Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

GAWAT DARURAT

ASMA

Disusun Oleh :

Vennyta Sari

2011515069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

TAHUN 2020/2021
LAPORAN

PENDAHULUAN

A. Definisi Asma
Asma merupakan gangguan inflamasi pada jalan napas yang ditandai
oleh obstruksi aliran udara napas dan respon jalan napas yang berlebihan
terhadap berbagai bentuk rangsangan. Obstruksi jalan napas yang menyebar luas
tetapi bervariasi ini disebabkan oleh bronkospasme. (Kowalak, 2017).
Asma merupakan penyakit yang ditandai dengan serangan berulang sesak
napas dan mengi, dengan tingkat keparahan dan frekuensi tiap orang bervariasi
yang disebabkan peradangan saluran udara paru-paru dan mempengaruhi
sensitivitas ujung saraf disalurkan napas sehingga mudah menimbulkan iritasi
(Reviona dkk, 2014).
Asma merupakan inflamasi kornik pada jalan napas yang disebabkan
oleh hiperresponsivitas jalan napas, edema mukosa dan produksi mucus
berlebih. Inflamasi ini biasanya kambuh dengan tanda pada episode asma seperti
batuk, dada sesak, wheezing dan dyspnea (Melastuti dkk, 2015).
B. Etiologi Asma
Menurut Kowalak (2017) penyebab asma dibagi menjadi dua yaitu :
1. Alergen ekstrinsik meliputi :
a. Tepung sari bunga,
b. Bulu binatang,
c. Debu rumah,
d. Bantal kapuk atau bulu,
e. Pajanan asap yang berbahaya,
f. Zat adiktif pangaan yang mengandung sulfit,
g. Zat lain yang menimbulkan sensitisasi.
2. Allergen intrinsic meliputi :
a. Faktor genetic,
b. Iritan,
c. Stress emosi,
d. Kelelahan,
e. Perubahan kelembapan,
f. Perubahan suhu,
g. Kecemasan,
h. Batuk atau tertawa.
C. Klasifikasi Asma
1. Berdasarkan kegawatan asma, maka asma dapat dibagi menjadi:
a. Asma bronkhiale
Asthma Bronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap
bebagai macam rangsangan, yang mengakibatkan penyempitan saluran
nafas yang tersebar luas diseluruh paru dan derajatnya dapat berubah
secara sepontan atau setelah mendapat pengobatan.
b. Status asmatikus
Yakni suatu asma yang refraktor terhadap obat-obatan yang
konvensional (Smeltzer, 2015). status asmatikus merupakan keadaan
emergensi dan tidak langsung memberikan respon terhadap dosis umum
bronkodilator (Depkes RI, 2017).
Status Asmatikus yang dialami penderita asma dapat berupa
pernapasan wheezing, ronchi ketika bernapas (adanya suara bising
ketika bernapas), kemudian bisa berlanjut menjadi pernapasan labored
(perpanjangan ekshalasi), pembesaran vena leher, hipoksemia, respirasi
alkalosis, respirasi sianosis, dyspnea dan kemudian berakhir dengan
tachypnea. Namun makin besarnya obstruksi di bronkus maka suara
wheezing dapat hilang dan biasanya menjadi pertanda bahaya gagal
pernapasan (Brunner & Suddarth, 2017).
c. Asthmatic Emergency
Yakni asma yang dapat menyebabkan kematian

Anda mungkin juga menyukai