Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cedera kepala merupakan suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam subtansi otak tanpa diikuti
terputusnya kontinuitas otak (Muttaqin, 2008). Cedera kepala merupakan istilah
luas yang menggambarkan sejumlah cedera yang terjadi pada kulit kepala,
tengkorak, otak, dan jaringan dibawahnya serta pembuluh darah dikepala
(Haryono & Utami, 2019).

Cedera kepala merupakan salah satu jenis cedera terbanyak di Instalasi


Gawat Darurat (IGD). Dari 100% pasien trauma lebih dari 80% disertai dengan
adanya cedera kepala dan sekitar 90% meninggal sebelum tiba dirumah sakit
karena adanya cedera otak. Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma
pada kepala, trauma yang dapat menyebabkan cedera kepala antara lain kejadian
jatuh yang tidak disengaja, kecelakaan kendaraan bermotor, benturan benda tajam
dan tumpul, benturan dari objek yang bergerak, serta benturan kepala pada benda
yang tidak bergerak (Manurung, 2018).

Berdasarkan GCS (Glasgow Coma Scale) cedera kepala dapat dibagi


menjadi 3, yaitu cedera kepala ringan dengan GCS 13-15, cedera kepala sedang
dengan GCS 9-12, dan cedera kepala berat dengan GCS kurang atau sama dengan
8. Cedera kepala sedang (CKS) merupakan cedera kepala dengan angka GCS 9-12
yang mengalami kehilangan kesadaran (amnesia) lebih dari 30 menit namun
kurang dari 24 jam, dapat mengalami fraktur tengkorak, dan diikuti oleh contusia
serebral, laserasi, dan hematoma intrakranial (Nurarif & Kusuma, 2013).

Kejadian cedera kepala menurut WHO setiap tahun di Amerika Serikat


hampir 1.500.000 kasus. Dari jumlah tersebut 80.000 diantaranya mengalami
kecacatan dan 50.000 orang meninggal dunia. Saat ini di Amerika Serikat terdapat
5.300.000 orang dengan kecacatan akibat cedera kepala. Cedera kepala yang
diakibatkan oleh kejadian jatuh yang tidak disengaja memiliki prevalensi tertinggi
yaitu 52,3% sedangkan cedera kepala yang diakibatkan oleh kecelakaan
kendaraan bermotor memiliki prevalensi 20,4% dari total keseluruhan pasien
rawat inap dengan diagnosa cedera kepala (Peterson et all, 2019).

Prevalensi cedera kepala secara nasional menurut Riskesdas (2018) yaitu


11,9%. Cedera pada bagian kepala menempati posisi ketiga setelah cedera pada
anggota gerak bawah dan anggota gerak atas dengan prevalensi masing-masing
67,9% dan 32,7%. Penyebab cedera kepala terbanyak adalah kecelakaan bermotor
(50%), jatuh (21%), dan cedera olahraga (10%). Angka kejadian cedera kepala
yang dirawat dirumah sakit di Indonesia merupakan penyebab kematian urutan
kedua (4,37%) setelah stroke, dan merupakan urutan kelima (2,18%) pada 10
penyakit terbanyak yang dirawat di rumah sakit di Indonesia (Depkes RI, 2016).

Proporsi jenis cedera kepala di Kota Manado yaitu 20,8%, Penyebab


cedera tertinggi antara lain jatuh (46,1%), kecelakaan dengan sepeda motor
(40,4%), dan yang terendah lainnya (1,5%). Dan berdasarkan proporsi tempat
terjadinya cedera tertinggi di rumah dan lingkungannya (43,4%), diikuti terjadi di
jalan raya (39,7%), dan terendah di pertanian (0,1). (Riskesdas, 2018; Riskesdas
Sulawesi Utara, 2019).

Berdasarkan data yang didapatkan dilapangan selama saya melakukan


praktek peminatan kegawatdaruratan dan kekritisan pada tanggal 17 Mei sampai
05 Juni 2021 di Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado, lebih dari 80% pasien yang datang disertai dengan adanya cedera kepala
dan paling banyak kasus ditemukan dengan cedera kepala sedang (CKS) harus
segera dilakukan penanganan secara (CITO) karena terjadi hematoma intrakranial.

Oleh karena itu, tingginya angka kejadian cedera kepala maka membuat
penulis menerapkan “Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan dan Kekritisan
(Peminatan) pada Ny. N.K dengan Cedera Kepala Sedang di Instalasi Gawat
Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado”.
B. Rumusan Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan “Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan
dan Kekritisan (Peminatan) pada Ny. N.K dengan Cedera Kepala Sedang di
Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado”
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. N.K dengan cedera kepala sedang di
Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. N.K dengan cedera kepala
sedang di Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado
c. Merencanakan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. N.K dengan
cedera kepala sedang di Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada Ny. N.K dengan cedera
kepala sedang di Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. N.K
dengan cedera kepala sedang di Instalasi Gawat Darurat Trauma RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

C. Ruang Lingkup

Anda mungkin juga menyukai