*MATERI:PERDAGANGAN ANTARNEGARA
*NAMA KELOMPOK 4:
-NURRIZKYDWI
-MUHAMMAD RENALDI
-NAJUWA FEBRIYANI
GANGAN INTERNASIONAL
DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN
INDONESIA
2) Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan
mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan
mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan
perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan
sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25 elektronik).
3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam
Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding
dengan Negara lain? Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor
produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain,
sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang
daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi
barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif
atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran
atau perdagangan.
b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang
digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja
yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan
sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang,
tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap
dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan
barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-
dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap
kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan
tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua
jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya
pada produksi rempah-rempah. Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk
elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya
kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan
keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.
1) Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit
elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-
rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari
(1 rempahrempah – 0,625 rempah-rempah).
2) Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah
= 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan
elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6
elektronik – 1 elektronik).
4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori Keunggulan
Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua
barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar
Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara
permintaan dengan penawarannya, karena baik permintaan dan penawaran menentukan
besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor. Jadi, menurut J.S. Mill selama
terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari
perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan
memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh
barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya
seluruh barang impor diproduksi sendiri.
Neraca pembayaran adalah daftar yang memberikan gambaran ringkasan dari semua
transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara
dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Semua transaksi ekonomi internasional akan dicatat karena mengakibatkan
penerimaan devisa dan pengeluaran devisa.
1. Neraca pembayaran surplus jika penerimaan devisa lebih besar dari pada pengeluaran devisa.
2. Neraca pembayaran defisit jika penerimaan devisa lebih kecil dari pada pengeluaran devisa.
A. Kesimpulan
Dari beberapa kesimpulan uraian dalam pembahasan makalah yang sederhana ini
penulis dapat memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :
1. Perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara
2. Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar internasional sebagai alat
pembayaran.
3. Kegiatan jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena
menggunakan mata uang yang sama.
4. Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil
produksi.
5. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak pula kebutuhan
masyarakatnya.
B. Saran
Sebelum penulis mengakhiri makalah ini terlebih dahulu memberikan saran-saran,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah
satu saran yang dapat kami tulis adalah :
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar negara agar
tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan perdagangan
internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka dia harus
mempunyai daya beli.
Demikian saran-saran yang dapat kami sampaikan, semoga bisa membawa manfaat
bagi kita semua khususnya bagi pembuat makalah dan juga bisa bermanfaat bagi pembaca
untuk bisa mengetahui tentang betapa pentingnya perdagangan.