Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tiara Anriani

Kelas : 6MSU
NIM : 061840511928

Judul Temuan

1. Proses Pergantian Personel Tidak Sesuai Ketentuan serta Terdapat Personel yang Tidak
Memenuhi Kualifikasi Kontrak Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran pada PT VK Sebesar
Rp4.388.368.360,00

Kondisi
Berdasarkan laporan posisi keuangan PT VK tahun 2016, 2017, dan 2018 nilai
pendapatan masing-masing tahun sebesar Rp257.573.216.450,00,
Rp354.837.415.913,00 dan Rp462.259.429.379,0. Pendapatan PT VK berasal dari
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultasi, dimana salah satu item pembayaran pada
pekerjaan konsultasi adalah untuk biaya langsung personel (remuneration).
Dalam proses pelelangan, pemberi kerja mensyaratkan bahwa pihak perusahaan
penyedia jasa yang ikut pelelangan harus menawarkan susunan personel yang
memenuhi persyaratan kualifikasi sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain
latar belakang pendidikan, posisi dan lama pengalaman kerja, serta sertifikasi keahlian.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, penyedia jasa mengikatkan diri dalam kontrak
untuk menyediakan susunan personel sesuai dengan kualifikasi yang telah memenuhi
syarat dalam KAK dan disetujui pemberi kerja. Ketika terjadi pergantian personel saat
pelaksanaan, kontrak mengatur bahwa pergantian personel tersebut setidaknya harus
memiliki kualifikasi yang setara dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari
pemberi kerja. Pada tahun 2016, 2017, dan 2018, PT VK melaksanakan 253 paket proyek pemerintah.
Dari total 253 paket pekerjaan jasa konsultasi yang bersumber dari dana APBN/APBD,
BPK melakukan uji petik pada 16 paket proyek pemerintah. Pemeriksaan difokuskan
pada proses pergantian personel yang dilakukan oleh PT VK serta kesesuaian kualifikasi personel
yang ditugaskan pada masing-masing proyek yang diuji petik.
a. Pergantian personel dilakukan PT VK tanpa pengajuan usulan dan persetujuan tertulis dari
pemberi kerja

Pada saat pelaksanaan proyek, PT VK melakukan pergantian personel, baik sejak


awal proyek dilaksanakan maupun saat pelaksanaan. Pergantian personel tersebut
tidak didahului dengan surat usulan pergantian personel kepada pemberi kerja.
Bahkan pemberi kerja tidak mengetahui pergantian personel tersebut. Berdasarkan
uji petik proyek, terdapat empat proyek yang terjadi pergantian personel tanpa
pengajuan usul dan persetujuan tertulis dari pemberi kerja, yaitu:
1) Proyek Studi Kelayakan Ruas Jalan Bukit Putus – Batas Kota Padang (Bukit Lampu) sebanyak
1 posisi;
2) Proyek Supervisi Konstruksi Pembangunan di Sawah Laweh Terusan Kabupaten Pesisir
Selatan sebanyak 1 posisi;
3) Proyek Supervisi Pengaliran Lumpur ke Kali Porong sebanyak 1 posisi; dan
4) Proyek Konsultan Supervisi Pembangunan SPAM Regional Umbulan sebanyak 24 posisi.
Rincian personel yang diganti pada empat proyek tersebut dimuat dalam Lampiran 8.
BPK telah melakukan konfirmasi kepada pemberi kerja atas pergantian personel
tersebut, namun menurut pemberi kerja tidak pernah ada pergantian personel atas
nama-nama tersebut.

b. Personel tidak memenuhi kualifikasi kontrak mengakibatkan kelebihan pembayaran kepada


PT VK sebesar Rp969.484.500,00
BPK melakukan pemeriksaan atas kualifikasi personel yang bekerja di lapangan dan
membandingkan dengan persyaratan kualifikasi dalam kontrak. Pemeriksaan dilakukan
berdasarkan Curriculum Vitae (CV) masing-masing personel yang didapatkan dari dokumen
penawaran maupun dari Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara PT VK dan personel yang
bersangkutan. Selain pemeriksaan CV personel, BPK juga menelusuri sertifikasi tenaga ahli yang
menjadi syarat dalam kontrak melalui konfirmasi kepada LPJK pada tanggal 23 September 2019.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian dengan kualifikasi yang
tercantum dalam KAK. Personel dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi jika salah satu dari
persyaratan kualifikasi tidak terpenuhi, antara lain latar belakang pendidikan, posisi dan lama
pengalaman, serta sertifikasi-sertifikasi yang wajib dimiliki.
c. Jumlah volume personel yang ditawarkan dalam kontrak tidak sesuai dengan yang
dilaksanakan mengakibatkan kelebihan pembayaran kepada PT VK sebesar
Rp3.418.883.860,00
BPK melakukan pemeriksaan atas jumlah personel yang bekerja di lapangan berdasarkan
bukti pertanggungjawaban internal proyek PT VK, bukti pertanggungjawaban proyek yang
disampaikan kepada pemberi kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, dan SPK antara PT
VK dan personel yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat
ketidaksesuaian antara volume personel yang ditagihkan PT VK kepada pemberi kerja dengan
volume personel di lapangan Berdasarkan bukti pertanggungjawaban internal PT VK atas
pembayaran gaji personel proyek dan bukti pertanggungjawaban yang diserahkan kepada pemberi
kerja, diketahui bahwa volume personel yang digunakan PT VK dalam proyek lebih kecil
daripada volume personel yang ditagihkan kepada pemberi kerja

Kriteria
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor
70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dalam Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan
Usaha Bab IV pada Syarat-syarat

Umum Kontrak antara lain dinyatakan sebagai berikut:


1) Penyedia tidak dibenarkan melakukan penggantian personel dan/atau peralatan tanp
persetujuan PPK;
2) PPK meneliti permohonan perubahan personel dan/atau peralatan, dengan ketentuan:
a) menyetujui permohonan perubahan personel dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan
dianggap sesuai;
b) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang ditawarkan, dan tidak menambah nilai
kontrak. Untuk kontrak biaya satuan (time based), biaya langsung personel harus disesuaikan
dengan gaji dasar tenaga ahli yang menggantikan;
c) menolak permohonan perubahan personel dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan
dianggap tidak sesuai; dan
d) untuk mengajukan permohonan penggantian personel, penyedia diwajibkan melampirkan
riwayat hidup/pengalaman kerja personel yang diusulkan dan disertai alasan penggantian
personel yang bersangkutan.
b. Pasal 4 pada masing-masing kontrak tentang dokumen kontrak pada point 1 yang menyatakan
dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak ini:
1) Addendum Surat Perjanjian (apabila ada);
2) Pokok Perjanjian;
3) Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
4) Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
5) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
6) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
7) Kerangka Acuan Kerja;
8) Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
9) Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa
dan Berita-berita Acara Seleksi;

c. Syarat-Syarat Umum pada masing-masing kontrak pada Point 40.1 Umum:


1) Personel inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang
ditawarkan dalam dokumen penawaran; dan
2) Penggantian personel inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali
atas persetujuan tertulis PPK.
d. Syarat-syarat umum kontrak huruf k) (3) (a) Hak dan kewajiban pihak Penyedia menerima
pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;
e. Pokok Perjanjian huruf b) (6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk
melaksanakan kewajiban masing-masing yaitu pihak pertama membayar harga yang tercantum
dalam kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak;
f. SOP No. PR.TEK.03 tentang Prosedur Pengadaan Tenaga Ahli Proyek pada:
1) Angka 5.4 yang menyatakan bahwa “Ketentuan Umum Tahapan Seleksi
meliputi: a) memeriksa kelengkapan administrasi dan data pribadi Tenaga Ahli,
b) Seleksi kualifikasi Tenaga Ahli berdasarkan kriteria Tenaga Ahli, dan c) wawancara untuk
klarifikasi kualifikasi Tenaga Ahli dan availibilitasnya apabila diperlukan”; dan
2) Angka 6.1 yang menyatakan bahwa “Kepala Biro Teknik bertanggung jawab untuk
menyeleksi Tenaga Ahli kemudian memasukkan ke dalam Daftar Tenaga Ahli Terseleksi,
menyiapkan dan memutakhirkan CV Tenaga Ahli dan data pendukungnya untuk disimpan
dalam personal file serta memutakhirkan Daftar Tenaga Ahli Terseleksi”
Akibat
Permasalahan di atas mengakibatkan:
a. Risiko klaim dari pemberi tugas atas hasil pekerjaan; dan
b. Kelebihan pembayaran kepada PT VK sebesar Rp4.388.368.360,00 (Rp3.418.883.860,00 +
Rp969.484.500,00) yang merugikan negara pada pemerintah pusat/daerah

Penyebab
Permasalahan di atas terjadi karena:
a. PT VK tidak memiliki database pegawai tidak tetap, baik Tenaga Ahli maupun
Asisten Tenaga Ahli sehingga tidak dapat mengalokasikan personil dengan tepat;
b. Kepala Biro Teknik tidak melakukan seleksi atas personel sesuai kualifikasi yang
dipersyaratkan dan tidak memutakhirkan Daftar Tenaga Ahli Terseleksi;
c. Kepala Divisi dan Kepala Cabang menyediakan personel tidak sesuai kualifikasi
yang dipersyaratkan.

Tanggapan
Atas permasalahan tersebut, Direksi PT VK memberikan penjelasan bahwa proses pergantian
telah dilakukan dengan mempertimbangkan pendidikan, keahlian dan pengalaman pengelolaan proyek
praktis. Dengan demikian secara kesetaraan kemampuan atas keahlian dalam menjaga mutu, waktu
dan biaya proyek. Selain itu, berdasarkan dengan ditandatanganinya BAST proyek maka hasil
pekerjaan telah sesuai. Atas penjelasan Direksi PT VK tersebut, BPK berpendapat bahwa proyek
pengawasan dan manajemen konstruksi dengan jenis kontrak harga satuan, maka PT VK harus
menyediakan jumlah dan kualifikasi personel sesuai kontrak yang telah disepakati. Berdasarkan
Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya pada Pasal 51 Ayat (2) huruf c menjelaskan bahwa
pembayaran penyelesaian pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran bersama atas volume personel yang
benar-benar telah disediakan oleh PT VK, sehingga ketika PT VK menagihkan volume personel tidak
berdasarkan riil adalah tidak tepat.

Usulan BPK

BPK RI merekomendasikan kepada Direksi PT VK agar:


a. Menginstruksikan Kepala Biro Teknik untuk menyusun Daftar Tenaga Ahli Terseleksi sebagai
database pegawai tidak tetap;
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Divisi dan Kepala Cabang
yang tidak menyediakan personel proyek sesuai yang disyaratkan dalam kontrak, baik
kualifikasi maupun jumlah personel; dan
c. Berkoordinasi dengan instansi pemberi kerja dan selanjutnya menyetorkan kelebihan
pembayaran sebesar Rp4.388.368.360,00 ke Kas Negara/Daerah.

Anda mungkin juga menyukai