Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

STRATEGY MODE OF ENTRY MARKET

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional

Dosen Pengampu : Dr. H. Fauzi Sanusi, S.E., M.M

Nama :

NOVA HENIATUNNUFUS (5551190140)

JURUSAN S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020/2021
“Strategy Mode of Market Entry”

Dalam Pemasaran global terdapat mode of entry. Pengertian pemasaran global sendiri
adalah proses memfokuskan sumber daya dan tujuan-tujuan lain dari suatu organisasi untuk
memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Dan mode of entry adalah suatu
strategi sebuah perusahaan untuk memperluas jangkauan pasarnya atau bisa disebut strategi
untuk memasuki pasar internasional. Startegi merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk
mewujudkan tujuannya. Ada banyak macam strategi, untuk memilih strategi apa yang akan
digunakan, suatu perusahaan harus bisa menganalisis kekurangan dan kelebihan serta lingkungan
bisnis yang akan dihadapinya. Hubungan antara strategi dan entry mode sangatlah erat. Dengan
strategi, perusahaan kemudian dapat menentukan entry mode apa yang akan digunakan.

Terdapat faktor-faktor yang bersangkutan dalam penentuan strategi entry mode yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah bagian dari lingkungan eksternal, yang
merupakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan yang berasal dari luar perusahaan. Dalam
faktor eksternal terdiri dari karakteristik negara, hambatan perdagangan dan regulasi pemerintah,
dan karakteristik produk. Sedangkan faktor internal adalah bagian dari lingkungan internal, yang
merupakan kekuatan dan variabel dalam perusahaan yang masih dapat dikendalikan. Dan faktor
internal terdiri dari tujuan manajemen perusahaan dan strategi seleksi negara. Dan berikut
merupakan hal yang perlu jai pertimbangan dalam memilih strategi entry mode.

1. Eksternal
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa faktor eksternal yaitu kekuatan yang tidak dapat
dikendalikan yang berasal dari luar perusahaan. Berikut penjelasannya :
a. Karakteristik Negara
Ada 3 kategori karakteristik negara dalam pemilihan mode of entry, sebagai berikut :
1) Yang pertama yaitu ukuran dan pertumbuhan pasar
Semakin besar suatu negara dan ukuran pasarnya dan semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya, maka semakin besar pula kemungkinan manajemen
memberikan komitmen sumber daya yang besar pada pengembangan pasar negara
tersebut. Maksudnya adalah disini jika suatu negara memiliki pertumbuhan pasar
yang baik, maka tidak sulit bagi negara tersebut untuk mendapat kepercayaan
memasuki pasar yang lebih luas karena adanya sumber daya yang baik. Misalnya
mendirikan cabang, usaha patungan dan sebagainya.
2) Resiko politik dan lingkungan
Manajemen kerap kali enggan memberikan komitmen sumber daya pada negara-
negara yang resiko politik dan lingkungannya besar. Jadi resiko politik dan
lingkungan harus dihindari karena biasannya manajemen akan sangat berhati-hati
jika keputusannya menyangkut investasi subtansial berupa pabrik dan peralatan
atau apabila aktivitas tertentu mencerminkan komponen krusial dalam rantai nilai.
3) Infrastruktur ekonomi dan pasar
Infrastruktur juga sangat berpengaruh dalam pemilihan mode of entry, apabila
infrastruktur fisik seperti alat transportasi, jaringan komunikasi atau pasokan
energi sangat buruk maka pihak manajemen akan menghadapi berbagai kesulitan
dan biaya substansial dalam upaya mengembangkan produksi, distribusi dan
fasilitas penjualannya.

b. Hambatan Perdagangan dan regulasi Pemerintah


Regulasi pemerintah membatasi pemilihan mode of entry yang tersedia bagi
perusahaan asing, khususnya dalam industri strategi seperti, telekomunikasi dan
komputer. Seiring dengan saling ketergantungan dan makin terintergrasinya pasar
global, maka banyak pemerintah yang mulai menggulangi atau menghapus
pembatasan kepemilikan asing.
Hambatan dagang seperti tarif, kuota, bea cukai atau regulasi akan mempengaruhi
mode of entry. Hambatan dagang dibagi menjadi 2 yaitu hambatan dagang langsung
dan hambatan dagang tidak langsung.
- Hambatan dagang langsung, seperti pembatasan impor barang dan komponen luar
negri seperti kuota dan tarif.
- Hambatan dagang tidak langsung, seperti regulasi produk, preferensi pada
pemasok lokal, peraturan bea cukai dan formalitas sertifikasi mendorong upaya
menjalin kesepakatan kontaktual dangan mitra bisnis lokal.
c. Karakteristik Produk
Karakteristik suatu produk atau jasa seperti rasio berat/nilai, komposisi, dan
perishability merupakan faktor penting yang menentukan lokasi produksi.
Produk dengan rasio berat/nilai yang rendah biasanya terbuka bagi ekspor langsung,
khususnya bila terdapat skala ekonimis produksi signifikan. Apabila produk
menyangkut proprietasi assets seperti teknologi, nama, dan merek, manajemen
seringkali enggan berpartisipasi dalam usaha patungan, khususnya bila ada resiko
kerugian potensial dalan hal kendali atas distribusi atau kualitas produksi, informasi
dan teknologi rahasia.
2. Internal
Faktor interal adalah kekuatan atau variabel di dalam perusahaan yang dapat
dikendalikan. Berikut yg termasuk dalam faktor internal :
a. Tujuan Manajemen Perusahaan
Perusahaan dengan tujuan terbatas bagi operasi internasionalnya cenderung menyukai
mode of entry yang menuntut komitmen minimal. Perusahaan seperti ini lebih suka
mengandalkan perusahaan atau agen manajemen ekspor atau menerapkan startegi
lisensi.
Sebaliknya perusahaan dengan pendekatan proaktif dan agresif terhadap pertumbuhan
pasar internasional lebih menyukai strategi mendirikan organisasi penjualan ekspor
dan beralih secara cepat ke mode operasi seperti usaha patungan dll. Dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki tujuan manajemen dan pertumbuhan
pasar yang baik maka akan mendapat komitmen yang maksimal.
b. Strategi Seleksi Negara
Yang dimaksud strategi seleksi negara adalah strategi yanga yang diakukan oleh
perusahaan dalam memasuki pasar global dengan mengantisipasi kebijakan dari
negara tujuan. Jadi disini sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar gbobal
melakukan seleksi terhadap negara yang menjadi tujuan dalam pemasaran globalnya.
Strategi seleksi negara tersebut dibagi menjadi bisa berdasarkan kecepatan (speed)
ataupun berdasarkan urutan (sequence).
1) Kecepatan (speed)
Jika strategi seleksi negara sebuah perusahaan berdasarkan kecepatan (speed),
maka keinginan untuk masuk ke negara harus dilakukan secara cepat untuk
mengambil keuntungan dari kesempatan perkembangan pasar. Misalnya
perizinan, waralaba dan memperoleh perusahaan yang ada. Karena berdasarkan
kecepatan maka sebuah perusahaan harus bertindak agresif terhadap
perkembangan pasar yang ia hadapi.
2) Tahapan (sequence)
Dalam strategi ini hal yang diutamakan yaitu suatu tahapan atau prosesnya
bagaimana sebuah perusahaan dalam memasuki pasar global. Jika strategi seleksi
negara sebuah perusahaan berdasarkan strategi ini, maka perusahaan harus
memulai dengan komitmen yang minimal seperti mulai dari ekspor dan secara
bertahap beralih ke lisensi, lalu ke kerjasama dan kemudian mendirikan anak
perusahan sendiri.

Setelah membahas faktor internal dan eksternal dalam memilih strategi entry mode apa yang
akan digunakan, berikut ada bebrapa cara memasuki pasar global atau internasional dengan cara
sebagai berikut :

1. Ekspor
Ekspor merupakan suatu kegiatan transportasi barang dari negara satu ke negara yang
lain. Lebih tepatnya ekspor adalah kegiatan mengirim atau memasarkan produk dari
dalam negeri ke luar negeri. Strategi ini biasanya digunakan oleh perusahaan berskala
kecil hingga menengah, karena resikonya yang lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih
mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya.
Kegiatan ekspor memiliki keungtungan seperti, tidak memerlukan biaya saat melakukan
kegiatan operasi di negara tuan rumah dan juga pada ekspor yang dilakukan dinegara
tetangga biaya transportasi mudah dijangkau. Namun ekspor juga memiliki kelemahan
seperti, eksportir harus memiliki sarana atau perjanjian kontrak dengan negara tujuan
agar bisa mendistribusikan produk-produknya. Saat melakukan ekspor tentunya
membutuhkan biaya trnasportasi yang lumayan tinggi jika negara tujuan jaraknya tidak
dengan dengan negara eksportir. Dan eksportir sulit untuk mengontrol distributor untuk
menambahkan biaya untuk menutupi biaya yang keluar dan mendapatkan laba. Ekspor
dibagi mnjadi 3 jenis yaitu :
a. Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah cara menjual barang melalui perantara (eksportir)
nehgar asal kemudian dijual oleh prantara tersebut. Melalui manajemen ekspor(export
management companies). Kelebihan ekspor tidak langsung adalah sumber daya
produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Dan
kelemahan dari ekspor tidak langsung adalah kontrokl terhadap distribusi kurang.
b. Ekspor bersama
Ekspor bersama merupakan proses ekspor yang dilakukan oleh dua perusahaan atau
lebih yang memiliki kesamaan produk untuk untuk dikirimkan kepada negara tujuan.
Kelebihan ekspor bersama yaitu bisa memperingan biaya transportasi, karena biaya
transportasinya ditabggung bersama. Contohnya yaitu Indonesia dan Vietnam yang
melakukan ekspor bersama.
c. Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang/jasa melalui perantara (eksportir) yang
bertempat dinegara lain atau negara tujuan ekspor.penjualan dalan ekspor ini
dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Kelebihan dari
ekspor langsung yaitu produksi trpusat dinegara asal dan kontrol terhadap distribusi
lebih baik daripaada ekspor tidak langsung. Namun kelemahan dari ekspor langsung
yaitu biaya transportasi yang tinggi untuk produk dalam kala besardan adanya
hambatan peragangan serta Proteksionisme (kebijakan pemerintah tentang
perdagangan).
2. Kontraktual
Kontraktual sendiri yaitu sebuah perjanjian atau hubungan yang bersifat kontrak yang
dibuat oleh dua pihak atau lebih yang memiliki potensi kepentingan yang saling
bertentangan, dan persyaratan kontrak biasanya dbatasi dan dilengkapi oleh hukum.
a. Lisensi
Lisensi (licensing) yaitu sebuah perusahaan yang disebut pemilik lisensi (licensor)
menyewakan hak untuk memakai property intelektualnya, teknologi, hak paten, hak
cipta, metode kerja, merek dagang ke perusahaan lain yang disebut penerima lisensi
(licence) dan sebagai imbalannya penerima lisensi harus membayar fee. Dalam lisensi
internasional terdapat isu-isu dasar yaitu :
- Mnentukan batasan perjanjian
- Menentukan kompensasi
- Menyusuk hak, keistimewaan dan batasan
- Menentukan jangka waktu

Keuntungan dari melakukan lisensi yaitu, resiko finansial yang rendah, cara dalam
menilai potensi pasar mudah, dapat menghindari hambatan tariff dan non tariffserat
pembatasan PMA dan lebih mudah mendapatkan informasi melalui pemberi lisensi.

Kelemahan dari lisensi yaitu, kesempatan pasar/profit terbatas, hal-hal bergantung


pada penerima lisensi, berpotensi teradinya konflik antara pemebri dan penerima
lisensi, dan kemungkinan dapat menciptakan pesaing dimasa yang akan datang.

b. Waralaba
Waralaba tau francising merupakan bentuk khusus dari lisensi. Waralaba
memungkinkan pemilik waralaba memiliki lebih banyak pengendalian terhadap
penerima waralaba dan menyediakan lebih banyak dukungan dari pemilik waralaba
dalam kasus hubungan pemilik lisensi dengan penerima lisensi. Penerima waralaba
yang disebut franchisee bertugas untuk mengoperasikan bisnis dengan nama pihak
lain yang disebut pemilih waralaba(francisor) dengan imbalan berupa fee. Kelebihan
dan kekurangan dari waralaba sama dengan kelebihan dan kekurangan lisensi.
c. Contract Manufacturing atau Kontrak manufaktur
Kontrak manufaktu dipakai oleh perusahaan baik besar maupun kecil yang
menggunakan sebagian besar dan seluruh sumber daya dari perusahaan lain
(outsource) untuk memenuhi semua kebutuhan manufaktur bagi perusahaan lain.
Strategi ini dapat mengurangi sumber daya finansial dan manusia yang dimiliki
perusahaan yang harus disediakan dalam proses produksi. Kelebihan dari kontrak
manufaktur yaitu, resiko finansial yang rendah, dapat memperkecil sumber daya yang
dipakai dam memfokuskan sumber daya pada elemen lain dalam rantai value chain.
Dan kelemahan dari kontak manufaktur sendiri yaitu, pngendalian yang kurang,
berpotensi tunbuhnya masalah dan perlu memonitor kondisi kerja.
d. Joint Venture
Joint venture atau perusahaan patungan adalah sebuah perusahaan sebuah kesatuan
perusahaan atau korporasi yang dibentuk antara dua pihak atau lebih dengan tujuan
menyatukan sumber daya untuk menjalankan aktivitas ekonomi atau proyek tertentu
secara bersama-sama. Contoh dari joint venture adalah perusahaan sharp dan sony
mreka mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani memorandum yang tidak
mengikat untuk melakukan sistem kerja sama dalam memproduksi dan menjual panel
dan modul LCD berukuran besar dari pabril panel LCD SHARP. Secara hukum kerja
sama ini efektif pada 30 september 2008.
3. Wholly Owned Subsidiaries
Berbagai masalah dan kesulitan dalam mengelola usaha patungan dan kesepakatan
kontaktual alinnya mendorong perusahaan untuk melakukan investasi langsung, sejauh
ini diperbolehkan dan perusahaan memiliki sumber daya untuk merealisasikannya.
Semua laba yang diperoleh dari investasi langsung ini menjadi milik perusahaan
sepenuhnya. Perusahaan memiliki dua pilihan dalam mengembangkan operasi cabang,
yaitu mengakuisisi perusahaan yang sudah ada atau membangun sendiri operasinya dari
awal (greenfield plant). Kedua alternatif ini memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing.
a. Akuisisi
Akuisisi atau strategi brownfield merupakan strategi memasuki pasar internasional
dengan cara membeli asset yang ada di luar negeri. Strategi akusisi memberikn
sejumlah keuntungan, diantaranya memungkinkan entri yang cepat, akses kesaluran
distribusi, basis pelanggan sudah ada dan dalam beberapa kasus merek atau reputasi
perusahaan sudah mapan. Strategi ini khususnya sangat penting bagi perusahaan yang
keahlian manajemen internasionalnya relatif terbatas. Akuisisi juga merupakan
pilihan yang tepat bila industri yang dimasuki sudah sangat kompetitif dan hanya
tersedia sedikit ruang bagi pendatang baru.
Kelebihan dari akuisi yaitu sebagai berikut :
- Strategi masuk yang cepat.
- Akses kesaluran distribusi
- Pengalaman manajemen sudah terbentuk
- Nama merek dan reputasi sudah terbentuk
- Mengurangi kompetisi

Kelemahan akusisi sebagai berikut :

- Masalah integrasi dengan operasi yang sudah ada


- Masalah komunikasi dan kordinasi
- Masalah kesesuaian dengan bisnis yang sudah ada

b. Greenfield
Strategi greenfield merupakan cara memasuki pasar internasional dengan membangun
fasilitas baru. Proses menciptakan usaha greenfield seringkali rumit dan berpotensi
mahal, tetapi mode entri ini memungkinkan kontrol maksimum kepada perusahaan
dan memiliki potensi terbesar untuk berkontribusi pada daya saing strategis
perusahaan saat menerapkan strategi internasional.
Kelebihan greenfield sebagai berikut :
- State of the art technology
- Produksi terintegrasi
- Efisiensi operasional

Dan berikut kelemahan dari greenfield :

- Biaya investasi besar


- Harus membangun bisnis dari awal
- Adanya penundaan waktu.
Mode Of Entry
a. Fleksibilitas
Fleksibilitas strategis mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi
dengabn lingkungan bisnis. Ketika lingkungan bisnis berubah, hal tersebut
memberikan peluang, ketidakpastian dan risiko. Oleh karena itu perusahaan yang
bersifat fleksibel berusaha untuk mengatasinya dengan mengadaptasi strategi
mereka.yang bertujuan untuk membuat daya saing strategis mereka relevan dan
untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Flksibilitas memungkinkan
pesaing untuk tidak melampaui perusahaan ketika lingkungan berubah. Dengan
begitu, perusahaan akan tetap kopetitif. Suatu perusahan jika ingin memasuki
pasar internasional salahsatunya harus bersifat fleksibel atau tidak monoton akan
tetapi harus memiliki koneksi yang baik terlebih dahulu yang akan memudahkan
perusahaan tersebut melakukan pemasaran. Kunci fleksibilitas strategis yang
sukses tergantung pada kemampuan perusahaan untuk :
o Memindai lingkungan dan mengidentifikasi perubahan dilingkungan
eksternal. Bisa peluang ataupun ancaman.
o Menentukan besarnya pengaruh perubhan ini terhadap peruahaan.
o Memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk beradaptasi.
o Membuat perubahan strategis yangsignifikan. Oleh karena itu dibutuhkan
kepemimpinan yang kuat dan fleksibilitas operasional.
b. Lokasi Produksi
Lokasi produksi adalah suatu posisi keberadaan aktivitas produksi di tempat yang
sesuai dengan ruang lingkup dari bentuk bisnis tersebut. Lokasi produksi biasanya
menyesuaikan dengan produk yang diproduksinya. Dalam pengeksporan,
produksi berlokasi di pasar domestik, sedangkan segala cara masuk lainnya
membutuhkan produksi di negara lain. Dalam praktiknya, pilihan pengeksporan
versus produksi lokal mungkin ditentukan oleh faktor biaya. Selain pertimbangan
biaya, produksi lokal menawarkan berbagai manfaat tertentu yang muncul dari
kedekatan jarak ke pasar.
c. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses yang untuk membuat suatu organisasi mencapai
tujuan yang telah direncanakan. Dalam proses pengendalian ini dapat membntu
suatu perusahaan dalam membantu untuk mencapai tujuan yang direncanakan,
karena dengan proses pengendalian ini segala aktivitas baik produksi maupun
pemasaran akan terkendali dan mengurangi kesalahan sehingga membantu saat
memasuki pasar internasional.
d. Persyaratan sumber daya
Sumberdaya adalah sebagai kemampuan untuk memenuhi atau menangani
sesuatu, sumber persediaan, penunjang atau bantuan, dan sarana yang dihasilkan
oleh kemampuan atau pemikiran seseorang. Suatu perusahaan harus bisa
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan baik, agar perusahaan
tersebut dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Misalnya persyaratan sumber
daya yang harus dipenuhi yaitu sumber daya manusia dan juga sarana prasarana
atau infrastruktur. Persyaratan untuk memenuhi sumber daya manusia, sebuah
perusahaan harus memastikan standar kempetensi pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman untuk masing masing jabatan. Tersedianya program
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan.
Persyaratan sumber daya dalam ekspor tidak langsung dan lisensi biasanya
menuntut komitmen sumber daya finalcial dan manajerial yang rendah. Usaha
patungan (join ventura) memberikan alternative berbagai rsiko, eksposur
financial, biaya pengembangan jaringan distribusi lokal, dan memperkerjakan
karyawan lokal. Akan tetapi negosiasi manajemen usaha patungan kerapkali
menuntut waktu dan usaha manjemen yang tidak sedikit.

Anda mungkin juga menyukai