Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2685-0605

Harga Komponen Struktural Pelat Lantai Bangunan Tidak Sederhana Empat


Lantai Pada Zona 16 di Provinsi Aceh

Rizky Triananda1Mubarak2Tripoli3
1
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia
2,3
Dosen, jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia.
Email: ttrianandarizky@gmail.com

Abstract

The components of the floor plate structure are the components needed for the construction of a
building. The floor plate is a thin structure made of reinforced concrete with a plane whose direction is
horizontal, and a load that works perpendicular to the structure. In this study, a simple 4-story building
structure model was used with a total floor area of 1760 m2. After completing the model design of reinforced
concrete structures, the feasibility was tested by earthquake load spectrum response based on Aceh earthquake
area of 16 who had the highest grade Ss and S1. The structural dimension planning is the reference for
analyzing the volume of the floor plate components. The floor plate price in zone 16 has a total price of IDR
400,894,263 with the Banda Aceh City unit price

Keywords: Slab structure, component price, earthquake building, Banda Aceh City

Abstrak

Komponen struktur plat lantai merupakan komponen yang dibutuhkan untuk pembangunan sebuah
gedung. Pelat lantai merupakan struktur tipis yang terbuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya
horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut. Dalam penelitian ini digunakan
perencanaan model struktur bangunan gedung tidak sederhana 4 lantai dengan luas total lantai bangunan adalah
1760 m2. Setelah selesai dengan desain model bangunan struktur beton bertulang maka diuji kelayakannya
dengan beban gempa respons spektrum berdasarkan dengan wilayah gempa Aceh pada 16 yang memiliki Ss
dan S1 dengan nilai tertinggi. Perencanaan dimensi struktural tersebut yang menjadi acuan untuk menganalisis
volume komponen plat lantai. Harga pelat lantai pada zona 16 memiliki total harga senilai Rp 400.894.263
dengan harga satuan Kota Banda Aceh

Kata Kunci: Struktur pelat lantai, harga komponen, bangunan gempa, Kota Banda Aceh

1. PENDAHULUAN struktural bangunan infrastruktur tidak mengacu


pada tingkat kerawanan gempa pada daerah Aceh.
Indonesia merupakan daerah rawan gempa
bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng Dikarenakan banyak gempa bumi yang terjadi
tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng pada negara Indonesia khusunya daerah Aceh,
Eurasia, dan lempeng Pasifik. Sejarah gempa bumi sebagai perencana kita harus harus selalu mengacu
yang sangat besar pernah terjadi pada daerah Aceh, pada standar yang telah dikeluarkan oleh Badan
dengan kekuatan gempa 8.9 SR pada tahun 2004 Standarisasi Nasional. Jadi, potensi gempa bumi
silam. Akibat dari gempa bumi tersebut banyak dapat kita lihat melalui zonasi gempa yang telah
infrastruktur maupun fasilitas lain yang rusak ditetapkan oleh pusat pelatihan dan pengembangan
dikarenakan tidak sanggup menahan beban yang pemukiman (puskim). Zona gempa akan
terjadi saat kejadiaan bencana tersebut. Hal ini memberikan perbedaan pembebanan yang akan
mungkin saja terjadi karena pada saat perencanaan, berakhir pada perbedaan analisa struktur suatu
perencana merencanakan dimensi komponen
120
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

bangunan. Dengan perbedaan tersebut, maka secara peraturan-peraturan, pendapat para ahli dan cara-
langsung dimensi struktural antar zona akan terjadi cara perhitungan yang dianalisis pada penelitian ini.
perubahan, sehingga akan mengubah nilai harga
bangunan tersebut. 2.1 Zonasi Gempa

Respons spektrum menujukan bahwa nilai Menurut Mustofa Nur[1], gempa bumi adalah
spektra mempengaruhi beban gempa yang diterima getaran asli dari dalam bumi, bersumber di dalam
oleh bangunan, maka dalam hal ini menunjukan bumi yang kemudian merambat ke permukaan bumi
bahwa aspek beban pada bangunan mengalami akibat rekahan bumi pecah dan bergeser dengan
beban yang berbeda disetiap zona gempanya keras. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika
dikarnakan beban gempa yang berbeda bumi (tektonik), aktivitas gunung api, akibat meteor
memungkinkan bahwa komponen yang ada pada jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), ledakan
bangunan akan mengalami perbedaan pula. Untuk bom nuklir di bawah permukaan. Gempa bumi
itu dikaji dua hal dasar yaitu, bagaimana perubahan tektonik merupakan gempa bumi yang paling umum
dimensi komponen struktural konstruksi gedung terjadi merupakan getaran yang dihasilkan dari
terhadap perbedaan zonasi gempa wilayah Aceh, peristiwa pematahan batuan akibat benturan dua
dan bagaimana analisis harga komponen struktural lempeng secara perlahan-lahan itu yang akumulasi
konstruksi gedung terhadap perubahan dimensi dari energi benturan tersebut melampaui kekuatan
masing-masing zona. Rencana anggaran biaya batuan, maka batuan di bawah permukaan.
adalah perhitungan biaya suatu bangunan
berdasarkan gambar dan spesifikasi pekerjaan Menurut Suharjanto[2], gempa bumi
konstruksi yang akan dibangun, sehingga dengan didefinisikan sebagai getaran sifat alami yang terjadi
adanya rencana anggaran biaya ini dapat disesuaikan pada lokasi tertenu dan sifatnya tidak berkelanjutan.
dengan zonasi gempa yang ada. Provinsi Aceh Dari kekuatan gempa yang ada maka salah satu yang
memiliki 18 zonasi gempa dan pada penelitian ini di dihasilkan zonasi wilayah gempa zona 16 yaitu
khususkan pada zona 16 (Kutacane dengan Ss = Kutacane dengan Ss = 1,585g, S1 = 0,634g dan
1,585 g, S1 = 0,634 g dan Blang Kejeren dengan Ss Blang Kejeren dengan Ss = 1,550g, S1 = 0,631g.
= 1,550 g, S1 = 0,631 g)
2.2 Respons Spektrum
Estimasi yang dibuat oleh konsultan perencana
adalah penaksiran anggaran biaya yang dilakukan Menurut Widodo[3], respons spektrum adalah
untuk perhitungan volume bangunan dengan harga suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk
satuan standar dan kualitas bangunan yang grafik/plot antara periode getar struktur T (waktu),
dikerjakan. Karena taksiran dibuat sebelum lawan respon-respon maksimum berdasarkan rasio
dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya redaman dan gempa tertentu. Respon spektrum
yang di peroleh adalah taksiran kasar biaya adalah suatu grafik nilai spectra yang
sebenarnya atau actual. Akibat kondisi di atas maka menghubungkan periode getar struktur terhadap T.
dilakukan penelitian pada pemodelan harga satuan
bangunan gedung terhadap kerawanan gempa yang Tiap wilayah Indonesia memiliki grafik respon
ada diprovinsi Aceh yang berdasarkan zonasinya spectrum yang berbeda, sesuai dengan zonasi
masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah wilayah gempa bumi yang telah di bagi oleh badan
untuk mengetahui perbedaan harga komponen pemerintah yang dikeluarkan oleh Pusat Litbang
struktur pondasi pada bangunan 4 lantai tidak Perumahan dan Permukiman Badan Penelitian dan
sederhana akibat zonasi gempa 16. Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan dapat diakses pada
2. TINJAUAN KEPUSTAKAN puskim.pu.go.id. Berdasarkan SNI 1726:2012 dapat
disimpulkan bahwan respons spektrum merupakan
Tinjauan kepustakaan merupakan kerangka dari parameter percepatan pergerakan tanah saat gempa.
teori dan konsep dasar dalam menentukan metode Nilai respons spektrum yang digunakan berdasarkan
untuk pemecahan masalah pada penelitian yang nilai parameter Ss dan S1 yang tertinggi. Parameter
dilakukan. Teori-teori tersebut berisi tentang Ss adalah percepatan batuan dasar pada periode
pendek dan S1 adalah percepatan batuan dasar pada
periode 1 detik.
121
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

2.3 Komponen Struktur Pelat Lantai 2.5 Estimasi Biaya

Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang Menurut Soeharto[5], Estimasi biaya adalah
terbuat dari beton bertulang dengan bidang yang penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan
arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan
lurus pada struktur tersebut. Ketebalan pada pelat ini sesuai dengan persyaratan atau kontrak. Salah satu
relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan metode estimasi biaya menurut Soeharto adalah
bentang panjang/lebar bidangnya. Pelat beton metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan
bertulang ini sangat kaku dan arahnya horizontal, biaya berdasarkan harga satuan, dilakukan bilamana
sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi angka yang menunjukkan volume total pekerjaan
sebagai diafragma/unsure pengaku horizontal ysng belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya
sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran per unitnya (per meter persegi, per meter kubik)
balok portal. Di dalam konstruksi, beton pelat telah dapat dihitung.
digunakan untuk mendapatkan bidang atau
permukaan yang rata. Pada umumnya bidang atau 2.6 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
permukaaan atas dan bawah suatu pelat adalah
sejajar atau hampir sejajar. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat No.28/PRT/M/2016[6],
Untuk merencanakan pelat beton bertulang Analisis harga satuan pekerjaan didefinisikan
yang perlu diperhatikan tidak hanya pembebanan sebagai analisis harga penetapan suatu harga satuan
saja, tetapi juga jenis perletakan dan jenis upah, tenaga kerja, dan bahan, serta pekerjaan yang
penghubung ditempat tumpuan. Kekakuan secara teknis dirinci secara detail berdasarkan suatu
hubungan antara pelat dan tumpuan akan metode kerja dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan
menentukan besar momen lentur yang terjadi pada yang diuraikan dalam suatu spesifikasi teknik,
pelat. Pada Gambar 1 terdapat beberapa tipe gambar desain dan komponen harga satuan.
tumpuan pelat. Besarnya harga bahan dan upah ditentukan oleh nilai
koefisien bahan dan tenaga kerja. Koefisien tersebut
berperan sebagai faktor pengali yang menjadi dasar
penghitungan biaya bahan dan upah kerja. Analisis
harga satuan suatu pekerjaan konstruksi dijabarkan
penyelesaian per satuan pekerjaan.

3. METODE PENELITIAN

Bab ini menganalisis secara singkat tentang


pengolahan data yang akan di masukan kedalam
perencanaan dengan bantuan software yang
menghasilkan gambaran perencanaan, dan tahapan
Gambar 1. Tumpuan Pelat evaluasi terhadap pemodelan harga satuan
bangunan.
2.4 Bangunan Tidak Sederhana
3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Penelitian akan dilakukan dengan pemodelan
No.45/PRT/M/2007[4] halaman 5, bangunan tidak struktur bangunan gedung 4 lantai tidak sederhana
sederhana adalah bangunan gedung dengan karakter dengan luas total lantai 1.760 m2. Lokasi penelitian
tidak sederhana serta memiliki kompleksitas ini adalah Wilayah Aceh dengan zona gempa 16
dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa (Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo
penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama Lues). Dalam penelitian ini, untuk zona 16 akan
paling singkat 10 (sepeluh) tahun. Bangunan tidak diamati pada Kota Kutacane karena memiliki respon
sederhana memiliki luas bangunan diatas 500 m2. spektrum tertinggi.

122
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

3.2 Pengolahan Data

Data yang akan diperlukan untuk permodelan


struktur bangunan ini berupa data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pengelola
teknis bangunan pada instansi terkait, peta zonasi
provinsi Aceh dan kekuatan gempa di setiap zonasi
yang akan mempengaruhi respons spektrum, dan
standar harga satuan material, pekerja, peralatan
pada bangunan di setiap zonasi. Gambar 2. Denah dan potongan bangunan tidak
sederhana 4 lantai
1. Klasifikasi bangunan yang digunakan adalah
bangunan 4 lantai tidak sederhana ciri utamanya Desain yang telah di rencanakan dan sudah
adalah memiliki jumlah lantai ≥ 4 (empat) lantai sesuai dengan yang di inginkan maka akan di uji
dengan luas lantai keseluruhannya lebih dari 500 beban gempa dengan respon spektrum pada
m2 (lima ratus meter persegi). Klasifikasi software SAP 2000 v.20 academic ultimate, dimana
bangunan tidak sederhana ini memiliki standar besaran nilai spektra gempa yang telah tersedia pada
luas bangunan yang tidak dapat diutilisasi sesuai web pemerintah www.puskim.pu.go.id. Nilai
fungsi utama bangunan, seperti luas ruang untuk spectra dimasukkan sesuai dengan zonasi yang nilai
lift, tangga, Air Handling Unit (AHU), koridor, SS dan S1 tertinggi dalam hal ini zonasi tersebut
pantry/dapur, dan Dead Space akibat konstruksi adalah Zonasi 16 (Kutacane). Beban yang akan
serta akibat bentuk arsitektur bangunan, seperti diinput dalam SAP terdiri dari beban mati, beban
universitas, kantor. hidup, beban angin dan beban gempa.
2. Luas lantai bangunan adalah 1.760 m2 detail
luasnya adalah panjang X 40 meter, arah panjang 3.3 Analisis Struktur
Y 11 meter dan arah Z 16 meter seperti terlampir
pada Gambar 2, Struktural bangunan simetris. Analisis beban gempa yang dilakukan adalah
analisis dinamis respon spektrum dengan
3. Pelat lantai pada bangunan ini terdiri dari 2 jenis
menggunakan software SAP 2000 versi 20. Analisis
pelat lantai, yaitu 4x3 meter dan 4x4 meter. struktural, pengecekan kapasitas, dan hasil
4. Faktor Keutamaan Gempa (FUG) yang pengecekan pada SAP 2000 versi 20. Pengujian
digunakan adalah 1,00. dengan respons spektrum model bangunan akan
5. Zonasi bangunan yang dipilih adalah zona 16 direncanakan dengan mutu, material dan syarat
(Kutacane). syarat bangunan lainnya :
6. Harga satuan yang digunakan adalah harga
 Mutu baja (fy) : 390 kg/cm2
satuan Kota Banda Aceh.
 Modulus elastisitas baja : 200.000 MPa
 Berat jenis Baja : 7.850 kg/cm2
 Mutu beton (f’c) : 26,4 MPa
 Modulus elastisitas beton : 235.000 N/mm2
 Berat jenis beton bertulang : 2.400 kg/cm2

3.4 Pendimensian Struktur Pelat Lantai

Pelat Lantai terdiri dari 2 tipe, pertama adalah


pelat lantai dengan ukuran 4x3 meter dengan
ketebalan dimensi rencana 12 cm. Tipe kedua adala
4x4 meter dengan ketebalan dimensi rencana yang
sama yaitu 12 cm .

123
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

Tabel 1. Dimensi pada bangunan sederhana 2 diameter tulangan yang digunakan adalah D13-150
lantai untuk pelat lantai zona 16 dapat dilihat nilai terbesar
pada analisis volume terletak pada volume
Komponen Struktur P (m) L(m) T(m) pembesian yang memperkirakan akan menjadi item
pekerjaan termahal dari item lainnya.
Pelat Lantai (4x3) 4,00 3,00 0,12
Pelat Lantai (4x4) 4,00 4,00 0,12 Tabel 3. Hasil perhitungan analisis volume
3.5 Analisis Harga Komponen struktur Tebal Jumlah Perhitungan Material
Zona Pelat Beton Pembesian Bekisting
Analisis harga komponen struktur terdiri dari 2 (cm) (m3) (kg) (m²)
tahap yang pertama analisis satuan pekerjaan dan 11,99 5180,93 123,88
yang kedua analisi harga pekerjaan. Analisis 16 12
32,86 5364,38 339,51
perubahan dimensi dikelompokkan berdasarkan
zonasi gempa, klasifikasi bangunan, faktor
keutamaan gempa, dan tinggi bangunan. Pada 4.3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
analisis dimensi rencana dibedakan berdasarkan
panjang (P), lebar (L), dan tinggi (T). Sedangkan AHSP yang digunakan pada penelitian ini
untuk analisis volume dibedakan berdasarkan item terdiri dari 3 item pekerjaan, yiatu pekerjaan beton,
pekerjaan beton (Volume Beton), pembesian pekerjaan pembesian, dan pekerjaan bekisting.
(Volume Pembesian) pada pembesian dibedakan Ketiga item tersebut digunakan sebagai metode
untuk besi ulir dan besi polos dan Bekisting (Volume dalam menghitung harga komponen struktural
Bekisting) . konstruksi gedung pada masing-masing zona gempa.
Pada penelitian ini harga satuan yang digunakan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah harga satuan Kota Banda Aceh tahun 2018.
Harga satuan tersebut untuk menganalisis
4.1 Hasil Analisis Struktur komponen harga struktural setiap zonasi yang
ditinjau agar harga yang dibandingkan sama, yang
Hasil analisis struktural yang dilakukan dengan membedakan hanya perbedaan dimensi struktur
menggunakan perangkat lunak SAP 2000 v.20.0.0 akibat nilai respon spectra. Untuk lebih jelasnya
Ultimate International Academic adalah informasi rekapitulasi AHSP dapat dilihat pada Tabel 4.
terkait kebutuhan luas penampang beton (LP), luas
tulangan (LT), dan rasio tulangan (RT), Sedangkan Tabel 4. Rekapitulasi AHSP (Analisa Harga
untuk pelat lantai, hasil analisis struktur memberi Satuan Pekerjaan) Komponen
informasi berupa momen ultimit (Mu), untuk Struktural
dilakukannya pengujian terhadap ketahanan pelat No Pekerjaan HSP
lantai terhadap beban bangunan. Beton mutu f’c = 26,4 Rp
1
MPa 1.234.069
Tabel 2. Hasil analisis struktur komponen Pembesian 1 kg dengan Rp
2
besi ulir 19.083
Jenis Zona 16 Pemasangan 1 m²
Momen Rp
Bangunan M11 M22 3 Bekisting Untuk Pelat
311.450
Mu Lantai
TS 4 20,755 21,024
(kN.m)
4.4 Analisis Harga Pelat Lantai

4.2 Analisis Volume Analisis harga pondasi ini perkalian antara


volume dan harga satuan pekerjaan dan pekerjaan ini
Selanjutnya perhitungan volume, volume dipisahkan berdasarkan item pekerjaan yaitu beton,
beton, bekisting, dan volume pembesian. Untuk pembesian, dan bekisting.
perhitungan volume beton (m3) dan bekisting (m2)
diameter tulangan, dan jarak antar tulangan,

124
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

Tabel 5. Jumlah harga bangunan tidak Dua Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah) dengan
sederhana 4 lantai harga satuan Kota Banda Aceh.
Pekerjaan Zona 16 2. Faktor perubahan respon spektra menyebabkan
perubahan pada harga komponen pelat lantai
Rp 14.794.018
Beton (m3) dikarenakan perubahan respon spektra
Rp 40.546.567 mempengaruhi pada momen ultimit pada pelat
Rp 38.581.185 lantai.
Bekisting (m2)
Rp 105.741.026
5.2 Saran
Pembesian Rp 98.865.307
Ulir (kg) Rp 102.366.160 Adapun saran untuk analisis selanjutnya adalah
Jumlah Rp 400.894.263 :
1. Dapat dilakukan perbandingan harga komponen
struktur pelat lantai untuk faktor keutamaan
gempa lainnya sehingga memiliki keakuratan
Harga pelat lantai pada zona 16 memiliki total
yang lebih untuk bangunan gempa.
harga pelat lantai senilai Rp 400.894.263 dengan
2. Melakukan perbandingan lebih lanjut dengan
harga satuan Kota Banda Aceh. Rinciannya dapat
jenis bangunan yang lebih komplit misalnya pada
dilihat pada Tabel 5.
bangunan bertingkat lainnya.
3. Melakukan perbandingan lebih lanjut dengan
Rp250,000,000 komponen struktur yang lebih komplit misalnya
pada komponen kolom balok dan lainnya.
Rp200,000,000 4. Melakukan analisis dengan menggunakan harga
satuan daerah lain dengan kemudahan material
Rp150,000,000
yang membuat pekerjaan di lapangan lebih
mudah.
5. Menggunakan Sofware lain dalam pemodelan
Rp100,000,000 atau pengujian terhadap bangunan dengan
perencanaan, beban, dan luas bangunan yang
Rp50,000,000 sama.
6. Ketelitian terhadap input data dalam sofware
Rp0
sangat berpengaruh karena apa yang akan
Beton Bekisting Pembesian Ulir dimasukan.

Gambar 3. Grafik jumlah harga komponen 6. DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa [1] Nur, MA, 2010, Gempa Bumi, Tsunami dan
harga tertinggi pada zona 16 ini merupakan harga Mitigasinya, Kebumen.
dari pembesian.
[2] Suharjanto, 2013, Rekayasa Gempa, Kepel
5. KESIMPULAN DAN SARAN Press, Yogyakarta.

5.1 Kesimpulan [3] Widodo, 2001, Respon Dinamik Struktur


Elastik. Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
dilakukan, maka penulis mendapatkan kesimpulan
sebagai berikut : [4] Peraturan Mentri, 2007, Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara No :
1. Total harga bangunan struktur pelat lantai untuk 45/PRT/M/2007, Peraturan Mentri Pekerjaan
zona 16 senilai Rp 400.894.263 (Empat Ratus Umum.
Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu

125
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126
ISSN 2685-0605

[5] Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek Dari


Konseptual Sampai Operasional. Jakarta :
Erlangga.

[6] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat, 2016, No : 28/PRT/M/,
Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, Jakarta.

126
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 1. No. 3, Desember 2019, Halaman 120 - 126

Anda mungkin juga menyukai