Disusun Oleh:
Disusun oleh :
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Program Studi S 1 Sipil
11
COST AND TENDER PROCESS PLAN FOR RENOVATION OF JATIDIRI
STADIUM, SEMARANG CITY
(TENDER PROCESS BASED ON PRESIDENTIAL REGULATION NUMBER 16 OF 2018 CONCERNING
PROCUREMENT OF GOODS / GOVERNMENTS)
Randy Budiarso(C.131.14.0105), FajarPamungkas(C.131.14.0135)
Program Studi S-1 Teknik SipilUniversitasSemarang
budiarso400@gmail.com, fpamungkas59@gmail.com
Abstrak
Biaya memegang peranan penting pada pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, perencanaan
anggaran biaya perlu dirancang dan disusun dengan baik berdasarkan pada suatu konsep estimasi
hingga dapat menghasilkan nilai estimasi biaya yang tepat dan ekonomis. Rencana Anggaran Biaya
merupakan suatu perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek untuk mengetahui
harga bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek tersebut
secara terperinci. Proyek Renovasi Stadion Jatidiri Semarang merupakan salah satu proyek
konstruksi yang nilainya mengalami laju peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
konstruksi sipil dan konstruksi khusus lainnya. Pelelangan secara online merupakan salah satu dari
kemajuan teknologi informasi yang berkembangannya di Indonesia begitu pesat, khususnya dalam
pelelangan pekerjaan konstruksi, sehingga dapat dilihat adanya perubahan peraturan dalam proses
pelelangan pekerjaan konstruksi, pelelangan pekerjaan konstruksi secara online sudah
diimplementasikan dan diaplikasikan secara lebih luas di Indonesia seperti pada proyek
pembangunan gedung secretariat daerah Kota Salatiga.
Abstrak
Costs play an important role in the implementation of the project. Therefore, budget planning needs to
be well designed and compiled based on an estimation concept so that it can produce an estimated
and economical cost. The Budget Plan is a calculation of the costs needed in the implementation of
the project to determine the price and wages, as well as other costs needed in implementing the
project in detail. The Semarang Jatidiri Stadium Project is one of the construction projects whose
value has experienced a fairly high rate of increase compared to civil construction and other special
constructions. Online auctions are one of the advances in information technology that has developed
in Indonesia so rapidly, especially in the auction of construction work, so that there can be changes in
regulations in the auction process of construction work, online construction work auctions have been
implemented and applied more widely in Indonesia such as on the construction project of the Salatiga
City regional secretariat building.
JUDUL ...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
iv
2.9.2 Jenis-jenis Kontrak ...................................................................................... 15
2.9.3 Stadion ......................................................................................................... 15
2.9.4 Klasifikasi Stadion....................................................................................... 16
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan........................................................................................................ 59
6.2 Saran .................................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyaksikan pertandingan dari dinding-dinding stadion. Dalam hal ini
pemerintah sedang meningkatkan taraf untuk Stadion Jatidiri dengan merenovasi
area lapangan sepakbola khususnya bagian tribun penonton.
Adapun maksud dan tujuan proyek Renovasi Stadion Jatidiri adalah untuk
meningkatkan mutu fasilitas lapangan sepak bola dan meningkatkan kapasitas
tribun penonton yang awalnya 25000 penonton menjadi 45000 penonton.
Sedangkan tujuan Renovasi Stadion Jatidiri adalah untuk meningkatkan minat
olahraga masyarakat Kota Semarang. Dengan dibangun atau direnovasinya area
lapangan sepak bola di GOR Jatidiri ini akan meningkatkan minat olahraga
masyarakat Kota Semarang.
Dengan meninjau kegiatan pekerjaan pada proyek Renovasi Jatidiri
penelitian laporan tugas akhir ini meliputi perhitungan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) proyek Renovasi Stadion Jatidiri pada renovasi tribun yang mengacu
tribun bagian barat meliputi pekerjaan struktur mulai dari pekerjaan pondasi tiang
pancang, pekerjaan tiebeam, pekerjaan kolom, dan pekerjaan balok. Pentingnya
penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sebagai estimasi bagi Dinas
Kepemudaan dan olahraga selaku pemilik pekerjaan Renovasi Stadion Jatidiri
yang mengacu pada Harga Satuan Pekerjaan Provinsi Jawa Tengah tahun 2018
dan nantinya dijadikan sebagai Harga Perkiraan Sementara (HPS) pada pelelangan
umum Renovasi Stadion Jatidiri diwujudkan melalui beberapa tahapan pelelangan
untuk memilih jasa konstruksi yang terbaik diantara penawaran lainnya
berdasarkan peraturan presiden No. 16 tahun 2018.
2
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat akan banyaknya ruang lingkup pekerjaan proyek Renovasi
Stadion Jatidiri, maka Tugas Akhir ini membatasi ruang lingkup batasan
pembahasan masalah sebagai berikut:
1) Pembahasan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan
struktur proyek Renovasi Stadion Jatidiri.
2) Perhitungan Harga Satuan Bahan dan Upah berdasarkan proses
lelang menurut Pepres No. 16 tahun 2018.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
a. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan struktur tribun
bagian barat meliputi pekerjaan pondasi tiang pancang, teabeam, kolom
dan balok.
b. Membuat proses lelang/tender proyek Renovasi Stadion Jatidiri
berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Dapat mengetahui jumlah total besarnya Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pekerjaan struktur proyek Renovasi Stadion Jatidiri.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi, terutama konsultan dan
kontraktor dalam rencana anggaran biaya dan tahapan pelelangan .
c. Sebagai masukan para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang bermanfaat dalam perencanaan proyek konstruksi.
3
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan ini disusun berdasarkan urutan
pembahasan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Membahas mengenai latar belakang, tujuan pembangunan stadion, data
teknis stadion, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika penulisan
Bab V Penutup
Pada bab ini akan dijelaskan megenai kesimpulan dan saran dari
perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Proses Pelelangan
pada Proyek Renovasi Stadion Jatidiri.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB II
STUDI PUSTAKA
5
Sebuah penyusunan RAB Proyek mempunyai beberapa kegunaan, antara lain :
1. Sebagai bahan dasar usulan pengajuan proposal agar didapatkannya sejumlah alihan
2. dana bagi sebuah pelaksanaan proyek dari pemerintah pusat ke daerah pada instansi
– instansi tertentu
3. Sebagai standar harga patokan sebuah proyek yang dibuat oleh stakes holderdalam
bentukowner estimate(OE)
4. Sebagai bahan pembanding harga bagi stakes holder dalam menilai tingkat
kewajaran owner estimate (OE) yang dibuatnya dalam bentuk engineering estimate
(EE) yang dibuat oleh pihak konsultan.
5. Sebagai rincian item harga penawaran yang dibuat kontraktor dalam menawar
pekerjaan proyek.
6. Sebagai dasar penentuan kelayakan ekonomi teknik sebuah investasi proyek
sebelum dilaksanakan pembangunannya.
Seperti yang telah disinggung pada bagian diatas, maka jika dirumuskan secara umum
RAB Proyek merupakan total penjumlahan dari hasil perkalian antara volume suatu item
pekerjaan dengan harga satuannya. Bahasa sistematis yang dapat dituliskan adalah sebagai
berikut :
RAB = ∑ [ (volume) x Harga Satuan Pekerjaan ]
7
b. Biaya Tak Terduga (Contingensicy)
Merupakan biaya tak terduga yang digunakan untuk kejadian - kejadian yang
mungkin terjadi mungin tidak terjadi, misalnya naiknya permukaan air tanah,
banjir, tanah longsor dan diperuntukkan guna menyesuaikan perencanaan rinci
dengan lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung. Besarnya
diperkirakan 5% dari jumlah biaya langsung.Contingensicy harus digunakan
untuk menutup biaya karena perubahan yang tidak dapat diramalkan, tetapi tidak
untuk menutup ketidak cukupan.
c. Keuntungan (Profit)
Merupakan keuntungan yang didapat oleh pelaksana kegiatan proyek
(kontraktor) sebagai nilai imbal jasa dalam proses pengadaan proyek yang telah
dikerjakan. Secara umum keuntungan yang diset oleh para kontraktor antara
10% - 12% atau bahkan lebih, tergantung dari keinginan kontraktor.
9
Tahapan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini :
Daftar Volume
Harga Satuan Alat & Harga Satuan
Pekerjaan
Alat
Analisa Alat
Rekapitulasi
10
pekerjaan di lapangan sangat berguna untuk membantu para estimator dalam
menganalisa proyek berikutnya.
3. Upah Tenaga Kerja
Biaya perkiraan untuk menghitung upah tenaga kerja antara lain mandor, kepala
tukang, tukang dan buruh (pekerja kasar). Biaya upah tenaga kerja ini akan bervariasi
tergantung pekerjaan, keahlian, peraturan upah minimum, kondisi pasar dan
sebagainya.
4. Biaya Material
Biaya material dapat diperkirakan dengan tepat apabila material tersebut tersedia dan
banyak dijual di pasaran. Jumlah material yang diperlukan harus dihitung
berdasarkan gambar kerja dan tidak tergantung pada kinerja tukang atau metode
kerja. Akan tetapi juga diperkirakan material yang terbuang, faktor ini sangat
bervariasi dan tergantung pada kinerja dan prosedur kerja yang dipakai oleh tukang.
5. Biaya Overhead dan Keuntungan
Biaya ini akan tergantung pada kebijakan perusahaan, kondisi pasar, dan banyak
variabel lainnya.
12
2.8 Prinsip Dasar Pelelangan
Proses pengadaan perusahaan jasa konstruksi ini diatur oleh peraturan pemerintah
terutama digunakan dilingkungan proyek pemerintah. Prinsip dasar pelelangan menurut
Peraturan Presiden No 16 Pasal 6 Tahun 2018 :
1. Efisien
Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang
terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat –
singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Efektif
Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan.
3. Terbuka dan Bersaing
Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagu penyedia barang/jasa yang memenuhi
persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia
barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/criteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas dan transparan.
4. Transparan
Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang atau jasa termasuk
syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan
calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang
berminat serta bagi masyarakat luas dan umumnya.
5. Adil dan tidak diskriminatif
Memberikan perlakuan yang sama bagi calon penyedia barang/jasa yang tidak
mengarah untuk memberi keuntungan pada pihak tertentu, dengan cara atau alasan
apapun.
6. Akuntabel
Mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pelayanan masyarakat sesuai prinsip –
prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa
13
2.9 Tahapan Pelelangan
2.9.1 Tahapan Pelaksanaan Pemilihan Melalui Tender / Seleksi Berdasarkan
Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018
Pelaksanaan pemilihan melalui tender atau seleksi meliputi :
a. Pelaksanaan Kualifikasi
b. Pengumuman dan/atau Undangan
c. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan
d. Pemberian Penjelasan
e. Penyampaian Dokumen Penawaran
f. Evaluasi Dokumen Penawaran
g. Penetapan dan Pengumuman Pemenang
h. Sanggah
14
2) Kontrak Biaya Plus Jasa (Cost plus fee contract)
Dalam kontrak ini, kontraktor akan menerima pembayaran atas
pengeluarannya, ditambah dengan biaya untuk overhead dan keuntungan. Besarnya
biaya overhead dan keuntungan biasanya dihitung berdasarkan presentase biaya yang
akan dikeluarkan kontraktor. Yang menjadi kelemahan jenis kontrak ini hampir sama
dengan jenis kontrak harga satuan dimana pemilik tidak dapat mengetahui biaya
aktual proyek yang akan dilaksanakan. Biasanya kontrak jenis ini dipakai jika proyek
tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang singkat sementara rencana
spesifikasinya belum dapat diselesaikan.
3) Kontrak Biaya Menyeluruh (Lump sum contract)
Dalam Kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek
sesuai dengan rancangan biaya tertentu. Apabila terjadi perubahan dalam kontrak,
perlu dilakukan negosiasi antara pemilik dan kontraktor untuk menentukan besarnya
pembayaran (baik tambah maupun kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor
terhadap perubahan tersebut. Kontrak jenis ini hanya bisa diterapkan apabila ada
perencanaan yang telah benar-benar selesai, dimana kontraktor sudah dapat
melakukan estimasi kuantitas secara akurat. Biasanya pemilik proyek dengan jumlah
anggaran yang terbatas akan memilih jenis kontrak ini, karena merupakan satu-
satunya jenis kontrak yang memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
2.9.3 Stadion
Stadion adalah sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan
acara olahraga, di mana di dalamnya terdapat lapangan atau pentas yang dikelilingi tempat
berdiri atau duduk bagi penonton. Stadion tertua yang kita kenal adalah sebuah stadion
di Olympia, Peloponnesos, Yunani yang telah menyelenggarakan Olimpiade Kuno sejak
tahun 776 SM. Stadion umumnya digunakan untuk merujuk kepada bangunan yang
menyelenggarakan kegiatan luar ruangan (outdoor), sementara bagi kegiatan dalam
ruangan bangunannya disebut gelanggang. Stadion modern seringkali mempunyai atap di
tribun penonton, namun ada pula stadion yang tak beratap sama sekali maupun yang malah
menutupi keseluruhan stadion (stadion berbentuk kubah, dome). Meskipun masih terdapat
15
banyak stadion yang dirancang agar penontonnya berdiri, demi alasan keselamatan ada
stadion-stadion yang kini telah memasang bangku bagi seluruh penontonnya
2.9.4 Klasifikasi Stadion
1) Klasifikasi stadion menurut buku Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan
Stadion, tahun 1991 adalah:
a. Stadion Terbuka, Stadion Sepakbola dengan arena permainannya terbuka
atau tanpa atap.
b. Stadion Tertutup, Stadion Sepakbola yang semua ruangan dan arena
olahraganya berada di dalam gedung.
c. Stadion Bergerak, kombinasi dari stadion terbuka dan tertutup yang
merupakan perpaduan teknologi tinggi, atap stadion ini dapat membuka dan
menutup sesuai dengan kebutuhan.
2) Tipe Stadion Berdasarkan Olahraga Yang Diakomodasi
a. Stadion sepak bola, stadion yang fungsinya dikhususkan untuk olahraga
sepak bola saja.
b. Stadion Olimpik, stadion yang berfungsi tidak hanya untuk sepak bola saja,
namun juga terdapat fasilitas untuk olahraga atletik juga.
3) Tipe Stadion berdasarkan kapasitas penonton dan Wilayah Pelayanan
Penggunaannya. melayani wilayah Propinsi dengan kapasitas tempat duduk
mencapai 30.000-50.000 kursi. Penggunanya melayani wilayah kabupaten atau
kota madya dengan kapasitas tempat duduk 10.000- 30.000 kursi. Penggunanya
melayani wilayah Kecamatan denag kapasitas tempat duduk 5.000- 10.000 kursi.
Jumlah lintasan lari minimal 100m, Secara umum stadion yang menggelar
pertandingan internasional memiliki kapasitas 30.000 tempat duduk bahkan lebih
ideal untuk menyediakan kapasitas 40.000 tempat duduk.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Selesai
17
beberapa literatur, jika sudah lengkap maka proses dilanjutkan dengan analisis bahan,
upah dan peralatan yang digunakan sebagai bahan untuk menghitung volume dan
harga satuan pekerjaan yang kemudian menghasilkan rencana anggaran biaya (RAB)
dan selesai.
Mulai
Pengumuman dan
Pekerjaan Pelelangan,
dokumen
Pendaftaran
Pengumuman Pemenang
Selesai
Gambar 3.2. Bagan Alir Pelelangan, menjelaskan bahwa proses tahapan secara garis
besarnya meliputi persiapan pengumuman pekerjaan dan dokumen pelelangan yang
akan dilelangkan, kemudian apakah pekerjaan tersebut kontraktor ada yang daftar, jika
18
belum kembali lagi ke persiapan pengumuman pekerjaan dan dokumen. Jika ya maka
berlanjut proses upload dokumen penawaran, kemudian pembukaan dokumen
penawaran dan proses evaluasi dan terakhir adalah pengumuman pemenang.
3.3 Data
Sebagai dasar pengerjaan laporan Tugas Akhir, dibutuhkan data-data mengenai segala
sesuatu yang berkaitan dengan proyek. Untuk mendapatkan data-data tersebut digunakan
beberapa metode, sebagai berikut:
1. Tanya jawab (interview) sebagai data primer
Adalah metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara tanya
jawab dengan pengawas lapangan dan semua pihak lain yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek. Metode tanya jawab dilakukan sebagai tindak lanjut dari metode
pengamatan langsung. Secara umum, data yang didapatkan dari pengamatan langsung
belum cukup, ada hal-hal lain yang harus mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh dari tanya jawab dengan pihak-pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung pada saat proyek sedang berjalan.
19
b. Gambar
Dalam pengumpulan data ini didapat sampel gambar yang diperoleh
dari Bagian Teknik PPK Operasi Dinas Kepemudaan dan Pariwisata yang
nantinya akan dilakukan perhitungan volume pekerjaan. Gambar yang akan
digunakan berupa gambar lengkap yang termasuk detail-detail baik dari
pekerjaan sipil dan arsitektur.
c. Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode Pelaksanaan Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan
pelaksanaan konstruksi dengan mengikuti procedure dan telah dirancang
Dokumen Lelang maupun sesuai dengan pengetahuan secara standar yang telah
diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi
teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien
dan efektif serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.
4. Studi Pustaka(Literatur)
Merupakan cara pengumpulan data dengan membaca atau mempelajari buku-
buku literatur yang ada hubungannya dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk
penyusunan laporan tugas akhir.
Lokasi Proyek Renovasi Stadion Jatidiri bertempat di Karang Rejo, Gajahmungkur, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50231. Selanjutnya lokasi proyek ini dapat dilihat pada gambar
diatas.
21
c. Data Umum
Data umum proyek Renovasi Stadion Jatidiri adalah:
a. Nama Proyek : Renovasi Stadion Jatidiri Semarang.
b. Lokasi Proyek : Karang Rejo, Gajahmungkur, Kota Semarang Jawa
Tengah 50231
c. Nama Instansi : Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata
d. Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
e. Nilai Kontrak : Rp. Rp. 19.281.019.000,00
(Sembilan Belas Milyar Dua Ratus Delapan Puluh
Satu Juta Sembilan Belas Ribu Rupiah)
f. Konsultan Review Design : CV. IDENTITAS
g. Management Konstruksi : PT. ARTEFAK AKRINDO
h. Kontraktor (Pelaksana) : PT. DUTA MAS INDAH.
i.Waktu Pelaksanaan : (100 Hari Kalender)
22
3. Mencari daftar harga satuan upah dan bahan terbaru sesuai ketentuan tiap daerah
masing-masing. Pada kali ini menggunakan “Standar Harga Satuan Pekerjaan Bahan
& Upah Pekerjaan Konstruksi Kota Semarang” Edisi II tahun 2018.
4. Menganalisaharga satuan pekerjaan per item pekerjaan. Adalah perhitungan
kebutuhan bahan, upah dan alat per item pekerjaan. Untuk membuat Analisa
Pekerjaan kata dapat langsung mengacu Ke SNI.
5. Menyusun Rencana Anggaran Biaya. Setelah rangkaian pekerjaan diatas selesai
dikerjakan, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
Pada pekerjaan proyek Renovasi Stadion Jatidiri secara umum memiliki tahap-
tahap lelang sebagai berikut :
Tabel III.4 Tahapan Pelelangan proyek Renovasi Stadion Jatidiri. Sumber : Tugas akhir, 2019)
23
No. Tahap TanggalMulai Jam TanggalSampai Jam
11 Pengumuman Pemenang 27-Apr-18 14:02 27-Apr-18 15:00
12 Masa Sanggah Hasil Lelang 27-Apr-18 15:01 02-Mei-18 15:00
13 Surat Penunjukan Penyedia Barang / 07-Mei-18 08:00 07-Mei-18 15:00
Jasa
14 Penandatanganan Kontrak 09-Mei-18 08:00 09-Mei-18 15:00
24
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
RAB (Rencana Angaran Biaya) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah
maupun bahan dalam sebuah perkerjaan proyek konstruksi, baik Rumah, gedung,
jembatan, dan lain-lain. Dengan dilakukannya perhitungan RAB sebelum melaksanakan
pekerjaan konstruksi dapat mengurangi pembengkakan biaya ataupun tenaga, sehingga
kita bisa mendapatkan hasil yg maksimal dengan biaya yang efisien. Adapun langkah-
langkah menghitung RAB adalah sebagai berikut :
a B
I UMUM
1 Pengukuran dan Pas. Bowplank
2 Papan Proyek
3 Administrasi dan Dokumentasi
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah untuk Pondasi
2 Urugan Kembali
3 Pasir Urug
25
NOMOR URAIAN PEKERJAAN
a B
III PEKERJAAN PONDASI
1 Tiang Pancang (P2)
- Tiang Pancang Ø50 cm
2 Tiang Pancang (P3)
- Tiang Pancang Ø50 cm
3 Tiang Pancang (P4)
- Tiang Pancang Ø50 cm
4 Tiang Pancang (P5)
- Tiang Pancang Ø50 cm
5 Tiang Pancang (P6)
- Tiang Pancang Ø50 cm
6 Tiang Pancang (P6A)
- Tiang Pancang Ø50 cm
7 Tiang Pancang (P7)
- Tiang Pancang Ø50 cm
8 Tiang Pancang (P8)
- Tiang Pancang Ø50 cm
IV PEKERJAAN BETON
1 Lantai Kerja
2 Pondasi Pilecap P2
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
3 Pondasi Pilecap P3
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
4 Pondasi Pilecap P4
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
5 Pondasi Pilecap P6
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
6 Pondasi Pilecap P6A
- Beton K-300
26
NOMOR URAIAN PEKERJAAN
a B
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
7 Pondasi Pilecap P7
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
8 Pondasi Pilecap P8
- Beton K-300
- Pembesian Pilecap
- Bekisting
9 Tiebeam 1 (30x60)cm
- Beton K-300
- Pembesian Tiebeam
- Bekisting
10 Tiebeam 2 (30x50)cm
- Beton K-300
- Pembesian Tiebeam
- Bekisting
11 Kolom K1D (70x70)cm Elv. -0.70 s/d 25.45
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +25.45 | As 31-32 = Elv. -0.70 s/d +23.60
- Beton K-300
- Pembesian Kolom
- Bekisting
12 Kolom K2 (60x60)cm
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +25.45 | As 31-32 = Elv. -0.70 s/d +23.60
- Beton K-300
- Pembesian Kolom
- Bekisting
13 Balok As 1-22 = Elv. +9.95 ǀ As 30-32 = Elv. +8.50
a) Balok BA1 25x55cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
b) Balok BA2 25x45cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
c) Balok B230x65cm
27
NOMOR URAIAN PEKERJAAN
a B
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
d) Balok B2’30x75cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
e) Balok B330x50cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
f) Balok B435x80cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
g) Balok B530x60cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
14 Balok As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 ǀ As 30-32 = Elv. +12.50
a) Balok BA1 25x55cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
b) Balok BA2 25x45cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
c) Balok B2 30x65cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
d) Balok B3 30x50cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
e) Balok B4 35x80cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
28
NOMOR URAIAN PEKERJAAN
a B
- Bekisting
f) Balok B5 30x60cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
15 Balok As 1-22 = Elv. +22.40
a) Balok B2 30x65cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
b) Balok B2’30x75cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
c) Balok KS2 30x65cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
d) Balok KS325x50cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
e) Balok BL20x40cm
- Beton K-300
- Pembesian Balok
- Bekisting
29
Tabel 4. 2. Rekap Perhitungan Volume Pekerjaan Struktur Renovasi Stadion
Jatidiri Semarang
a b c d
I UMUM
1 Pekerjaan administrasi dan dokumentasi LS 1,00
2 Pengukuran dan pemasangan bowplank LS 1,00
3 Papan nama pekerjaan LS 1,00
II PEKERJAAN TANAH
1 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 2 m M3 628.94
2 Pengurugan tanah kembali bekas galian M3 209.44
3 Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug M3 35.56
IV PEKERJAAN BETON
Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f'c = 7,4 MPa
1 M3 33.08
(K-100) slump (3-6) w/c = 0,87
2 Pondasi Pilecap P2
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 10.80
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,494.46
30
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 15.60
3 Pondasi Pilecap P3
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 16.36
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 3,247.34
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 13.50
4 Pondasi Pilecap P4
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 18.23
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 2,515.29
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 16.20
5 Pondasi Pilecap P6
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 75.60
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 10,646.10
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 52.50
6 Pondasi Pilecap P6A
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 21.60
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 3,041.74
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 15.00
7 Pondasi Pilecap P7
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 28.77
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 4,277.77
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 17.28
8 Pondasi Pilecap P8
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 35.38
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 3,847.45
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk pondasi M2 19.80
9 Tiebeam 1 (30x60)cm
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 30.68
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 5,952.22
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof M2 102.25
10 Tiebeam 2 (30x50)cm
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 70.25
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 13,887.69
31
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk sloof M2 234.17
11 Kolom K1D (70x70)cm
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +9.95 | As 31-32 = Elv. -0.70
s/d +12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 160.08
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 40,789.66
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 80.04
12 Kolom K1D (70x70)cm
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 | As 31-32 = Elv. -
12.50 s/d +19.10
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 101.87
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 25,957.06
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 50.94
13 Kolom K1D (70x70)cm
As 1-22 = Elv. +17.90 s/d =25.45 | As 31-32 = Elv.
+19.10 s/d +23.60
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 90.21
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 22,985.54
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 46.21
14 Kolom K2 (60x60)cm
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +9.95 | As 31-32 = Elv. -0.70
s/d +12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 182.95
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 41,420.91
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 91.48
15 Kolom K2 (60x60)cm
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 | As 31-32 = Elv. -
12.50 s/d +19.10
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 140.18
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 31,720.98
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 70.09
16 Kolom K2 (60x60)cm
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 | As 31-32 = Elv. -
12.50 s/d +19.10
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 137.81
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 30,140.95
32
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 66.53
17 Kolom K2 (60x60)cm
As 1-22 = Elv. +17.90 s/d =25.45 | As 31-32 = Elv.
+19.10 s/d +23.60
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 66.28
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 14,998.34
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom M2 33.14
18 Balok BA1 (25x55cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 | As 30-32 = Elv. +8.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 13.37
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 2,645.18
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 65.66
19 Balok BA2 (25x45cm)
As 1-22 = Elv. +9.95
33
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
As 30-32 = Elv. +8.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 6.30
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 982.10
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 24.93
24 Balok BA1 (25x55cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90 | As 30-32 = Elv.
+12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 16.20
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 3,185.57
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 79.52
25 Balok BA2 (30x45cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 22.62
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 4,219.80
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 115.62
26 Balok B2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 40.91
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 8,512.46
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 167.82
27 Balok B2' (30x75cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90 | As 30-32 = Elv.
+12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 38.26
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 8,378.12
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 153.04
28 Balok B3 (30x50cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90 | As 30-32 = Elv.
+12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 12.15
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 2,421.98
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 52.65
29 Balok B4 (30x80cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90 | As 30-32 = Elv.
34
+12.50
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 61.97
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 12,997.63
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 215.79
30 Balok B5 (30x80cm)
As 30-32 = Elv. +12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 9.45
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,473.15
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 37.39
31 Balok BL (25x40cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90 | As 30-32 = Elv.
+12.50
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 11.32
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,626.63
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 59.45
32 Balok KS1 (30x60cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d 17.90
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 6.45
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,245.11
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 16.14
33 Balok B2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 20.30
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 4,223.77
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 83.27
34 Balok B2' (30x75cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 7.65
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,791.75
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 30.60
35 Balok BL (25x40cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 10.41
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
35
PERKIRAAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN
KUANTITAS
a b c d
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,655.62
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 54.65
36 Balok KS2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 10.73
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 2,949.27
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 44.00
37 Balok B2' (30x75cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
- Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K-
M3 6.25
300) slump (12±2) cm w/c = 0,52
- Pembesian dengan besi tulangan ulir Kg 1,064.70
- Pemasangan 1 m2 bekisting untuk balok M2 31.25
Tabel 4.3.Standar Harga Satuan Upah dan Bahan Provinsi Jawa Tengah.
HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN
SATUAN
A UPAH
1 Pekerja (L01) OH 77,250.00
2 Tukang Batu (L02) OH 92,700.00
3 Tukang Besi (L04) OH 97,850.00
4 Kepala Tukang (L16) OH 97,850.00
5 Mandor (L17) OH 103,000.00
36
HARGA
NO. URAIAN KODE SATUAN
SATUAN
B BAHAN
1 Pasir Urug (quarry-lokasi pekerjaan) M12 M3 64,706.25
2 Pasir Muntilan M26 M3 305,178.00
3 Batu Pecah M30 M3 329,896.00
4 Kayu Kelapa M68 M3 3,819,444.00
5 Dolken kayu galam Ø 8-10 cm, pjg 3m M75 Batang 27,810.00
6 Kayu Sengon (papan) M88 M3 1,326,444.00
7 Multipek tebal 0,9 cm M100 Lembar 105,450.00
8 Baja tulangan ulir U - 32 M158 Kg 10,564.00
9 Kawat Beton M172 Kg 18,900.00
10 Paku M173 Kg 16,950.00
11 Tiang Pancang Ø 50cm M292 M’ 5,700,000.00
12 Portland Cement M434 Kg 1,025.00
13 Minyak Bekisting M551 Liter 16,800.00
14 Air M761 Liter 164.85
C PERALATAN
1 Crane on wheel 10-15 ton E19 Jam 402,522.00
2 Pile drive + hammer 2,5 ton E29 Jam 188,677.00
3 Trailer 20 ton E34 Jam 563,705.00
4 Alat Bantu E45 Set 50,000.00
5 Alat penyambung tiang pancang dolken E79 Hari 350,000.00
(Sumber :Standar Harga Satuan Upah dan Bahan Provinsi Jawa Tengah , 2018)
(Adapun Harga Satuan Upah dan Bahan bisa dilihat dilampian 2)
37
4.4. Harga Satuan Pekerjaan
Harga Satuan Pekerjaan dari Pekerjaan Struktur Renovasi Stadion Jatidiri
Semarang berdasarkan Standar Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan
Konstruksi Provinsi Jawa Tengah. Berikut Rekap Harga Satuan PekerjaanStruktur
Renovasi Stadion Jatidiri Semarang.
JUMLAH
NO ITEM PEKERJAAN SATUAN
HARGA
38
4.5. Rencana Anggaran Biaya
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan dari volume
pekerjaan dikalikan harga satuan pekerjaan.
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
PEKERJAAN
I
PENDAHULUAN
Pekerjaan administrasi dan
1 LS 1,00 6,000,000.00 6,000,000.00
dokumentasi
Pengukuran dan
2 LS 1,00 10,000,000.00 10,000,000.00
pemasangan bowplank
3 Papan nama pekerjaan LS 1,00 2,500,000.00 2,500,000.00
II PEKERJAAN TANAH
Penggalian 1 m3 tanah
1 M3 628.94 81,576.00 51,306,735.74
biasa sedalam 2m
Pengurugan tanah kembali
2 M3 209.44 27,192.00 5,695,074.67
bekas galian
Pengurugan 1 m3 dengan
3 M3 35.56 112,037.00 3,983,587.57
pasir urug
39
IV PEKERJAAN BETON
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Membuat 1 m3 lantai kerja
beton mutu f’c = 7,4 MPa
1 M3 33.08 879,307.00 29,088,354.87
(K-100) slump (3-6) cm
w/c = 0,87
2 Pondasi Pilecap P2
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 10,80 1,094,237.00 11,817,759.60
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 1494.46 13,982.00 20,895,541,34
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 15.60 143,721.00 2,242,047.6
bekisting untuk pondasi
3 Pondasi Pilecap P3
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 16.36 1,094,237.00 17,898,161.05
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 3247.34 13,982.00 45,404,326.21
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 13.50 143,721.00 1,940,233.50
bekisting untuk pondasi
4 Pondasi Pilecap P4
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 18.23 1,094,237.00 19,942,469.33
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 2515.29 13,982.00 35,168,751.70
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 16.20 143,721.00 2,328,280.20
bekisting untuk pondasi
5 Pondasi Pilecap P6
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 75.60 1,094,237.00 82,724,317.20
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 10646.10 13,982.00 148,853,786.24
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 52.50 143,721.00 7,545,352.50
bekisting untuk pondasi
6 Pondasi Pilecap P6A
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 21,60 1,094,237.00 23,635,519.20
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi Kg 3041.74 13,982.00 42,529,653.21
40
tulangan ulir
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Pemasangan 1 m2
M2 15.00 143,721.00 2,156,815.00
bekisting untuk pondasi
7 Pondasi Pilecap P7
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 28.77 1,094,237.00 31,481,198.49
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 4277.77 13,982.00 59,811,800.18
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 17.28 143,721.00 2,485,675.88
bekisting untuk pondasi
8 Pondasi Pilecap P8A
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 35.38 1,094,237.00 38,709,728.11
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 3847.45 13,982.00 53,795,113.05
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 19.80 143,721.00 2,845,675.80
bekisting untuk pondasi
9 Tiebeam 1 (30x60cm)
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 30.68 1,094,237.00 33,566,376.52
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 5952.22 13,982.00 83,223,965.87
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 102.25 151,016.00 15,441,688.03
bekisting untuk sloof
10 Tiebeam 2 (30x50cm)
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 70.25 1,094,237.00 76,869,602.13
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 13887.69 13,982.00 194,177,736.17
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 234.17 151,016.00 35,362,661.64
bekisting untuk sloof
11 Kolom K1D (70x70cm)
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +9.95 I As 31-32 = Elv. -0.70 s/d +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 160.08 1,094,237.00 175,168,741.67
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 40789.66 13,982.00 570,321,090.24
tulangan ulir
41
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Pemasangan 1 m2
M2 80.04 333,312.00 26,670,788.30
bekisting untuk kolom
12 Kolom K1D (70x70cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50 s/d +19.10
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c
2 = 26,4 MPa (K-300) M3 101.87 1,094,237.00 111,471,017.43
slump (12±2)cm w/c=0,52
Pembesian dengan besi
Kg 25957.06 13,982.00 362,931,602.88
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 50.94 333,312.00 16,972,319.83
bekisting untuk kolom
13 Kolom K1D (70x70cm)
As 1-22 = Elv. +17.90 s/d +25.45 I As 31-32 = Elv. +19.10 s/d +23.60
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 90.21 1,094,237.00 98,710,025.53
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 22985.54 13,982.00 321,383,877.30
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 46.21 333,312.00 15,396,726.88
bekisting untuk kolom
14 Kolom K2 (60x60cm)
As 1-22 = Elv. -0.70 s/d +9.95 I As 31-32 = Elv. -0.70 s/d +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 182.95 1,094,237.00 200,192,847.62
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 41420.91 13,982.00 579,147,215.80
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 91.48 333,312.00 30,480,900.91
bekisting untuk kolom
15 Kolom K2 (60x60cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50 s/d +19.10
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 140.18 1,094,237.00 153,394,519.61
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 31720.98 13,982.00 443,522,756.35
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 70.09 333,312.00 23,355,495.50
bekisting untuk kolom
16 Kolom K2 (60x60cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50 s/d +19.10
42
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 137.81 1,094,237.00 150,794,612.50
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 30140.95 13,982.00 421,430,712.51
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 66.53 333,312.00 22,167,927.94
bekisting untuk kolom
17 Kolom K2 (60x60cm)
As 1-22 = Elv. +17.90 s/d +25.45 I As 31-32 = Elv. +19.10 s/d +23.60
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 66.28 1,094,237.00 72,521,651.41
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 14998.34 13,982.00 209,706,758.64
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 33.14 333,312.00 11,041,979.26
bekisting untuk kolom
18 Balok BA1 (25x55cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 I As 31-32 = Elv. +8.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 13.37 1,094,237.00 14,635,009.54
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 2645.18 13,982.00 36,984,941.98
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 65.66 345,816.00 22,705,327.57
bekisting untuk balok
19 Balok BA2 (25x45cm)
As 1-22 = Elv. +9.95
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 58.55 1,094,237.00 64,064,074.79
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 12183.15 13,982.00 170,344,771.52
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 240.19 345,816.00 83,062,236.67
bekisting untuk balok
20 Balok BA2’ (30x75cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 I As 31-32 = Elv. +8.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 30.61 1,094,237.00 33,493,500.33
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 6596.85 13,982.00 92,237,172.06
tulangan ulir
43
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Pemasangan 1 m2
M2 122.44 345,816.00 42,340,327.78
bekisting untuk balok
21 Balok B3 (30x50cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 I As 31-32 = Elv. +8.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 20.19 1,094,237.00 22,092,645.03
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 3892.12 13,982.00 54,419,637.09
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 87.49 345,816.00 30,255,441.84
bekisting untuk balok
22 Balok B4 (35x80cm)
As 1-22 = Elv. +9.95 I As 31-32 = Elv. +8.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 47.71 1,094,237.00 52,208,235.74
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 10007.22 13,982.00 139,920,885.95
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 166.14 345,816.00 57,453,870.24
bekisting untuk balok
23 Balok B5 (30x80cm)
As 31-32 = Elv. +8.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 6.30 1,094,237.00 6,891,066.93
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 982.10 13,982.00 13,731,767.52
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 24.93 345,816.00 8,620,501.25
bekisting untuk balok
24 Balok BA1 (25x55cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 16.20 1,094,237.00 17,725,408.38
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 3185.57 13,982.00 44,540,693.82
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 79.52 345,816.00 27,499,893.50
bekisting untuk balok
25 Balok BA2 (25x45cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90
44
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 22.62 1,094,237.00 24,753,282.30
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 4219.80 13,982.00 59,001,194.84
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 115.62 345,816.00 39,983,591.74
bekisting untuk balok
26 Balok B2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 40.91 1,094,237.00 44,762,062.38
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 8512.46 13,982.00 119,021,203.60
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 167.82 345,816.00 58,036,224.38
bekisting untuk balok
27 Balok B2’(30x75cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 38.26 1,094,237.00 41,864,413.38
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 8378.12 13,982.00 117,142,830.20
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 153.04 345,816.00 52,922,297.38
bekisting untuk balok
28 Balok B3 (20x50cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 12.15 1,094,237.00 13,294,979.55
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 2421.98 13,982.00 33.864,064.73
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 52.65 345,816.00 18,207,212.40
bekisting untuk balok
29 Balok B4 (35x80cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 61.97 1,094,237.00 67,809,429.20
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 12997.63 13,982.00 181,732,925,34
tulangan ulir
45
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Pemasangan 1 m2
M2 215.79 345,816.00 74,622,597.19
bekisting untuk balok
30 Balok B5 (30x80cm)
As 30-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 9.45 1,094,237.00 10,336,600.40
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 1473.15 13,982.00 20,597,651.29
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 37.39 345,816.00 12,930,751.87
bekisting untuk balok
31 Balok BL (25x40cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 11.32 1,094,237.00 12,391,139.79
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 1626.63 13,982.00 22,743,545.11
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 59.45 345,816.00 20,559,107.02
bekisting untuk balok
32 Balok KS1 (30x60cm)
As 1-22 = Elv. +14.30 s/d +17.90 I As 31-32 = Elv. +12.50
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 12.15 1,094,237.00 13,294,979.55
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 2421.98 13,982.00 33.864,064.73
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 52.65 345,816.00 18,207,212.40
bekisting untuk balok
33 Balok B2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 20.30 1,094,237.00 22,210,330.22
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 4223.77 13,982.00 59,056,712.19
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 83.27 345,816.00 28,796,789.95
bekisting untuk balok
34 Balok B2’ (30x75cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
46
HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 7.65 1,094,237.00 8,370,913.05
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 1791.75 13,982.00 25,052,196.49
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 30.60 345,816.00 10,581,969.60
bekisting untuk balok
35 Balok BL (25x40cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 10.41 1,094,237.00 11,389,912.93
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 1655.62 13,982.00 23,148,939.14
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 54.65 345,816.00 18,897,893.41
bekisting untuk balok
36 Balok KS2 (30x65cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 10.73 1,094,237.00 11,735,691.83
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 2949.27 13,982.00 41,236,753.96
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 44.00 345,816.00 15,215,904.00
bekisting untuk balok
37 Balok KS3 (25x50cm)
As 1-22 = Elv. +22.40
Membuat 1 m3 beton mutu
f’c = 26,4 MPa (K-300) M3 6.25 1,094,237.00 6,838,981.25
slump (12±2) cm w/c=0,52
Pembesian dengan
Kg 1064.70 13,982.00 14,886,572.48
tulangan ulir
Pemasangan 1 m2
M2 31.25 345,816.00 10,806,750.00
bekisting untuk balok
(Sumber :Perhitungan)
47
4.6. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Struktur Proyek
Renovasi Stadion Jatidiri
Rekapitulasi adalah jumlah masing masing sub item pekerjaan dan
kemudian di totalkan sehingga didapatkan jumlah total biaya pekerjaan.
JUMLAH HARGA
NOMOR MATA PEMBAYARAN
(Rupiah)
Dengan sudah di buatnya Rencana Anggaran Biaya (RAB) maka untuk proses
selanjutnya adalah tahapan pelelangan, dimana proses pelelangan sangat penting dalam
sebuah proyek atau tender. Hal ini dimaksutkan untuk menyaring atau memilih
pemenang Tender dengan menimbang kuantitas dan kualitas, dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yang seefektif dan seefisien mungkin dan mendapat hasil yang
baik. Namun semua harus sesuai dengan Standar yang berlaku.
48
BAB V
PROSES TENDER / PELELANGAN
49
5.2.1 Pengumuman Lelang Pasca Kualifikasi
Panitia harus mengumumkan secara luasa dana pelelangan melalui media cetak, papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bila memungkinkan melalui media
elektronik, seperti E-procurement. Isi pengumuman lelang memuat sekurang-kurangnya :
1. Nama dan alamat pengguna barang atau jasa yang akan mengadakan pelelangan.
2. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Syarat-syarat peserta lelang.
4. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.
Proses pencarian informasi pengumuman pelelangan suatu proyek pekerjaan
dilakukan tanpa harus login terlebih dahulu, karena pengumuman pelelangan merupakan
informasi yang dapat diakses oleh public tanpa ada batasan status. Pada proses lelang
proyek ini pengumuman lelang dapat dilihat pada website LPSE Provinsi Jawa Tengah
yang tampilannya adalah sebagai berikut:
Sumber : https://lpse.jatengprov.go.id/eproc/lelang
Gambar 5.1 Tampilan website LPSE Provinsi Jawa Tengah Pengumuman Lelang
Pasca Kualifikasi
50
Ketika masuk ke website LPSE maka akan muncul tampilan seperti gambar 5.1.
Untuk mencari paket lelang, dapat langsung masuk ke bagian “cari paket lelang”. Setelah
masuk ditemukan daftar lelang yang sedang dilelangkan maupun lelang yang sudah
dikerjakan (selesai) .
Sumber:https://lpse.jatengprov.go.id/eproc/lelang
Gambar 5.2 Tampilan website LPSE Provinsi Jawa Tengah Pengumuman Lelang
Pasca Kualifikasi
Ketika pada proyek pekerjaan di klik maka akan muncul spesifikasi dari data
pelelangan tersebut. Terdapat data-data seperti kode lelang, nama lelang, satuan kerja,
kategori, nilai anggaran proyek serta syarat-syarat kualifikasi pelelangan seperti yang
terlihat pada gambar 5.3.
51
;
Sumber : https://lpse.jatengprov.go.id/eproc/lelang
Gambar 5.3 Tampilan website LPSE Provinsi Jawa Tengah Pengumuman Lelang
Pasca Kualifikasi
52
Adapun jadwal pelelangan Proyek Pekerjaan Renovasi Stadion Jatidiri melalui LPSE
adalah sebagai berikut :
Sumber : https://lpse.jatengprov.go.id/eproc/lelang
Gambar 5.4 Tampilan website LPSE Provinsi Jawa Tengah Pendaftaran dan Download
Dokumen Pengadaan
53
5.2.4 Upload Dokumen Penawaran
Peserta lelang yang telah lolos kualifikasi dapat mengupload dokumen penawaran
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Dokumen lelang meliputi dokumen
pemilihan dan dokumen kualifikasi. Isi dokumen lelang adalah sebagai berikut :
55
5.2.8 Penetapan Pemenang
Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang memasukan penawaran yang
menguntungkan bagi Negara dalam arti :
1. Penawaran secara administrative dan teknis dapat dipertanggung jawabkan.
2. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produk dalam negeri.
4. Penawaran tersebut merupakan penawaran terendah diantara penawaran yang
memenuhi syarat.
Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutannya dan harus
memuat :
1. Nama dan alamat penyedia barang dan jasa.
2. Harga penawaran setelah dikoreksi.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pemenang lelang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan berdasarkan
usulan dari panitia.
(Lihat lampiran nomor 11. Penetapan Pemenang)
56
penyedia barang/jasa yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama
dengan peserta lainnya dapat mengajukan sanggahan secara tertulis apabila menemukan :
1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden
ini dan yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan barang/jasa
2. Adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat
3. Adanya penyalahgunaan wewenang oleh UPL atau pejabat yang berwenang lainnya.
Seorang peserta lelang mempunyai hak untuk melakukan sanggah sebanyak dua kali.
Sanggahan pertama ditujukan kepada panitia dan harus dijawab oleh panitia. Jika peserta
merasa tidak puas maka mereka bisa melakukan sanggah banding yang ditujukan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga. Sanggah pertama dilakukan peserta dalam waktu 5 hari kerja
setelah pengumuman pemenang. Sanggah banding dilakukan peserta paling lambat 5 hari
kerja setelah jawaban sanggah pertama diterima. Pada saat peserta melakukan sanggahan
banding, maka peserta diwajibkan untuk menyerahkan jaminan sanggah banding sebesar 2
permil (dua perseribu) dari harga perkiraan sendiri (HPS). HPS adalah batas tertinggi
penawaran yang besarnya sudah disampaikan pada saat pengumuman lelang.
(Lihat lampiran nomor 12. Masa Sanggah Hasil Lelang)
58
BAB VI
PENUTUP
Dalam penyusunan Tugas Akhir tentang perhitungan rencana anggaran biaya dan
tahapan pelelangan laporan ini telah dapat terselesaikan dan disajikan dengan sebaik-
baiknya tanpa melupakan kriteria-kriteria yang dianjurkan dalam melakukan suatu
perhitungan yang ideal sesuai dengan harga upah dan bahan daerah yang bersangkutan.
Karena pada dasarnya taksiran biaya pekerjaan struktur proyek Renovasi Stadion
Jatidiri yang mengacu pada tribun bagian barat berdasarkan harga upah dan bahan di
daerah tersebut, untuk analisa di semua daerah hampir semua sama, kecuali ada
pekerjaan yang tidak tercantum dalam buku pedoman maka perlu dikaji ulang dan
dilakukan analisa sendiri tanpa keluar dari aturan-aturan yang ada.
Dengan adanya tugas penyusunan laporan, dapat diketahui bahwa perhitungan
rencana anggaran biaya dan tahapan pelelangan merupakan hal yang penting dan
merupakan tahap paling awal sebelum proyek dimulai.
Dalam bagian akhir Laporan Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan dan berbagai
saran yang berhubungan dengan rencana anggaran biaya dan tahapan pelelangan.
6.1 Kesimpulan
Pada penulisan tugas akhir yang berjudul Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Pekerjaan Struktur Pada Proyek Renovasi Stadion Jatidiri dan Proses Lelang Menurut
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 ini mempunyai kesimpulan bahwa dalam
perhitungan rencana anggaran biaya untuk pekerjaan struktur meliputi pekerjaan tiang
pancang, pekerjaan pondasi, pekerjaan tiebeam, pekerjaan kolom, dan pekerjaan balok
yang ada didalamnya banyak membutuhkan ketelitian dalam menghitung volumenya..
Selain itu harga satuan pekerjaan dan upah juga perlu diperhatikan, karena untuk setiap
daerah berbeda dan harga bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk perhitungan volume
diperlukan acuan gambar yang lengkap dan membutuhkan banyak waktu untuk
menyelesaikan semua perhitungan volume pekerjaan. Gambar acuan yang digunakan
dalam perhitungan rencana anggaran biaya adalah dari PT. Artefak Arkindo selaku
konsultan. Untuk pekerjaan yang tidak ada analisanya pada daftar satuan upah dan
harga maka perlu dilakukan perhitungan analisa sendiri untuk mendapatkan harga yang
sesuai dengan pekerjaan yang ada.
59
Pada pekerjaan Renovasi Stadion Jatidiri ini anggaran yang dibutuhkan untuk
pekerjaan struktur tribun bagian barat adalah Rp. 19.281.019.000,- (Sembilan Belas
Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Satu Juta Sembilan Belas Ribu Rupiah), Sedangkan
jangka waktu yang diperlukan untuk pekerjaan struktur tribun bagian barat meliputi
pekerjaan tiang pancang, pekerjaan pondasi, pekerjaan tiebeam, pekerjaan kolom, dan
pekerjaan balok adalah 100 hari kalender, dan sistem pelaksanaan pekerjaannya sesuai
dengan jadwal yang sudah disetujui.
Sedangkan untuk tahapan pelelangan tersebut adalah sebagai ilustrasi urutan
dalam pelelangan sistem pascakualifikasi, sehingga untuk kelengkapan personil dan
administrasi kantor dianggap sudah memenuhi persyaratan semua. Tahapan yang
dilakukan adalah pemasukan penawaran dari pihak penyedia jasa, untuk penyedia jasa
yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak panitia maka akan lolos seleksi
dan menjadi pemenang. Waktu yang diperlukan peserta lelang hingga sampai menjadi
pemenang mulai dari pengumuman pascakualifikasi hingga penandatanganan kontrak
memerlukan waktu 43 hari. Untuk saat ini sistem lelang dilakukan dengan sistem
online, dari pihak penyedia jasa memasukkan segala kelengkapan administrasi dengan
cara diunggah ke website LPSE, dan panitia tetap berpedoman pada Peraturan
Pengadaan Barang / Jasa yang berlaku yaitu Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018.
6.2 Saran
Beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam perhitungan rencana anggaran
biaya adalah sebagai berikut :
1. Ikuti ketentuan dan peraturan-peraturan yang ada
2. Kelengkapan data mutlak dalam menghitung anggaran biaya pekerjaan struktur
pada Proyek Renovasi Stadion Jatidiri sehingga perhitungan lebih mendekati
biaya yang sebenarnya.
3. Konsultasi dan bimbingan harus dilakukan untuk mendapatkan masukan yang
berguna dalam menentukan asumsi perhitungan.
4. Tabel dalam perhitungan haruslah menggunakan tabel yang berlaku.
5. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh
tentang tahap-tahap perhitungan rencana anggaran biaya dan sistem dalam lelang
pekerjaan, dimana teori-teori yang didapat di bangku kuliah harus selalu
dikembangkan.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, masih banyak terdapat kekurangan
60
dan kesalahan. Oleh sebab itu sangat diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
yang sempat menilai hasil penyusunan laporan ini. Dengan adanya kritik dan saran
tersebut, diharapkan dapat menjadi suatu penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Demikian yang dapat disampaikan di Laporan Tugas Akhir ini, semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi akademik yang ada di Universitas Semarang, khususnya bagi
semua rekan seprofesi di jurusan teknik sipil.
61
DAFTAR PUSTAKA