Anda di halaman 1dari 7

IV.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan praktikum yang telah dilakukan di laboratorium, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Adapun data-data yang diperoleh di dalam seluruh praktikum yang telah

dilaksanakan antara lain sebagai berikut :

a. Percobaan aliran di atas pelimpah crump diperoleh data berdasarkan

pengukuran dan perhitungan adalah sebagai berikut :

Percobaan ini juga menghitung waktu yang didapat pada perhitungan

dengan volume 1 liter, sehingga akan diperoleh debit aliran moduler

(Qm).

a) Debit aliran moduler (Qm)

Qm1 = 0,0034 m3/s

Qm2 = 0,0032 m3/s

Qm3 = 0,0031 m3/s

b) Koefisien debit (Cd)

Cd1 = 0,4189

Cd2 = 0,3637

Cd3 = 0,3281
111

c) Faktor reduksi (f)

F1 = 0,1176

F2 = 0,1250

F3 = 0,1290

b. Percobaan venturi flume diperoleh data berdasarkan perhitungan

adalah sebagai berikut :

a) Bilangan froude sebelum penyempitan

Fr1 = 0,1974

Fr2 = 0,2368

Fr3 = 0,2101

b) Bilangan froude pada saat penyempitan

Fr1 = 0,9519

Fr2 = 0,8192

Fr3 = 0,6737

c) Bilangan froude sebelum venturi flume

Fr1 = 0,1797

Fr2 = 0,2265

Fr3 = 0,1975

d) Bilangan froude setelah penyempitan

Fr1 = 2,1286

Fr2 = 2,0193

Fr3 = 1,8359
112

c. Percobaan aliran di atas pelimpah ambang tipis diperoleh data

berdasarkan pengukuran dan perhitungan adalah sebagai berikut :

a) Nilai tinggi (H) untuk 3 kali percobaan

H1 = 0,060 m

H2 = 0,070 m

H3 = 0,080 m

b) Nilai debit aliran (Q)

Q1 = 0,0001 m3/s

Q2 = 0,0003 m3/s

Q3 = 0,0005 m3/s

c) Koefisien debit (Cd)

Cd1 = 0,0461

Cd2 = 0.1098

Cd3 = 0,1498

d. Percobaan aliran di atas pelimpah ambang lebar diperoleh data

berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut :

a) Koefisien debit (Cd)

Cd1 = 1,5640

Cd2 = 1,6757

Cd3 = 1,6757

Percobaan ini juga menghitung waktu untuk volume 1 liter sehingga

diperoleh ;

b) Nilai debit aliran (Q)

Q1 = 0,0002 m3/s
113

Q2 = 0,0004 m3/s

Q3 = 0,0007 m3/s

e. Percobaan pintu sorong dan air loncat diperoleh data untuk debit tetap,

yaitu memiliki debit rata-rata sebesar 0,0013 m3/s dan memiliki energi

minimum sebesar 0,0470. Pintu sorong dan air loncat diperoleh data

untuk debit berubah yaitu memiliki debit rata-rata sebesar 0,0013 m3/s.

2. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum, yaitu sebagai berikut :

a. Percobaan Aliran di atas Pelimpah Crump

1) Semakin besar nilai debit aliran moduler (Qm) maka akan

semakin besar juga nilai tinggi energi total (H’).

2) Dari data percobaan diperoleh nilai H semakin besar maka nilai

debit (Q) akan semakin besar pula.

3) Dapat disimpulkan pula bahwa perubahan yang terjadi pada tinggi

energi dipengaruhi oleh debit aliran, luas penampang dan

perubahan tinggi permukaan di bagian hulu, hal tersebut dapat

Q
dilihat dari rumus : H = H’ +
2 xgxA

b. Percobaan Venturi Flume

1) Kondisi aliran berubah karena adanya penyempitan saluran

sebelum area penyempitan, dan saat penyempitan. Maka aliran

bersifat subkritis, namun pada saat melewati penyempitan dan

setelah penyempitan aliran bersifat superkritis. Hal ini dapat dilihat

dari perhitungan bilangan froude sebelum penyempitan dan


114

sebelum venturi flume Fr < 1 (subkritis) dan pada penyempitan dan

setalah penyempitan Fr > 1 (superkritis).

2) Semakin besar luas penyempitan, maka tinggi air di bagian hulu

pada bagian penyempitan dan di hilir akan semakin tinggi, hal ini

dipengaruhi oleh lebar saluran.

3) aplikasi venture flume biasanya ada pada pengerjaan suatu proyek

seperti bendungan, saluran irigasi, sedangkan dalam pekerjaan

sehari-hari dapat dilihat pada selokan, parit dan sungai.

c. Percobaan Aliran di Atas Pelimpah Ambang Tipis

1) Dari grafik log Q dan log H dapat terlihat bahwa semakin besar

nilai log Q maka semakin besar pula nilai log H, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin besar nilai debit maka semakin besar

pula ketinggian airnya.

2) Dari grafik hubungan Cd dan H dapat terlihat bahwa semakin besar

nilai Cd maka semakin besar pula nilai H, sehingga dapat

disimpulkan semakin besar nilai koefisien debit maka semakin

besar ketinggian airnya.

3) Aplikasi percobaan ini yaitu pada bangunan-bangunan air, seperti:

bendungan, saluran irigasi dan drainase.

d. Percobaan Aliran di Atas Pelimpah Ambang Lebar

1) Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan dalam aliran yang

melewati ambang lebar, nilai Cd sangat dipengaruhi oleh debit


115

aliran yang melewati ambang tersebut. Semakin besar debit aliran

tersebut maka semakin besar pula koefisien debit alirannya.

2) Aliran pada ambang lebar akan selalu terjadi aliran secara linier

karena aliran tersebut dipengaruhi oleh air yang mengalir pada

ambang lebar yang dipasang. Bentuk aliran tidak berubah, yang

berubah adalah perbandingan tinggi aliran dengan panjang

pelimpahnya, Koefisien debit (Cd) dipengaruhi oleh debit. Hal

tersebut dapat dilihat dari grafik hubungan Cd dah H/L. Selain itu

Cd juga sangat dipengaruhi oleh lebar ambang pelimpah dan debit

air juga mengalir, serta tidak dipengaruhi oleh panjang pelimpah

tanpa air mengalir.

e. Percobaan Pintu Sorong dan Air Loncat

1) Semakin besar debit aliran maka bilangan froude-nya semakin

kecil, dan semakin kecil debit aliran maka bilangan froude-nya juga

semakin besar.

2) Semakin tinggi Yg, maka bilangan froude-nya akan semakin besar,

dan apabila Yg rendah maka bilangan froude-nya akan semakin

kecil.

3) Semakin tinggi Yg maka koefisien kontraksi akan semakin kecil,

dan semakin kecil Yg rendah maka kontraksi akan semakin

besarpada debit tetap.

4) Untuk debit berubah, apabila semakin besar debit yang mengalir

dari pintu sorong (Yg) maka jarak dari pintu sorong akan semakin

jauh.
116

5) Sementara untuk debit tetap, semakin tinggi bukaan pintu sorong

(Yg) dari dasar muka, maka semakin dekat jarak air loncat dari

pintu sorong.

6) Kedalaman kritis dan energi minimum juga tergantung pada debit,

semakin besar debit maka semakin besar pula tinggi kedalaman dan

energi minimumnya.

7) Gaya hidrostatika yang bekerja pada pintu sorong tergantung dari

debit dan tinggi bukaan pintu sorong, semakin besar debit maka

gaya hidrostatisnya akan semakin besar, dan berlaku sebaliknya

semakin besar bukaan pintu sorong maka gaya hidrostatisnya

semakin kecil.

B. Saran

Setelah melakukan berbagai percobaaan di laboratorium Hidrolika, sebagai

praktikan kami ingin memberikan beberapa saran untuk pelaksanaan

praktikum selanjutnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk praktikan agar lebih serius dalam menjalani praktikum agar tidak

terjadi kesalahan dalam mencatat hasil pengamatan.

2. Untuk asisten pembimbing praktikum agar lebih tegas dalam memandu

jalannya praktikum dan dapat menegur praktikan yang tidak serius dalam

menjalani praktikum.

3. Diharapkan praktikan lebih teliti dalam melakukan perhitungan, sehingga

tidak terdapat kesalahan dalam hasil perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai