menunjukan belum puasanya civitas
akademik terkait fasilitas sepeda yang disediakan oleh Universitas Telkom.

13
Mengenai pedestrian atau jalur pejalan kaki berupa kanopi menurut 16
sumber informasi menyatakan bahwa upaya yang telah dilakukan sudah baik karena
sejauh ini pihak kampus terus mengupayakan terintegrasinya seluruh kanopi ditiap
gedung – gedung di Universitas Telkom. Untuk saat ini pihak kampus sedang giat
dalam menerapkan pedestrian di lingkungan Universitas Telkom terbukti beberapa
pernyataan sumber informasi diatas menunjukan kepuasan dalam penerapannya.
Terkait aspek pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh
Universitas Telkom menurut 6 sumber informasi kegiatan pengabdian masyarakat
yang pernah dilaksanakan oleh Universitas Telkom seperti kegiatan menanam
seribu pohon dan program jumat bersih, sedangkan kegiatan lainnya dalam bentuk
pengabdian masyarakat diselenggarakan oleh jurusan dan fakultas yang ada di
Universitas Telkom, seperti program pembuatan lubang biopori dan bantuan
kepada korban bencana. Untuk 10 sumber informasi lainnya berpendapat bahwa
saat ini mereka belum merasakan program pengabdian masyarakat yang
diselenggarakan oleh Universitas Telkom.
Terkait aspek mendapatkan kesempatan mengembangkan pengetahuan
tentang lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Telkom sebanyak 16
sumber informasi menyatakan belum pernah mendapatkan kesempatan tersebut.
Untuk saat ini sumber informasi menyatakan tidak ada didalam kurikulum
pendidikan yang membahas mengenai dampak atau isu – isu lingkungan.
Sedangkan 6 lainnya beranggapan jika satu mata kuliah khusus membahas dampak
atau isu – isu lingkungan untuk saat ini belum ada tetapi ada beberapa mata kuliah
yang semiliki sedikit pembahasan mengenai dampak dan isu – isu lingkungan
meskipun tidak secara detail.
Menurut sumber informasi kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan
Universitas Telkom yang berhubungan dengan green campus di Universitas
Telkom seperti halnya kegiatan tanam pohon, memungut sampah di lingkungan
kampus, dan membuat lubang biopori. Masih kegiatan normatif saja dan belum
terasa perubahannya dalam bentuk green campus. Yang paling penting adalah
ternyata penerapan green campus yang diberikan belum maksimal dan belum
dirasakan oleh seluruh civitas akademik. Sejauh ini masih minimnya Universitas
Telkom memberi sosialisasi penerapan green campus secara menyeluruh yang

14
menyebabkan kurangnya informasi kepada civitas akademik yang berdampang
kurang pedulinya civitas akademik terhadap keadaan lingkungan sekitarnya, dari
kurangnya informasi ini menyebabkan civitas akademik di lingkungan kampus
tidak berperan aktif dalam mendukung green campus yang ingin terus
dikembangkan oleh Universitas Telkom.
Tabel 1.1
Kesimpulan Singkat Wawancara Pra Penelitian
Tidak
Penerapan Puas ∑ ∑
NO Komentar Responden Puas
Green Campus (%) Orang Orang
(%)
Ruang terbuka hijau yang disediakan
oleh pihak kampus belum dilakukan
1 Ruang Terbuka Hijau 0% 0 100% 16
secara merata, masih dalam
pengembanggan.
Belum merasakan pengelolaan limbah
yang telah dilakukan oleh pihak
2 Pengelolaan limbah 25% 4 75% 12
kampus, karena baru beroperasi
beberapa bulan terakhir.
Untuk di gedung – gedung air bersih
cukup memenuhi tetapi jika di
3 Ketersedian air bersih lingkungan asrama ketersedian air 0% 0 100% 16
bersih belum dirasakan secara maksimal
oleh penghuni asrama.
Untuk saat ini gedung yang cukup
menunjukan aspek – aspek green
building ada di fakultas teknik dan
4 Green building 0% 0 100% 16
gedung – gedung baru. Selebihnya
gedung lainnya belum menerapkan
green building.
Karena manajemen yang kurang baik
banyak sepeda terbengkali, rusak dan
5 Fasilitas sepeda hilang. Serta prosedur peminjaman yang 0% 0 100% 16
belum jelas membuat civitas akademik
kesulitan dalam peminjaman.
Responden merasa pedestrian berupa
Pedestrian berupa kanopi yang disedian pihak kampus
6 100% 16 0% 0
kanopi sudah baik karena hampir terintegrasi
dari satu gedung ke gedung lainnya.
Program pengabdian
Universitas Telkom memiliki beberapa
masyarakat
7 program pengabdian masyarakat yang 37,5% 6 62,5% 10
berorientasi
cukup rutin dilakukan setiap tahunnya.
lingkungan
Belum mendapatkan kesempatan untuk
Mengembangkan belajar mengenai pengetahuan
8 pengetahuan tentang lingkungan dan tidak ada didalam 0% 0 100% 16
lingkungan kurikulum pendidikan yang mengarah
kepada pembasan isu – isu lingkungan.
Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti
Dari beberapa hal diatas menunjukkan adanya gap antara penerapan green
campus dengan harapan civitas akademik, yaitu belum maksimalnya penerapan

15
green campus di Universitas Telkom yang dirasakan oleh semua pihak, maka
muncul kesenjangan dari penerapan green campus yang telah dilakukan oleh
Universitas Telkom.
Menurut (Zulkifli, 2012) green campus ialah sistem pendidikan, penelitian
pengabdian masyarakat dan lokasi yang ramah lingkungan serta melibatkan seluruh
warga kampus dalam setiap aktifitas lingkungan serta harus berdampak positif bagi
lingkungan, ekonomi dan sosial. Karena menunjukan adanya gap antara persepsi
dan harapan civitas akademik kampus mengenai penerapan green campus di
Universitas Telkom maka perlu dilakukan gap analysis. Gap analysis ini dilakukan
untuk membandingkan antara persepsi dan harapan. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengukur persepsi dan harapan civitas akademik mengenai green
campus adalah metode Importance Performance Analysis (IPA). Karena menurut
Martinez metode Importance Performance Analysis (IPA) telah diterima secara
umum dan dipergunakan pada berbagai bidang kajian karena kemudahan untuk
diterapkan dan tampilan hasil analisis yang mudahkan usulan perbaikan kinerja
(Lupiyoadi dan Ikhsan 2015: 240).
Berkaitan mengenai pendekatan green campus, ada penelitian terdahulu
yang sudah dilakukan, salah satunya berjudul “Unpar menuju Universitas yang
Berkelanjutan“, oleh Paulina Permatasari, SE., M.Ak., CMA. Dalam penelitian
tersebut menggunakan variabel green campus yang terdiri dari Environmental
Management System, Public Participation & Sosial Rensponsibility dan
Sustainbility Teaching & Research yang digunakan sebagai pendekatan yang
terintegrasi untuk mencapai keberlanjutan universitas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan tersebut, Peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian pada kampus Universitas Telkom, terlebih lagi sampai
saat ini belum ada penelitian yang membahas mengenai penilaian kepuasan civitas
akademik terhadap penerapan green campus Universitas Telkom. Peneliti memberi
judul penelitian ini “ANALISIS KEPUASAN CIVITAS AKADEMIK
TERHADAP KEGIATAN GREEN CAMPUS DI UNIVERSITAS TELKOM
DENGAN PENDEKATAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS”

16
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi civitas akademik terhadap penerapan green campus di
Universitas Telkom ?
2. Bagaimana harapan civitas akademik terhadap penerapan green campus di
Universitas Telkom ?
3. Apakah terdapat Gap antara penerapan green campus dengan harapan civitas
akademik di Universitas Telkom ?
4. Aspek apa saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan terkait penerapan
green campus di Universitas Telkom ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Persepsi civitas akademik terhadap penerapan green campus di Universitas
Telkom ?
2. Harapan civitas akademik terhadap penerapan green campus di Universitas
Telkom ?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat Gap antara penerapan green campus
dengan harapan civitas akademik di Universitas Telkom ?
4. Untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan
terkait penerapan green campus di Universitas Telkom ?
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diperoleh sehubungan dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Aspek teoritis
a. Sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
ecopreneurship pada industri pendidikan. Secara khusus untuk melengkapi
khazanah keilmuan terkait penerapan konsep green campus yang dikaitkan
dengan kinerja ramah lingkungan suatu organisasi.
b. Memberikan gambaran atas penerapan green campus pada kampus yang
menerapkan konsep ramah lingkungan.
2. Aspek praktis
a. Bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang ada di lingkungan kampus
Universitas Telkom sebagai salah satu infomasi dalam pengambilan
keputusan terkait upaya peningkatan green campus. Disamping itu,

17
beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga dapat dijadikan
rujukan bagi penelitian berikutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai
materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian
serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang tinjauan pustaka penelitian, penelitian
terdahulu, kerangka pemikiran dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, variabel operasional,
tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan
reliabilitas, dan teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini akan menguraikan mengenai karakteristik responden, hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan dari penelitian yang
telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan
pihak-pihak lain yang membutuhkan.

18

Anda mungkin juga menyukai