NPM : 2006534902
A. Kewirausahaan
Kurikulum Indonesia yang terlalu padat berakibat terbatasnya waktu pelajar untuk
mengeksplorasi minat dan bakatnya. Padaha di era globalisasi, dimana semua kegiatan
kebanyakan bersifat Internasional, skill leadership dapat meningkatkan kesejahteraan suatu
bangsa. Bagaimana cara bernegosiasi, kemudian mengelola capital yang ada untuk
menghasilkan suatu produk yang valuable merupakan bagian dari skill leadership sendiri.
Salah satu upaya dalam mengurangi tingkat pengangguran terdidik di Indonesia adalah
dengan menciptakan lulusan-lulusan yang tidak hanya memiliki orientasi sebagai job seeker
namun job maker atau yang kita sebut wirausaha. Generasi muda diharapkan mampu
memanfaatkannya untuk efisiensi produksi. Bagaimana kita tidak hanya mengikuti jalan yang
sudah ada, tetapi menciptakan jalan baru yang lebih efisien. Generasi muda juga diharapkan
untuk tidak hanya menjadi pekerja, tetapi menghadirkan lapangan kerja baru dengan
mendirikan start-up. Namun, pada kenyataannya kalangan terdidik cenderung menghindari
pilihan profesi ini karena preferensi mereka terhadap pekerjaan kantoran lebih tinggi.
Meskipun setiap tahun pemerintah membuka pendaftaran menjadi PNS, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa sebagian besar dari mereka yang mendaftar mengalami kekecewaan karena
tidak berhasil lulus. Banyak dari generasi muda saat ini mudah hilang harapan dan putus asa
dengan kegagalan yang ada. Padahal kegagalan tersebut merupakan awalan dari sebuah jalan
menuju kesuksesan. Generasi muda harus memiliki impian setinggi mungkin no matter
tantangan atau ujian besar yang mereka hadapi. Pada awalnya, mungkin akan banyak
orang-orang yang mencemooh dan berusaha menjatuhkan semangat kita, tetapi hal tersebut
harus difilter untuk kita terus berusaha dan mengeksplor kinerja yang lebih efisien.
Satu-satunya peluang yang masih sangat besar adalah bekerja dengan memulai usaha
mandiri, tetapi kecilnya minat berwirausaha di kalangan lulusan perguruan tinggi sangat
disayangkan.
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad
ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata : “wira“,
“swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur,berjiwa besar,
berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa
berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri. Berdasarkan beberapa konsep dan pendapat ahli,
secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan
inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seorang mahasiswa ingin
memulai wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
1. Jaga kredibilitas dan brand image.
2. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja
dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
C. Ide Kewirausahaan
Sebelum pandemi muncul, saya memiliki usaha bakery brownies dan ice cream
berskala industri rumah tangga. Kemunculan pandemi membuat usaha saya mengalami
penurunan profit sehingga modal untuk membeli bahan baku berkurang. Pada akhirnya, saya
terpaksa memberhentikan usaha yang saya lakukan. Usaha ini sebelumnya berasal dari
passion saya yang menyukai kue dan memasak. Setelah pandemi ini berakhir, saya berencana
akan memulai kembali usaha bisnis es krim dan brownies. Setelah menonton video-video
motivasi dari tokoh-tokoh inspiratif (tertulis di referensi), saya menjadi semangat dan percaya
bahwa setiap kegagalan yang terjadi merupakan awal dari sebuah kesuksesan. Walaupun
usaha saya masih bersifat mikro, namun saya yakin dengan kegiatan kecil ini dapat
menjadikan saya lebih inovatif dan kreatif untuk memulai sebuah bisnis ke depannya.
REFERENSI