Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afriliana Dewi

NIM : 7111418011
Matkul : Sejarah Pemikiran Ekonomi

TAHAP PERKEMBANGAN SEJARAH PEEMIKIRAN EKONOMI


Masa Pra Klasik
Pemikiran Ekonomi Pra Klasik merupakan pemikiran awal tentang ekonomi, sebelum ilmu
ekonomi itu sendiri mendapat pengakuan sebagai cabang ilmu tersendiri. Pemikiran ekonomi Pra
Klasik terbagi atas :
1. Pemikiran Zaman Yunani Kuno
Pemikiran ekonomi pada masa itu masih melekat pada pandangan bahwa persoalan ekonomi
masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral, yang menyangkut tentang
keadilan, kepatutan dan kelayakan. Pada masa Yunani kuno sudah dikenal teori tentang bunga
uang, jasa tenaga kerja, perbudakan, dan perdagangan. Adapun tokoh dari pemikiran zaman
yunani kuno yaitu
a. Plato (427-327), Plato mengemukakan tentang teori pertukaran dan distribusi (Theory of
Exchange and Distribution), serta pengenalan konsep spesialisasi dan pembagian kerja
(Specialization and Division of Labor) untuk sebagai dasar mencapai efisiensi dan
produktivitas.
b. Aristoteles (384-322 SM), Pemikiran Aristoteles yaitu mengenai teori nilai dan harga,
kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan adalah bersifat alamiah, serta teori uang
yang memiliki tiga kegunaan, yaitu: (a) sebagai alat pertukaran (medium of exchange); (b)
sebagai alat penimbun kekayaan (storage of value); dan (c) sebagai pengukur nilai
(measure of value).
c. Xenophone (247-355 SM), Xenophone adalah orang pertama yang menggunakan kata
ekonomi secara pasti melalui risalah tulisan yang dibuatnya tentang manajemen yang
efisien dan kepemimpinan yaitu ‘The Oeconomicus’. Pemikiran Xenophone menjadi cikal
bakal paham kapitalis dan pahan merkantilisme, disamping itu ia juga membenarkan
adanya sistem perbudakan.
d. Protagoras (480-411 SM), Protagoras adalah seorang relatifis yang memegang prinsip
tidak ada kebenaran yang objektif yang ada hanya pendapat subjektif saja. Menurut
Protagoras, tergantung dari warga negara untuk memutuskan mencapai kesejahteraan dan
bagaiman cara mencapainya
2. Pemikiran Zaman Skolastik
Pemikiran scolastik muncul setelah runtuhnya romawi. Pemikiran aliran Skolastik yang
populer adalah tentang “harga yang adil dan pantas” atau “just price”, yaitu harga yang sama
besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan suatu komoditi.
Masalah etika dan keadilan merupakan ciri utama pemikiran ekonomi aliran skolastik. Tokoh
-tokoh dari pemikiran skolastik yaitu Albertus Magnus (1206-1280), Thomas Aquinas (1225-
1274), Henry of Friemar (1245-1340), Jean Buridan (1295-1358), Gerald Odonis (1290-1349).
3. Pemikiran Zaman Merkantilisme,
Merkantilime Pertama kali disebut oleh Mirabeau tahun 1763, untuk menggambarkan situasi
perekonomian saat itu yang dikuasai oleh para pedagang terutama di Eropa, terutama Portugis,
Spanyol, Inggeris, Perancis dan Belanda. Doktrin merkantilis yang terkenal adalah bahwa
suatu negara dapat menjadi kaya hanya dengan cara mengorbankan negara lain dan
menghendaki surplus ekspor dan melakukan proteksi industri. Falsafah ekonominya
berlandaskan pada aspek materialisme dan nasionalisme dengan semboyan “beggar my
neighbour policies”. Aadapun tokoh-tokohnya yaitu Jean Bodin (1530 – 1596), Thomas Mun
(1571 – 1641), Jean Baptise Colbert (1619 – 1683), David Hume (1771 – 1776),
4. Pemikiran Aliran Physiocrats
Pemikiran Physiocra, percaya pada hukum alam dan mengutamakan pertanian. Pemikir
ekonomi aliran fisiokrat berpandangan bahwa sumber kekayaan negara dan masyaraka adalah
kekayaan alam. Mereka percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh dengan
keseimbangan dan keharmonisan. Tokoh-tokoh dari aliran fisiokrat yaitu Francois Quesnay
dan Anne Robert Jaques Turgot.

Masa Klasik
Kemunculan masa klasik ini ditandai dengan munculnya ekonomi modern, Dibuktikan
dengan sebuah karya monumental di Inggris pada tanggal 9 Maret 1776, karya besar dari Adam
Smith. Dia menuliskan karyanya dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations” atau lebih dikenal dengan “The Wealth of the Nations”.Kemudian muncul
kebebasan politik dan kebebasan berusaha yang keduanya berpadu untuk menggerakan Revolusi
Industri. Setelah tebitnya “The Wealth of the Nations” dan terjadinya Revolusi Industri, ekonomi
mulai berkembang pesat. Pemikiran dari Adam Smith yang dikontribusikan dalam pemikiran
ekonomi diantaranya, yaitu pembagian kerja dan spesialisasi tenaga kerja untuk produktivitas,
emikiran penggunaan dan akumulasi modal dalam proses produksi.Kompetisi yang bebas yang
dikembangkan secara natural tanpa ada campur tangan (mekanisme pasar) akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, dan Pemikiran tentang pengurangan pemerintah dalam mengatir
perekonomian.
Selain itu David Ricardo juga merupakan tokoh aliran klasik, hal tersebut tertuang dalam
tulisannya the Principles of Political Economy and Taxation, ia mengemukakan teori harga-harga
relative, theory of land rent (teori sewa tanah), labor theory of value (nilai upah tenaga kerja),
natural wages (teori upah alami), dan teori comparative advantage di bidang perdagangan
internasional. Selain itu terdapat teori David Ricardo mengenai upah alamiah yaitu upah yang
cukup untuk mempertahankan taraf hidup minimum, karena berlakunya permintaan dan
penawaran di pasar tenaga kerja, sedangkan upah yang lebih rendah akan menurunkan penawaran
tenaga kerja. Adapun tokoh lainnya yaitu Jeremy Bentham, Thomas Robert Malthus Jean Baptise
Say, dan John Stuart Mill.
Masa Sosialisme
Pada pemikiran Marxisme alias sosialisme-ilmiah digunakan sebagai pisau analisis dalam
memahami masyarakat dari perspektif sosiologis dan filosofis. Melalui sosialisme-ilmiah, Marx
berusaha untuk menjelaskan bahwa dasar pemikiran yang dipakai olehnya bukan berdasar atas
pertimbangan-pertimbangan moral, melainkan syarat-syarat obyektif dalam masyarakat. Secara
teoritis, nilai tertinggi dari pemikiran sosialisme adalah persamaan. Sosialisme merupakan kritik
atas kondisi perekonomian masyarakat, khususnya penguasaan atas alat produksi yang timpang
antara pemilik modal dengan pekerjanya. Cita-cita besar sosialisme adalah penerapan azas
kebersamaan dalam kepemilikan alat produksi dan menghilangkan monopoli atas alat produksi.
Selain itu Karl Marx juga mengkritik kaum kapitalis, menurutnya seluruh keuntungan yang
dimiliki oleh kapitalis dalam menjalankan roda produksinya diperoleh dari hasil kerja buruh yang
tidak dibayarkan,. Inilah yang menurut Marx dinamakan nilai-lebih. Dan Marx berpendapat bahwa
kelas buruh harus mengadakan tindakan revolusioner untuk menggulingkan kapitalisme dan
mengirim emansipasi sosio-ekonomi. Adapun tokoh dari sosialisme selain Karl Marx yaitu Fourie,
Robert Owen, dan St. Simone.

Anda mungkin juga menyukai