Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Kata Pengantar 1
BAB I. Pendahuluan 2
BAB II. Pembahasan 3
- Pengertian Hukum Hooke 3
- Contoh Kpnsep Hukum Hooke 3
- Energi Potensial Elastisitas 4
- Hukum Kekekalan Enegi Mekanik Pada Sistem pegas 4
BAB III. Penutup 5
Daftar Pustaka 6

i
KATA PENGANTAR 

     Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul “Hukum Hooke “ sebagai salah satu tugas mata pelajaran Fisika semester I
kelas XI IPA 2 yang dilakukan secara berkelompok. Kami menyadari, bahwa pembuatan
makalah ini masih kurang dari kata sempurna dan tidak lepas dari kekurangan atau kelemahan.
Dari segi isi, data ,maupun analisisnya. Olehkarena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat saya harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan
makalah selanjutnya. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan atau dorongan guru mata
pelajaran Fisika dan orang tua kami di sekolah. Akhirnya saya berharap makalah ini bermanfaat
bagi seluruh pembaca dan dapat menambah wawasan tentang perkembangan teknologi yang tak
lepas dari Fisika sebagai mata pelajaran ilmu pengetahuan. 

ii
BAB 1 – PENDAHULUAN

Latar belakang diciptakan makalah tentang “Hukum Hooke” adalah karena banyak diantara kita
terdapat benda dan lainnya yang menggunakan pegas. Begitu pula dengan hukum Hooke ini
hukum ini sangat berkaitan dengan penggunaan pegas dalam setiap praktek atau lainnya, Selain
itu juga karena kami mendapatkan tugas fisika untuk lebih memahami hukum hooke dan dapat
mengetahui rumus-rumus dan lainnya yang berkaitan erat dengan hukum hooke.

Hukum Hooke telah menjadi salah satu khazanah kekayaan sains di dunia. Bagi yang menyukai
dunia fisika, tentulah sudah tidak asing lagi dengan hukum Hooke ini. nah didalam makalah ini
akan dijelaskan dengan lebih jelas apa itu hukum Hooke.

Sebagaimana kita ketahui bahwa hubungan antara gaya yang meregangkan zat yang
bersifat elastis dan poertambahan panjang zat elastis adalah hal yang memang sudah dinyatakan
dalam Hukum Hooke ini. dengan kata lain, pada daerah elastisitas benda , maka gaya yang
bekerja pada benda tersebut sebanding dengan pertambahan panjang benda. Maka itulah yang
disebut dengan hukum Hooke.
Sementara itu, yang dinamakan dengan Elastisitas sendiri merupakan kecenderungan
pada suatu benda untuk berubah ke dalam bentuk. Baik dalam bentuk panjang, lebar, atau juga
tinggi, akan tetapi massanya tidak berubah. Hal itu disebabkan adanya gaya yang menekan atau
menarik, yang jika gaya ditiadakan, maka yang terjadi adalah bentuk benda kembali seperti
asalnya. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa Hukum Hooke sangat berkaitan dengan sesuatu yang
bersifat elastisitas karena memang ketertarikan Hukum Hooke juga sangat bertalian dengan
benda yang memiliki pegas kare Hukum Hoooke mengemukakan adanya hubungan antara
pertambahan panjang dan gaya yang diberikan pada pegas.

iii
 BAB 2 – PEMBAHASAN

•    Pengertian Hukum Hooke

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya yang meregangkan suatu zat elastis
dan pertambahan panjang zat elastis. "Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada
benda sebanding dengan pertambahan panjang benda".disebut HukumHooke.

Elastisitas adalah Kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik
panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya yang
menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk benda kembali seperti semula.

Tanda (-) menunjukkan bahwa arah gaya (F) berlawanan dengan arah simpangan (

y). Grafik hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang ( y) pegas.

  Contoh Konsep Hukum Hooke

Sebuah pegas panjangnya mula-mula 20 cm. Oleh karena pegas ditarik dengan gaya 20 N,
panjang pegas menjadi 25 cm. Tentukan konstanta pegas ! 

Diketahui : F =    20 N  

                x0  =    20 cm = 0,2 m  

                x   =    25 cm = 0,25 m  

                ∆x =    0,25-0,2 = 0,05 m

Ditanyakan : k = …

Penyelesaian : k = F/ ∆x

k = 20/0,05

k = 400 N/m

Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran).
Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya sampai
batas tertentu. 

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut. “Jika gaya tarik
tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus
(sebanding) dengan gaya tariknya.”

iv
Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang
ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran
pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Hooke.  Sifat pegas
seperti yang dinyatakan oleh hukum Hooke tidak terbatas pada pegas yang diregangkan. 

Pada pegas yang dimampatkan juga berlaku Hukum Hooke, selama pegas masih pada
daerah elastisitas. Sifat pegas seperti itu banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya pada neraca pegas, bagian-bagian tertentu mesin, dan peredam kejut pada kendaraan
bermotor.  

Jika kawat terus ditarik hingga melampaui batas elastisitas A, maka kawat akan
memasuki daerah plastik (daerah AC). Pada daerah ini pertambahan panjang tidak lagi
berbanding lurus dengan gaya tarik, yang berarti hukum Hooke tidak berlaku. Jika gaya tarik
dihilangkan, maka kawat tidak kembali ke bentuk semula. 

Gaya maksimum yang dapat diberikan pada kawat tanpa mematahkannya terjadi di titik
B atau disebut titik tekuk. Saat mencapai titik C, bahan akan patah atau putus. Oleh karena itu,
titik C disebut titik patah (breaking point).

  
1. Energi Potensial Elastisitas

Apakah Anda punya ketapel? Cobalah tarik ketapel Anda dan rasakan
adanya tenaga tarikan yang melawan gaya tarikan tangan Anda. Jika gaya tarikan tangan dilepas,
maka ketapel akan melemparkan benda yang ditaruh di dalam sarungnya. 

Tenaga apa yang sebenarnya dimiliki ketapel? Untuk mengetahuinya pelajarilah bahasan


berikut dengan saksama. Usaha dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah grafik gaya F dan
perpindahan s. Menggunakan cara yang sama, usaha yang dilakukan untuk menarik pegas juga
dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah grafik gaya F dan pertambahan panjang pegas x.  

2. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Sistem Pegas

Apabila pegas tidak ditarik ataupun ditekan, besar energi potensial elastisitasnya nol Ep =
0. Hal ini dikarenakan pegas tidak mengalami perubahan panjang ( s)

v
BAB 3- PENUTUP

 Rumus untuk menghitung besar tetapan gaya pegas F = -k. Δx


 Setiap kali ditambahkan beban pegas, maka panjang pegas semakin bertambah panjang
sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda.
 Tetapan gaya pegas ialah tetapan gaya pegas elastisitas hukum Hooke dilambangkandengan
simbol k. Tetapan gaya k adalah tetapan umumyang berlaku untuk benda elastik jika diberi
gaya yang tidak melampaui batas hukum Hooke 

vi
Daftar Pustaka

 Bahtiar. 2010. Fisika Dasar. Mataram:Kurnia Kalam Semesta 


 http://blog.uad.ac.id/feristafitri/2011/12/18/hukum-hooke/ 
 http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke 
 http://gracep3.wordpress.com/teori-hukum-hooke/ 
 http://yossblog-installer.blogspot.com/2009/03/laporan-praktikum-hukum- hooke.html 
 http://Octaviasari-viacute.blogspot.com/2013/02/makalah-hukum- hooke.html 
 Kanginan,Marthen. 2008. Seribu Pena Fisika. Jakarta:Penerbit Erlangga 
 Soedojo,Peter. 1986. Azas Azas Ilmu Fisika. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. 
 Soeharto. 1991. Dinamika dan Mekanika. Jakarta:Rineka Cipta

vii

Anda mungkin juga menyukai