Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGENDA 1

MATERI KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


LAPORAN BAPULKET

Disusun Oleh:

Nama Peserta : Riga, S.Pd., M.Si.


NIP : 19910172020121014
Unit Kerja : Jurusan Kimia FMIPA UNP
Angkatan : XLVIII (48)
Kelompok : I (Satu)
Coach : Kokom Komala S.Pd., M.Pd.

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GELOMBANG XVI
PERIODE TAHUN 2021
Tugas Agenda 1 Kesiapsiagaan Bela Negara

I. Tugas: Melakukan pengamatan di lingkungan sekitar yang tidak sesuai dengan tata aturan
yang berlaku, baik norma sosial ataupun hukum kemudian membuat laporan
pengamatannya mengikuti laporan Bapulket.

II. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan:
Mendidik peserta Latsar sebagai bagian dari ASN sehingga dapat mengidentifikasi
tindakan pada lingkungan sekitar yang tidak sesuai dengan tata aturan yang berlaku
sebagai bentuk kesiapsiagaan bela negara.

2. Manfaat:
Membuat peserta Latsar mampu menerapkan kesiapsiagaan bela negara melalui
metode pembelajaran di lapangan.

III. Laporan Bapulket

Laporan Informasi

1. Pendahuluan
Pelapor : Riga, S.Pd., M.Si.
Kepada : Kokom Komala, S.Pd., M.Pd. (Coach)
Bidang : Pelanggaran lalu lintas oleh pengemudi roda dua dan empat
Cara Mendapatkan : Melihat lansung
Waktu : Selasa, 31 Agustus 2021
Lokasi : Depan kampus UNP Jalan Prof. Dr. Hamka, Padang
Dokumentasi : Terlampir

2. Fakta-Fakta
- Waktu kejadian
Selasa, 31 Agustus 2021

- Tempat kejadian
Depan Kampus Universitas Negeri Padang, Jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat,
Padang
- Deskripsi kejadian
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis di depan kampus Universitas Negeri
Padang Jalan Prof. Dr. Hamka (dokumentasi terlampir) menunjukkan terdapatnya tiga
hal yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Ketiga hal tersebut adalah:
(i). Pengemudi sepeda motor yang tidak menggunakan helm saat mengemudikan
sepeda motornya;
(ii). Pengemudi sepeda motor yang menerobos arah berlawanan pada jalur satu arah;
(iii). Pengemudi atau penumpang yang duduk disamping pengemudi mobil tak
mengenakan sabuk.

- Penyebab kejadian
Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas oleh
masyakarat umum antara lain.
(i). Minimnya pengetahuan mengenai, peraturan, marka dan rambu lalu lintas;
(ii). Kurangnya kesadaran berlalu lintas;
(iii). Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang
tuanya sendiri;
(iv). Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi;
(v). Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain.

- Potensi akibat
Berikut ini adalah beberapa akibat yang bisa terjadi terkait dengan pelanggaran lalu
lintas seperti peristiwa di atas.
(i). Bisa saja terjadi kecelakaan lalu lintas yang membahayakan diri sendiri maupun
orang lain;
(ii). Menimbulkan lalu lintas menjadi tidak tertib;
(iii). Kenyamanan para pengemudi lain maupun pejalan kaki menjadi terganggu.

- Saksi
Nama : Muhammad Habibul Ikhsan
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Kimia UNP

3. Pendapat Pelapor
- Analisis
Berdasarkan data dan fakta pengamatan yang telah dilakukan dilaporkan diatas diketahui
bahwa pengemudi atapun penumpang kendaraan roda dua dan empat melanggar
peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia
ini. Pasal 291 ayat 2 UU Nomor 22/2009 merupakan aturan yang mengatur kedisiplinan
setiap pengemudi motor dalam menggunakan alat keselamatan (helm) saat berkendara.
Selanjutnya UU yang sama, yaitu Nomor 22/2009 pada pasal 287 ayat 1 beserta
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13/2014 mengatur tentang kedisiplinan dan
sanksi terkait rambu lalu lintas. Sementara itu, kelalaian pengemudi atau penumpang
yang duduk disamping pengemudi mobil dalam menggunakan sabuk merupakan
pelanggaran dari UU Nomor 22/2019 pasal 289. Sebagai bagian dari warga negara,
pengemudi roda dua ataupun empat hendaknya mengikuti peraturan yang berlaku sesuai
dengan UU yang telah ditetapkan. Patuhnya pengemudi maupun penumpang merupakan
salah satu wujud partisipasi nyata warga negara dalam hal kesiagapan bela negara. Hal
ini sesuai dengan amanat konstitusi negara ini, yaitu UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal
30 ayat 1.

- Kesimpulan
Berdasarkan fakta dan data yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
tindakan pengemudi atau penumpang kendaraan bermotor adalah perilaku yang tidak
memahami dan tidak menerapkan kesiapsiagaan bela negara dan bertentangan dengan
Pancasila terutama sila ke-5. Hal ini dikarenakan perbuatan itu merugikan kepentingan
umum dan melanggar hak-hak pengguna jalan yang lain. Selain itu, perilaku tersebut juga
melanggar konstitusi yang berlaku di Indonesia, yaitu UUD 1945 serta peraturan
perundang-undangan lainnya.

- Saran
Selanjutnya, untuk mengimplementasikan sikap bela negara di tengah masyarakat,
terutama terkait mematuhi peraturan yang berlaku, pelapor memberikan saran agar
dilakukan pengawasan lebih intensif di jalan raya sehingga kesadaran berlalu lintas oleh
pengendara akan semakin terpupuk secara perlahan. Selain itu, pelapor juga
menyarankan agar informasi terkait ketentuan berkendara lebih gencar disosialisasikan
kepada masyarakat. Sosialisasi ini dapat melibatkan berbagai stakeholder di negara ini
dengan menggunakan berbagai media komunikasi, termasuk sosial media. Keterlibatan
warga negara secara umum dan ASN secara khusus dalam kegiatan sosialasi tersebut
juga merupakan bagian kesiagapan bela negara itu sendiri.

Padang, 31 Agustus 2021


Pelapor Saksi

Muhammad Habibul Ikhsan


Riga, S.Pd., M.Si.
4. Lampiran
Dokumentasi tempat kejadian
(i). Pengemudi sepeda motor yang tidak menggunakan helm saat mengemudikan
sepeda motornya; (Selasa, 31 Agustus 2021 Jam 11.00-11.30)

(ii). Pengemudi sepeda motor yang menerobos arah berlawanan pada jalur satu arah;
(Selasa, 31 Agustus 2021 Jam 11.30)

(iii). Pengemudi atau penumpang yang duduk disamping pengemudi mobil tak
mengenakan sabuk. (Selasa, 31 Agustus 2021 Jam 11.20)

Anda mungkin juga menyukai