Anda di halaman 1dari 87

PENYELIDIKAN

TANAH
Pertemuan ke 1
Sekilas Investigasi Tanah dan Sifat Fisis Tanah

Disusun oleh:
Dr. Bambang Setiawan
Bor Dalam

https://geosindoutama.co.id/produk/standard-
penetration-test-spt/

https://soiltestbandung.wordpress.com/2015/01/08/ja
sa-soil-test-penyelidikan-tanah-sondir-bor-tangan-
mesin-test-pit-dll/

https://ptbumiindonesia.co.id/pt-bumi-indonesia--jasa-
soil-test-/
Perlengkapan Pengeboran

http://indonesian.waterwell-drillingrig.com/sale-
11630850-xy-1-soil-test-mineral-prospecting-dth-
drilling-machine-iso-ce-certification.html
Mata bor/Bit Barrel

Mata Bor Intan


Mata Bor Tungsten 20
Pengambilan Contoh Tanah
Contoh Tanah Tidak Terganggu (undisturbed samples):

Tabung Tipis Shelby (Thin Wall Shelby


Tube) – untuk tanah lempung lunak -
sedang

Tabung Tipis Denison

26
Hasil Pengeboran Kering: Selubung
sampel tanah dalam Corebox
Standard Penetration Test (SPT)

https://civiconcepts.com/2020/03/standard-penetration-test-procedure-test-report/
Hammer SPT
Standard Penetration Test (SPT)

Tabung belah/Spoon Split Sampler

https://hesa.co.id/cara-uji-penetrasi-lapangan-dengan- https://www.shambhaviimpex.com/s
standard-penetration-test-spt/ plit-spoon-sampler.html

https://www.youtube.com/watch?v=jo64QIE4hr4
Bore Log
Contoh

http://dinargeolog.blogspot.com/2
015/03/prosedur-soil-investigation-
test-bor.html
Test pit (sumur uji)
 Sumur – sumur uji adalah lubang – lubang hasil
penggalian dengan diameter 1 – 1,5 meter, hingga
mencapai kedalaman tertentu selama kohesi tanah
dan permukaan air tanah yang digali masih
memungkinkan, jika diambil UDS
 Test Pit memanjang dapat digali dengan
menggunakan Bachoe atau Frontend Loader, tetapi
mempunyai kedalaman yang terbatas, tempat yang
cukup luas, namun biaya pelaksanaannya cukup
mahal.
 Test Pit dapat digali dengan tangan
Tim KBK Geoteknik Prodi Teknik Sipil UNS 11
Tim KBK Geoteknik Prodi Teknik Sipil UNS 12
Tujuan
 Melakukan pengambilan sampel tanah pada
kedalaman tertentu, yakni tanah terganggu
(disturbsampel) dan tanah yang tidak terganggu
(undistrub sampel) untuk penelitian lebih lanjut
laboratorium.
 Mengamati kondisi tanah pada lubang galian yaitu
jenis tanah, warna, serta tebal lapisan tanah
tersebut.

Tim KBK Geoteknik Prodi Teknik Sipil UNS 13


Tim KBK Geoteknik Prodi Teknik Sipil UNS 14
Pemilihan Tanah Timbunan
 Cek sifat fisik tanah
 Proctor test, sesuai
keperuntukannya
 Pemilihan quarry calon timbunan
 Test pit di lapangan
 Jarak lokasi quarry dengan
proyek
Bentuk, ukuran, tekstur, susunan, dan struktur
partikel tanah:
Mineral yang dihindari
Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm):
Kaolinite Na-Montmorillonite

5 micron

illite 17
Halloysite
Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah
Uji Saringan dan Atterberg Limit

 Uji Saringan (Distribusi Ukuran Partikel) ASTM D422


Nomor Saringan Ukuran lubang (mm)

4 4.75

10 2

20 0.85

40 0.425

60 0.250

100 0.15

140 0.106

200 0.075

18
Ukuran Partikel Tanah

19
Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah

Grafik distribusi ukuran partikel tanah

20
Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah
Atterberg Limits (ASTM D 4318)

Dilakukan pada material tanah yang lolos saringan No.


40 (ukuran 0.425mm)

SL PL LL
Atterberg Limits (ASTM D 4318)

Plasticity Index:

PI  LL  PL
Liquidity Index:

w  PL
LI 
LL  PL

PL w LL
23
Site, sering tak menguntungkan, tak
sesuai tuntutan design, seperti
Restabilisasi
Lunak, kompresibel,
pemadatan / kompaksi (4
permeabilitas besar
macam)
Mekanika
Re-lokasi
(mechanical)

Re-desain Kimia (chemical)

Elektrolisa
Re-stabilisasi
(electrical)

Suhu (thermal)
Definisi Pemadatan

 Proses menaikkan berat isi


tanah (d ) dengan memberi
energi mekanis sehingga
butiran tanah lebih memadat &
kompak serta mengurangi udara
pd rongga/pori, termasuk di
dalamnya modifikasi kadar air
dan gradasi tanah
Sebagai materi (engineering material)

 Bendungan urugan tanah (Earth dam)


 Tanggul jalan raya (Highway
embankment)
 Tanggul sungai / saluran
Kegagalan Timbunan
Tanggul saluran “gagal”
TEORI PEMADATAN
Tujuan Pemadatan Tanah

 Menaikkan kekuatan tanah


 Menaikkan daya tahan terhadap erosi

 Mengurangi potensi likuifaksi & penurunan


 Mengurangi kompresibilitas
 Mengurangi hydraulic compressibility /
permeabilitas

 Mengontrol shrinkage dan swelling


 Mengontrol resilience properties
TEORI PEMADATAN TANAH
diagram fase tanah
Energi + air

udara udara Wa , Va

air Ww , Vw
air

butiran butiran Ws , Vs
UJI PEMADATAN di LABORATORIUM

Pemadatan adalah perbaikan tanah secara sederhana


dengan cara memberikan energi pemadatan pada masa
tanah, sehingga terjadi pemampatan, dan pengurangan
rongga pori.
Energi
pemadatan

+ air =
Efek besarnya energi thd d
Bentuk grafik dan jenis tanah
Efek kepadatan thd struktur tanah

 Kadar air yang


lebih besar
dan energi
Berat vol kering (gd) pemadatan
yang lebih
besar
berdampak
pada susunan
tanah yang
lebih rapat.

Susunan tanah lebih rapat

Kadar air (w)


PENGUJIAN PEMADATAN
DI
LABORATORIUM

( PROCTOR TEST )
Alat Uji Kepadatan di laboratorium
hammer
Uji PROCTOR di lab.

Standard Modified
AASHTO T-99 AASHTO T-180
1000 ml compaction ASTM D-698 ASTM D-1557
mould

 Berat hammer (24,5 N),(5,5 lb) (44,5 N),(10 lb)


 Tinggi jatuh hammer (305 mm),(12 in) (457
 mm),(18
Jumlah in)
lapis 3 5
 Jumlah pukulan per lapis 25 25
 Volume cetakan (MOULD) (1 liter) , (0,944 x 10-3 m3) , (1/30 ft3)
 Energi kompaksi 595 kJ/m3 2698
kJ/m3
Urutan
Penumbukan

Cetakan/mould Pola 25 pukulan


Teori pemadatan tanah / kompaksi dimulai &
dikembangkan oleh RR PROCTOR (1930) saat
membangun dam u/ Los Angeles Bureau of Waterworks
and Supply

Pemadatan tanah ditentukan oleh :


 Usaha Pemadatan
(energi)
 Tipe tanah
 Kadar air (w)
 Berat isi kering (gd)
Idealisme :
Persamaan : b = d (1 + w)
Kurva Pemadatan

b & d maks, n & e


min, kepadatan besar,
kekuatan besar,
permeabilitas rendah
Data pengujian Standard Proctor
W tnbs+ct
3703 3865 3944 3866 3824
W1 (gr)
W ct
1910 1910 1910 1910 1910
W2 (gr)
Vol ct
V (cm3) 1000 1000 1000 1000 1000

Kadar air
18.20 21.00 24.00 25.20 25.90
w (%)

Brt vol. tnh


basah
1.793 1.955 2.034 1.956 1.914
b = (W1 - W2) / V
(gr/cm3)
Brt vol. tnh
kering
1.517 1.616 1.640 1.562 1.520
d = b / ( 1 + w
3
1.70

Berat Volume (gr/cm3)


 maks = 1.65 gr/cm3
1.65

w opt = 23 %
1.60

1.55

1.50
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kadar Air (%)
Contoh
California Bearing Ratio
(CBR)
CBR Laboratorium (SNI 1744-2012)
CBR Lapangan
Tipe CBR Laboratorium

 CBR tak terendam (unsoaked)


 CBR terendam (soaked)
 Direndam terlebih dahulu 4 hari
 Khusus kondisi timbunan terendam
Detail Alat CBR Laboratorium
Pembacaan
Ukuran cetakan
Statip kaki 3
Grafik Hubungan Beban vs Penetrasi
Nilai CBR
Tabel pembacaan
CBR Disain
Pembacaan nilai CBR

 Ada dua macam pengukuran CBR yaitu :


 1. Penetrasi pada 0.254 cm (0,1”)
 standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000
psi).
 Nilai CBR = (PI/70,37) x 100 % ( PI dalam
kg / cm2 )

 2. Penetrasi 0,508 cm (0,2”)


 standard besarnya 105,56 kg/cm2 (1500
psi)
 Nilai CBR =PI/105,56) x 100 % ( PI dalam
kg / cm2 )
 Dari kedua hitungan tersebut digunakan
nilai terbesar
Fungsi kurva kepadatan tanah
di laboratorium

Spesifikasi
d pemadatan
Bandingkan…..!
d,lapangan =
?
wlapangan =
w ?

Tanah yg sudah dipadatkan


Pengaruh pemadatan di lapangan
Pengaruh pemadatan di lapangan
Pengujian di
lapangan
Sandcone
CBR Lapangan
DCP
PLT
Kepadatan di lapangan

 Berdasarkan kepadatan  Berdasarkan nilai


tanah dengan menghitung penetrasi pada tanah
berat volume kering  CBR Lapangan
lapangan
 DCP
 Sandcone
 PLT
 Rubber balloon
Sandcone Test
Perhitungan berat pasir
Berat isi pasir dihitung
Perhitungan berat pasir
Contoh
dalam Tabel
hitungan
CBR Lapangan

 Cek kepadatan untuk subgrade


dan basecoarse atau subbase,
dengan proving ring berbeda
 Subgrade, kaps 2 ton
 Basecoarse/subbase kaps >5 ton
 SNI 1738:2011
Tabel Data Lapangan
Grafik koreksi
Grafik
nilai CBR
Dynamic Cone Penetrometer Test
(DCP Test) SNI
Detail DCP
Hasil test
Grafik Hubungan CBR dengan DCP
Tabel hitungan
Grafik Hub. Komulatif Penetrasi vs
Komulatif Tumbukan
Plate Bearing Load Test (PLT)

Diameter pelat besi: 76 cm, 54 cm


30 cm, tebal 5 cm
Modulus Reaksi Subgrade Vertikal (kv)
Uji Beban Pelat Repetitif
Uji Beban Pelat Monotonik
Grafik Nomogram Oglesby

 kv = p/δ, tegangan/lendutan
 kh = 5 hingga 10 kv
𝑓𝑠
 kτ =
𝛿
Modulus reaksi
subgrade

Nilai CBR dan kv

Koreksi nilai kv dari PLT


Implementasi di
lapangan
Urugan besar

Hati hati, Perlayer


bukan material timbunan
timbunan
Pemadatan
khusus

Efek meramas
tanah lunak
Pemadatan di lapangan
DAFTAR PUSTAKA

Das, Braja M. 2011. Principles of Foundation


Engineering 7th Edition. Cengage Learning.

SNI 1744:2012. 2012. Metode uji CBR


Laboratorium. Bandung: Badan Standarisasi
Nasional.

SNI 1742:2008. 2008. Cara uji kepadatan ringan


untuk tanah. Bandung: Badan Standarisasi
Nasional.
Sekian dan terimakasih
Semangat, berjuang dan berdoa demi meraih cita citamu

Tim KBK Geoteknik


Prodi Teknik Sipil UNS

Anda mungkin juga menyukai