Anda di halaman 1dari 2

PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK DI

INDONESIA

Bentuk-bentuk partisipasi politik warga negara dibedakan dalam berbagai


kegiatan politik,yaitu:

*Bentuk KONVENSIONAL dan NONKONVENSIONAL

Bentuk partisipasi politik warga negara dengan frekuensi politiknya menjadi


pedoman dan ukuran dalam menilai stabilitas suatu negara dalam suatu sistem
politik.Kegiatan politik yang berbentuk konvensional adalah kegiatan politik
yang sesuai dengan aturan,sedangkan kegiatan politik dengan bentuk
nonkonvensional yaitu kegiatan politik warga negara yang tidak seusai dengan
aturan yang berlaku.
Berikut adalah bentuk partisipasi warga negara dalam sistem politik di Indonesia.

1.Bidang Politik

Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak
langsung dalam kegiatan-kegiatan,seperti ikut memilih dalam pemilihan
umum,menjadi anggota aktif dalam partai politik,kelompok
penekanan(pressure group),maupun kelompok kepentingan tertentu,dan lain-
lain.

2. Bidang Ekonomi

Setiap warga negara dapat ikut secara aktif dalam kegiatan-kegiatan


seperti menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif,baik dalam bentuk
jasa,barang,transportasi,komunikasi dan sebagainya. Dengan keahlian masing-
masing,dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inofatif,kreatif, dan
kompetitif dari pada produk luar.
3. Bidang Sosial Budaya

Sebagai pelajar dan mahasiswa,harus dapat menunjukkan prestasi belajar


yang tinggi,menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar
hukum.Profesional dalam bidang pekerjaannya,disiplin dan produktivitas tinggi
untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional.

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Sebagai warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-
kegiatan seperti bela negara dalam arti luas,sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing.senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan
lingkungan tempat tinggalnya. Menjaga stabilitas dan keamanan nasional agar
pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

5.Bidang Pendidikan

Setiap warga negara dapat mennampilkan pola perilaku politik ang


mencerminkan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan
seperti,pemilihan ketua kelas,ketua OSIS,paskibra dan sebagainya.kemudian
pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau
ekstrakulikuler yang diikuti,forum-forum diskusi atau musyawarah yang
diselenggarakan disekolah.

Anda mungkin juga menyukai